Pertanyaan “Kapan nikah?” pasti sering muncul ketika bertemu dengan keluarga besar atau teman lama, salah satunya pada momen kumpul keluarga atau reuni sekolah.
Pertanyaan ini sering menjadi m0mok bagi sebagian orang terutama kaum hawa. Dapat memicu munculnya rasa cemas dan stres dalam lingkungan sosial atau pergaulan. Tak terkecuali bagi seorang wanita berusia tiga puluh tahun bernama Yumna Salsabila.
Terlebih ibunya menuntut Yumna untuk segera menikah. Dikarenakan Salwa, adik Yumna, juga berencana menikah dengan kekasihnya.
Hidup Yumna mendadak jungkir balik saat kedatangan mantan playboy kelas kakap bukan kelas bulu, bernama Alden Pratama Bentley. Lelaki blasteran yang satu ini telah jatuh hati pada Yumna sejak pertama kali mereka berjumpa. Sementara Yumna belum bisa dengan cepat naik pelaminan bersama Alden karena ada bias di masa lalu yang ia pendam.
Bagaimana jungkir balik cinta Yumna ? Simak kisah mereka💋
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30 - Kegaduhan
"Heiii !!" seru Yumna.
"Kamu lagi ma_buk ya, Mika pembungkus roti?"
"Aku sangat sadar saat ini. Kenapa wajahmu yang tegang begitu?" cibir Meka seraya tersenyum menyeringai. "Alden pasti enggak tahu kalau calon istrinya ini ternyata sama saja seperti para mantan kekasihnya yang sudah enggak pera_wan,"
"Aku masih pera_wan! Jangan suka fitnah orang sembarangan tanpa bukti!" kekeh Yumna bersikeras menolak segala tuduhan Meka tersebut. Ia berusaha tak terlihat lemah di depan Meka. Walaupun sebenarnya hatinya saat ini tengah sakit, tapi tak berdarah.
Kehadiran Meka seketika membangkitkan luka masa lalu dan segudang penyesalan di hidupnya yang telah lama ia kubur rapat-rapat. Kini luka itu terbuka kembali dan perlahan semakin menganga. Sangat menyakitkan.
"Aku memang tak ada bukti proses kesucianmu direnggut. Hanya orang gila yang melakukan perekaman ade_gan seperti itu. Tapi, aku punya saksi."
"Maksudmu apa? Jangan banyak membual !! Kalau mau bikin drama, mending kamu pergi ke P H sinetron ikan terbang sana. Siapa tahu mereka terima kamu buat jadi figurannya," balas Yumna tak gentar pada Meka.
"Saksi itu adalah orang yang mengambil kesucianmu di pesta malam itu,"
Deg...
Jantung Yumna berdetak semakin kencang. Nafasnya terdengar memburu penuh api emosi yang siap meluap. Namun saat mulutnya akan bersuara, mendadak kedua wanita ini terkejut mendengar suara bariton seseorang di belakang mereka.
"Apa yang terjadi di sini?"
Seketika kepala Yumna dan Meka pun refleks menoleh ke belakang mencari sumber suara. Yumna begitu terkejut melihat kedatangan Alden. Terlebih saat ini ada Meka yang membahas perihal masa lalu.
Ya, Alden tiba di rumah. Ia begitu terkejut dari kejauhan saat melihat Yumna dan Meka sepertinya tengah berdebat. Alden tak tahu jika Yumna dan Meka sudah saling kenal.
"Ah, Mas. Kamu sudah pulang," sapa Yumna seraya berjalan dengan cepat untuk mendekat ke arah Alden.
Dalam hatinya terus resah. Apa Alden mendengar pembicaraan antara dirinya dengan Meka atau tidak?"
"Iya, aku ngantuk. Jadi ya pulang," jawab Alden yang terlihat santai.
"Aku kangen," cicit Yumna yang terlihat manja. Ia pun sengaja menempel mesra di lengan Alden. Yumna berusaha menutupi kegugupannya saat ini.
Meka terlihat tak suka melihat Yumna menempel pada mantan kekasihnya itu.
Sedangkan Alden sendiri tampak terkejut melihat Yumna ada di rumahnya, lalu bersikap manja begini apalagi di depan orang lain. Alden membalas pelukan pada tubuh Yumna karena dirinya memang tengah rindu pada calon istrinya itu.
Tap...tap...tap...
Meka berjalan santai dengan memberi senyuman di depan Yumna dan Alden. Walaupun sebenarnya ia malas menampakkan senyum pada Yumna. Jika pada Alden, pastinya tak masalah jika ia harus senyum selama 25 jam sekalipun. Pasti akan dilakukannya dengan senang hati.
"Hai, Al." Sapa Meka.
"Ada apa, Mek?" tanya Alden to the point dan terlihat datar.
