Gayatri Agreta.. adalah seorang wanita cantik yang terpaksa menikah dengan Robert Hartono..pria yang arogan dan keras, demi menyelamatkan ibunya saat itu sakit keras dan membutuhkan banyak uang untuk biaya operasi...
karena Gayatri yang berasal dari keluarga miskin, membuat keluarga Robert selalu menghina dan memandang Gayatri...Gayatri menjadikan hinaan dari keluarga mantan suaminya itu sebagai suatu bentuk kekuatan untuk membuat dia bangkit dan sukses..Tri atau Gayatri akan membalas semua hinaan keluarga mantan suaminya dengan sebuah kesuksesan...sementara kehidupan mantan suaminya lambat laun hancur...
Apakah...Gayatri bisa mengankat derajat keluarganya dan membungkam mulut keluarga mantan suaminya dengan kesuksesan????
mari kita ikut cerita selanjutnya....!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mike Lovez, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8
Marta kembali menanyakan jawaban Tri tadi....bahwa dirinya tidak baik-baik saja.
"Terus kata dirimu tidak baik-baik saja-nya dimana..?Suami, ipar dan mertua kamu yang gila itu buat ulah lagi...?" tanya Marta yang sudah tahu cerita rumah tanggah Tri...sebenarnya Marta sangat kasian dengan Tri..tapi sayangnya mereka jauhan.
"Hmmm tahu aja...kalau itu mah sudah pasti..tapi yang satu ini lebih teriris hatiku Mar...rasanya aku tidak berdaya menghadapi kenyataan pahit ini ." ujar Tri.
"Kenapa..? Apa yang membuat kamu sedih bestie...ceritalah jika aku bisa bantu aku akan bantu kamu semampu ku...!" Tanya Marta.
Lalu Tri menceritakan kehidupan ayah, ibu, adik dan neneknya...yang sedang kesulitan...hanya sekedar makan saja susah sampai Angga harus makan singkong demi bertahan di sekolah.
"Ya Allah Tri...kenapa kamu diam saja...harusnya kamu tuh cerita dari kemarin kalau aku bisa bantu Insya Allah...aku akan bantu kamu bestie karena dulu kamu juga sering bantu aku...jadi mana mungkin aku tidak bantu sahabat aku saat susah....apa salahnya minta bantuanku jangan kamu bikin aku sedih tahu." Ucap Marta ikut sedih mendengar cerita Tri.
"Maaf ya Mar...gimana ya, aku sih nggak enak sama kamu...dari kemarin aku minta tolong mulu....kamu juga masih kuliah belum kerja." ucap Tri.
"Aku memang kuliah tapi juga sambil jualan online, jualan pakian dan tas untuk menambah uang jajan lumayan...di tambah lagi aku kan seorang penulis juga..walaupun kecil tapi setiap bulan dapat....Alhamdulillah uang bulanan dari orang tua nggak ku pakek jadi ku tabung." ucap Marta yang memang dia berasal dari keluarga berada.
"Luar biasa kamu ya Mar....aku juga pengen punya penghasilan selain novel aku juga mau jualan...ada nggak rekomendasikan gitu?" Tanya Tri.
"Amin...Iya nanti aku pikirkan lagi kamu jual apa...sekarang aku mau tanya kamu mau pinjam berapa...?Lima juta atau sepuluh juta...?" Tanya Marta.
"Hei...banyak sekali itu...nanti aku nggak bisa bayar...kamu tahu sendiri nggak ada penghasilanku..saat ini aku masih melarat." ucap Tri bisa-bisanya Marta menawari uang sampai sepuluh juta.
"Loh...nantikan kamu dapat hasil juga dari novel...aku yakin kamu dapat hasilnya lebih dariku tunggu saja nanti...lagian kalau kamu belum punya uang untuk ganti juga tidak masalah...aku belum butuh secepatnya" ujar Marta.
"Kamu masih pengang ATM kamu kan? Jangan sampai suami sinting kamu itu yang pengang lagi...?" Tanya Mentari.
"Iya ATM ku yang lama itu masih ada...hak apa dia ambil ATM ku, walaupun nggak ada saldonya" ujar Tri.
"Baguslah kalau begitu...masih aktif nggak??"tanya Mentari.
"Masih sih Mar...tapi kayaknya nggak ada saldo sama sekali deh didalam" ucap Tri.
"Ya sudah kirim lah nomor rekeningnya nanti aku transfer..kalau aku sudah sampai di rumah soalnya aku lagi di jalan." ujar Marta.
"Ya Allah..benar Mar aku pinjam dulu 1,5 deh boleh ya?" Tanya Tri ragu.
"Boleh banget bestie...kenapa hanya segitu?? Kenapa nggak lima juta aja??" Tanya Marta.
