NovelToon NovelToon
Pernikahan Tak Terduga

Pernikahan Tak Terduga

Status: tamat
Genre:Tamat / Aliansi Pernikahan / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa
Popularitas:28.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Desy Puspita

Niat hati memberikan pertolongan, Sean Andreatama justru terjebak dalam fitnah yang membuatnya terpaksa menikahi seorang wanita yang sama sekali tidak dia sentuh.

Zalina Dhiyaulhaq, seorang putri pemilik pesantren di kota Bandung terpaksa menelan pahit kala takdir justru mempertemukannya dengan Sean, pria yang membuat Zalina dianggap hina.

Mampukah mereka menjalaninya? Mantan pendosa dengan masa lalu berlumur darah dan minim Agama harus menjadi imam untuk seorang wanita lemah lembut yang menganggap dunia sebagai fatamorgana.

"Jangan berharap lebih ... aku bahkan tidak hapal niat wudhu, bagaimana bisa menjadi imam untukmu." - Sean Andreatama

ig : desh_puspita27

---

Plagiat dan pencotek jauh-jauh!! Ingat Azab, terutama penulis gamau mikir dan kreator YouTube yang gamodal (Maling naskah, dikasih suara lalu up seolah ini karyanya)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27 - Sehangat Itu

Kedatangan keluarga besarnya sama sekali tidak terduga. Jika hanya satu atau dua orang mungkin Sean akan biasa saja. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Tidak hanya membawa anak dan cucu, tapi Mikhail juga membawa adik serta keponakannya.

Beruntung saja, kiyai Husain menerima rombongan besan yang kini datang walau bukan dalam rangka resepsi pernikahan. Mikhail datang hanya ingin mengucapkan terima kasih dan membawakan banyak sekali hadiah lantaran sudah menerima Sean dengan baik sebagai bagian dari keluarga ini.

Kediaman kiyai Husain sontak ramai malam itu. Bahkan jika Sean lihat lebih ramai dan hangat dibandingkan sewaktu akad, sudah tentu penyebab suasana semakin ramai adalah kehadiran cucu Mikhail yang saat ini semakin lincah berjalan dengan dot yang tidak lepas dari tangannya.

Dot kematian yang sempat membuat Sean hampir diamuk Zean, saudara kembarnya beberapa waktu lalu. Hudzai tetap aktif seperti biasa sekalipun rumah ini baru pertama kali mereka kunjungi. Terlebih lagi, saat ini Shanum, putri dari Mahdania juga sedang lucu-lucunya. Pesona bayi enam bulan itu berhasil membuat Hudzai betah hingga lupa keberadaan orang tuanya.

"Untung Nia tidak jadi pulang hari ini, Umi ... masya Allah ketemu sama saudara, mana cantik-cantik semua lagi."

Seperti biasa Mahdania paling mudah bergaul di lingkungan baru. Zalina sejak tadi hanya tersenyum dan menunduk demi menjaga sikap di hadapan para iparnya. Maklum saja, mata tajam Mikhayla cukup membuat Zalina sedikit khawatir karma Abrizam terlalu keras pada Sean akan dialihkan kepada kakak iparnya.

"Aduh teteh teh muji mulu teh."

Lengkara yang memang mudah sekali tersanjung dengan pujian cantik sontak memberikan ekpresi sok imut di hadapan Mahdania. Menurutnya wanita itu lebih seru, sejak awal mereka bertemu Dania yang paling banyak bicara.

"Aduh, dipanggil teteh ... jadi suka," jawab Mahdania tidak ada bedanya dari Lengkara yang juga salah tingkah hanya karena sebuah panggilan.

"Bisa saja si Kara ya, oh ya Nia aku lihat-lihat suami kamu dokter ... kalau tidak salah Bayu itu adik tingkatku sewaktu kuliah," tutur Mikhayla setelah memendam rasa penasaran sejak tadi sore.

"Oh iya? Dunia memang sempit ternyata, masya Allah. Wajar tadi mas Bayu sampai melongo, aku sudah mikir macam-macam loh tadi," ujar Mahdania yang kemudian menepuk lengan Mikhayla hingga wanita itu terkejut.

"Aduh mikir yang gimana nih?"

"Ya macam-macam pokoknya, apalagi umi pernah bilang kalau salah satu kakak Sean dokter juga ... sampai mas Bayu kepincut kan bahaya, kalau sampai dibandingin sama dokter yang kompeten sudah pasti akunya dibuang, Kak."

"Kok begitu mikirnya? Kamu 'kan perawat juga, Nia," sahut Mikhayla yang benar-benar terhibur dengan pernyataan Mahdania.

"Aduh, Nak Mikha wajar saja kalau Nia takut kalah saing. Putri umi yang satu ini memang agak menghkhawatirkan, dia lulus saja sudah alhamdulillah ... Nia sekolah agak memaksakan kehendak sampai susah sendiri."

Mikhayla mengerjap pelan, kenapa pernyataan umi Rosita agak menyentil dirinya sendiri. Belum lagi kini Zia justru mengu-lum senyum dan mempertegas jika dia juga merasakan hal yang sama.

"Aduh ternyata kita banyak kesamaan, jadi nyesel tidak sejak akad ikut ke sini."

