NovelToon NovelToon
Kupinang Dengan Istighfar

Kupinang Dengan Istighfar

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cintamanis / Pernikahan Kilat / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Suami ideal
Popularitas:1M
Nilai: 5
Nama Author: Desy Puspita

Genap 31 tahun usianya, Rafardhan Faaz Imtiyaz belum kembali memiliki keinginan untuk menikah. Kegagalan beberapa tahun lalu membuat Faaz trauma untuk menjalin kedekatan apalagi sampai mengkhitbah seorang wanita.

Hingga, di suatu malam semesta mempertemukannya dengan Ganeeta, gadis pembuat onar yang membuat Faaz terperangkap dalam masalah besar.

Niat hati hanya sekadar mengantar gadis itu kepada orang tuanya dalam keadaan mabuk berat dan pengaruh obat-obatan terlarang, Faaz justru diminta untuk menikahi Ganeeta dengan harapan bisa mendidiknya.

Faaz yang tahu seberapa nakal dan brutal gadis itu sontak menolak lantaran tidak ingin sakit kepala. Namun, penolakan Faaz dibalas ancaman dari Cakra hingga mau tidak mau pria itu patuh demi menyelamatkan pondok pesantren yang didirikan abinya.

.

.

"Astaghfirullah, apa tidak ada cara lain untuk mendidik gadis itu selain menikahinya?" Rafardhan Faaz Imtiyaz

Follow Ig : desh_puspita

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 06 - Mulai Pagi dengan Istighfar

Tak salah dengar, Ganeeta memanggil Faaz dengan sebutan Mas, sesuai dengan perintah orang-orang terdekatnya. Meski Faaz paham Ganeta melakukan hal tersebut lantaran ada maunya, bagi Faaz sama sekali tidak masalah.

"Gambar?" tanya Faaz kembali memastikan.

"Iya, gambar ... bisa?"

Tak lekas menjawab, Faaz berpikir sejenak. "Ehm bisa sedikit-sedikit," akunya kemudian.

Sedari dulu Faaz memang mencintai seni dan memang berprestasi. Cukup banyak piagam penghargaan yang dia dapati dari skill-nya sejak usia dini.

Seketika itu, pengakuan Faaz membuat Ganeeta tersenyum dan merasa ada harapan untuknya bisa menyelesaikan tugas dengan lebih cepat.

"Kalau gitu, minta tolong gambarin bisa?" Kembali dia bertanya dengan mata bulat dan memperlihatkan wajah imut yang kerap dia jadikan senjata tatkala meminta sesuatu pada papinya.

"Gambar? Gambar apa?" tanya Faaz sedikit khawatir yang digambar justru di luar ekspektasinya.

"Anatomi ginjal."

"Hah?" Mata Faaz seketika membulat sempurna.

Meski sudah menduga Ganeeta tidak akan memintanya menggambar keindahan alam atau semacamnya, tapi Faaz tetap terkejut.

"Anatomi ginjal?"

"Iya, aku kasih contohnya ... bentar," ucapnya kemudian mengambil buku yang lain sebagai referensi.

Sebenarnya Faaz tahu, walau memang tidak sedetail itu, tapi dulu juga dia pernah belajar. Hanya saja, untuk kategori anak kedokteran tentu saja harus dilukis dengan sedetail mungkin.

"Nah gini, tidak perlu mirip seratus persen, asal jelas ... aku mau ngerjain yang lain, nanti kalau sudah aku lanjutin nulis bagian-bagiannya," jelas Ganeeta dengan begitu santainya membagi tugas kepada Faaz.

Padahal, jelas-jelas semua ini adalah tanggung jawabnya. Lagi pula, tugas tersebut sudah diberikan dari minggu lalu dan Aruni - sahabat sekaligus keponakan Ganeeta sudah memperingatkannya hampir setiap waktu.

Dasar Ganeeta saja yang malas. Beralasan badmood, kini berakhir merepotkan Faaz. Beruntungnya, pria itu tak terlihat keberatan dan bersedia untuk memenuhi permintaannya.

Begitu mendapat persetujuan, Ganeeta bergegas menarik kursi di meja rias untuknya dan mempersilakan Faaz untuk di kursi yang biasa dia gunakan sewaktu belajar.

Mereka kini bekerja sama dengan tugas yang berbeda. Faaz mulai menggoreskan pensil kemudian mengikuti contohnya dengan begitu teliti. Sementara itu, sesuai dengan kesepakatan Ganeeta menyelesaikan tugas yang lain.