"Masa aku tadi mau masuk ke rumahmu, sudah diusir sama dia." Meka pun mengadu pada Alden seraya melirik ke arah Yumna.
"Mungkin kamu dikira bawa b0m. Jadi sama calon istriku diusir deh," jawab Alden.
"Calon istri?"
"Oh, iya. Sorry aku belum kenalin," jawab Alden. "Mek, ini kenalkan calon istriku. Namanya Yumna,"
Yumna pun mengulurkan tangannya pada Meka lebih dulu seperti orang yang akan berkenalan untuk pertama kalinya.
"Sayangnya aku sudah kenal sama dia," jawab Meka dengan ketus dan sengaja tak membalas uluran tangan Yumna.
"Oh ya? Kalian sudah saling kenal? Di mana?" cecar Alden yang mendadak penasaran.
Alden pastinya tak menyangka jika mantan kekasihnya dan calon istrinya itu ternyata sudah saling mengenal.
"Tanyakan saja pada calon istrimu itu yang sok suci," sindir Meka begitu men0hok di ujung kalimatnya.
Hal ini semakin membuat Yumna geram bercampur cemas tiada tara. Namun ia berusaha menjaga sikapnya di depan Alden. Padahal tangan Yumna saat ini rasanya begitu gatal dan ingin sekali mer0bek mulut Mika, si pembungkus roti.
"Sebagai tuan rumah, aku berusaha bersikap sopan pada tamuku. Jika diriku dihina, tak masalah. Tapi, jika calon istri sekaligus calon ibu dari anak-anakku dihina orang lain, aku tak akan tinggal diam begitu saja. Paham kamu ?!" desis Alden dengan sorot tatapan tajam pada Meka.
"Sabar, Mas." Yumna berusaha meredam emosi Alden dengan mengelus lengan calon suaminya itu.
"Aku memang berbicara fakta, bukan menghalu atau menghina calon istrimu. Kamu tanya sendiri saja padanya, apakah dia masih suci atau sama seperti aku yang memang sudah tidak pera_wan?" Meka tersenyum sinis ke arah Yumna.
Tanpa basa-basi Alden seketika mencengkeram kasar lengan Meka, lalu menyeret mantan kekasihnya itu hingga ke gerbang rumahnya.
"Auch, sakit Al. Lepasin aku!" keluh Meka yang merasa kesakitan di area lengannya. Yumna seketika berjalan cepat mengekori di belakang tubuh Alden dan Meka.
Setibanya di gerbang, Alden pun sedikit mendorong tubuh Meka hingga keluar gerbang.
"Jangan pernah datang lagi ke rumahku !! Jika aku melihatmu mengganggu Yumna, aku tak segan menyebarkan videomu telan_jangmu dengan beberapa pria saat kamu kuliah di luar negeri. Paham!!" bentak Alden seraya mengancam Meka.
BRAKK !!
Seketika pintu gerbang dibanting kencang oleh Alden, lalu ia kunci rapat.
"Sabar, Mas."
"Wanita seperti itu jangan dikasih sabar. Buang saja ke laut siapa tahu berguna buat tambah gizi ikan hiu!" seru Alden dengan tatapan yang masih jelas terlihat penuh amarah yang sedang berkobar-kobar.
Sedangkan di luar gerbang, Meka terus mengumpat dalam hatinya karena ini pertama kalinya ia diperlakukan kasar oleh Alden. Terlebih ia semakin d0ngkol, sebab hal ini terjadi di depan Yumna. Meka merasa tak terima dan akhirnya memutuskan untuk berteriak di depan gerbang Alden yang sudah tertutup rapat.
"Al, kamu harus dengerin aku! Calon istrimu itu sudah enggak pera_wan. Dia sama sepertiku. Kalau enggak percaya omonganku, kamu buktikan saja. Aku pastikan kamu akan nyesel kalau masih mau nikahin dia !!" teriak Meka.
Deg...
Jantung dan hati Yumna semakin terasa perih mendengar Meka yang berteriak di depan gerbang dan membongkar sekelumit rahasia masa lalu yang ia simpan rapat dari Alden selama ini.
Air matanya tak mampu dibendung lagi. Luruh tanpa disuruh. Perlahan jatuh menetes dan membasahi pipinya.
Tes...
Tes...
Tes...
Yumna perlahan mendongakkan kepalanya dan menatap Alden yang tengah berdiri terdiam di depannya saat ini. Seketika...
Bersambung...
🍁🍁🍁
Yumna sebaiknya cerita in sj ke alden masa lalumu... toh bukan karena disengaja to di jebak
cukup tour berikan Yumna bahagia dengan keikhlasan Alden yg menerima Yumna apa adanya
klw tidak menerima nya berarti si Alden cwo egois toh dia juga udh ngga perjaka krna serng celap celup sementara Yumna kan kecelakaan yg tidak di sengaja.
ini alden kemana ya...apa dia sedang sembunyi
wkkkkkk