Tetanggaku Yang Super Barbar

" Bu kami berdua berangkat dulu ya" ujar danile mencium tangan ibunya pamit

" Iya hati hati di jalan" jawab Mala

" Mah aku juga berangkat ya, salam sama ayah dan adik" ujar bela pada Niken.

Sebelumnya Niken ikut bela dan Daniel kerumahnya Daniel untuk mengambil barang milik Daniel sekaligus ijin pada Mala.

" Ya sudah kalian berhati hatilah dijalan jangan ngebut" ujar Mala

" Iya Bu" jawab Daniel.

" Iya Tante" jawab bela

Dan mereka pun mulai pergi dari sana mengunakan mobil milik bela.

Danile yang menyetir mobil itu, sebenarnya Danie dulu memiliki mobil tetapi dia menjualnya dikarenakan dia lebih memilih mengunakan motor daripada mobil.

" Nanti kita langsung ke apartemen kamu atau gimana?" Tanya danile yang sedang menyetir

" Ke apartemen kamu aja, agar kamu nggak perlu cari angkot atau ojek pulang ke kosannya. " Jawab bela tersenyum

" Begitu ya" jawab Daniel mengangguk

" Oh iya danile kamu sebenarnya sudah punya pacar ya" tanya bela tiba tiba sehingga membuat Daniel terkejut.

" Kau tau darimana aku memiliki pacar?" Tanya danile

" Dari ibu aku, dan ibuku tau dari mamah kamu " jawab bela

" Begitu ya " jawab Daniel jadi tidak heran dikarenakan ibunya dan ibu bela adalah Beastie sejak sekolah jadi gak heran.

" Sebab itulah aku tidak bisa menerima perjodohan ini" jawab danile.

" Aku mengerti, aku juga dulu sempat mau menikah, jadi wajar aja sih" jawab bela yang memandang jalanan

" Kau tidak apa apa"? Tanya Daniel

" Aku tidak apa apa, omong omong seperti apa pacarmu?" Tanya bela

" Dia seperti itulah " ujar Daniel yang mengingat sifat sifat Amanda disaat masih bertetanggaan

Bela hanya menatap Danie dengan bingung dikarenakan Daniel seperti sedang memikirkan sesuatu, terlihat wajahnya yang tengah tersenyum aneh

" Apa kau mencintainya?" Tanya bela

" Kenapa kau menanyakan itu?" Tanya Daniel

" Aku ingin tahu, sebesar apa rasa cintamu padanya " ujar bela

" Aku tidak tahu" jawab Daniel jujur

Dikarenakan dia dan Amanda belum terlalu kenal satu sama lain, ditambah hubungan mereka bisa di hitung dengan jari.

" Kalo ke aku?" Tanya bela

" Maksudnya?" Tanya Daniel

" Perasaan kamu sama aku seperti apa" tanya bela lagi

" Aku juga tidak tahu, yang jelas aku tidak membencimu " jawab Danie

Sedangkan bela hanya tersenyum mendengar ucapan Daniel, intinya dia masih bisa mendapatkan hati Daniel kembali.

Dan perjalanan mereka berdua pun lancar sembari ditemani ngobrol ringan antara mereka berdua..

Di restoran seafood kini Amanda dan susi serta Gisel sedang makan bersama disana.

" Cumi ini rasanya agak kenyal" ujar Susi yang sedang mengunyah daging cumi goreng

" Benarkah aku lebih suka lobster ini" jawab Amanda sambil menunjukan daging lobster yang putih dan lembut itu.

" Kalian berdua jangan terlalu banyak makan makanan pedas" ujar Gisel yang menatap kedua anaknya yang sedang memakan makanan pedas

" Iya mah cuma ini aja kok" jawab Susi dan Amanda bersamaan

Sedangkan Gisel hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah lucu para anak-anaknya itu.

" Oh iya setelah ini kita kemana?" Tanya Amanda

" Kita ke Mall aja yuk " ajak Susi

" Emang Kaka nggak masuk kerja" tanya Amanda.

" Lagi libur, Kaka ambil cuti dua hari, soalnya teman Kaka yang cuti sudah kembali jadi gantian " jawab Susi yang sedang mengunyah makanannya.

" Begitu ya" ujar Amanda

" Mamah nggak ikut ya" ujar Gisel tiba tiba

" Loh kenapa mah?" Tanya Susi

" Mamah mau ke tempat arisan" ujar Gisel

" Ya udah kita berdua aja deh" jawab Susi yang di jawab anggukan oleh Amanda

" Nanti anterin mamah ke tempat arisan dulu ya" ujar Gisel.

