Brielle dibuang keluarganya saat masih bayi dan ditemukan kembali setelah bertahun-tahun, namun diperlakukan sangat buruk. Hingga akhirnya dia menemukan sebuah rahasia besar dibalik alasan dia dibuang sejak bayi. Dia bahkan dibenci oleh orang tua dan saudara-saudaranya. Mereka lebih menyayangi anak angkat yang licik dan manipulatif.
Untuk meluapkan kebencian mereka, saudara laki-lakinya sengaja menyertakan Brielle dalam sebuah program televisi untuk menyingkirkannya. Dalam variety show yang disiarkan secara langsung, para tamu kehilangan kontak dengan tim program. Perla yang terkenal sebagai selebriti yang baik hati dan lemah lembut mencoba untuk mengisolasi Brielle Camelia.
Saat menghadapi pengganggu, Brielle menyerang semua orang tanpa pandang bulu. Ia melepaskan diri di dalam hutan, mengaum bak singa, mengguncang akar pohon yang merambat, merangkak, mencuri pisang dari monyet, memukuli setiap hewan yang ditemuinya. Namun dia tidak tahu bahwa hutan itu penuh dengan kamera tersembunyi. Segala sesuatu yang terjadi di hutan direkam oleh kamera dan disiarkan secara langsung.
Brielle membalas semua perlakuan buruk keluarganya dan bahkan menghancurkan mereka dengan cara yang luar biasa. Seorang pria tampan dan kaya, ternyata selalu mendukungnya di balik layar. Bagaimanakah kisah akhir Brielle? Rahasia apa yang ditemukannya? Akankah dia memiliki akhir yang indah dan menemukan cinta sejati setelah dendamnya terbalaskan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meta Janush, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27.
Sarah menghapus airmatanya dan tersedu, “Kasihan Perla. Dia tidak pernah menderita sejak kecil tapi sekarang dia malah dipukuli oleh Brielle. Dia pasti kesakitan dan tersiksa sekali.
Hatiku sedih dan sakit melihat putri kesayanganku diperlakukan buruk. Aku tidak pernah memukulnya sejak kecil tapi si jalang itu berani sekali memukuli putriku!”
Robin mengangguk dan berkata, “Tenanglah bu. Aku akan meminta seseorang untuk mendapatkan nomor telepon pimpinan acara. Semuanya akan baik-baik saja.”
Kepala pelayan berkata dengan suara rendah, “Tidak ada gunanya…….”
Semua orang terdiam mendengar ucapan kepala pelayan dan menatapnya. Bramasta berkata dengan nada tak senang, “Apa katamu? Tidak ada gunanya? Apa maksudmu tidak ada gunanya?”
Kepala pelayan memberanikan diri bicara, “Semua ini sudah dirancang oleh pimpinan acara dan investor. Sekarang pimpinana cara dan staffnya tidak berada dihutan itu. Hanya ada para peserta saja disana sekarang. Aku bahkan mendengar bahwa manager artis mencoba menghubungi pimpinan acara.”
“Mereka bahkan mencoba menghubungi polisi agar menghentikan syuting. Tapi tak ada satupun yang berhasil…….syuting terus berlanjut dan tak ada yang peduli. Para investor ingin mendapatkan keuntungan dari program acara ini.”
Keluarga Galasti terdiam, wajah mereka terkejut mendengar penjelasan kepala pelayan itu. Mereka sama sekali tidak mengerti apa yang terjadi.
Kemudian kepala pelayan kermbali berkata, “Aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya. Anda bisa mengeceknya di internet dan anda akan mengerti lebih jelasnya.”
Keempat orang itu mengambil ponsel masing-masing dan mulai mencari informasi di internet tentang program acara yang sedang berlangsung.
Mereka mencari Bertahan Hidup di Hutan Belantara dan muncul di pencarian teratas di internet. Mereka membuka dan mulai membaca bahwa semua aktivitas dihutan direkam secara langsung.
