Tahun ini adalah tahun pertama Layla kuliah, jadi orang tua Layla sangat khawatir kalau Layla akan mengalami masalah yang sama seperti saat Layla masih di sekolah menengah atas dan menengah pertama.
Layla adalah seorang gadis yang sangat nakal dan suka berkelahi, orang tua Layla sering diminta oleh guru untuk datang ke sekolah karena ulah Layla. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk menjodohkan Layla dengan seorang dosen di kampus Layla. Secara kebetulan, dosen tersebut adalah anak dari teman dekat ayah Layla.
Layla tidak bisa berbuat apa-apa karena keputusan ayahnya sudah tidak bisa diganggu gugat lagi. Layla akhirnya menikah, setelah menikah dan Felix tidur di kamar terpisah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tomat _ merah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25 Bersiap menemui pemilik Neon sign
Keesokan harinya Layla terbangun dari tidurnya. melihat sekeliling dan Layla melihat sosok Felix di balkon.
Layla bangkit dari tempat tidur lalu melangkah menuju Felix dengan hati hati. Felix dengan santai menoleh ke belakang
" Sudah bangun? " ucap Felix dengan seringai di wajahnya, Layla terkejut lalu segera berdiri tegak.
" Ehem! sudah " ucap Layla dengan datar. Felix terkekeh lalu segera duduk di kursi yang sudah berada di balkon.
" kamu mau berdiri disitu saja, atau mau duduk? " ucap Felix dengan wajah seringai. " Duduk lah " ucap Layla lalu duduk di hadapan Felix.
" Minumlah " ucap Felix menyerahkan segelas susu hangat. Layla memincingkan matanya tajam, " Aku tidak mau " ucap Layla tegas.
" Tenang saja, aku tidak menaruh apa apa di susu ini " ucap Felix sembari menaikkan alisnya. Layla menyilangkan tangannya, " Aku takut ini bukan susu tapi sp- "
" Shut up honey, Kau mau memperpanjang masalah itu lagi, huh?! " tanya Felix dingin. " Y-ya maksudku, yasudah lah aku minum! " ucap Layla kesal.
Layla menghembuskan nafasnya lalu meminum susu itu sedikit dan ternyata itu adalah susu sapi. Layla segera menenggak susu itu hingga habis.
" Bagaimana? enak kan " ucap Felix sembari menyesap kopinya. " Ya menurutku enak " Jawab Layla dengan malas.
" Pergi bersihkan tubuhmu, Leo dan Evano sedang berada di perjalanan membawa pakaian yang sudah ku beli, dan perias make up " ucap Felix panjang lebar.
" Ya ya Pak dosen " ucap Layla bangkit dari duduknya lalu melangkah masuk. Felix terkekeh gemas kepada istri kecilnya ini.
*
Layla masuk ke dalam kamar mandi lalu hendak membuka pakaiannya, tetapi Layla melihat ada kotak yang berada di bathtub.
" Apa itu? " Layla berjalan menghampiri kotak itu lalu mengambilnya dan membukanya, dan ada secarik kertas dikotak itu.
Layla mengambil kertasnya dan membaca tulisan yang berada di kertas itu.
•Pakailah sabun ini sayang, wangi bunga mawar. Aku sangat suka wangi bunga mawar•
Itulah tulisan yang berada di kertas itu, " Ini dari Felix? " gumam Layla. Layla melihat sabun itu yang berbentuk seperti bunga mawar.
Tanpa disedari Layla, Layla tersenyum tipis dan wajahnya merona merah. " Lucu sekali " ucap Layla dengan gembira segera menutup tirai nya.
*
Setelah beberapa menit kemudian, Layla dengan hati hati keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk, sembari melihat ke arah kanan dan ke kiri.
Layla menghembuskan nafasnya lalu melangkah keluar. " Kenapa pelan pelan gitu jalannya, hm? " tanya Felix tiba tiba berada di depan Layla.
Layla terdiam menggigil lalu mendongak untuk melihat Felix, Felix sedari tadi terus menyeringai.
Layla hendak berbalik tapi tangannya di cengkal oleh Felix lalu Felix menjepit Layla ke tembok.
" Felix! lepaskan! " ucap Layla dengan kesal. Felix menghirup aroma sabun dari Layla, " Kau memakai sabunnya? " tanya Felix.
" S-Sabun apa? " tanya Layla pura pura tidak tau, " Jangan berpura pura tidak tau, sayang " ucap Felix menyeringai.
" Lepasin! " ucap Layla, karna tangan nya dijepit ke atas oleh Felix handuk yang di pakai oleh Layla sedikit melorot.
" S-sial! Felix lepaskan!! " ucap Layla sedikit berontak. Felix terkekeh lalu menatap ke arah handuk yang di pakai Layla sedikit melorot.
