Sebuah kejadian yang membuat seorang Anaya Putri (23tahun) harus hamil tanpa seorang suami. Naya harus merelakan kehormatannya ketika insiden tidak disengaja yang ditimbulkan karena salah alamat dan menjadi cinta satu malam bersama dengan pria asing.
Naya hidup sebatang kara, dia harus melahirkan, membesarkan dan merawat anaknya. Saat sang anak sudah besar, ternyata dia memiliki sifat yang sangat genius dan berusaha menyatukan kedua orangtuanya.
Mampukah Anaya menjalani kehidupannya?
Akankah kebahagiaan menyapanya di akhir kisah nanti? Dan siapa pria yang sudah membuat Naya menjadi berbadan dua?
YUK SIMAK KELANJUTANNYA 🥰
JANGAN LUPA SELALU MEMBERIKAN JEJAK MANIS DI SETIAP BAB NYA 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom AL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab #24
Pukul satu siang, Anaya sedang menyiapkan makan untuk Al sementara yang lain sedang berada di luar karena ada keperluan. Di tengah-tengah kesibukan Anaya, sebuah pesan masuk ke dalam ponselnya hingga dirinya mengehentikan aktivitas. Dia segera mengambil ponsel dan membuka sebuah gambar yang dikirim oleh nomor tidak dikenal. Anaya membekap mulutnya sendiri, dia menahan rasa sesak yang ada di dalam hati.
Bagaimana tidak, pesan itu menunjukkan foto Abi sedang berpelukan dengan wanita lain yang Naya tidak tahu siapa perempuan itu. Pikiran buruk pun melintas di benak Naya tetapi dirinya mencoba untuk positif thinking terlebih dahulu.
"Aku akan bertanya jika Mas Abi sudah sampai di rumah nanti." gumam Naya seraya meletakkan ponsel tanpa berniat membalas pesan dari nomor tidak dikenal itu.
Ketika Anaya baru saja selesai menyiapkan makan siang untuk Al, nomor tidak dikenal itu kembali mengirimi Anaya pesan singkat.
[Seorang pria bisa saja mendua ketika berada di belakang istrinya.]
Anaya menghela nafas dan menggeleng tidak percaya. "Aku tidak mungkin begitu mudah percaya dengan ucapan orang ini, sebaiknya aku hubungi Mas Abi."
Abi yang sedang makan siang di restauran langsung menjawab panggilan dari Anaya, wanita di sampingnya bertanya siapa dan Abi hanya mengangkat sebelah tangan menandakan kode sebentar.
"Halo, Sayang." sapa Abi ketika panggilan tersambung.
📱"Mas, kamu lagi dimana?" Anaya deg-degan menunggu jawaban dari Abi.
"Aku sedang makan siang diluar bersama dengan temanku.''
"Mas, Istri kamu?" wanita di seberang Abi membuka suara.
Abi hanya mengangguk.
📱"Teman kamu perempuan ya, Mas?" terdengar nada lesu yang Anaya lontarkan.
"Iya, dia sedang curhat tentang masalah ruang tangganya. Kamu jangan salah paham dulu, Sayang." Abi mencoba menenangkan Anaya.
📱"Ya sudah, maaf jika aku menggangu kalian berdua."
"Tapi—" ucapan Abi terpotong karena Anaya dengan cepat mematikan sambungan telepon.
Abi meletakkan kembali ponselnya di atas meja, dia memijit pelipisnya dan menghela nafas berat.
"Maafkan aku, Mas. Pasti istri kamu marah ya?" wanita tersebut berpura-pura tidak enak hati.
Abi hanya tersenyum tipis diiringi anggukan dan hak itu membuat sang wanita di seberangnya terpesona dengan senyuman Abi.
'Mas Abi makin lama makin tampan saja.' puji wanita itu dalam hati.
Wanita tersebut adalah Liora Argantara, mantan kekasih Abi yang menikah dengan Fahrul, sepupu Abi. Liora datang mendatangi Abi ke kantor karena dia sedang ada masalah dengan Fahrul dan membutuhkan tempat curhat, Liora memaksa agar Abi mau mendengarkan semua keluh kesahnya meskipun Abi sempat menolak permintaan Liora.
Abi adalah seorang pria, dia tidak tega melihat wanita menangis di depannya dan hal itu seperti pelet tersendiri apalagi Liora pernah menjadi pemilik hatinya. Abi meminta agar mereka berbicara di luar kantor dan kebetulan waktu sudah menunjukkan jam makan siang. Ketika sampai di restauran, Liora sengaja memeluk Abi dan momen itu tidak disia-siakan oleh Elvira yang sudah ada di restauran tersebut sebelum Abi dan Liora sampai.
Elvira tidak ingin membuang waktu, dia segera mengirim pesan itu ke nomor pribadi milik Anaya, El yakin jika perlahan-lahan hubungan Naya dan Abi akan semakin renggang.
Abi yang sangat khawatir dengan Anaya langsung berpamitan pulang.
"Li, aku harus segera pulang! Aku harap masalahmu dan Fahrul segera beres dan kalian berdua bisa kembali berbaikan." Abi beranjak dari kursi dan pergi meninggalkan Liora yang tersenyum senang ketika melihat raut wajah khawatir milik Abi.
Elvira melihat Abi yang sudah berjalan keluar dari restauran, dia menghampiri Liora dan mereka berdua bertos ria.
"Kerja bagus, Liora. Aku yakin perlahan tapi pasti hubungan Abi dan perempuan miskin itu akan kandas dengan mudah."
Mereka berdua tertawa jahat.
•
•
•
**TBC
🏵️🏵️🏵️🏵️🏵️🏵️🏵️**