Sesekali Ganeeta mengintip progres gambaran Faaz. Di menit-menit pertama Ganeeta agak pesimis, tapi semakin lama hasil goresan tangan Faaz semakin menyala.

Terlebih lagi, sewaktu sudah diberi cat warna. Mulut Ganeeta sampai menganga, tak dia duga bahwa Faaz memiliki bakat terpendam yang sedari dahulu benar-benar Ganeeta inginkan.

"Selesai!!" ucap Faaz menyerahkan hasil kerjanya.

"Wah keren, kok bisa semirip itu?" Ganeeta menatap gambaran Faaz penuh kekaguman.

"Suka?"

"Suka, suka sekali!!" jawab Ganeeta seraya mengangguk cepat.

Untuk pertama kalinya, Faaz melihat senyum indah itu terbit di wajah cantik Ganeeta. Terlihat sangat bahagia dan tenang dengan hasil gambarnya, tapi ternyata hanya sesaat karena beberapa detik kemudian dia kembali terdiam.

"Kenapa?"

"Tapi ini kebagusan, nanti ketahuan kalau minta dibuatin," ucap Ganeeta seraya menghela napas panjang.

Diikuti oleh Faaz yang melakukan hal sama, sungguh dia tidak punya tenaga jika harus mengulang.

"Ah tapi biarin, bilang saja mood-nya lagi bagus malam ini," lanjut Ganeeta lagi.

Dia yang bingung, dia juga yang kemudian mendapatkan jawaban atas hal itu. Usai menerima gambarnya, Ganeeta lanjut memberikan keterangan dan penjelasan dari beberapa bagian anatomi tersebut.

Kembali fokus, Ganeeta benar-benar mengejar waktu untuk menyelesaikan tugas tersebut. Kacamata yang bertengger di hidung bangirnya membuat Ganeeta tampak seperti anak baik-baik.

Jika sedang begini, mungkin orang lain tidak akan pernah mengira bahwa Ganeeta senakal dan seli-ar itu di luar sana.

Menurut pengakuan Papi Cakra, meski Ganeeta kehilangan arah, dia masih nekat memiliki cita-cita. IQ-nya tidak begitu rendah, tapi tidak bisa dibilang genius juga.

Standar saja, dia hanya butuh sedikit latihan untuk melatih kemampuannya. Akan tetapi, malam ini Faaz bisa melihat keseriusan Ganeeta dalam memperjuangkan masa depan.

Dan, dari sini juga Faaz bisa menarik kesimpulan bahwa sang istri hanya salah pergaulan. Jika saja dia tidak berteman dengan anak-anak punk itu, tidak akan ada ceritanya Ganeeta berani mabuk bahkan mulai berkenalan dengan obat-obatan terlarang.

"Akhirnya kelar juga, ah pinggangku." Ganeeta menepuk-nepuk pinggangnya lantaran dirasa agak pegal karena fokus menulis tanpa henti.

"Capek?"

Ganeeta mengangguk, lagi dan lagi dia menguap begitu lebar dengan mata yang kini berair hingga Faaz memerintahkannya untuk tidur segera.

Sama seperti sebelumnya, Ganeeta patuh lagi dan segera merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Tugas yang tadi dia kerjakan terpaksa Faaz rapikan karena masih berserakan di atas meja.

Baru setelah semua tuntas, Faaz ikut naik ke atas tempat tidur dengan hati-hati lantaran khawatir yang punya kamar terganggu.

"Mas Faaz makasih ya ...."

"Heum?" Kening Faaz berkerut. Jelas-jelas mata Ganeeta sudah terpejam, tapi barusan dia mendengar suara seraknya.

"Makasih," ulang Ganeeta dan kali ini, Faaz melihat sendiri bibirnya berucap hingga yakin betul bahwa tidak sedang berhalusinasi.

.

.

Faaz kembali tersenyum sebelum benar-benar menutup hari. Ucapan terima kasih tanpa diminta dari sang istri agaknya teramat berarti.

Hingga, tubuhnya yang lelah juga harus diistirahatkan. Masih ada waktu sedikit sebelum fajar menjelang, Faaz harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin karena esok hari dia harus mengantar Ganeeta ke kampus.

Perlahan, mata Faaz terpejam dan mulai tenggelam menyusuri lautan mimpi. Namun, rasanya baru saja mulai menikmati tiba-tiba terhenti tatkala mendengar Isak tangis seorang wanita di sebelahnya.

"Huuuuuuuuaaaaa, Mami!!!"

Tangis itu kian menjadi, dan begitu Faaz mengusap matanya pria itu baru sadar isak tangis yang tadi dia dengar di alam mimpi adalah tangisan Ganeeta.

