NovelToon NovelToon
AGEN RAHASIA JADI MENANTU BODOH

AGEN RAHASIA JADI MENANTU BODOH

Status: tamat
Genre:Identitas Tersembunyi / Mata-mata/Agen / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:13.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: To Raja

Prolog;

Agen rahasia dengan segudang bakat meninggal karena tertembak musuh. Tapi malah bangun di tubuh menantu bodoh dan menggemparkan semua orang dengan perubahannya.

Kok bisa bahasa inggris? Eh bisa juga bahasa Prancis?!

Bagaimana cara dia mengambil hati direktur eksekutif dari Prancis?

"Gawat, dia jadi lebih pintar, bagaimana kalau rahasia itu terbongkar?"

Beberapa orang merasa terancam!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22. Rencana gagal

Viola mengangkat sebelah alisnya, 'dia pasti sangat senang bisa membeli satu pakaian itu, tapi lihat saja saat kembali ke rumah, kau akan mendapat masalah besar. Aku pikir kau sudah menjadi lebih pintar, tapi ternyata masih tetap menjadi menantu bodoh!' ucap Viola dalam hati merasa begitu puas.

Luna yang ada di sana juga sangat senang, perempuan itu tak henti-hentinya mengukir sebuah senyuman di wajahnya, 'akhirnya perempuan ini akan segera menemui ajalnya. Kalau tuan besar sudah marah padanya, maka tidak ada lagi yang akan membelanya di rumah itu dan dia dengan mudah bisa ditendang dari keluarga Mataram!' kata Luna dalam hati.

"Sepertinya masih lama, ayo kita duduk di sana menunggu,," ucap Luna membuat Viola menganggukkan kepalanya hingga Mereka pun pergi ke arah kursi dan duduk menunggu sambil bercakap-cakap.

Kirana tetap diam di tempatnya sampai akhirnya sebuah paper bag berisi pakaian yang diinginkan oleh Kirana telah selesai dibungkus oleh sang pelayan.

Kirana mengambil paper bag tersebut dan melihat isinya sebelum akhirnya dia mengeluarkan kartu kredit dari tasnya, "aku akan membayar pakaian ini, tolong pisahkan dari yang lain," ucap Kirana.

Para pelayan terkejut melihat Kartu kredit milik Kirana.

Itu kartu kredit limited edition!

Bagaimana Perempuan itu memilikinya?

"Apa? Bukankah semua belanjaan ini disatukan?" Tanya sang pelayan membuat Kirana merasa kesal.

"Kau harus membuat pelangganmu berbicara dua kali? Itu adalah kartu kredit milikku, jadi aku bebas menggunakannya sesuka hatiku! Ah,, aku masih ingat tadi kau hendak merangkak keluar dari sini kan? Tolong setelah aku keluar dari pintu itu langsung ikuti aku sambil merangkak!" Tegas Kirana langsung membuat wajah sang pelayan menjadi pucat pasi.

Sementara pelayan senior yang menerima kartu dari Kirana telah selesai menggesek kartu tersebut dan mengembalikannya pada Kirana beserta struk bukti pembayarannya.

"Terima kasih banyak," ucap Kirana sambil mengedipkan sebelah matanya pada sang pelayan yang berwajah pucat pasi, tentunya dia tidak benar-benar berniat untuk membuat pelayan itu merangkak keluar dari pusat perbelanjaan, dia hanya ingin memberi sedikit pelajaran pada pelayan itu agar lain kali lebih berhati-hati.

"Tunggu Nona, Lalu bagaimana dengan ini?" Tanya sang pelayan toko sambil Menunjuk paper bag yang lain yang diletakkan di sana yang merupakan barang belanjaan milik Viola dan Luna.

Kirana menghentikan langkahnya, "Itu?" Tentu saja kau harus menagihnya pada 2 perempuan yang ada di sana. Kalau begitu aku pergi dulu," ucap Kirana sambil berjalan keluar dari toko tersebut.

Para pelayan yang ada di sana merasa keheranan satu sama lain.

"Jadi dia bukan pelayan Nyonya Mataram?"

"Aku rasa tadi aku mendengar dia memanggil Nyonya Mataram dengan panggilan'Ibu'"

"Astaga gila! Dia menggunakan kartu kredit limited edition, bahkan Nyonya Mataram juga tidak memiliki kartu kredit itu!"

"Apa dia lebih kaya dari dua perempuan itu?"

"Berhenti bergosip kita lanjut bekerja."

"Baiklah, Haruskah aku menghampiri mereka sekarang dan menyuruh mereka membayarnya?"

"Tidak usah, nanti mereka juga akan datang sendiri Kalau sudah mau pergi. Mereka itu pelanggan terbaik kita di sini, jadi jangan membuat mereka merasa tidak nyaman."

