Niken Anjani adalah seorang gadis berusia 16 tahun yang jatuh cinta pada om nya sendiri yang bernama Rayendra, meskipun cintanya selalu bertepuk sebelah tangan dan tak pernah terbalas, karna Rayen hanya menganggapnya sebagai keponakan, meskipun begitu Niken tetap gencar mendekati om nya tersebut dengan cara apapun, hingga suatu saat ia berharap Rayendra akan melihat padanya dan membalas perasaannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahutia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lolipop Tahunan
Karna tidak ada jawaban dari dalam,akirnya Niken masuk kedalam kamar tersebut,yang kebetulan memang tidak terkunci.
''Om! om Rayen!" panggil Niken,namun masih tak ada jawaban.
Namun Niken tersenyum saat mendengar suara gemercik air dari dalam kamar mandi.
''Oh, pantesan dia gk jawab,ternyata sedang ada dikamar mandi.'' gumamnya
Sambil menunggu Rayen,Niken duduk disisi ranjang sambil memainkan ponselnya.
Tak lama terdengar suara pintu kamar mandi terbuka,dan keluarlah sosok Rayen yang hanya menggunakan handuk yang dililitkan dipinggang nya hingga terlihatlah dengan jelas da*da bidang Rayen yang ditumbuhi bulu-bulu tipis.
Niken yang memang mendengar suara pintu terbuka langsung menatap keasal suara, dan betapa terkejutnya gadis tersebut saat melihat pemandangan yang menurutnya sangat indah. Hingga tanpa ia sadari air liurnya menetes dikarenakan mulutnya yang terbuka lebar.
'' Oh my god, om Rayen kenapa tubuhmu sangat indah,bulu-bulu halus itu sangat menggodaku, apa yang dibawah sana juga banyak bulunya ya ? hihihi...
Batinnya
Tiba-tiba ponsel ditangannya berbunyi membuat ia segera tersadar,sedangkan Rayen yang memang tidak menyadari kalau Niken berada di dalam kamarnya langsung menoleh keasal sumber suara.
''Niken! ngapain kamu ada disini?'' tanya Rayen sambil memperhatikan pakaian yang digunakan keponakannya itu , yang memang sedikit transparan hingga Rayen dapat melihat bayangan br*a yang digunakan oleh keponakannya tersebut,belum lagi bawahan yang Niken gunakan yang memang sangat pendek membuat Rayen memalingkan wajahnya.
''Om kenapa buang muka?emangnya wajahku nyeremin ya?'' tanya Niken sambil melangkah mendekati Rayen.
''Om, lihat aku dong!" ucap Niken sambil membingkai wajah Rayen dengan kedua tangannya, membuat Rayen terpaksa mengalihkan pandangannya pada Niken.
1detik
2detik
3detik
Sesaat mereka saling pandang,tanpa ada yang berbicara satu sama lain.
''Oh ya ampun, om Rayen benar-benar tampan jika dilihat dari dekat seperti ini, alis yang tebal,dengan mata yang tajam juga memiliki rahang yang tegas, sungguh membuatku benar-benar semangkin jatuh cinta padanya.
Batin Niken.
''Ada apa denganku,kenapa tubuhku rasanya tidak bisa bergerak, dan wajah ini , kenapa begitu sempurna rambut yang indah, dan tatapan yang begitu lembut, serta bibir ini,bibir yang begitu manis,apakah bisa aku kembali merasakannya?!
Batin Rayen.
''Astaga apa yang aku pikirkan,Rayen dia itu keponakanmu jangan berpikir macam-macam.
Sadar bahwa pikirannya itu salah,Rayen pun langsung menurunkan tangan Niken dari wajahnya.Membuat Niken langsung tersadar.
Niken sebaiknya kamu segera keluar dari kamar om sekarang juga.'' pinta Rayen
''Ya tapi om...
''Ayolah Niken, sebaiknya kamu tunggu om diluar saja, nanti setelah om ganti baju om pasti akan keluar, jadi tunggulah sebentar!" ucap Rayen
Namun entah bagai mana tiba-tiba handuk yang dipakai Rayen terjatuh kebawah membuat senjata pamungkas yang selama ini bersemayam didalam sangkar terpampang dengan jelas,membuat mata Niken langsung membola sempurna.
Dan sedetik kemudian...
Aaaaaa...., a-apa itu om? kenapa bergelantungan seperti itu?.'' racau Niken sambil menutup matanya dengan kesepuluh jarinya.
''Heii gadis bodoh,kenapa kamu masih melihatnya,cepat berbalik!" ucap Rayen,yang langsung meraih kembali handuknya yang terjatuh dilantai.
