NovelToon NovelToon
GADIS MANJA DAN PANGERAN DINGIN

GADIS MANJA DAN PANGERAN DINGIN

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahmuda / Cintamanis / Romansa-Teen school
Popularitas:25.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Mae_jer

Akibat trauma masa lalu, Chaby tumbuh menjadi gadis yang sangat manja. Ia hidup bergantung pada kakaknya sekaligus satu-satunya keluarga yang peduli padanya.

Di hari pertamanya sekolah, ia bertemu dengan Pika, gadis tomboi yang mengajaknya loncat pagar. Kesialan menimpanya, ia tidak tahu cara turun. Matanya berkaca-kaca menahan tangis. Disaat yang sama, muncul pria tampan bernama Decklan membantunya turun.

Decklan itu kakaknya Pika. Tapi pria itu sangat dingin, dan suka membentak. Tatapan mengintimidasinya selalu membuat Chaby menunduk takut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 4

Pika terus-terusan memeletkan lidahnya dari belakang ke kakak laknatnya itu kemudian mendekati Chaby. Tidak lupa ia memasang senyuman termanisnya.

"Lo nggak apa-apakan?" tanyanya.

Chaby mengangguk dan balas tersenyum paksa. Ia masih sebal karena malah mengikuti ajaran sesat cewek itu.

"Oh ya, kita belum kenalan. Gue Pika kalo cowok yang tadi itu namanya Decklan, dia kakak gue. Orangnya emang dingin dan nyebelin gitu."

Jelas Pika panjang lebar.

"Nama lo siapa?" tanyanya lagi.

"Chaby." sahut Chaby pendek.

Pika mengangguk-ngangguk sambil tangannya mengusap-usap dagu mengamati gadis itu.

Namanya sangat cocok dengan wajahnya, batinnya.

"Lo anak baru juga kan?" tanyanya lagi.

Chaby mengangguk. Pika melompat girang. Ia langsung merangkul Chaby.

"Mulai hari ini lo sahabat gue." putusnya sepihak. Chaby malah menatapnya aneh tapi ikut tersenyum. Kali ini bukan senyum paksa. Ia lalu merasa tubuhnya di tarik oleh cewek yang bernama Pika itu.

\*\*\*

Sudah hampir tiga minggu semenjak pertemuan unik Chaby dan Pika hingga akhirnya mereka jadi teman dekat sekarang. Apalagi mereka sekelas. Pika juga jadi tahu sifat asli Chaby yang menurutnya lucu dan sangat bertabrakan dengan sifatnya tentu saja.

Kalau dia suka makan pedas, Chaby tidak bisa, ia suka baca komik, Chaby sukanya nonton film kartun. Ia suka olahraga, Chaby hobinya tidur. Bahkan sekali lari keliling lapangan seluruh badannya bisa sakit-sakitan.

Satu hal lagi, Chaby itu orangnya ceroboh dan penakut juga sangat manja sama orang yang sudah dekat dengannya.

"By, kantin yuk." ajak Pika menarik tangan Chaby.

"Ngapain ke kantin sih Pik, kan kita baru selesai makannya." ujar Chaby yang membiarkan kakinya mengikuti Pika ke kantin.

Pandangannya lurus dan fokus ke depan kantin yang akan mereka masuki. Ia membaca papan nama didepan kantin itu. Nggak salah apa? Ini kan kantin kelas dua belas, ngapain mereka kesini.

"Pik, ini kan kantinnya kelas dua belas, kok kita kesini sih? Gimana kalo kakak kelas ngelabrak kita?" ucapnya takut-takut. Emang dasar dianya aja yang penakut.

"Gue harus temuin seseorang." balas Pika terus melangkah masuk ke kantin kelas dua belas yang luar biasa ramainya. Bahkan ada cukup banyak anak kelas sepuluh di kantin itu.

Alasannya hanya satu. Di kantin kelas dua belas ada sekelompok cowok-cowok tampan dengan wajah dan pesona yang membuat banyak siswi tergila-gila pengen dapat perhatian mereka. Beberapa di antara mereka ada Decklan, Bara dan Andra. Tiga cowok yang selalu menjadi topik utama sekolah ini.

"Kayak Pika tuh." ujar Andra saat melihat Pika muncul dari balik pintu.

Bara dan Decklan ikut mengangkat wajah mereka melihat kearah yang di tunjuk Andra.

Pandangan Decklan berpindah ke gadis dibelakang adiknya itu. Ia masih ingat jelas wajah itu, gadis pertama yang di tolongnya. Hampir tiga minggu ini ia tidak melihat gadis itu lagi semenjak kejadian ia menolongnya.

Pria itu tak mengalihkan pandangannya dari gadis yang ia tidak tahu namanya itu. Dua gadis itu berhenti didepan meja mereka, membuat beberapa siswi di dalam kantin terlihat tidak suka karena Pika dan Chaby yang berani menghampiri tiga pria idola mereka itu. Tidak ada yang tahu kalau Pika itu adiknya Decklan. Kecuali Bara, Andra dan Chaby tentu saja.

"Hai Pik," sapa Andra akrab.