"Ya sudah kalau begitu kami akan menyambut pelanggan yang lain."

"Ya, pergilah."

Para pelayan pun kembali ke posisinya termasuk pelayan yang tadi sempat diberi pelajaran oleh Kirana.

Luna yang sedang bercakap-cakap dengan Viola langsung menghentikan ucapannya ketika ia melihat para pelayan telah kembali bekerja.

"Sepertinya barang-barang kita sudah selesai dibayar," ucap Luna.

"Ah, Ayo mengambilnya," ucap Viola sambil berdiri lalu kedua perempuan itu berjalan ke arah kasir.

Saat tiba di sana, pelayan senior yang ada di sana langsung menatap Viola dan Luna, "silakan tagihan pembayarannya," kata sang pelayan menyerahkan tagihan pembayaran pada 2 perempuan di sana.

"Apa? Kenapa kau memberikan kami benda itu?" Gerutu Viola merasa tidak senang dengan pelayanan di sana.

"Maaf sekali Nona, Tetapi Nona yang tadi datang bersama kalian tidak membayar barang belanjaan ini dan hanya membayar barang belanjaannya saja," ucap sang pelayan membuat mata Luna dan Viola langsung melotot sempurna.

"Apa katamu?! Dia tidak membayarnya?" Tanya Viola.

"I,, iya," jawab sang pelayan merasa canggung.

"Berani-beraninya perempuan gila itu!" Viola menggerakkan giginya sambil melirik ke pintu keluar dan mendapati pintu keluar telah kosong, tidak ada lagi Kirana di sana.

"Astaga, perempuan itu benar-benar tidak membayar semua ini?" Luna merasakan cemas, Dia tidak memiliki saldo yang cukup untuk membayar semua barang belanjaannya yang kemungkinan besar mencapai total 500 juta.

Viola pun menggertakkan giginya, dia menarik kartu kredit dari tasnya lalu dengan berat hati menyerahkannya pada pelayan di sana.

Setelah menyerahkan kartu kreditnya, Viola menatap Luna, "maafkan tante, tapi Tante hanya akan membayar barang belanjaan Tante saja karena saat ini keuangan sedang menipis karena Tante baru saja menggaji seluruh karyawan," ucap Viola membuat Luna menjadi panik.

Luna langsung tergagap, "A,, apa? Ta,, tapi,,"

"Terima kasih atas belanjanya, ini kartu kredit Anda," kata sang pelayan telah menyelesaikan pembayarannya lalu pelayan itu memberikan kartu kreditnya pada Viola.

"Terima kasih banyak," kata Viola sebelum kembali melirik Luna, "tante harus duluan, tante harus mengejar perempuan itu dan memberinya pelajaran. Kita bertemu lagi nanti ya," kata Viola sebelum membawa pergi barang-barang belanjaannya di sana meninggalkan Luna yang sedang menggigit bibir bawahnya.

"Dasar sial!" Gerutu Luna Setelah beberapa saat terdiam memandangi Viola yang sama sekali tidak menoleh ke belakang.

"Ini tagihan anda," kata sang pelayan menyerahkan tagihan belanjaan Luna.

Luna mengambil tagihan tersebut dan melihat nominal yang ada di sana mencapai 576 juta. Bagaimana lagi, dia mengambil tiga buah tas dan juga sebuah aksesoris yang mencapai harga ratusan juta.

"Tunggu sebentar," kata Luna sambil merogo tasnya dan mengeluarkan sebuah kartu kredit.

Sang pelayan mengambil kartu kredit itu dan menggeseknya, tetapi saldonya tidak mencukupi hingga sang pelayan mengembalikannya Seraya berkata, "maaf Nona, saldonya tidak mencukupi."

"A,, apa?" Luna merasakan keringat sudah membanjiri keningnya, perempuan itu mengambil kartu kredit yang lain dan mencobanya tetapi sama seperti kartu kredit sebelumnya, saldonya juga tidak cukup.

Pada akhirnya Luna mengambil kartu kredit terakhir yang ada di dompetnya dan memberikannya pada sang pelayan namun dengan 3 kartu kredit tersebut belum ada yang bisa membayar semua barang belanjaannya.

"Apakah aku bisa membatalkan beberapa barang belanjaan ini?" Tanya Luna membuat pelayan di sana menjadi tidak senang.

"Maaf Nona, barang yang sudah dibungkus tidak bisa dibatalkan," kata sang pelayan dengan ketus.

Luna menggertakkan giginya, perempuan itu mengambil ponselnya dan mau tidak mau harus menghubungi ibunya agar segera datang membantu menyelesaikan masalahnya.

Setelah menelpon ibunya, Luna kembali ke ruang tunggu dan duduk di sana sambil menggigit kukunya.

