NovelToon NovelToon
Sugar Daddy Dokter Impoten

Sugar Daddy Dokter Impoten

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Romansa
Popularitas:2.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Clarissa icha

"Cuma karna I-Phone, kamu sampai rela jual diri.?" Kalimat julid itu keluar dari mulut Xander dengan tatapan mengejek.

Serra memutar malas bola matanya. "Dengar ya Dok, teman Serra banyak yang menyerahkan keperawanannya secara cuma-cuma ke pacar mereka, tanpa imbalan. Masih mending Serra, di tukar sampa I-Phone mahal.!" Serunya membela diri.

Tawa Xander tidak bisa di tahan. Dia benar-benar di buat tertawa oleh remaja berusia 17 tahun setelah bertahun-tahun mengubur tawanya untuk orang lain, kecuali orang terdekatnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Mobil sport milik Xander memasuki halaman rumah orang tuanya. Bangunan mewah di balik gerbang yang menjulang tinggi itu berdiri di atas tanah seluas 30.000 m². Rumah tersebut memiliki beberapa bangunan. Selain bangunan utama sebagai rumah, di seluas itu juga ada aula, gedung olahraga, lapangan, gudang dan paviliun belakang untuk tempat tinggal seluruh pekerja rumah yang berjumlah 10 orang termasuk supir pribadi.

Dugaan Serra bahwa Xander adalah orang kaya memang benar adanya. Xander merupakan salah satu cucu dari pengusaha ternama dan pendiri beberapa rumah sakit. Dia yang akan mewarisi beberapa rumah sakit swasta terbesar di berbagai kota. Kakeknya seorang konglomerat dengan jumlah kekayaan yang tidak akan habis 7 turunan. Sedangkan Kakek Xander hanya memiliki 3 cucu dari 2 orang anaknya. Bisa dibayangkan seberapa banyak harta warisan yang akan jatuh ke tangan Xander. Dia tidak bekerja sekalipun, pundi-pundi dolar tetap mengalir di rekeningnya.

"Dasar cucu durhaka.! Masih ingat pulang rupanya.!" Tongkat panjang di tangan Kakek 76 tahun itu hampir melayang ke kepala xander kalau saja tidak di tangkap olehnya.

Xander terkekeh, dia mendekat sambil membawa tongkat milik sang kakek dan duduk di sampingnya. "Kakek harus ingat umur, sudah tua jangan suka tantrum." Selorohnya bercanda. Hubungan di dengan sang kakek memang sangat dekat, mereka sudah bisa bercanda dengan mulut pedas masing-masing, namun tidak pernah merasa tersinggung atupun sakit hati.

"Bocah kurang ajar.!" Seru Albert.

'Plakk,,'

Satu pukulan mendarat di kepala Xander tanpa sempat menghindar. Mereka berdua sudah mirip seperti Tom and Jerry jika disatukan.

Alice tampak menggelengkan kepala melihat tingkah putra dan Papa mertuanya. Ada saja yang mereka ributkan kalau bertemu.

"Ganti baju dulu Nak, kamu baru pulang dari rumah sakit kan.?" Titah Alice seraya meletakkan jahe hangat di atas meja untuk mertuanya.

"Sana ganti baju dan temui Kakek lagi, ada yang ingin Kakek bicarakan." Albert memukul-mukul pelan kaki Xander menggunakan tongkat untuk mengusirnya. Pria tampan bergelar Dokter itu berdecih seraya beranjak dari duduknya.

"Kakek ingin memberi wasiat atau bagaimana.?" Seloroh Xander meledek. Albert melotot tajam, cucunya seperti sedang menyumpahinya akan cepat mati.

Albert mengambil bantal sofa di sampingnya dan siap untuk dilempar ke arah Xander, namun Xander berlari kencang sebelum dilempar bantal.

"Putra mu sangat kurang ajar, sebaiknya kamu carikan istri secepatnya supaya bisa sopan pada orang tua." Albert bicara pada menantu perempuan satu-satunya. Hubungan menantu dan mertua itu juga cukup baik. Alice menghormati dan menyayangi Albert seperti Papa kandungnya sendiri.

Alice menghela nafas. "Papi saja yang carikan istri untuk Xander. Tapi suruh dia memutuskan hubungan dulu dengan Lucy, karna mereka masih menjalin hubungan. Alice sudah memperingatkan Xander, tapi anak itu sudah di larang." Alice menggerutu sebal. Dia sudah mengirim bukti perselingkuhan Lucy dengan 2 orang pria, tapi Xander belum juga meninggalkan wanita itu. Orang tua mana yang tidak kesal. Entah Xander yang bodoh, atau Lucy yang terlalu pandai merayu Xander.

"Kamu atur waktu untuk mengundang wanita itu tanpa sepengetahuan Xander, biar Papi yang bertindak." Ujar Albert serius. Dia juga tidak akan membiarkan cucunya di tempeli oleh benalu seperti Lucy. Apalagi orang tua Lucy juga bermasalah, bahkan baru bebas dari penjara karna kasus korupsi uang rakyat.

Hubungan Xander dengan Lucy sebenarnya tidak mendapat restu dari keluarga Xander, namun sempat ada ancaman dari Xander yang mengatakan dia akan mengeluarkan namanya sendiri dari daftar keluarga Albert. Akhirnya pihak keluarga terpaksa membiarkan Xander menjalin hubungan dengan Lucy.

...******...

Xander keluar dari pintu ruang operasi. Dia melihat arloji di tangannya menunjukkan pukul 3 sore. Serra mungkin baru sampai di apartemen setelah Xander memintanya datang ke apartemen pukul 3. Tadi ada sedikit kendala selama proses operasi, jadi memakan waktu 30 lebih lama dari biasanya.

