Karena suatu kejadian yang tidak terduga, Carlina harus melahirkan anak kembar yang super jenius.
Carlina sendiri tidak tahu, siapa ayah dari anaknya tersebut. Namun kemunculan dua anak kembar tersebut membuat Arthur harus menyelidiki kejadian 8 tahun lalu itu.
Akankah semuanya terungkap? Apa sebenarnya hubungan mereka?
Penasaran? baca yuk!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 8
Sementara Rekha yang sedang berada di mall sedang asyik berbelanja. Ia belum mengetahui jika perusahaan papanya diambang kebangkrutan.
Dan ia juga belum menyadari jika kartu kredit miliknya sudah di bekukan. Rekha masih memilih pakaian mahal untuk dirinya.
"Bayar!" Dengan ketusnya Rekha meminta pegawai kasir menghitung belanjaannya.
"Baik Nona," jawab pegawai kasir sambil membungkus pakaian tersebut.
"Ini!" Rekha melempar kartu nya ke meja kasir. Pegawai kasir tetap tersenyum ramah meskipun diperlakukan seperti itu.
Baginya melayani pelanggan adalah prioritas, karena ia lebih mengutamakan pekerjaan. Tidak ada harga dirinya diinjak-injak.
Menurutnya orang seperti itu belum tentu hidupnya sempurna. Pegawai kasir pun mengambil kartu tersebut dan menggeseknya.
Pembayaran gagal, Pegawai kasir pun mencoba berkali-kali, namun hasilnya tetap sama.
"Maaf Nona, kartu anda sedang di blokir," jawab pegawai kasir.
"Apa?! Tidak mungkin, pasti alat nya rusak," ucap Rekha dengan suara lantang.
Pegawai kasir pun memanggil manager nya untuk memastikan jika kartu Rekha sedang diblokir.
"Ada apa?" tanya manager.
"Bu, Nona ini bilang alat kita rusak, padahal kartu nya yang bermasalah," jawab pegawai kasir takut-takut.
"Coba aku periksa, kamu bantu mereka dulu nanti baru kembali ke sini," pinta manager.
Merasa kurang yakin, manager pun menggesek kartu tersebut hingga 10 kali. Namun hasilnya tetap sama, pembayaran gagal. Itulah yang tertulis di alat tersebut.
"Maaf Nona, kartu anda memang di bekukan," ucap manager.
"Halah, kalian saja yang gak becus!" Rekha akhirnya pergi tanpa membawa barang belanjaan nya.
Manager hanya tersenyum sambil geleng-geleng kepala. Ia sudah sering menghadapi orang sombong seperti itu.
Rekha pun menelpon papanya untuk menanyakan tentang kartu kredit miliknya. Dan hal yang mengejutkan, Julian mengatakan jika perusahaan nya akan bangkrut.
"Tidak, tidak mungkin! Aku tidak mau jatuh miskin!" pekik Rekha. Hingga orang-orang yang mendengarnya pun menoleh kearahnya.
Kemudian Rekha pergi dari tempat itu, tidak peduli dengan tatapan orang terhadapnya. Rekha ingin pulang ke rumah dan mengadukan masalah ini ke mamanya.
......
Carlina, Nina, Carla dan Carlos sedang berada di bandara mengantar Oma dan Opanya. Kali ini Carlos mau di peluk.
Biasanya sangat sulit sekali, karena menganggap dirinya sudah besar. Harley dan Anggita pun pamit.
Mereka sebenarnya berat berpisah dengan cucu-cucunya. Meskipun bukan cucu kandung, namun kasih sayang mereka begitu tulus.
"Sering-sering berlatih karate dan taekwondo, karena bisa saja musuh ada dimana-mana," pesan Harley.
Harley melatih mereka sejak dini, karena musuh tidak mengenal tempat jika ingin menyerang.
Itu sebabnya mereka diajarkan seni beladiri. Sementara masalah menjadi hacker, itu karena ke jeniusan mereka sendiri.
Berawal dari sering kutak-katik komputer dan ponsel, akhirnya mereka menjadi pandai. Mungkin karena memang sudah ada bakat sejak lahir.
"Mama, ke toilet dulu ya, kalian bersama Tante Nina," kata Carlina.
Carlina buru-buru karena sudah kebelet. Saat masuk kedalam toilet, ia tidak sengaja menabrak Diva yang akan keluar dari toilet.
"Maaf Oma, saya buru-buru," ucap Carlina.
"Gak apa-apa," ujar Diva. Diva baru saja datang mengunjungi Kayvira di negara E. Diva meskipun sudah tua, namun tubuhnya masih kuat.
