Raja Chaiden Gaver Wallace dan Ratu Ivara Zelda Geraldine Wallace, pasangan Raja dan Ratu yang saling mencintai, dua sosok yang memiliki pengaruh paling besar di kerajaan Wallace.
Ratu Wallace, merupakan perempuan Cantik, tangguh, bijaksana dan juga pintar, seorang Ratu yang begitu menghargai rakyat nya.
Tragedi penculikan yang di lakukan oleh paman Raja Wallace, membuat nya terjatuh ke dalam jurang, meninggal kan semua orang termasuk meningal kan cinta nya.
---------------------------------------------------
"Queen aku merindukan mu"
~Raja Chaider Gaver Wallace
"King aku kembali?"
~?......
"Ibu apa kami memiliki ayah?" tanya dua bocah kecil.
~?.....
Setelah tujuh tahun berpisah, akhirnya semesta kembali mempertemukan mereka berdua.
Akan kah cinta mereka akan kembali menyatu? Atau hanya sebatas pertemuan singkat?
Ada rahasia besar apa di antara Raja dan Ratu?
Penasaran? Cus langsung kepoin cerita Author
Season 2 CALON RATU TANGGUH.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hofi03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KEMARAHAN RAJA WALLACE
Tanpa pikir panjang Kenzo langsung berlari menuju ke depan istana, di ikuti Pangeran Cemal di belakang nya.
Benar saja di depan istana Kenzo melihat rombongan dari kerajaan Miller di sambut oleh para petinggi istana dan para prajurit kerajaan Wallace.
Rombongan dari kerajaan Miller itu terdiri dari Raja dan Ratu Miller, dan juga seorang putri mahkota yang bernama Elizabeth Casey Miller, beserta 500 orang prajuritnya.
" SALAM YANG MULIA RAJA MILLER!"
"SALAM YANG MULIA RATU MILLER!"
"SALAM YANG MULIA PUTRI MAHKOTA!"
Ucap Mereka semua serempak membungkuk kan badan mereka hormat, kecuali Pengeran Cemal.
"Silahkan yang mulia," ucap salah satu petinggi istana memimpin jalan.
Raja, Ratu Miller dan juga Putra Elizabeth berjalan masuk kedalam istana kerajaan Wallace.
Kenzo dan Pengeran Cemal juga ikut masuk ke dalam istana, mereka berdua ingin tahu, apa sebenarnya tujuan mereka berkunjung ke kerajaan Wallace.
Sedari pertama menginjakkan kaki nya di istana kerajaan Wallace, dalam hati putri Elizabeth tidak henti-henti nya berdecak kagum, senyuman nya tidak pernah pudar sepanjang jalan, membuat Kenzo yang melihat nya bergidik ngeri.
Melihat senyuman putri Elizabeth, Kenzo bukan nya terpesona ataupun apa, tapi Kenzo lebih ke tidak suka.
Entah kenapa Kenzo merasa putri Elizabeth itu tidak sebaik yang di rumor kan.
Ini adalah pertama kali nya Kenzo bertemu dengan putri Elizabeth secara langsung, tapi tidak tahu kenapa Kenzo kurang suka dengan putri Elizabeth, sama halnya dengan apa yang di rasakan Pengeran Cemal.
Dua pria beda usia itu sama-sama memasang siaga satu, untuk melindungi posisi Ratu Wallace.
"Silahkan yang mulia," jawab salah satu petinggi istana mempersilahkan untuk duduk.
Akhirnya mereka semua duduk di kursi mereka masing-masing, sambil menunggu kedatangan pria nomor satu di kerajaan Wallace.
Selang dua puluh menit akhirnya orang yang di tunggu-tunggu datang juga.
Krettt
"YANG MULIA RAJA CHAIDEN GAVER WALLACE MEMASUKI RUANGAN!"
Deg
Deg
Deg
Jantung putri Elizabeth berdetak kencang melihat kedatangan pria pujaan hati nya, siapa yang tidak tertarik pada Raja Wallace.
Laki orang itu woy🥱
"SALAM YANG MULIA RAJA WALLACE!"
Ucap semua orang yang ada di ruang pertemuan, membungkuk kan badan mereka hormat.
"Hem"
Jawab Raja Wallace datar, mengibaskan tangannya.
Raja Wallace duduk di kursi singgah sana nya dengan Aura agung nya, wajah nya datar tanpa ekspresi, dengan tatapan mata yang tajam, menyorot dingin mereka semua yang hadir di ruangan pertemuan itu.
"Maaf yang mulia Raja Wallace, Jika kedatangan saya mengganggu waktu anda," ucap Raja Miller membuka suara.
"Katakan," ucap Raja Wallace dingin.
Raja Miller cukup tertekan dengan Aura yang di keluarkan oleh Raja Wallace, walaupun umur nya jauh lebih tua dari pada Raja Wallace, tapi tetap saja Raja Wallace lebih dominan.