Setelah memastikan pasiennya yang baru dioperasi baik-baik saja, Xander juga melakukan visit pada beberapa pasiennya yang lain. Dia meninggalkan rumah sakit pukul 4 sore. Mobil mahal miliknya membelah kemacetan jalan Ibu kota di jam kerja.

20 menit kemudian, Xander sampai di apartemen. Dia masuk ke dalam dan mendapati Serra tertidur di sofa ruang keluarga dengan tivi menyala. Di atas meja ada beberapa makanan ringan dan air mineral. Xander menggeleng melihat kelakuan gadis ABG itu. Serra seperti sedang berada di rumahnya sendiri.

Xander berlalu ke kamarnya, dia akan mandi terlebih dulu. Lagipula tidak tega juga membangunkan Serra yang tampak tidur pulas.

Suara dering ponsel membangunkan Serra. Gadis itu terkejut saat menyadari dia ketiduran. Serra mengubah posisi menjadi duduk dan meraih ponsel untuk mengangkat telfon dari Tantenya.

"Hallo Tante, ada apa.?" Tanyanya masih setengah sadar. Dia bangun karna kaget, jadi sedikit linglung.

'Kamu baru bangun ya.? Apa Tante mengganggu.?"' Ujar Sila. Suara serak keponakannya yang membuat Sila tau jika Serra baru bangun tidur.

"Nggak kok Tan, Serra udah tidur lama. Sudah waktunya bangun juga." Jawabnya sembari menatap layar ponsel untuk melihat jam. Sudah pukul setengah 5 sore. Artinya selama 1 setengah jam. Serra berada di apartemen Xander.

"Apa dia belum pulang.?" Batin Serra yang belum melihat keberadaan Xander. Suasana di apartemen itu juga cukup sepi.

'Ya sudah. Tante cuma mau ngasih tau kamu kalau malam ini Tante sama Om nggak pulang. Mila sama Leo minta tidur di rumah neneknya. Kamu nggak apa-apa kan sendirian di rumah.?' Tutur Sila.

"Kayaknya Serra nginep di rumah Manda aja deh Tan, Kebetulan orang tua Manda lagi ke luar kota." Serra berbohong. Sebenarnya dia memang ingin menginap, tapi bukan di rumah Manda, Melainkan di apartemen ini. Serra merasa sudah nyaman melakukan segala aktifitas di apartemen Xander, jadi selalu ada keinginan untuk menginap disini.

Serra melanjutkan menonton film yang sempat terjeda karna ketiduran. Dia meletakkan kedua kakinya di atas meja sambil memangku makanan ringan dan menyuapkannya ke dalam mulut.

"Bagus.! Enak banget kamu kayak di rumah sendiri." Suara bariton itu mengagetkan Serra. Dia menoleh dengan raut wajah terkejut, namun hanya bertahan sebentar, setelah itu menyengir kuda sambil menurunkan kaki dari meja.

"Dokter kapan pulang.? Kok aku nggak lihat.?" Tanya Serra. Xander sudah memakai baju santai dan rambutnya masih terlihat basah, itu sebabnya Serra bertanya.

"Kamu pikir apa yang bisa dilihat oleh orang yang sedang tidur pulas.?" Tanya Xander dengan sindiran. Orang yang sedang tidur sudah pasti tidak bisa melihat apapun. Bagaimana Serra akan melihat Xander pulang.

Serra terkekeh. "Maaf ya Dok, Serra ketiduran. Habisnya lama banget nungguin Dokter nggak pulang-pulang." Sahutnya santai.

"Banyak pasien ya Dok.?" Serra bertanya dengan wajah polos bercampur penasaran. Xander bergabung di sebelahnya sebelum menjawab pertanyaan Serra. Alhasil mereka berdua mengobrol panjang lebar. Xander juga tampak santai dan nyambung mengobrol dengan Serra

1
Al Fatih
orang seperti Darwin ini memang layak untuk d hancurkan
Asyatun 1
lanjut
Tyaz Wahyu
g modal benget nih darwin ,art diembat jg wuakkkkkkkk hamidun tau rasa loe wuakkkkkkkk
ansya
seru banget.... mulai ada celah untuk membalas Darwin
Ruwi Yah
berbau action jadi tegang bacanya semoga zayn baik2 saja
Eka ELissa
kain.........apa Zayn....Mak...
Cahaya
kren yh si darwin
Ari Randz
bikin deg deg serrrr bacanya
Sri Rahayu
licik juga si Darwin....semoga dia tidak melukai Zayn 😠😠😠
Faradi Llaresmana
licik ya si Darwin..bisa jg dia lolos
Noey Aprilia
Laahhhh.....
mstinya lngsng d dor aja pas ktmu td,kn biar ga bs kbur.....tp yg nmanya pnjht,dia jg pst lcik lh....apa lg ada zayn,mngkn anknya bkln d jdiin sndera.....
Bunda
Darwin simulut besar😂😂
Farida@Hidayu🇵🇸
bagus block terus
Farida@Hidayu🇵🇸
biar dia enggak bisa baca lagi karya yg bagus ini... langsung enggak menghargai penulis... setidaknya enggak usah kasi juga enggak apa2 dari di kasi 1-3 binta saja
yuning
kejar terus
Lembayung Senja
lanjut double up kak
MURNI TI
author semoga ada cerita bt sahabt2nya serra thorr
🍾⃝ͩѵᷞɪͧɴᷠᴀͣ ɴᴀѵɪɴᴀ
kasian zayn
Nur Adam
lnjut
Lyn
klu darwin melarikan diri, serra dan lainnya hrs hati2, takutnya darwin bs melakukan hal berbahaya..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!