Waktu masih menunjukkan pukul empat pagi, tapi jeritan tangis Ganeeta sudah mengalahkan kokok ayam saking histerisnya.

Sembari duduk dengan memeluk lutut erat-erat, air mata di pipi terus mengalir dan tentu hal itu membuat Faaz khawatir.

"Ganeeta?"

"Hei, kamu kenap_"

"Jangan sentuh aku!!" teriaknya melengking sembari menepis tangan Faaz yang hendak menyentuhnya.

"Iya-iya, tapi kamu kenapa? Mimpi buruk? Ada yang sakit atau ap_"

"Aku bilang jangan sentuh aku!!"

"Iya tidak, cepat katakan ...."

"Dengar ya, hanya karena kita sudah menikah bukan berarti kamu bisa seenaknya!! Sudah kubilang_ aaarrrrrrgggghhhh!! Menyebalkan, yang aku takutkan terjadi, 'kan," cerocosnya panjang lebar kemudian berlari menuju kamar mandi.

Meninggalkan Faaz yang masih terdiam di atas tempat tidur lantaran bingung salahnya dimana lagi. Hingga, dia segera turun dan bermaksud merapikan tempat tidur.

Saat menyingkap selimut itu pula Faaz mendapati jawaban kenapa istrinya mendadak kerasukan.

"Astaghfirullah ya Allah ... dia yang datang bulan, aku yang gila," ucap Faaz seketika membuang napas kasar sembari terus menatap bercak da-rah di hadapannya.

.

.

- To Be Continued -

1
Deuis Lina
waduh aneet ,,,
Mbak Rin
bikin gemess kamu net
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
mas faaz trbakar api cembokur🤣🤣🤣 pas bener moment nya kehadiran om Pras bkn panas seorang Faaz😁 lha itu ngapain masih bikin baper anet..udh dwasa kali om jgn trlalu d gituin nnti mkn g bs moveon
~Ni Inda~
Ayolah Neet
Kamu dah mahasiswi loh..bkn anak kecil lagi
Bisa kan mencerna ucapan Faaz
Kalian sama² terpaksa awalnya...bahkan kamu kabur Neet
Tp seiring berjlnnya wkt mulai sama² nyaman kan...mulai saling membutuhkan
Klwpun kamu marah & kecewa....jgn ke Faaz dong...ke Papimu sana
Kalian sama² 'korban' disini

Klw boleh jahat....biangnya sebenarnya Om Pras...salah memperlakukan sedari balita...itu menurut aku
Jd sampai kamu remaja kamu salah mengartikan sayangnya Om Pras ke kamu
Sri Rahayu
uda dpt lampu hijau dari Ganeeta....ayo tancap Faat....lakukan malam pertama mu bersama Ganeeta 🤩🤩🤩
Mbak Rin
nah kan ...Anet tau faaz bicara dngn Alifah
Susi Akbarini
waaahhhh..
jiwa posesif Faaz muncul jga..
😀😀😀😀❤😉😉
Halimah
assseeèek
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
haduh dibuat nggantung...Episode berikutna smoga bs terjadi yg seharusnya terjadi dr awal nikah😁😁
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
anet...jgn kasar sama suami. cr yg selembut n sllu membela istri ky Faaz longko lho
~Ni Inda~
Om Pras nih...dtg di waktu yg kurang tepat
Plg dulu sana Om
nd4r
waaaah ada yg kebakar jenggot nya/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
sdh bkn rahasia mmng do tkng wadulan😁😁
rahma dhani
4 bab ny bikin hati ak ngilu baca ny Thor😭😭
dan semoga dngan dtang ny Pras konflik rumhtngga ny Anet ma Faaz cpet kelar
~Ni Inda~
Kode serius tuh...jan disia²in Mas
Gaspol no rem 😂
Hawa
im pras ya yebein udah tahu bukanmahrm masih maupeluk wajar gneta salah paham,,, ganeta ngeyel kasian faaz sdh berusaha tp ga ada hasil sabar ya
~Ni Inda~
mencuri dengar
rahma dhani
pasti Thor akan ak tunggu up brikut² ny smpe happy ending😁
airhy_10
jangan bilang pras nyesel GK nrima anget jd istrinya😳😳
ak sendiri klo jd anett jangankn Deket liat muka orgnya aja udh GK mau,,
pasti butuh pelampiasan entah pelukan atau sandaran,, 😔🤧
Sri Prihatinie
mas faaz cemburu ya...ya ampun aku seneng kalau mas cemburu itu tandanya mad faaz dah mulai ada hati ke anet😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!