NovelToon NovelToon
Aku Putramu Ibu

Aku Putramu Ibu

Status: tamat
Genre:Tamat / Anak Genius
Popularitas:153.9k
Nilai: 4.5
Nama Author: Airina Nu

Novel ini menceritakan kisah seorang remaja tanggung bernama Ali yang sangat merindukan kasih sayang dari ibunya yang sama sekali tidak mengenali nya.

Bagaimana kah perjuangan nya apakah dirinya bisa mendapatkan kasih sayang yang di inginkannya ataukah sebaliknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airina Nu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

Ali keluar dari dalam Masjid tapi langkah nya terhenti saat seseorang memanggilnya

"Ali".

Remaja itupun pun berbalik dan dia melihat seorang laki-laki yang sangat di kenalnya kini sedang berjalan mendekati nya.

" Bang Rendi, ada apa Bang? tanyanya sesudah laki-laki yang memanggilnya itu kini berada di hadapannya.

"Tidak ada apa-apa hanya ingin mengobrol saja, kan kita sudah lama tidak bertemu".

"Tapi".katanya terhenti karena laki-laki itu sudah berbicara lagi

" Kita ngobrol nya sambil jalan kok".ucapnya dan remaja tanggung itupun akhirnya mengiyakannya.

Keduanya pun berjalan meninggalkan halaman Masjid.

"Gimana keadaan Ibu kamu Li?

"Keadaan Ibu masih sama Bang".

" Apa masih sering mengamuk seperti biasanya?

"Sudah tidak lagi Bang tapi itu tidak termasuk dengan Ali. Ibu masih mengamuk jika melihat Ali".jawabnya dengan wajah sedikit sedih.

"Mengapa Ibumu seperti itu?tanyanya menggeleng kan kepalanya tanda tidak tau.

Lalu keduanya pun terdiam hingga Ali pun berbicara lagi

" Bang".

"Iya".

" Abang tau nggak di mana Ayah Ali?tanyanya dan seketika laki-laki bernama Rendi pun berhenti melangkah dan membuat remaja tanggung itupun ikut menghentikan langkahnya.

"Kenapa Bang kok berhenti?

Laki-laki itupun melihatnya tapi tidak mengucapkan apa-apa dan membuat remaja itu menjadi bingung.

"Ada tukang nasi uduk Li kita sarapan yuk, abang yang traktir".katanya mengalihkan pembicaraan.

Ali hanya bisa terdiam tapi akhirnya pun ikut menuju tempat penjual nasi uduk walaupun hatinya terus bertanya-tanya

" Kenapa Bang Rendi tidak menjawab pertanyaannya. Sebenarnya apa yang terjadi dengan Ayahnya. "

Lamunan nya pun buyar saat laki-laki itu menepuk bahunya pelan.

"Kok melamun?Cepat kamu pesan".ucapnya setelah sampai di depan penjual nasi uduk.

" Iya bang".jawabnya dan langsung memesan seporsi nasi uduk dan segelas teh manis hangat.

"Bu nasi uduk di bungkus 2 ya".ucap Rendi.

" Kok di bungkus Bang,Abang nggak makan di sini?

"Yang di bungkus buat Nenek dan ibu kamu, kalau Abang makan di sini bareng sama kamu".katanya dan remaja itupun hanya mengangguk.

Pesanan mereka pun sampai lalu keduanya menikmati sarapan pagi itu sambil mengobrol hingga selesai makan.

"Terima kasih Bang sarapannya".kata Ali sambil menenteng plastik yang berisi nasi uduk.

" Sama-sama Ali."

Keduanya pun berjalan beriringan hingga kini keduanya sudah berada di depan sebuah rumah sederhana.

"Mampir dulu Bang, pasti Nenek senang ketemu sama Abang".

Laki-laki itupun tersenyum

" Lain kali aja ya Li, titip salam buat Nenek."

"Iya Bang, Ali akan sampai kan".

" Ya udah Abang pamit dulu, Assalamualaikum ".

" Iya Bang.Waalaikumsalam ".jawabnya sambil melihat laki-laki dewasa sudah berjalan menjauh.

Ali masih berdiri di tempatnya, dirinya masih memikirkan kenapa laki-laki itu tidak menjawab pertanyaannya. Disaat dirinya sedang asyik dengan pikiran nya tiba-tiba seseorang memanggilnya dari depan rumah.

"Ali kamu sudah pulang? tanyanya saat melihat cucu nya masih berdiri di depan rumah.

Ali pun berbalik lalu berjalan mendekati wanita paruh baya yang kini berdiri di depan pintu yang menatap nya dengan raut wajah bingung.

" Assalamualaikum Nek".salamnya sambil menyalami tangan wanita paruh baya itu dengan takzim.

"Waalaikumsalam. Ayo masuk".

Ali pun mengikuti langkah Nenek nya untuk masuk kedalam rumah.

" Kamu kok tadi ngapain berdiri di depan lama banget ".tanyanya dan Ali pun langsung memberikan kantong plastik kepada Nenek nya.

" Apa ini?

"Nasi uduk".

" Nasi uduk kamu beli?tanyanya dan remaja itupun menggeleng tanda tidak.

"Itu dari Bang Rendi".

" Rendi?

"Iya".

" Dia sudah pulang? tanya Nenek nya ingin tau.

"Iya Nek".