"Kebayakan Mar...nanti aku nggak bisa ganti..1,5 aja insyaallah cukup..." ujar Tri.
"Aku percaya kok sama kamu...karena aku sudah sangat mengenal kamu, kita sahabat dari dulu jadi aku percaya...lagian aku iklas jika kamu belum bisa mengembalikannya." ujar Marta. Anak gadis berhati mulia.
Marta adalah gadis yang baik, dia memiliki hati lembut walaupun dia berasal dari keluarga berada...tapi dia tidak perna memandang rendah orang lain.
"Ya Allah...makasih ya teman terbaikku...aku tidak akan lupa kebaikan kamu sama aku...kamu selalu membantuku" ujar Tri terharu dengan kebaikan sahabatnya itu.
"Ok bestie.."
Kemudian mereka mengakhiri pangilan telponnya. Tri bersyukur...karena disaat genting seperti ini ada saja orang baik yang selalu datang menolong...seperti Marta sahabat baiknya.
Padahal sejak kedatangan Angga...tri sudah kebingungan bagaimana caranya dia bisa mendapatkan uang...untuk membantu orang tuanya.
Akhirnya Tri mendapatkan pinjaman uang dari Marta... jadi dia bisa membantu orang tuanya nanti...dia tidak peduli lagi dengan kemarahan Robert karena Tri berniat mau pergi ke rumah orang tuanya...karena selama ini dia dilarang oleh suami gilanya itu.
"Terimakasih ya Allah...engkau masih mengirim orang baik untukku..di saat aku susah dia ada." gumam Tri.
Tri segera kedapur untuk memasak...walaupun tahu kalau suaminya itu jarang makan dirumah, justru ipar dan mertuanya yang selalu mengambil makanan di rumah.
Setelah selesai masak... Tri duduk di samping rumah sambil main ponselnya dan hal itu di lihat oleh mertua dan iparnya...karena mertua kejam yang sangat tidak menyukai Tri...yang sedang duduk langsung ngerocooos aja mulut lebarnya itu.
"Enak ya kayak nyonya...menikmati gaji suami sambil angkat-angkat kaki di rumah..." ujar bu Flora...
Tri langsung menoleh ke arah ibu mertunya...dia tahu dirinya sedang disindir oleh mertua dan adik iparnya...tapi Tri sudah kebal dengan begituan..itu makanan sehari-hari bagi Tri.
"Ya begitulah bu...sudah mandul tak berikan anak untuk kakak Robert...eh...malah dia santai kayak nyonya di rumah ini." ujar Rima.
"He..bu, Rima...coba sekali-sekali nanya gih sama mas Robert dia sudah berapa kali menyentuh ku...jangan asal bacot kalau kalian tidak tahu apa-apa...bukannya ibu yang habiskan uang mas Robert kok jadi aku yang di salahkan...ngacaaah ah..."ujar Tri sudah tak tahan dengan hinaan dari kedua orang itu.
"Dasar manusia kurang ajar...kalian tidak tahu bahwa selama ini anak atau saudara kalian itu main di belakang..." batin Tri.
"Hei...budek...kenapa kamu diam saja? Dari tadi di omongin bukannya di jawab malah diam saja...nggak tahu diri dasar manusia miskin" ujar Rima.
"Maaf ya Rima...kamu yang budek sebenarnya aku sudah jawab dari tadi apa kurang kencang...? Aku juga malas jawab" ujar Tri.
"Halah bilang saja takut di usir dari rumah ini...terus jadi miskin dan babu lagi di rumahnya hahaha..." ujar Rima.
"Rima...tolong ya jangan terlalu mengurusi rumah tanggah orang lain....lebih baik kamu pikirkan nasib rumah tangga kamu kedepannya...karena kamu tidak tahukan kalau suami kamu macam-macam di luar sana...apalagi jauh tak terpantau...ingat Rima Kevin itu laki-laki normal dan dia kerja di kapal pesiar itu banyak cewek seksi dan cantik jauh lebih baik dari pada kamu" ujar Tri ingin membuat adik iparnya itu berpikir.
"Hei...jaga ucapan kamu ya Tri...Kevin itu setia dia laki-laki baik setiap bulan dia kirim uang banyak...beda level sama kamu jadi jangan sembarangan bicara kamu" ujar bu Flora tidak terimah putrinya di katain tapi dia selalu mengatai orang...dasar edan..
"Uang itu bagi seorang pelayaran nomor dua...tapi kehangatan itu nomor satu apalagi jauh mereka bisa mengatakan jika dirinya masih lajang belum menikah...banyak kok pria pelayaran jarang sekali tidak melakukan perselingkuhan...karena dia merasa kesepian saat jauh dari istrinya...lihat saja nanti." ujar Tri langsung masuk kedalam rumah tanpa permisi karena malas meladeni manusia planet itu.