Rekaman terakhir berlangsung tiga menit yang lalu. Rekaman itu menunjukkan siaran langsung beserta jam tayangnya. Disana juga ada beberapa link video yang di posting oleh netizen.
Setelah melihat semuanya, ekspresi wajah keempat orang itu langsung berubah drastis. Robin sangat marah dan membanting ponselnya.
“Bagaimana bisa tim program melakukan ini? Kenapa mereka tidak bertanggung jawab? Mereka merusak reputasi Perla secara langsung. Jika Perla mengetahui, dia tidak akan sanggup menerimanya.”
Sarah terlihat kehilangan jiwanya. Dia menatap putra pertamanya dan putra keduanya, “Beginikah kalian memperlakukan Brielle selama ini?”
Robin terkejut, “Bu, apa yang kau bicarakan? Apakah salah kami memperlakukannya seperti itu? Jangan lupa ibulah yang meminta kami memperlakukan Brielle seperti itu. Ibu yang mengatakan agar kami memperlakukan Perla lebih baik. Tidak peduli apapun yang terjadi, kami harus melindungi Perla, mendukungnya dalam segala hal.”
“Ibu juga yang meminta kami agar selalu mendengarkan keluh kesah Perla dan menuruti semua keinginannya. Ibu bilang jangan sampai Perla merasa tidak diperlakukan sebagai keluarga setelah kembalinya Brielle. Ibu juga yang bilang jangan membuat Perla sedih.”
Tubuh Sarah gemetar mendengar perkataan putranya dan wajahnya memucat. ‘Apakah aku yang mengatakan semua itu? Jadi semua yang terjadi selama ini adalah perintahnya?’
Robin terkejut, “Bu, kau tidak merasa kasihan pada Brielle kan? Lihatlah Brielle, dia memukuli Perla dan Jordan. Dia itu sudah gila, tidak layak untuk dikasihani dan tak perlu merasa bersalah.”
Sarah merasa tenggorokannya mendadak kering dan dia tidak sanggup berkata-kata lagi. Dia yang menginginkan putranya memperlakukan Perla lebih baik.
Karena dimata mereka, Perla adalah gadis yang baik, lemah lembut dan mudah diperdaya orang lain. Ketika Brielle kembali, dia selalu membuat Perla menangis.
Sarah yang membesarkan Perla dan dia memanjakannya selama bertahun-tahun. Meskipun mereka tidak ada hubungan darah tapi dia masih memanjakannya sampai sekarang. Namun demi melindungi Perla, dia bahkan meminta ketiga putranya untuk menjaga Perla dengan baik.
Dia meminta putranya untuk melindungi Perla. Tetapi dia tidak menyangka jika Perla bermuka dua. Ternyata dia berpura-pura dan memperalat Jordan untuk keuntungannya sendiri.
Dia bahkan memprovokasi Jordan untuk berselisih dengan Brielle. Setelah mencuri barang milik Brielle, dia mengambil semuanya untuk dirinya sendiri dan tak mau berbagi dengan yang lain.
Dia bahkan tidak mempedulikan Jordan. Perla bahkan menikmati semua barang yang dicuri orang lain. Apa yang dia lihat sekarang sangat berbeda dengan Perla yang dikenalnya selama ini.
Sarah benar-benar tidak menyangka apa yang dilihatnya. Tak sanggup lagi berkata-kata dan hanya diam untuk waktu lama.
Bramasta pun diam dalam waktu yang cukup lama. “Aku percaya Perla memiliki hati yang baik. Dia hanya terjebak dalam situasi dilokasi syuting dan menderita karena dia tidak pernah menderita selama hidupnya. Dia dipaksa hingga kehilangan akal sehatnya dan sikapnya berubah.”
“Kita jangan menyalahkan Perla, jangan salah paham padanya. Jika dia sampai tahu kita salah paham tentangnya, dia pasti sedih sekali. Apakah kalian semua ingin melihatnya sedih dan terluka?”
