Kisah Seorang Dokter Muda dengan segudang prestasi dan kesempurnaan dalam hidupnya, ternyata mempunyai masa lalu dari seorang laki-laki yang menyakitkan, semua itu membuatnya harus pergi meninggalkan kota kelahiran dan keluarganya
Dokter ALENA berasal dari Keluarga Milyarder yang hidup sederhana dengan menutupi identitasnya
Disaat Seseorang yang pernah menorehkan luka di hatinya tiba-tiba muncul kembali di kehidupannya, apa yang akan terjadi ?
Penasaran, yuk ikuti ceritanya ya
cerita ini adalah seri ke 2 dari kisah sebelumnya "POWER OF WOMAN"
Salam kenal dan jumpa dari Author
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 7
"Oh my God, beneran brengs*k itu si Exel" kata Delia
"Iya kak, Sampek ikut nyesek aku dengar ceritanya, tapi penasaran sama laki-laki yang nolong kamu itu Al" sahut Amaya
"Iya, namanya siapa sih Al, dan kenapa sampai kamu membencinya ?" tanya Delia
"Namanya Edward, soal kenapa aku membencinya, maaf, itu masa laluku yang belum siap aku bagi ke kalian" jawab Alena menunduk dan tak terasa meneteskan air mata
Melihat hal itu Delia dan Amaya segera memeluk Alena bersamaan, akhirnya mereka saling berpelukan untuk memberikan kekuatan
"Ngomong-ngomong nih, kita kok belum menemukan pasangan yang cocok ya" kata Amaya sambil membenarkan duduknya kembali
"Heh, kalau aku pengennya sih segera ketemu jodoh yang tepat, secara ni ya, aku paling tua di antara kalian, umur juga dah 35 tahun" ucap Delia
"Sama kak, aku sudah bangkotan gini juga belum pernah merasakan namanya pacaran, perasaan aku cantik juga, ya gak Al ?" Ucap Amaya sambil meraih muka Alena untuk melihat ke mukanya
"Ish, apaan sih kalian ini, pada narsis semua" jawab Alena
"Tunggu-tunggu, diantara kita ini, cuma Al nih yang gak nafsu ngomongin laki-laki idaman, jangan-jangan kamu_"
"Amaya !" teriak kenceng Alena menggema di seluruh ruangan Apartemen
"Ha ha ha" sontak Delia dan Amaya tertawa terbahak-bahak melihat Alena
"Dasar kalian ya, aku juga normal kayak kalian, dikira aku belok apa"
"Ya kali aja Al, kamu pengennya jeruk makan jeruk" jawab Amaya
"Ih, ngeri !" Sahut Delia
Obrolan ringan seputar kerja dan kehidupan mereka akhirnya berlanjut sampai ketiganya tanpa sadar sudah tertidur bareng di depan televisi
*
Sementara di tempat lain Edward berkutat dengan semua pekerjaan di perusahaan Perhiasan miliknya yaitu Diamond Eagle Company, Edward mempelajari masalah serius yang menjadikanya harus turun langsung di anak cabang perusahaan di surabaya ini, banyak sekali kerugian yang terjadi dalam perusahaanya sehingga keadaan perusahaan hampir colap
"Ini data-data aneh keuangan yang sudah aku temukan, banyak sekali pengeluaran gak jelas, tapi aku belum bisa melacaknya" kata Edward kepada Hari orang kepercayaan yang Edward bawa dari perusahaan Eagle Company di Jakarta
"Iya tuan, sepertinya semua perihal keuangan di perusahaan ini sangat berantakan"
"Hem, masalah ini bukan hal sepele"
"Iya tuan Edward, apa yang harus kita lakukan ?"
"Sepertinya kita akan berada cukup lama disini pak hari, masalah ini harus diusut pelan-pelan , aku curiga banyak orang di dalam perusahaan kita ini yang ikut terlibat"
"Benar tuan, saya juga berpikir begitu"
"Apa kau tidak apa-apa, tinggal lebih lama disini ?"
"Tidak masalah tuan"
"Bagaimana dengan keluargamu yang ada di Jakarta ?"
