Dalam sebuah pesta seorang gadis bernama Elis sengaja di tugaskan oleh sang ayah untuk menggoda para pengusaha muda yang kaya raya. Namun siapa sangka Elis malah terjebak dengan seorang pria yang paling di takuti di dunia bisnis.
Louise Mahendra Maxim adalah CEO dari Boison Grup terkenal dingin dan kejam. Seseorang yang pintar dan juga cerdas namun sayangnya malah jatuh hati pada Elis putri seorang pengusaha licik dan serakah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Scorpio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pulang
"Bersiaplah. Kita akan pergi." Perintah Louise seraya berbalik menuju lemari.
"Kata mu di sini membosankan." lanjut pria itu lagi sambil mengambil pakaiannya.
Louise kemudian membuka baju jasnya dan membuka kancing kemejanya untuk berganti pakaian.
Tak ingin mengotori matanya melihat tubuh Louise, Elis pun segera masuk ke kamar mandi untuk berganti pakaian juga.
Siang ini Louise baru bisa mengajak Elis untuk jalan-jalan setelah pekerjaannya selesai.
"Belilah apa pun yang kau inginkan karena besok kita akan pulang." kata Louise yang membuat Elis terkejut.
"APA ? PULANG ?"
Elis sampai menghentikan langkahnya dan menatap tidak percaya pada Louise.
Baru hari ini Louise mengajaknya untuk jalan-jalan setelah dikurung selama empat hari dan besok mereka sudah akan pulang.
"Ingat di dalam...."
"YA. Aku ingat !" Elis langsung memotong ucapan Louise sebelum pria itu menyelesaikan kalimatnya.
Kemudian Elis melanjutkan lagi langkahnya dengan perasaan yang kesal. Louise selalu saja membungkamnya dengan surat perjanjian itu sehingga membuatnya tidak punya pilihan. Sangat menyebalkan.
Untuk membalas kekesalannya kepada Louise, Elis membeli banyak barang di setiap tempat yang mereka kunjungi. Elis tidak peduli dengan harganya karena bukan dia yang membayar, melainkan Louise. Lagi pula Elis sudah tahu jika Louise itu sangat kaya. Berbelanja seperti ini tidak akan membuat suaminya itu jadi miskin.
Hampir pukul sepuluh malam Louise dan Elis baru kembali ke hotel. Elis sengaja mengajak Louise pergi berkeliling untuk membuat pria itu kesal. Tapi nyatanya sedikitpun Louise tidak protes dan tidak menunjukkan wajah kesal. Yang ada malah Elis sendiri yang kecapean dan kakinya pegal-pegal.
Keesokkan harinya Louise benar-benar mengajak Elis pulang. Meski belum puas menikmati waktunya di Korea, Elis terpaksa patuh mengikuti Louise karena lagi-lagi pria itu mengingatkannya dengan surat perjanjian.
Setelah melakukan perjalanan selama tujuh jam dengan pesawat komersial, Louise & Elis tiba di tanah air pukul dua siang. Louise langsung pergi ke perusahaan Boison Grup setelah mengantar Elis ke kediamannya. Bukan apartemen yang pernah Elis datangi dulu, tapi Louise mengantarkannya ke sebuah rumah mewah yang terletak di salah satu perumahan elit di tengah kota.
"Silahkan nona, saya antar ke kamar." suara salah satu pelayan mengalihkan pandangan Elis dari menatap mobil Louise yang semakin menjauh.
"Oh, iya." balas Elis kemudian mengikuti langkah pelayan itu masuk ke dalam rumah.
Sampai hari ini Elis mulai tahu satu hal tentang suaminya yang ternyata merupakan seorang workaholic. Entah apa artinya pernikahan ini bagi Louise. Tapi menurut pandangan Elis sepertinya tidak ada artinya sama sekali. Louise bahkan tidak menganggap keberadaannya sebagai seorang istri.
Setelah beristirahat sebentar, Elis memutuskan untuk pulang ke rumah papanya. Ia ingin mengambil beberapa barang miliknya.
Elis pulang dengan di antar oleh sopir yang sudah disediakan oleh Louise. Tidak lupa juga dia membawakan oleh-oleh untuk papa dan para pelayan yang ada di rumah sang ayah.
"Kak, kau di sini ?" tanya Elis yang terkejut ketika melihat Lidia ada di rumah papanya.
"Eh, Elis." Lidia yang sedang melamun terkejut dengan kedatangan Elis.
"Kapan kau pulang dari Korea ?" tanya Lidia sambil tersenyum menyambut sang adik.
"Aku baru tiba satu jam yang lalu kak. Aku ke sini mau ambil beberapa barang." jawab Elis apa adanya.
"Oh. Begitu." balas Lidia.
"Kak, ada apa ?" tanya Elis saat merasakan kakaknya tidak seperti biasa.
Meskipun Lidia tersenyum tapi Elis bisa melihat jika Lidia seperti sedang ada masalah.
jangan sampai Rafly yg datang, biar Rafli sama Amanda saja Thor