Sarah terdiam dan merasa bersalah, “Suamiku, kau benar. Perla sangat menderita sekarang dan disiksa begitu kejam hingga dia kehilangan akal sehat. Sikapnya berubah karena situasinya disana buruk, ibu macam apa aku ini yang meragukan putrinya sendiri? Aku pantas mati! Tidak seharusnya aku meragukan karakternya.”
Sarah menghapus airmatanya dan menatap Robin, “Segera hubungi tim acara itu dan minta mereka segera menolong Perla. Kembalikan reputasi dan nama baiknya. Banyak orang mengutuk dan membenci Perla sekarang. Jangan sampai dia mengetahuinya, aku tidak bisa bayangkan betapa hancurnya perasaan Perla nanti.”
“Baiklah, bu. Aku akan segera menangani masalah ini. Tanpa ibu mintapun aku memang akan melakukannya. Aku akan tetap mencoba menghubungi pimpinan cara itu.” ucap Robin.
Dia terdiam sejenak lalu menatap Devan dan berkata, “Bang Devan, bukankah perusahaanmu juga berinvestasi di acara itu? Apa kau tidak tahu rencana tim itu?”
Ekspres wajah Devan pun sontak berubah, “Beberapa hari sebelum syuting dimulai, tim penyelenggara tiba-tiba saja menolak investasiku. Mereka bilang ada seorang bos besar yang berinvestasi dengan jumlah tiga kali lebih besar dariku. Uang yang diinvestasikan telah dibayar oleh investor itu dan mengembalikan danaku.”
“Tidak masalah jika kita berinvestasi atau tidak. Mereka harus segera mengeluarkan Perla dari acara itu. Aku tidak peduli tentang itu. Manusia seperti apa yang membuat program acara seperti ini? Dia bahkan membuat jebakan didalam kontrak. Tidak ada gunanya melaporkan hal ini pada polisi!” ujar Robin.
Keluarga Galasti kehilangan selera makan mereka. Mereka tetap menonton siaran langsung itu dengan wajah muram. Saat ini, dilayar muncul sosok Brielle, Perla dan peserta lain. Perla terlihat menjadi bulan-bulanan Brielle. Mata keempat orang itu dipenuhi kemarahan dan dendam. Jalan Brielle itu kejam sekali!
Sementara itu didalam hutan, Brielle tiba-tiba bersin. Dia memakan ikan bakar dan tak hentinya bersin. Ikan yang ada didalam mulutnya tersembur keluar dan dia bersin lagi. Dia mengusap hidungnya dan terdiam.
“Siapa yang diam-diam menyumpahiku? Apakah orang-orang bodoh itu mencoba untuk membuat masalah denganku lagi?”
Brielle sudah cukup melampiaskan amarahnya hari ini. Gerombolan monyet itu membuatnya marah dan dia berhasil mengusir mereka. Kali ini siapapun yang mencari masalah dengannya takkan dia ampuni!
Untungnya, peserta lain tidak muncul untuk mengganggunya lagi. Brielle menyantap semua makanannya sampai habis tak tersisa.
Brielle duduk dan beristirahat sejenak. Hingga langit mulai menggelap, dia mengambil senter lalu pergi ke sungai untuk mandi. Dia melepaskan jaket dan celana panjangnya, hanya mengenakan celana pendek dan singlet dia melompat kedalam sungai dan berenang.
Setelah berendam sejenak, dia mengambil sabun dan mulai menggosok tubuhnya dengan serius. Melihat Brielle yang sedang mandi hanya mengenakan dalaman saja membuat netizen kembali berkomentar takjub.
“Wow…..ini bagian kesukaanku. Brielle tampil seadanya. Lihat kulitnya putih bersih dan bercahaya dibawah sinar bulan, hmmmmm…….mempesona.”
apa su tdk ad klanjutanya🤔🤔🤔