"Dasar perempuan sial! Aku akan membalasmu atas perbuatanmu hari ini! Pembalasanku akan jauh lebih menyakitkan dari apa yang kau lakukan hari ini dan aku akan mempermalukanmu sampai kau berpikir lebih baik mati daripada tetap hidup dengan rasa malu!" Geram Luna penuh amarah.

Jangan lupa dukung Novel otor yang berjudul BALAS DENDAM DAHLIA DAN PUTRANYA

1
iyas
kenapa baru Nemu ni cerita setelah hampir 1th critanya bagus walau sampai bab ratusan n sepertinya ka othornya asik jugaa ada pahitnya ada manisnya ada asem nya 🤣🤣🤣🤭
Memyr 67
𝗍𝖾𝗋𝗂𝗆𝖺 𝗄𝖺𝗌𝗂𝗁 𝗎𝗇𝗍𝗎𝗄 𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺 𝗅𝗎𝖺𝗋 𝖻𝗂𝖺𝗌𝖺𝗇𝗒𝖺 𝗍𝗁𝗈𝗋
Memyr 67
𝗅𝖺𝗀𝗂? 𝗉𝖾𝗋𝖾𝗆𝗉𝗎𝖺𝗇 𝖻𝗈𝖽𝗈𝗁. 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝗍𝖺𝗎 𝖺𝗉𝖺𝗉𝗎𝗇 𝗌𝗂𝖺𝗉𝖺 𝗌𝖾𝖻𝖾𝗇𝖺𝗋𝗇𝗒𝖺 𝗄𝗂𝗋𝖺𝗇𝖺. 𝖼𝖺𝗋𝗂 𝗆𝖺𝗍𝗂.
Memyr 67
𝗆𝖾𝗆𝖺𝗇𝗀 𝗄𝖾𝗅𝗎𝖺𝗋𝗀𝖺 𝗆𝖺𝗀𝖾𝗇𝗍𝖺 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝖺𝖽𝖺 𝗁𝗎𝖻𝗎𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖺𝗉𝖺𝗉𝗎𝗇 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗄𝗂𝗋𝖺𝗇𝖺
Memyr 67
𝗁𝖺𝗇𝖼𝗎𝗋𝗅𝖺𝗁 𝗆𝖺𝗀𝖾𝗇𝗍𝖺 𝖽𝖺𝗇 𝗍𝗎𝖺𝗇 𝖻𝖾𝗌𝖺𝗋𝗇𝗒𝖺 𝗒𝗀 𝗌𝗈𝗆𝖻𝗈𝗇𝗀. 𝗅𝗎𝗇𝖺 𝖼𝗎𝗆𝖺 𝗄𝗈𝗋𝖻𝖺𝗇, 𝖽𝗂𝗄𝖺𝗌𝗂𝗁 𝗆𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗎𝖺𝗇𝗀 𝗁𝖺𝗋𝖺𝗆 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝗂𝖻𝗎𝗇𝗒𝖺.
Memyr 67
𝗍𝗂𝖻𝖺 𝗒𝗂𝖻𝖺 𝖽𝖺𝗁 𝖺𝖽𝖺 𝗁𝖺𝗋𝖽𝗂𝖽𝗈𝗇
Memyr 67