''Su-sudah belum om?'' ucap Niken sambil membelakangi Rayen.
''Iya sudah,'' jawab Rayen.
Niken segera berbalik,namun kesepuluh jarinya masih ia letakan diatas wajahnya.Kemudian mengintip dari sela-sela jari tangannya itu.
''Sudah turunkan tanganmu itu, dan sebaiknya kamu keluar sekarang!" ucap Rayen mencoba setenang mungkin, padahal dalam hatinya ia sangat merutuki kebodohannya sendiri, bagai mana mungkin pistol airnya bisa terlihat oleh keponakannya sendiri sungguh sangat-sangat memalukan.
Sementara Niken masih terlihat syok,namun dalam hatinya ia sangat penasaran dengan apa yang baru saja ia lihat tadi.
''Tunggu apa lagi,cepat keluar!" ucap Rayen yang langsung diangguki oleh Niken.
***
Setelah menutup pintu,Niken langsung menyandarkan tubuhnya didepan pintu,ia masih memegangi da*danya yang masih berdegup kencang..
''Gila-gila ini benar-benar gilaa..,tadi itu apa ya? kenapa bentuknya seperti itu?apa itu yang namanya lolipot tahunan yang dibilang Putri tempo hari,tapi Putri bilang lolipot yang dia lihat di video besar dan berurat, sedangkan yang aku lihat tadi ukurannya panjang sih,tapi tidak terlalu besar udah gitu kok loyo ya?'' aduuhh.. kok aku malah mikirin pistol airnya om Rayen sih, sepertinya otakku benar-benar sudah tercemar deh.'' monolog nya.
Niken yang saat itu masih bersandar didepan pintu kamar,, terkejut dan hampir jatuh,saat pintu kamar tersebut tiba-tiba terbuka,untung Niken masih bisa menyeimbangkan tubuhnya kalau tidak mungkin ia akan terjatuh.
''Om Rayen, hampir saja aku jatoh tau gk.'' gerutunya.
''Ya itu salah kamu,ngapain coba pakai acara senderan segala didepan pintu,emangnya kamu ngapain masih disini?bukannya tadi om suruh kamu kedepan ya?'' protes Rayen
''A-aku sengaja disini ya untuk nungguin om lah.'' ucap Niken gugup,tiba-tiba saja bayangan pistol air milik Rayen terlintas diotaknya,membuat wajahnya seketika memerah.
''Kamu kenapa? kok wajahmu merah gitu?apa perut kamu sakit lagi?'' tanya Rayen beruntun.
''Enggak kok om,perut aku juga sudah tidak sakit lagi,hanya saja....
''Hanya saja??'' ulang Rayen,dengan dahi berkerut
''Hanya saja, itu..aku...
''Duuh, kok aku jadi gagap gini ya,kok susah banget ngomongnya, aku juga bingung harus bilang apa.
Batin nya
''Niken kenapa ya? kok jadi canggung seperti ini, apa jangan-jangan dia keingat belalai ku tadi lagi, duuh.. kenapa coba tadi pakai acara kebuka segala tuh handuk.
Batin Rayen
DITEMPAT LAIN..
Saat ini terdengar suara dentuman musik yang cukup memekakan telinga,terlihat seorang wanita sedang duduk sendirian disalah satu sofa yang terdapat diruangan tersebut.
''Hai sayang,sudah lama kamu nunggunya?'' ucap seorang wanita yang berpenampilan sek*si kemudian ia pun duduk disebelah wanita tadi yang ternyata adalah Viona.
Ya, saat Rayen mengatakan bahwa dirinya tidak bisa datang keapartemennya, Viona langsung memutuskan untuk pergi ke clup malam,ia juga menghubungi salah satu teman seprofesinya yang juga seorang model, namun ia adalah model di salah satu majalah dewasa.
''Tumben kamu datang,biasa nya setiap ku ajak kesini kamu pasti nolak.'' ucap wanita itu .
''Ya mau bagai mana lagi Ve, habisnya aku bosan diapartemen terus, Rayen juga gk bisa datang saat aku butuhin.'' jawab nya dengan nada bette.
''Yasudah, gk usah ngomongin masalah rumah tangga dulu, yang penting sekarang kita senang-senang dulu, aku yakin kamu pasti merasa happy disini.'' ucap wanita yang dipanggil Ve oleh Viona.
''Gimana kalau sekarang kita pesan minuman?'' tawarnya.
TBC
*niken yang bersikap centil didepan regan, menggoda regan, mendekatkan wajah pada wajah regan, gampang berdekatan fisik dengan lelaki lain itu bukan sebuah kesalahan...
aduh author perlu belajar lagi batasan seorang wanita bersuami