Hanna Humaira, sosok wanita berparas cantik dengan hati tulus yang menaungi.
Di usianya yang kini menginjak usia 23 tahun, ia harus merelakan kebebasan masa mudanya, menjadi sosok single mother untuk putri semata wayangnya yang kini baru berusia 3 tahun, Maura Adira.
Hari-hari bahagia ia lalui bersama putri menggemaskan itu, hingga akhirnya kehidupan nya kembali terusik, saat sosok dari masa lalu itu kembali hadir dalam pertemuan yang tak terduga.
Apa jadinya jika laki-laki itu mengetahui bahwa kejadian malam panas itu membuahkan sosok gadis kecil dan bersikukuh untuk merebutnya?
Mampukah Hanna mempertahankan sang putri atau malah harus terjebak dalam pernikahan dengan laki-laki itu demi kebahagiaan sang putri tercinta?
Happy Reading
Saranghaja
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reinata Ramadani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Untuk Apa Menikahinya
°°°~Happy Reading~°°°
Tepat pukul 10 malam, David akhirnya tiba di kediaman nya, sebuah mansion mewah 2 lantai dengan gaya Eropa klasik yang terasa begitu kental.
Laki-laki itu melangkah lebar memasuki mansion elit milik nya, sampai di ruang tamu, ia langsung di sambut oleh tatapan nyalang dari sosok perempuan yang sudah sedari tadi menunggu kedatangan nya.
" Ma... " Sapa nya pada sang mama yang tengah duduk di kursi sofa dengan kedua kakinya yang di silangkan, wajahnya tampan begitu serius.
" Dari mana saja kamu? "
" Masih ada sedikit pekerjaan tadi... " Jawab David santai, tangannya bergerak membuka jas yang masih melekat di tubuhnya, meletakkannya di bahu sofa dengan asal, laki-laki itu pun ikut duduk di sofa single sebelah sang mama.
" Pekerjaan? Mengurus anak kamu bilang pekerjaan? " Sahut mama Agatha penuh ironi.
" Yah... Pekerjaan mengurus anak " seloroh David seenak jidatnya, membuat amarah mama Agatha pun sontak semakin meluap tak terelakkan.
" Dave... " Sentaknya.
" Ma... Tenanglah... "
" Kau bilang tenang? Bagaimana mama bisa tenang kalau selama ini kamu menyembunyikan fakta bahwa kamu sudah punya anak Dave... " Sergah mama Agatha dengan suara lantangnya.
" Dan wanita itu... Apa dia istrimu? Apa kamu juga diam-diam sudah menikahi nya tanpa sepengetahuan mama? Apa mama sudah tidak berarti dalam hidup kamu, hah... " Sudah tak bisa di jabarkan lagi bagaimana kecewanya mama Agatha saat ini, hatinya remuk, ia bagai seorang ibu yang sudah di buang, keberadaan nya sudah tak lagi berarti dalam kehidupan sang putra tunggalnya.
David menghela nafas kasar, ia sudah menduga kabar itu pasti datang dari orang suruhan sang mama, namun ironisnya, hanya sebagian kabar yang dilaporkan, membuat sang mama akhirnya salah faham dan berujung akan kekecewaan.
" Ma, listen to me... Aku memang memiliki seorang putri, itu juga aku baru mengetahuinya beberapa hari yang lalu. Dan untuk wanita itu, dia bukan istriku mam. Akal sehatku masih bekerja, tidak mungkin aku menikah tanpa sepengetahuan mama... "
Mama Agatha tercengang akan penuturan sang putra, terlalu tak masuk akal hingga membuatnya kewalahan untuk mencerna.
" Wait... Jadi, kamu belum pernah menikah? "
Angguk David tanpa keraguan.
" Kamu juga baru tahu jika kamu punya anak? "
Sekali lagi laki-laki itu mengangguk jengah." Actually a princess " ( Tepatnya seorang putri)
" Jadi, selama ini kamu tidak tahu jika perempuan itu tengah mengandung putri kamu, kamu tidak mengetahuinya sama sekali? "
" Hmmm... "
" Astaga... Apa kau sadar dengan perbuatan kamu itu Dave? " Pekik Mama Agatha tak percaya.
" Sure... I know it's mom... Jadi aku akan mempertanggung jawabkan nya... "
" Dengan apa? "
" Actually dengan membesarkan nya, merawatnya, apapun akan aku lakukan for my little princess... "
" Kau akan menikahi wanita itu juga? "
" Menikahinya? " David tersenyum sarkas.
" Tentu tidak mam... Untuk apa aku menikahi perempuan itu. Aku hanya akan merawat putriku. Dan besok pagi, aku akan meminta pengacara untuk mengurus berkas-berkas pengambil alihan hak asuh nya... "
" Jadi, kau ingin merebut nya dari ibu kandungnya sendiri David? " Sentak mama Agatha tak percaya.
" Tidak ma... Aku hanya akan mengambil alih hak asuhnya... Putriku akan tinggal denganku, dan dia bebas jika ingin menemuinya, kapanpun... "
Mama Agatha menarik nafas berat.
" Lalu apa bedanya itu David... Itu seperti kau merebut putrinya darinya. Kau tidak berfikir bagaimana perasaan perempuan itu? Susah payah ia merawat dan membesarkan putri mu itu seorang diri tanpa sosok suami, dan sekarang kau ingin merebutnya begitu saja? Apa kau pikir itu hal yang mudah untuk seorang perempuan, hah... "
" Dan jangan pernah lupakan fakta bahwa dia hamil di luar nikah, kau tidak berfikir dengan cemoohan yang mungkin di dapatkannya selama ini? Apa kau benar-benar bodoh? "
Sergah mama Agatha penuh rasa kecewa, kecewa pada sikap sang putra yang tak memiliki rasa tanggung jawab sama sekali, bahkan terkesan acuh akan penderitaan yang orang lain rasakan, terlebih pada sosok perempuan yang telah mengandung dan membesarkan putrinya itu.
" Mam... "
" Mama tidak mau tahu, pertanggung
jawabkan dengan benar, kalau perlu nikahi perempuan itu, sudah cukup kau menghancurkan kehidupan nya dulu David... "
" Mam... Please, dengarkan penjelasan ku dulu, aku tidak mungkin lepas tangan begitu saja pada perempuan itu, aku juga akan memberikan dia kompensasi... "
" Kompensasi? " Putus mama Agatha " Kamu kira semua bisa di ukur dengan uang, kamu ingin mengganti semua penderitaan dan rasa malu itu hanya dengan uang tidak berharga mu itu? " Mama Agatha beranjak dari duduknya, berada disana, membuatnya semakin frustasi dan pusing bukan kepalang.
" Mama tidak ingin memiliki seorang anak pecundang... Jadi, jika kamu masih ingin menjadi putra mama, bertanggung-jawab lah... "
Mama Agatha langsung angkat kaki dari kediaman sang putra dengan membawa setumpuk luka, sungguh kecewa yang hanya di rasa, putra satu-satunya yang ia harapkan akan menjadi sosok yang paling ia andalkan itu, nyatanya hanya sosok arogan penuh akan keegoisan.
🍁🍁🍁
Annyeong Chingu
Jangan lupa like nya yah, kritik dan saran nya juga boleh, xixixi
Tetap semangat di akhir pekan
Happy Reading
Saranghaja 💕💕💕