" Kau bergerak sedikit lagi handukmu melorot ke bawah " ucap Felix memancing. Layla menatap kesal Felix.
" Lepas! " Layla kembali bergerak san alhasil handuk yang di pakai Layla melorot ke bawah dan memperlihatkan tubuh Layla polos.
Felix terkekeh lalu melihat ke bawah ke tubuh Layla yang tela njang. Layla membelak lalu segera mengambil handuknya dan memakainya.
" Tapi aku lebih suka kau tidak memakai apapun " goda Felix. Layla melepaskan genggamannya dan melangkah menjauh dari Felix.
" Otakmu perlu di bersihkan!! " ucap Layla kesal. " Aku tidak berpikir kotor sayang " ucap Felix nakal.
*
*
Layla duduk di sofa sembari memakan buah apel di tangannya dan Layla masih menggunakan handuknya.
" Leo?! kalian dimana? " ucap Felix keras. " S-Siap bos! di halaman utama Nyonya Moana!! " ucap Leo sigap.
" Cepatlah! jangan sampai Layla menunggu karna ulahmu " ucap Felix kesal. " Baik Tuan! " ucap Leo lalu Mematikan panggilan nya.
Felix menyeringai karna melihat Layla yang sangat menggemaskan. " Lama menunggu pakaianmu? " tanya Felix.
Layla menyilangkan tangannya. " Menurutmu? " ucap Layla lalu memutar matanya kesal. " Tunggu sebentar lagi " ucap Felix santai.
Tok..
Tok..
" Permisi Tuan! " teriak Leo di pintu. Felix melangkah mendekati pintu lalu membukanya.
" Kelamaan " ucap Felix kesal. " maaf tuan ada kendala sedikit " ucap Leo tersenyum gugup. " Ya, lama menunggu mu membeli makana " ucap Evano memberitahu.
Leo membelak lalu segera menutup mulut Evano. " Kau ini! jangan terlalu jujur bisa ga?! " ucap Leo kesal.
" Cuih!! " Evano melepaskan tangan Leo dari mulutnya. " Tanganmu bau tanah " ucap Evano kesal.
" Kalian ini bertengkar seperti anak anak " ucap Felix datar. " Dimana perias nya? " tanya Felix.
" Masih si bawah tuan, menyiapkan alat alatnya " ucap Leo. " Kemarikan pakaiannya " ucap Felix.
" Tidak kita masukkan ke dalam tuan? " tanya Evano. " Tidak! kalian cukup disini " ucap Felix mengambil pakaian untuk Layla yang berada di paper bag.
Felix melangkah masuk lalu menutup pintunya dengan keras. " Pakailah pakaian ini " ucap Felix menyerahkan paper bag.
Layla mengambil paper bag itu lalu segera masuk ke dalam walk in closet untuk memakai pakaiannya.
Layla keluar dari walk in closet lalu menampilkan nya di depan Felix. Pakaian itu adalah dress code berwarna hitam elegan.
" Cantik " ucap Felix sembari melihat ke arah Wajah Layla. " Menurutku cantik juga " ucap Layla sembari tersenyum tipis karna melihat pakaiannya.
Tok..
Tok..
" Masuk! " ucap Felix sembari menatap tajam ke arah Pintu. Dan masuklah seorang perias. " Selamat pagi nyonya, tuan " ucap Seorang wanita yang bernama daisy.
" Pagi " ucap Layla sembari tersenyum tipis. " Wahb nyonya terlihat sangat cantik memakai dress itu " ucap Daisy riang.
" Terima kasih " ucap Layla tersenyum manis. " Tidak usah banyak basa basi segera rias istriku " ucap Felix dingin.
" Baik Tuan laksanakan. Ayo nyonya duduk di sini saja " ucap Daisy menunjuk kursi rias yang berada di kamar Layla.
Felix bangkit dari duduknya, " Jika sudah selesai pergilah ke bawah aku menunggu disana " ucap Felix lalu melangkah pergi.
" Baiklah, ayo kita mulai sebelum itu make up nya mau tebel atau tipis aja nyonya? " tanya Daisy dengan lembut.
" Tipis saja " ucap Layla. " Apakah kau tidak mau memperkenalkan dirimu dulu? " ucap Layla.
" Oh tentu nyonya, perkenalkan nama saya Daisy seorang perias yang handal " ucap Daisy gembira.
" Apakah sudah banyak pelanggan mu? " tanya Layla. " Banyak Nyonya " ucap Daisy sembari menyiapkan alat make upnya.
" Kita mulai ya nyonya? " ucap Daisy lalu mulai memoles wajah Layla dengan hati hati.
*
*
*
Bersambung...
Haiii, kak aku mampir! Semangat nulisnya yaw 😍✨
yuk mampir juga jika berkenan/Smile//Pray/