𝖻𝖺𝗀𝗎𝗌, 𝗆𝖺𝗀𝖾𝗇𝗍𝖺 𝗁𝖺𝗇𝖼𝗎𝗋, 𝖻𝗂𝖺𝗋 𝗍𝗎 𝗍𝗎𝖺𝗇 𝖻𝖾𝗌𝖺𝗋 𝗆𝖺𝗀𝖾𝗇𝗍𝖺 𝗒𝗀 𝖼𝗎𝗆𝖺 𝖲𝖤𝖣𝖨𝖪𝖨𝖳 𝗄𝖺𝗒𝖺 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝖳𝖤𝖱𝖫𝖠𝖫𝖴 𝗌𝗈𝗆𝖻𝗈𝗇𝗀
Memyr 67
𝗅𝖺𝗇𝖺 𝗆𝖾𝗇𝗎𝗋𝗎𝗇𝗂 𝗌𝗂𝖿𝖺𝗍 𝖺𝗒𝖺𝗁𝗇𝗒𝖺, 𝖻𝖺𝗂𝗄. 𝖻𝖾𝖽𝖺 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝗂𝖻𝗎𝗇𝗒𝖺 𝗒𝗀 𝖪𝖤𝖬𝖠𝖱𝖴𝖪 𝗁𝖺𝗋𝗍𝖺
Memyr 67
𝗍𝖺𝗆𝖻𝖺𝗁 𝗇𝗀𝖺𝗐𝗎𝗋 𝖺𝗃𝖺 𝗂𝗇𝖿𝗈𝗋𝗆𝖺𝗌𝗂𝗇𝗒𝖺
Memyr 67
𝗂𝗇𝖿𝗈𝗋𝗆𝖺𝗌𝗂 𝗄𝗎𝗋𝖺𝗇𝗀 𝖺𝗄𝗎𝗋𝖺𝗍 𝗂𝗍𝗎, 𝖻𝖺𝗐𝖺𝗁𝖺𝗇𝗇𝗒𝖺 𝗍𝗎𝖺𝗇 𝖻𝖾𝗌𝖺𝗋
Memyr 67
𝗉𝖾𝗀𝖺𝗐𝖺𝗂 𝗄𝖺𝗉𝖺𝗅 𝗉𝖾𝗌𝗂𝖺𝗋 𝗐𝗁𝗂𝗍𝖾 𝗅𝗈𝗍𝗎𝗌, 𝗉𝖺𝗌𝗎𝗄𝖺𝗇𝗇𝗒𝖺 𝗐𝖺𝗇𝗂𝗍𝖺 𝖾𝗆𝖺𝗌
Memyr 67
𝖺𝖺𝖺 𝗈𝗍𝗁𝗈𝗋, 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗅𝗂 𝗅𝖺𝗀𝗂 𝗆𝖾𝗇𝗎𝗇𝗃𝗎𝗄𝗄𝖺𝗇 𝗄𝖾𝖻𝗈𝖽𝗈𝗁𝖺𝗇 𝖼𝗁𝗋𝗂𝗌𝗍𝗂𝖺𝗇
Memyr 67
𝖺𝗇𝖺𝗄 𝖺𝗇𝖺𝗄 𝖺𝗇𝗍𝗈𝗇 𝗍𝗎𝗆𝖻𝗎𝗁 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗋𝖺𝗌𝖺 𝗂𝗋𝗂 𝖽𝖾𝗇𝗀𝗄𝗎, 𝗃𝖺𝖿𝗂 𝗄𝗅𝖺𝗄𝗎𝖺𝗇𝗇𝗒𝖺 𝗆𝗂𝗇𝗍𝖺 𝖽𝗂𝗍𝖾𝗋𝗍𝖺𝗐𝖺𝗄𝖺𝗇.
Memyr 67
𝗋𝖺𝗍𝗎 𝖻𝗎𝗅𝗅𝗒 𝖻𝖾𝗋𝖺𝗄𝗌𝗂
Memyr 67
𝗍𝖾𝗋𝗇𝗒𝖺𝗍𝖺 𝗆𝗂𝗋𝖺𝗇𝗍𝗂 𝖼𝖾𝗋𝖽𝖺𝗌, 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗁𝖺𝗅 𝗁𝖺𝗅 𝗅𝗂𝖼𝗂𝗄
Memyr 67
𝖼𝖾𝗋𝖺𝗂𝗄𝖺𝗇 𝖺𝗃𝖺 𝗍𝗎 𝗂𝗌𝗍𝗋𝗂 𝗉𝖾𝗆𝖻𝗈𝗁𝗈𝗇𝗀 𝗉𝖾𝗇𝗂𝗉𝗎, 𝖺𝗇𝗍𝗈𝗇
Memyr 67
𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗒𝗀 𝖼𝖾𝗐𝖾𝗄𝗇𝗒𝖺 𝖺𝗋𝗍𝗂𝗌 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝗍𝖺𝗎 𝗅𝗒𝗌𝖺𝗇𝖽𝗋𝖺, 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗒𝗀 𝖻𝗎𝗄𝖺𝗇 𝖺𝗋𝗍𝗂𝗌, 𝗃𝗎𝖽𝗎𝗅𝗇𝗒𝖺 𝗌𝖾𝗅𝗂𝗇𝗀𝗄𝗎𝗁𝖺𝗇 𝗈𝗆 𝗍𝗂𝗋𝗂.
Memyr 67
𝖽𝗂 𝖻𝖺𝗐𝖺𝗁 𝗅𝖺𝗇𝗍𝖺𝗂 𝗂𝗍𝗎 𝖽𝗂 𝗆𝖺𝗇𝖺 𝗒𝖺? 𝗋𝗎𝖺𝗇𝗀 𝖻𝖺𝗐𝖺𝗁 𝗍𝖺𝗇𝖺𝗁?
Memyr 67
𝗁𝖺𝗁𝖺𝗁𝖺𝖺 𝗄𝖺𝗇𝗍𝗈𝗇𝗀 𝗎𝖽𝖺𝗋𝖺
Memyr 67
𝗁𝖺𝗋𝗎𝗇 𝗅𝖺𝗀𝗂 𝖽𝗎𝗎𝗎𝗁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!