"Oh iya? Sama apanya, Kak?" tanya Nia berbinar begitu mendengar ungkapan dokter cantik ini bahwa mereka memiliki kesamaan.

"Sama bodohnya hahahha!!"

Gelak tawa kembali terdengar, tidak hanya Mikhayla dan Mahdania saja yang tertawa, melainkan seluruh yang duduk manis di sana. Bahkan Amara, adik ipar Zia yang terkenal kalem kini tertawa begitu lebarnya.

Mereka semudah itu menyatu sekalipun baru bertemu pertama kali. Canda tawa di ruang keluarga bahkan terdengar hingga ke depan, Sean hanya menerka-nerka apa yang sebenarnya kaum wanita itu bicarakan saat ini.

Jika yang lain sibuk mengobrol, lain halnya dengan menantu kebanggaan Zia yang satunya. Memiliki putra super aktif membuat Syila tidak dapat bergabung sepenuhnya lantaran harus menjaga Shanum agar aman dari serangan Hudzai yang terkadang gemas sendiri hingga tanpa sadar gemasnya justru menyakiti.

"Mama bayiik!!" pekiknya hendak mencubit pipi gembul Shanum yang saat ini berada dalam pelukan Syila.

"Hudzai juga masih bayi."

"Butan, Mama ... ini bayiik!!"

"Hudzai mau?"

"Maumaumau." Dia mengangguk, Syila tersenyum sebelum kemudian menggeleng cepat kala Hudzai memberikan susunya pada Shanum.

Tingkahnya disaksikan begitu jelas oleh Zalina yang sejak tadi melihat ke arah mereka. Ingin sekali dia mendekat, tapi beberapa saat lalu punggung Zalina sudah menjadi sasaran gigi tajam Hudzai.

Tidak jauh berbeda dari Zalina, sejak tadi beberapa kali tatapan Sean juga tertuju pada keponakannya. Beberapa hari tidak bertemu, jujur saja dia rindu. Kini, dia menatap Hudzai dengan suasana yang berbeda, tatapan Sean sudah sedikit terbagi pada wanita yang juga tengah menjadikan Hudzai sebagai pusat perhatiannya.

"Mau juga yang seperti itu? Bikin, Bos."

Sean berdecak sebal kala suara ghaib di sampingnya mulai menelisik indra pendengaran. Lamunannya buyar, Zean membuat pikiran pria itu sedikit kacau.

"Kau!! Sana geser sedikit, kita tidak sedekat itu," bisik Sean penuh penekanan dan mendorong saudara kembarnya itu agar sedikit menjauh.

"Aku merindukanmu, Sean ... masa duduk dekat-dekat begini tidak boleh," ujar Zean yang memang begitu dekat hingga membuat kiyai Husain mengira putra Mikhail begitu saling menyayangi.

"Maaf, Abi ... kami sudah tidak bertemu cukup lama, jadi agak rindu," tutur Zean terang-terangan dan hanya membuat kiyai Husain terkekeh dengan kelakukan mereka.

"Ahahah tidak masalah, Abi terharu melihat kalian akur walau sudah begitu dewasa ... Masya Allah, Abrizam dan Agam seharusnya kalian bisa se-akur adik-adik kalian ini," tutur kiyai Husain yang ternyata berharap terlalu tinggi dengan kedekatan mereka berdua.

"Terserah Abi saja, malam ini aku mengalah. Sepertinya dia benar-benar berhasil mencuri hati Abi, satu saja aku seperti akan gila ... apalagi jika ada temannya begini."

.

.

- To Be Continue -

1
Yus Warkop
alh abrizam emang berilmu tapi tsk beradab percuma Alla ga suka orang sombong
Yus Warkop
masuk mushola hati sean benar" bergetar itu adalah cahaya illahi yg masuk memberi hidayah
Yus Warkop
alfatihah juga lupa mulainya darimana , jangan berkecil hati sean .
Ning Fifi
Luar biasa
Ning Fifi
Lumayan
❣@Sha_Putrie❣
mantan yg keberapa tuh Sean
❣@Sha_Putrie❣
Polos Kebangetan itu mah.Zalina...Zalina😂
❣@Sha_Putrie❣
Dasar OMesh🤭
❣@Sha_Putrie❣
Abi Husein Mertua idaman,sangat Arif dan Bijaksana
❣@Sha_Putrie❣
Zalina wanita yg shalihah,dia akan berusaha mencintai yg sudah Halal baginya
❣@Sha_Putrie❣
Di masa depan Irham pasti akan menyesal
❣@Sha_Putrie❣
Suka Yg berbau islami, insyaallah banyak pelajaran yg kita dapat di dalamnya
🌟~Emp🌾
miris nya kamu sean
sang penikmat
Luar biasa
Nur Amalina bte Abdullah
assalamualaikum, ibu suka ..dari Malaysia. Nanti ibu baca semua novelnya ya..
Naura Nibra
dasar sedeng/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Erna Wati
trims kk lanjut ditunggu novel novel barunya semangat
Erna Wati
sabar dan berdoa yng terbaik
Erna Wati
/Determined//Determined//Determined//Determined//Determined//Determined//Determined/
Erna Wati
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!