Dibenci keluarga karna di anggap pembawa sial, Azeeyra Briliant aksara di usia 17 tahun harus hidup menderita dalam caci maki keluarganya.
zee adalah pangilan gadis berpenampilan cupu itu dengan rambut kuncir dua, kaca mata bulat nan tebal serta baju dan rok kebesaran dari tubuhnya, zee kerap kali di bully oleh teman sekolahnya, meski memiliki otak yang pintar tak membuat ayah dan kakak kandung zee bangga atas prestasi yang didapatkan, ia di benci karna dianggap sebagai pembunuh mamanya yang meninggal sewaktu melahirkan zee karna pendarahan, sejak saat itu ayah zee tak pernah menggangap gadis kecil itu sebagai putrinya, ia di rawat oleh seorang pengasuh bernama bi jum, hanya dari pengasuh itulah zee mendapat kasih sayang, pun dengan kakak kandung zee daniel aksara juga membencinya, daniel kecil mengira zee sudah menyedot darah sang mama sehingga mengakibatkan mamanya meninggal, rasa benci terus berlanjut hingga mereka dewasa.
lantas apa zee akan bertahan di keluarga itu,?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gebi salvina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SATU KELUARGA
Di ruangan khusus milik kepala sekolah, ruangan yang cukup luas, ada sofa panjang dan sebuah televisi didalamnya, rak besar dan panjang penuh dengan buku-buku. Kebetulan hari ini rafael tidak datang kesekolah. Sehingga pria itu tidak mengetahui kejadian yang di alami zee.
risa dan daren membawa zee kedalam ruangan itu, abi sejak tadi terus menggenggam tangan zee, dia merasa bersalah tidak bisa menjaga adiknya.
Mereka berempat duduk berdampingan, zee duduk di tengah antara risa dan abi, sementara daren duduk di sebelah risa.
Daren berdiri dari duduknya, kemudian berjalan ke arah kulkas, ia mengambil dua botol air mineral dingin, lalu memberikan pada zee dan risa. abi membantu zee membuka tutup botol, zee meminum air itu sampai tinggal setengah.
"bunda bantu kompres pipi kamu ya sayang. " risa mengompres pipi zee dengan air dingin, entah sapu tangan siapa yang di pakai wanita itu, zee hanya mengganguk patuh.
Daren yang tadi sudah duduk kembali berdiri.
Bruk...
kedua kalinya daren berlutut di hadapan putrinya. tubuh nya bergetar karena menangis.
"maafkan papa zee, maafkan papa" laki-laki itu memukul dada nya yang terasa sesak.
Risa yang sedang mengompres pipi zee berhenti, wanita perasa itu ikut menangis. Seorang ayah tidak seharusnya berlutut pada anaknya. Tapi risa tahu bahwa ini juga kesalahan suaminya, dia tidak bisa meminta zee untuk memaafkan daren.
Zee tanpa sadar meremas tangan abi dengan kuat. Abi mengelus kepala zee dengan lembut, zee menatap abi seperti meminta pendapat, abi mengangguk kan kepala.
Zee meremas kedua tangannya, ia menegadah keatas agar air matanya tidak jatuh. Namun begitu zee menunduk kan kepalanya dua butir bening itu lolos dari sudut matanya, air mata zee tidak bisa ditahan.
"tolong maafin papa nak, papa mohon, maafkan papa putriku. " isak daren, hilang sudah wibawa nya, tidak ada lagi wajah sangar yang tadi menggertak baskoro, telah berganti dengan raungan tangis seperti anak kehilangan orang tuanya.
Zee ikut berlutut didepan daren. Wajahnya sudah basah oleh air mata. Risa dan abi memilih untuk keluar, agar memberikan ruang untuk ayah dan anak itu.
"apa aku putrimu. " tanya zee dengan air mata yang terus mengalir.
Daren mengangguk kan kepala cepat. "iya, kau adalah putriku. "
"aku punya ayah. " tanya nya lagi.