" Kedatangan saya berkunjung ke istana kerajaan Wallace guna untuk menjalin hubungan lebih dekat dengan kerajaan Wallace, dan saya juga akan memberikan putri saya untuk Anda jadikan istri, sebagai pengikat antara kerajaan Wallace dan kerajaan Miller," ucap Raja Wallace mengembangkan senyum nya.
Raja Miller yakin, Raja Wallace tidak akan menolak tawarannya.
Sementara yang sebenarnya terjadi bukan lah seperti itu, Raja Wallace langsung berwajah muram.
Sementara petinggi istana terlonjak kaget mendengar perkataan Raja Miller, mereka tidak menyangka kedatangan Raja Miller ke istana kerajaan Wallace adalah untuk memberikan putri nya agar di nikahi oleh yang mulia Raja Wallace.
"Bagaimana yang mulia?" Tanya Raja Miller, tersenyum kecil.
Putri Elizabeth sedari tadi sudah senyum-senyum sendiri, sudah sedari lama, putri Elizabeth jatuh hati pada Raja Wallace.
Kenzo? Pria cerewet itu menatap tidak suka pada keluarga Kerajaan Miller, jadi tebakan Kenzo benar, mereka datang ke istana kerajaan Wallace untuk melamar Yang Mulia Raja Wallace, dan apa katanya tadi? Untuk menjalin hubungan dekat?
"Cih, sangat tidak tahu malu," batin Kenzo, mencibir.
"Saya Menolak!" ucap Raja Wallace tegas.
Senyum Raja Miller langsung hilang begitu pula dengan putri Elizabeth, mereka tidak menyangka Raja Wallace akan menolak.
"Mampus," batin Kenzo tersenyum puas.
Pangeran Cemal? Remaja tampan itu menyinggung kan senyum sinis nya. Siapa mereka sehingga berani mengajukan hal menjijikan seperti itu, pikir Pengeran Cemal.
"Menjalin hubungan baik? Cih, kerajaan Wallace tidak butuh relasi seperti kerajaan Miller yang tidak seberapa itu, kerajaan Wallace bisa berdiri tanpa bantuan dari kerajaan lain, " batin Pengeran Cemal, mencemoh.
"Tapi kenapa yang mulia? Saya hadiah kan putri berharga saya untuk anda, agar hubungan dua kerajaan semakin erat dan kerajaan kita juga pasti akan semakin maju," ucap Raja Miller tidak tahu malu.
"Di istana saya sudah banyak pelayan, saya tidak membutuhkan nya lagi," jawab Raja Wallace tersenyum sinis.
Wkwkwk yang mulia Raja. Sarange.😙
Raja dan Ratu Miller terbelalak kaget mendengar jawaban Raja Wallace, begitu pula dengan putri Elizabeth yang wajah nya sudah memerah antara malu dan marah.
Raja Miller sekeluarga merasa terhina, wajah mereka menghitam sambil sesekali menggertakkan gigi nya, karena geram.
Sementara Kenzo bersorak di dalam hati nya, Kenzo menantikan apa lagi yang akan di keluarkan oleh mulut tajam Raja Wallace.
"Bukan kah anda butuh seorang penerus yang mulia?" tanya Raja Miller, mencoba tenang.
"Itu bukan urusan anda," jawab Raja Wallace datar.
"Semenjak Ratu Ivara meninggal, posisi Ratu Wallace kosong, apa Anda tidak ingin menikah lagi?" tanya Ratu Miller.
BRAK
"LANCANG!!!!"
Teriak Raja Wallace menggebrak meja, marah.
Raja Wallace paling tidak suka jika ada orang yang mengatakan bahwa istri nya sudah meninggal.
"Bukan kah apa yang di katakan istri saya benar yang mulia, posisi Ratu di kerajaan Wallace sudah lama kosong, semenjak yang mulia Ratu Wallace meninggal," ucap Raja Miller.
Mendengar perkataan Raja Miller, membuat Raja Wallace semakin menyulut emosi, siapa mereka yang dengan ng lancang nya berbicara seperti itu, pikir Raja Wallace dengan dada yang bergemuruh menahan emosi nya.
"Apa yang Anda banggakan dari wanita penyakit itu yang mulia? Lihatlah bahkan Putri Elizabeth memiliki segalanya, putri ku jauh lebih cantik dibandingkan dengan Ratu Wallace yang sudah meninggal itu, bukan kah dia hanya perempuan penyakitan? Saya rasa semua orang juga tahu akan hal itu" ucap Raja Miller.
"Lagian putri saya ini lebih pantas menjadi seorang Ratu, dari pada putri Duke Albert yang sudah meninggal itu," lanjut Raja Miller.
Semua orang yang ada di ruangan itu mengepalkan tangan nya kuat, mendengar perkataan Raja Miller, berani nya pria itu mengatakan hal semacam itu pada Ratu kebanggaan mereka.
"TUTUP MULUT MU SIALAN!!!"
"ISTRI SAYA BELUM MENINGGAL, ISTRI SAYA MASIH HIDUP!"