" Baik mah" jawab Susi

Dan mereka pun menghabiskan makanannya.

Di depan rumah salah satu temannya, Gisel pun turun dari mobil Susi

" Kalian yakin gak ikut?" Tanya Gisel pada kedua putrinya

" Nggak deh mah, malu pastinya bakal ditanya udah punya pacar atau udah punya calon belum" jawab Susi yang paham akan obrolan ibu ibu

Disaat mereka sedang mengobrol datang salah satu mobil yang cukup mewah

" Halo Gisel sudah datang duluan ternyata" ujar wanita yang baru turun dari mobil mewah itu.

" Ah iya nih Monica aku baru Sampe" jawab Gisel tersenyum

" Ini kenapa kalian nggak ikut turun?" Tanya Monica pada Susi dan Amanda

" Ah tidak Tante saya nggak niat ikut arisan kok, saya cuma mau anter mamah saya" jawab Susi tersenyum.

" Ah sayang sekali padahal seru loh" jawab Monica

" Mungkin lain kali haha" jawab Susi tertawa canggung

" Ya sudah mamah, Tante, saya dan ka Susi mau pergi dulu ya" ujar Amanda yang mulai tidak nyaman disana

Dikarenakan dia tidak nyaman dekat dengan keluarga yang akan di jodohkan dengannya itu.

" Ya sudah hati hati di jalan, kalian nanti gak usah jemput mamah, nanti mamah naik taksi pulangnya" ujar Gisel.

" Baik mah kami pergi ya, Tante kami pamit juga" ujar Amanda yang menoleh ke arah Monica

Sedangkan Monica hanya mengangguk tersenyum

" Ayo kak cepetan" senggol Amanda pada Susi

" Iya sabar kenapa sih" jawab Susi kesal

Dan mereka berdua pun pergi meninggalkan kedua wanita paruh baya itu.

" Kamu kenapa sih dek?" Tanya Susi yang melihat adiknya itu seperti dikejar polisi

" Aku nggak nyaman ketemu teman mamah itu, dia orang yang mau di jodohkan anaknya denganku" ujar Amanda kesal

" Oh kaka kira apa" jawab Susi santai

Sedangkan Amanda hanya menatap sang Kaka dengan kesal, dia kesal karena respon Susi sangatlah santai pikirnya.

" Kita ke mall mau ngapain?" Tanya Amanda

" Ya kita ngapain ke, shoping ke atau apa ke" jawab Susi

" Aku tidak suka belanja " jawab Amanda

Sedangkan Susi hanya mendelik menatap sang adik, dikarenakan Amanda berbicara omong kosong tentang tidak suka belanja, padahal tahu saat ada boneka kucing dia langsung memborongnya tanpa pikir panjang dan masih bilang tidak suka belanja. Kalo bukan adiknya udah di lempar kali sama Susi keluar mobil..

Di tempat kosan milik Daniel kini bela sedang duduk di rumah tengah menatap danile yang sedang membereskan barang barang yang lupa iya bereskan saat ia tinggalkan pergi ke kampung.

" Apakah kamu tidak pindah saja ketempat yang lebih nyaman danile?" Tanya bela yang melihat kondisi kosan danile yang mini

" Tidak, aku lebih suka disini" jawab Daniel yang memasukan baju bajunya yang kotor kedalam keranjang cucian

" Tapi apakah tidak terlalu kecil disini?' tanya bela

" Tidak lagian ini sesuai dengan biaya isi dompetku" jawab danile yang merebahkan tubuhnya di kasur

" Aku bisa membantumu" jawab bela yang mendekati danile

" Tidak terimakasih, tetapi aku ingin berusaha dengan usahaku sendiri " jawab Daniel bangun

" Begitu " jawab bela

" Kapan kamu pulang" jawab Daniel dikarenakan dia ingin langsung tidur siang hari ini

" Sekarang aja deh, lagian aku mau ke tempat lain dulu" ujar bela yang sadar dia memiliki keperluan di tempat lain

" Baiklah terimakasih sudah mengantar aku ya" jawab danile

" Sama sama, tetapi apakah aku boleh sering kesini?" Tanya bela

Danile berfikir sejenak dan memutuskan

" Baiklah boleh" jawab Daniel mengangguk

Sedangkan bela yang senang langsung mencium pipi danile dengan cepat.

" Terimakasih danile, aku pulang dulu sampai jumpa" ujar bela pergi dengan perasaan senang

Sedangkan danile hanya terdiam dengan pikiran itu..