Diva pun keluar dari toilet, ia tidak kenal dengan Carlina. Sementara Darmendra sudah menunggu di dalam mobil.
Saat Diva lewat, matanya tidak sengaja tertuju pada dua bocah kembar. Diva mendekat, namun tidak sampai ketahuan.
Diva memotret kedua bocah tersebut. Kemudian ia kembali ke mobil untuk memberitahu suaminya.
"Hubby, apa ini kebetulan?" tanya Diva.
"Maksudmu apa sayang?" tanya Darmendra.
Diva membuka ponselnya dan memperlihatkan foto dua bocah kembar tersebut.
"Arthur dan Avariella? Mana mungkin?" tanya Darmendra.
"Makanya aku tanya hubby, coba lihat betul-betul, aku baru saja mengambil gambar ini."
"Ayo kita temui bocah itu, bagaimana bisa mereka mirip cucu kita?"
Darmendra dan Diva pun keluar dari mobilnya. Keduanya bergandengan tangan. Namun sayangnya, kedua bocah tersebut sudah tidak ada.
"Dimana kamu melihatnya, sayang?" tanya Darmendra.
"Tadi mereka disini hubby, ada seorang wanita muda bersama anak itu," jawab Diva.
"Sebaiknya kita beritahu Lina, tidak mungkin ini suatu kebetulan. Pasti ada sesuatu yang tidak kita ketahui," ucap Darmendra.
Akhirnya merekapun tidak pulang ke mansion, melainkan langsung ke rumah Lina. Mereka ingin memberitahu jika mereka melihat anak yang mirip cucunya.
"Cepat sedikit Pak!" Diva sudah tidak sabar ingin sampai ke rumah Lina.
Mobil belum berhenti sepenuhnya, Diva sudah keluar dari mobil. Ia langsung masuk menemui anaknya.
"Lina!" panggil Diva.
"Mommy, kapan Mommy datang?"
"Ini bukan saya saatnya bertanya seperti itu, tapi ada hal penting. Mana Arthur dan Austin?" tanyanya.
"Masih di perusahaan, ada apa Mom?"
Randy yang mendengar mertuanya datang pun langsung keluar. Diva langsung memperlihatkan foto dua bocah tersebut.
"Tidak mungkin ini kebetulan, pasti Arthur atau Austin punya anak yang ia sembunyikan," ucap Diva.
"Duduk dulu Mom," ucap Randy.
Diva duduk dan disamping Darmendra yang sudah duduk duluan. Lina menceritakan kejadian beberapa tahun lalu di sebuah hotel.
Namun baru sekarang terungkap, karena Arthur memang tidak mencari tahu tentang kejadian itu.
"Jadi mereka anak Arthur? Mereka cicit ku?"
"Belum pasti Mom, walaupun dugaan kami juga begitu. Dan kami juga masih mencaritahu tentang semua itu.
"Kalian kan bisa meretas, masa gak bisa sih?"
"Justru itu Mom, setiap kali kami ingin menyelidiki nya, namun selalu gagal." Randy menyela.
"Kok bisa?" tanya Darmendra.
"Dad, kami curiga jika wanita itu adalah hacker misterius itu, sebab data nya saja tidak bisa ditembus," jawab Lina.
"Aku pernah mendengar dari Aleta tentang hacker misterius itu, tapi apa mungkin?" tanya Diva.
"Dimana Mommy mengambil foto ini?" tanya Lina.
"Di bandara, Mommy tidak sengaja melihat mereka berdua, lalu Mommy foto. Namun saat Mommy kembali lagi, mereka sudah tidak ada," jawab Diva.
"Aku yakin suatu saat nanti kita akan menemukan mereka. Jika memang keduanya anak Arthur, berarti mereka juga jenius," ucap Lina.
"Masuk akal," kata Diva.
Mereka terus berbincang bagaimana untuk menemukan kedua anak itu? Namun untuk saat ini mereka masih buntu.
Karena identitas mereka dilindungi dan tidak bisa ditembus. Hingga mereka cukup kesulitan.
Namun mereka yakin, pasti ada kelemahan mereka. Tapi mereka tidak menemukan kelemahan itu.
Diva dan Darmendra menyuruh supir mereka pulang, karena mereka ingin menunggu Arthur untuk mencari tahu tentang dua bocah itu.
Sementara yang mereka bicarakan sedang asyik jalan-jalan ke taman permainan. Carlina sengaja membawa anak-anak nya agar tidak jenuh.
Karena mereka juga butuh hiburan. Dan rencananya Carlina akan menyekolahkan anaknya.
Karena mereka akan menetap disini dalam jangka waktu yang tidak bisa ditentukan.
Yg aq nyaho mh kreker rasa keju 😁😁😁