" Alhamdulillah, ini adalah rejeki".

Ali pun tersenyum.

"Iya Nek .Alhamdulillah".

" Kamu sudah sarapan?

"Sudah Nek itu nasi untuk Nenek sama Ibu".

Wanita paruh baya itupun langsung membuka nasi bungkus dan memakannya.Sedangkan Ali kini masuk ke kamarnya untuk bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah karena waktu sudah menunjukkan pukul 6 kurang.

Ali pun menemui Nenek nya.

"Kamu sudah mau berangkat? tanyanya saat melihat cucunya sudah rapih untuk berangkat ke sekolah.

" Iya Nek.Apa Ibu sudah bangun?

"Tadi sih belum. Kenapa kamu mau lihat Ibumu?

" Iya,Ali ingin melihat nya dulu sebelum berangkat tapi Ali takut Ibu sudah bangun dan Nenek pun tau apa yang akan terjadi setelahnya ".ucapnya dengan raut wajah sedih dan itu membuat wanita paruh baya itupun langsung mengusap kedua tangan cucunya.

" Bersabarlah dan perbanyak berdoa agar Ibu mu bisa sembuh lalu kalian bisa hidup bahagia."

"Aamiin".Ali berangkat dulu Nek.Assalamualaikum".pamitnya sambil mengeluarkan sepedanya keluar rumah.

" Waalaikumsalam."jawabnya sambil mengikuti langkah cucunya yang berjalan keluar rumah.

Sebelum berangkat remaja itupun melihat kearah Nenek nya hingga membuat wanita paruh baya itupun bertanya

"Ada apa Al?

Ali yang melihat kearah Neneknya tapi hanya diam

"Ada apa Al?

"Ada hal ingin Ali tanyakan sama Nenek".

" Mau tanyakan apa?

"Ini tentang Ayahnya Ali".ucapnya dan membuat wanita itupun langsung merasakan jantungnya berdetak dengan cepat.

Ali yang masih berdiri di samping sepedanya pun bingung karena Nenek nya hanya terdiam tanpa menjawabnya.

" Lagi-lagi Nenek terdiam."gumamnya dalam hati.

Ali pun menunggu sang Nenek untuk berbicara tapi sudah hampir beberapa menit berlalu wanita paruh baya itupun masih saja terdiam tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Ali melihat jam tangan nya sudah menunjukkan pukul 6 lewat pun akhirnya memutuskan untuk pamit.

"Ali berangkat Nek".ucapnya sambil menaiki sepedanya dan menggoes nya keluar dari halaman rumahnya.

" Iya hati-hati".jawabnya dan di angguki oleh cucunya.

Wanita paruh baya itupun hanya bisa melihat wajah kecewa cucunya, sungguh dirinya ingin sekali mengatakan sebuah rahasia yang sudah lama dia simpan.Tapi dirinya benar-benar belum siap jika harus kehilangan Ali dan juga Ibunya.

"Maafkan Nenek Ali, Nenek belum bisa mengatakan yang sesungguhnya sama kamu dan tentang Ibu mu.Sungguh Nenek belum siap jika kalian pergi meninggalkan Nenek sendirian.Bagi Nenek kamundan Ibu mu adalah keluarga Nenek.Maafkan Nenek Ali.Jika waktu tiba Nenek akan mengatakan nya sama kamu".ucapnya dengan mata basah karena menangis.

Setelahnya dia pun kembali masuk kedalam rumah untuk melihat anak perempuannya yang berada di kamarnya.

Ceklek

Pintu pun terbuka, seperti biasa dia pun melihat kearah tempat tidur.Di atas sana terlihat seorang wanita sedang duduk di atas ranjang dengan pandangan kosong.

Wanita paruh baya itupun mendekatinya dan duduk di sampingnya sambil membawa sepiring nasi dan juga segelas air putih hangat.

"Kamu sudah bangun Bil? tanyanya tapi wanita itu hanya terdiam masih dengan pandangan kosong.

" Ini sudah 15 tahun Bil, kapan kamu sembuh? tanyanya dengan mata basah tapi lagi-lagi tidak ada jawaban karena wanita itu hanya terdiam dengan pandangan kosong.

bersambung

1
Nancy Nurwezia
Luar biasa
Nancy Nurwezia
bikin penasaran ceritanya.. terkuak satu2..
Nomima makasimbage
aku suka ceritanya bagus
Umi Kuntjara
Alhamdulillah, cerita yg bagus, jazakillaahu khairan
Nomima makasimbage
Luar biasa
Neneng Zakiyah
semangat..bila..ayo.balas dendam bila....
Neneng Zakiyah
suami setia..sayang...bla cepet sembuh
Neneng Zakiyah
sedih banget thor...kasian ali...
chtiana 75
Luar biasa
Anonymous
keren
Hamliah Lia
💪💪💪💪💪
Hamliah Lia
LG enak baca abis KK bagus aku suka
sweetpurple
Luar biasa
Umi Kuntjara
Cerita yang bagus, menyentuh hati, jadi penasaran
Andriani Ani
sedihnya si nabila
Isabela Devi
semoga mba diza mengerti
Anna Liana Anna
luar biasa
Isabela Devi
syukurlah lah Ali pun selamat
Isabela Devi
setelah ini hidup bahagia selalu
Isabela Devi
moga rengga selamat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!