Tak ada satupun orang tahu bahwa sang casanova rupanya masih perjaka. Telah banyak wanita yang tidur dengannya, tapi rupanya tak ada satupun wanita yang bisa membuatnya bergairah.
Trauma di masa lalu membuat Andra Struick menjadi seorang pria impoten. Sehingga dia mencoba mengencani banyak wanita untuk bisa membuatnya sembuh dari impontennya.
Tapi bagaimana kalau ternyata satu-satunya wanita yang bisa membuatnya bergairah adalah musuh bubuyutannya? Apakah Andra akan menerima takdirnya? Atau memilih tidak menikah sama sekali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
"Gadis itu mulai malam ini adalah milikku. Aku akan membelinya." Andra berkata dengan sorot matanya yang tajam, memandangi pria tua yang sedang memaksa Sadrina untuk masuk ke dalam sebuah kamar yang ada di klub malam tersebut.
Kemudian sang mucikari tertawa terbahak-bahak ketika mendengar perkataan Andra, "Hahaha... apakah kamu sanggup membelinya? Aku sudah membelinya dengan harga yang cukup tinggi dari seorang rentenir."
"Katakan saja berapa uang yang kamu butuhkan. Aku pasti akan membelinya!" Andra berkata dengan nada angkuh. Karena faktanya dia memang memiliki banyak uang.
"Satu miliyar. Kalau kamu sanggup membayarnya malam ini juga, aku akan menyerahkan gadis itu padamu." Jawab sang mucikari.
Andra tersenyum smirk, kemudian dia dengan sikapnya yang tenang sambil bersiul mengeluarkan sebuah cek dari saku jas yang dia kenakan. Dan menulis nilai satu miliyar di cek tersebut. Dengan sikapnya yang angkuh dia melemparkan cek tersebut kepada sang mucikari.
"Aku sudah membayarnya satu miliyar. Jadi mulai malam ini gadis itu adalah milikku."
Sadrina hanya terdiam, dia tidak tahu apa tujuan Andra membelinya. Hanya saja dia merasa bahwa nasibnya tetap saja sangat merasa sial, lepas dari kandang singa, masuk ke kandang buaya. Sungguh dia merasa harga dirinya sedang dipermainkan.
...****************...
Saat ini Andra dan Sadrina sedang berada di dalam mobil miliknya Andra. Sebenarnya Andra pun tidak tahu apa yang harus dia lakukan terhadap Sadrina saat ini. Justru dia merasa bingung pada dirinya sendiri, mengapa dia harus menolong musuh bebuyutannya itu?
Andra tidak sengaja melihat penampilan Sadrina yang sangat seksi, karena sang mucikari yang memaksa Sadrina untuk memakai pakaian tersebut, sampai belahan dadanya terlihat sangat jelas. Bukan hanya itu saja, pahanya yang mulus dan putih itu terlihat sangat menggoda.
Andra menelan saliva melihatnya, dia merasakan ada gelayar aneh merasuki tubuhnya, sesuatu hal yang tak pernah dia rasakan sebelumnya.
Pria itu pun segera membuka jas yang dia kenakan, lalu melemparkannya kepada Sadrina. "Cepat tutup tubuh kamu. Mataku sakit melihatnya!"
Sadrina segera menutup tubuhnya dengan jas miliknya Andra. Dia pun sebenarnya sangat malu berpenampilan seksi seperti itu. "Aku tidak tahu apa tujuan kamu menolong aku. Tapi aku sangat berterimakasih kepadamu karena sudah menolong aku, Grandong. Aku pasti akan menggantinya."
"Aku sudah menolong kamu, tapi kamu masih saja memanggil aku Grandong?" tanya Andra dengan nada kesal.
"Oke, Andra Struk!"
Andra semakin kesal kepada wanita itu, "Struick bukan Struk!"
Sadrina malah terkekeh, "Oke-oke, Andra Struick. Walaupun sebenarnya aku lebih senang memanggil kamu Grandong. Tapi berhubung kamu sudah menolong aku, baiklah aku akan berusaha agar tidak memanggil kamu Grandong lagi. Aku akan membayar hutang aku sepuluh ribu perhari."
Andra nampak menganga, "Sepuluh ribu sehari? Sampai rambut kamu ubanan dan kulit kamu keriput pun tidak akan bisa lunas."
"Kamu tahu kan sekarang ini hidup aku miskin? Aku belum sanggup membayar hutang aku lebih banyak dari itu. Tapi aku janji setelah aku mendapatkan pekerjaan, aku akan ..."
Andra memotong perkataan Sadrina, "Sepertinya aku tahu bagaimana caranya agar kamu cepat melunasi hutang kamu itu."
"Bagaimana caranya?" tanya Sadrina, penasaran.
Andra memperhatikan penampilan Sadrina dari atas sampai ke bawah dengan tatapannya yang nakal, membuat Sadrina reflek menunjukkan tinjunya kepada Andra.
"Jangan macam-macam padaku! Atau kamu ingin aku menghajar kamu?" Ancam Sadrina.
Andra menghela nafas, dia menyentil kening wanita itu. "Siapa juga yang ingin macam-macam padamu, Mak Lampir. Seandainya kamu telanjang di depanku pun aku sama sekali tidak akan tergoda, catat itu!"
Sadrina mengusap-usap keningnya, dia menatap kesal kepada Andra. "Lalu apa yang kamu inginkan dariku?"
"Aku baru satu minggu membeli sebuah mansion. Kebetulan aku belum memiliki seorang pembantu. Karena itu, jadilah pembantuku selama satu tahun."
Sadrina tercengang mendengarnya. Dia yang dulu hidupnya selalu dilayani oleh banyak pembantu, tapi kini tiba-tiba dia akan dijadikan pembantu oleh musuh bebuyutannya?
Sementara Andra, dia tersenyum smirk memandangi Sadrina. Justru ini adalah kesempatan baginya untuk mengerjai wanita itu, setiap bertemu dengan Sadrina, wanita itu selalu membuatnya kesal. Sudah saatnya melakukan pembalasan.
tapi sekarang julukan maklampir itu melekat🤣