Hampir tiap hari mereka main ke rumah Decklan, makanya Pika sudah akrab dengan dua sahabat kakaknya itu.

"Hai kak Andra." balas Pika tersenyum lebar. Ia tidak sadar Chaby yang berdiri dibelakangnya sudah menunduk ketakutan saat matanya bertemu dengan tatapan tajam Decklan. Gadis itu masih takut karena pernah di bentak pria dingin itu saat pertama kali mereka bertemu.

"Pik, aku beli cemilan yah bentar." katanya pada Pika dan cepat-cepat berbalik ke tempat jualan cemilan di kantin itu.

Sebenarnya itu hanya alasannya saja untuk menghindari tatapan tajam dan mengintimidasi Decklan.

"Lah, tuh anak tumben ngemil." gumam Pika pada dirinya sendiri sambil menoleh kebelakang memastikan kalau ucapan Chaby benar. Tiga pria yang sedang duduk di dekatnya ikut memandang kearah yang sama.

"Temen lo?" tanya Andra ke Pika. Pika berbalik lagi menatap mereka lalu mengangguk.

"Manis banget." pujinya lagi dengan ekspresi terpesona tapi langsung mendapat tatapan maut dari Pika. Ia tahu Andra itu tipe cowok playboy, karena itu ia tidak mau lelaki itu mendekati sahabatnya. Apalagi Chaby itu masih polos banget.

Andra cengengesan melihat tatapan Pika, sementara Decklan hanya menatap adiknya itu dengan ekspresi datar, sebenarnya ia merasa heran karena baru kali ini Pika mau berteman dan juga sangat menyukai teman barunya itu. Tidak seperti biasanya.

Biasanya gadis itu tidak suka berteman sedekat ini dengan orang lain. Ia ingat saat mama mereka bertanya kenapa ia tidak mau punya sahabat dekat, alasannya banyak banget.

Pria itu kembali melirik gadis yang ia belum tahu namanya itu. Gadis itu tampak sibuk mencari-cari cemilan yang ingin di belinya. Ia memperhatikan setiap gerak-gerik gadis itu. Beberapa kali gadis itu kehilangan keseimbangannya dan hampir menabrak orang di sebelahnya.

Decklan mendengus pelan. Ceroboh, batinnya. Apa kelebihan yang di milikinya sampai-sampai Pika sangat menyukainya.

Pandangan Decklan beralih ke Pika saat gadis itu menyodorkan dompet miliknya.

"Nih, Mama nitipin dompet kakak yang lupa kakak bawa." ucap Pika dengan nada jutek.

Decklan mengambil dompet itu tanpa mengatakan apa-apa. Ekspresinya datar seperti biasa, membuat Pika makin geram melihat kakaknya itu. Ia heran, kok bisa ada orang yang sikapnya dingin banget kayak gitu yah, bahkan sama adek kandungnya sendiri. Semoga aja deh dia nggak dapat pacar kayak kakaknya ini, kalau tidak dirinya bisa mati berdiri.

Gadis itu bergidik ngeri membayangkan kalau dirinya pacaran dengan cowok dingin seperti kakaknya itu. Yang dinginnya kayak kak Bara aja dia ngeri, apalagi...

"Balik sana."

Kata-kata Decklan membuyarkan lamunan Pika. Ia mengangkat wajah dengan tatapan sebalnya menatap cowok yang memiliki darah yang sama dengannya itu.

"Kakak ngusir aku?"

Ratu drama.

Decklan menatap adiknya malas.

"Udah gak ada perlu kan?" kata cowok itu lagi datar.

"Lan, baik dikit ama adek lo napa sih. Lagian kan Pika masih nungguin temennya yang lagi beli cemilan itu."

1
Bola nasi
emang bener2 sakit ni omaa nya
Bola nasi
gilaaaa banget emaknya
Tuti irfan
Luar biasa
Lala Kusumah
syukaaaaaa ceritanya 😍😍
Kenzi Gummy
🙏🏼🙏🏼🙏🏼🤣🤣🤣🤣
julia sorong
Luar biasa
Suroyya AlGadrie
😭🤣🤣🤣🤣🤣🤣
piyo lika pelicia
pika kan wanita kecil yang kuat, dari cerita ini aku menemukan sebuah nama yang sangat cantik
Anonymous
Luar biasa
Sesha
gk jadi benci deh sama author nya
karyaku
hi kak transmigrasi menjadi istri mafia jangan lupa mampir y kk
Kasut Sekolah
/Sob/
Rafinsa
Luar biasa
Ella Fatur Rohman
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Jennifer Jatam
Luar biasa
Jennifer Jatam
Biasa
Laeli Sulasiyatin
meskipun cuma fiksi..tp karya lo dach bikin gwe nangis 2 kli thorrr....
😭😭😭😭😭😭
Yanti Dwijaya
part ini aku ketawa capek 🤣🤣🤣🤣😭
Nurul Wafa
Luar biasa
Hope
bara km tau salah sasaran sampai berbuat sejauh itu ke chuby pdhl dia ga tau apa2 kok lgsg maen tampar aja sih 🙁😡🤬
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!