"Itu masalah gampang, nanti setiap weekend saya bisa pulang sejenak"
"Baiklah, terimakasih pak hari"
"Iya tuan Edward, sama-sama"
Setelah makan siang Edward dan pak Hari segera bersiap untuk melakukan rapat di perusahaanya, semua pertanyaan dan data-data yanga akan diminta sudah di siapkan oleh pak hari, Edward mengecek semua dan memastikan tidak ada yang terlewat
"Baiklah, kita mulai rapat hari ini dengan membahas masalah keuangan perusahaan" kata Edward
"Ini laporannya pak, saya kumpulkan dari 6 bulan sebelumnya sampai dengan hari ini" kata seorang pemegang keuangan bernama Riana
"Iya pak, maaf, saya kira semua yang kita kerjakan sudah maksimal, data yang anda minta, kami juga sudah mengerjakannya dan memberikan kepada anda" ucap Rama sebagai orang yang dulu ditunjuk untuk memimpin anak cabang perusahaan Edward ini
"Baik, tapi saya banyak melihat pengeluaran yang tidak jelas dari semua laporan yang kalian berikan" ucap Edward dengan tenang
"Tapi pak, bukannya semua laporan yang saya berikan tidak ada masalah" jawab Rama
"Kalau semuanya tidak ada masalah, kenapa perusahaan mengalami Krisis seperti ini, bisa kamu jelaskan ?" Tanya Edward penuh penekanan
Semuanya terdiam tidak ada yang menjawab
BRAK
"Jawab !" Teriak Edward setelah menggebrak meja dengan keras
"Aku peringatkan kalian semua, jika ada yang bermain-main denganku, aku tidak akan mengampuninya, dan jika ada yang mau mengakui , menghadap keruangan ku, akan aku pikirkan lagi tentang ancaman ku" kata Edward
Semua terdiam dengan wajah yang masih ketakutan
"Kita akhiri rapat hari ini, dan aku umumkan untuk sementara perusahaan saya ambil alih, karena saya akan lama ada disini sampai perusahaan ini sudah setabil kembali, untuk pak Rama, anda bisa bekerja seperti biasanya tapi semua keputusan dan urusan perusahaan harus dengan persetujuanku" kata Edward
"Iya pak, kami mengerti" jawab Rama
"Tempatkan pak hari sebagai pemimpin devisi keuangan, nona Riana tetaplah disana membantu semua yang dibutuhkan olek pak hari" perintah Edward
"Iya pak" jawab Riana
Edward segera pergi meninggalkan ruangan bersama dengan pak hari di belakangnya, menuju ke ruang kerja Edward yang sudah disediakan
"Pak, sepertinya aku membutuhkan apartemen yang dekat dari sini, tidak mungkin kita akan di kamar hotel untuk seterusnya" kata Edward
"Iya tuan, saya akan carikan Apartemen secepatnya" kata pak Hari
"Hem, Carikan yang agak luas dengan tiga kamar, selain bapak, kemungkinan Daniel juga akan aku panggil ke sini untuk membantu kalau keadaan makin runyam"
"Iya tuan, akan saya carikan"
Sore hari Edward segera meluncur ke alamat Apartemen yang di beritahukan oleh pihak penjual jasa pencari Apartemen, pak Hari menyetir dengan pelan saat hampir tiba di alamat yang sudah diberikan
"Masih jauh pak ?" Tanya Edward
"Kelihatanya tidak tuan Edward, ini bangunan mewah apartemen yang ada di alamat ini kok "
"Sebaiknya kamu hubungi dulu orangnya pak, biar kita tidak salah arah"
"baik tuan"
Setelah berapa lama akhirnya pihak jasa Apartemen menunggu di tempat Apartemen yang akan dilihat oleh Edward
"Hem, kelihatanya suasananya sangat nyaman" kata Edward keluar dari mobil dan segera menuju lif untuk naik ke atas di lantai 5
Sampai di sana keduanya masuk dan melihat-lihat keadaan Apartemen yang bisa dibilang super mewah dengan 3 kamar di dalamnya, memang apartemen yang di lihat oleh Edward saat ini adalah tipe tertinggi di kawasan itu, sehingga harganya sangat fantastis, tapi tentu saja itu bukan masalah bagi seorang milyarder seperti Edward Runcel Eagle
"Baiklah pak, kita ambil yang ini, lakukan pembayaran segera, besok kita akan pindah di sini" kata Edward ke pak Hari
"Siap tuan Edward"
Sebentar kemudian pak hari melakukan pembicaraan untuk menyelesaikan administrasi pembelian Apartemen, setelah itu segera pergi meninggalkan kawasan apartemen menuju kamar hotel untuk membereskan semua barang yang akan di pindahkan ke apartemen
Namun saat di tempat parkir mobil, tiba-tiba Edward dan pak hari di hadang sekawanan orang bercadar dan bertubuh kekar dengar beberapa tato di tubuhnya
Tentu saja Edward tidak gentar, karena kekuatan bela diri yang dimiliki Edward tidak main-main
"Katakan apa mau kalian ?" Tanya Edward tenang
"Aku peringatkan untuk segera pergi dari kota ini !" Teriak salah satu penjahat
"Oh, jadi kalian orang suruhan !" Ucap Edward dengan tersenyum Sinis
"Banyak bacot kamu ha, segera pergi dari kota ini, dan nyawa kalian akan selamat"
"Kalau aku tidak mau ?" Tanya Edward
"Akan aku habisi kau !"
Teriak pemimpin penjahat itu dan segera menyerang Edward dengan ganas, Edward mampu mengimbangi gerakan musuh hingga kelima orang itu bisa di lumpuhkan, tak lama polisi datang dan menangkapnya
Keesokan harinya Edward dan pak hari sudah berpindah tempat di apartemen elit yang baru saja dibelinya, kebetulan sekali ini hari Sabtu jadi keduanya libur sejenak dari pekerjaannya, Minggu pagi Edward keluar apartemen dan berniat joging di area Apartemen
Saat lif terbuka di lantai 3, Edward tertegun sejenak melihat seseorang yang tidak asing, dengan gerakan cepat kakinya menahan pintu lif agar tidak menutup, setelah itu Edward keluar dari lif, berjalan pelan mendekati sosok wanita yang seperti dia kenal
"Alena " ucap Edward berjalan mendekati wanita itu dri belakang dan tanpa disangka wanita itu membalikkan badannya dengan cepat
BRUG
"Akh !" Teriak Alena terjatuh dengan semua sampah yang akan dia buang berhamburan mengenali wajah dan tubuhnya
"Hei, kau ini berjalan apa gak pakai mata !" Teriak Alena kesal tidak melihat siapa yang ada di depannya
Edward menahan tawa melihat keadaan Alena yang di selimuti sampah, sedang memakai baju babidol kebesaran hingga nampak aneh ditubuhnya
"Saya jalan pakai kaki nona Alena" kata Edward sambil tersenyum geli
"Kau_" ucapan Alena tertahan saat melihat siapa yang telah membuatnya jengkel di pagi hari
"Edward ?"
Bersambung
Terimakasih, jangan lupa jejak dukunganya (like komen, vote dll)