"iya, kau punya ayah nak. "
Keduanya menangis terisak-isak.
"papa.. " panggil zee disela tangisnya, gadis itu memeluk tubuh daren dengan kuat. Daren menyambut pelukan zee tak kalah erat.
"papa.. "
"putriku."
"papa... "
Zee terus memanggil daren, beban berat yang mengimpit dadanya selama ini sudah menghilang, rasa bahagia yang tidak terbayang olehnya, perasaan lega yang luar biasa.
"papa... " panggil zee lagi.
"anak ku, putriku, kesayangan ku. " daren mencium seluruh wajah zee, dengan kasih sayang, kemudian kembali memeluknya.
Ceklek...
Daniel membuka pintu pelan, matanya sudah berair melihat adik dan papanya menangis berpelukan. Dengan langkah cepat daniel mendekati dua orang itu dan langsung memeluk mereka.
"kakak." panggil zee setelah melihat wajah orang yang memeluknya.
"iya ini kakak dek. " jawab daniel berurai air mata.
Mereka bertiga menangis bahagia, tidak ada lagi rasa sesak didada mereka, hanya ada rasa bahagia dan kelegaan.
Daniel mengajak papa dan zee untuk duduk di sofa.
"dek, adek udah memaafkan papa dan kakak kan. " tanya daren dengan lembut.
Zee kembali menangis, panggilan 'adek' yang keluar di bibir daren terdengar sangat merdu di telinga zee.
zee mengangguk pelan. Daniel menghapus air mata zee dengan jarinya, kemudian memeluk gadis itu dengan sayang.
Daren mencium punggung tangan zee berulang kali. Rasa cinta dan sayang mereka tidak terbendung lagi. Daren memeluk kembali putrinya, rasanya tidak ingin melepaskan gadis itu.
"bagaimana...? " tanya daren menatap daniel setelah terdiam beberapa saat.
"baskoro masuk penjara, karena ada kasus korupsi dan suap. Semua harta nya disita, istri dan putrinya di mutasi kedesa yang sangat pelosok. Mereka tidak akan pernah datang ke kota lagi, aku juga menyuruh orang mengawasi mereka. " kata daniel menjelaskan.
Zee cukup puas dengan tindakan daniel, jika daniel menyeret adel ke penjara, mungkin nasib adel akan semakin memburuk, zee juga tidak ingin itu terjadi. Bagaimana pun diantara mereka hanya ada rasa iri, tidak ada dendam lain. Ya walaupun zee di bully sampai celaka, namun gadis itu tidak cukup tega menghancurkan masa depan gadis lain.
***
Ceklek..
Pintu terbuka risa dan abi berdiri disana saling menggenggam tangan. Zee berdiri dari duduknya, dengan berat hati daren melepaskan pelukan zee.
Zee merentangkan kedua tangan nya kemudian tersenyum manis ke arah risa dan abi.
"bunda.. Abang.. " panggil zee.
Dengan cepat kedua orang itu berlari dan menabrakkan diri ditubuh kecil gadis itu. Ketiganya menangis seseguk kan.
"terimakasih bunda, terimakasih sudah mau jadi bunda gadis nakal ini. "
Risa menggeleng kan kepala. Ia menangis terisak.
"tidak, bunda yang harus berterimakasih, terimakasih sudah mau jadi putri bunda. "
"bang... " zee menatap abi yang diam tapi air mata terus mengalir di wajahnya.
Zee mengerutkan keningnya, lalu mencubit pinggang abi.
"akhh.! " abi terpekik bukan karena sakit tapi terkejut karena tiba-tiba zee mencubitnya.
"keluarkan suara kalau menangis, menangis dalam diam itu sangat sakit, sesak nya ngak hilang. " ucap zee sambil menghapus air matanya.
"lihat papa, ngak ada malunya nangis meraung-raung kayak anak tk. " sambung zee yang disambut gelak tawa mereka.
Zee kembali memeluk abi, ia mengusap punggung abi.
"aku harap suatu hari nanti, papa abang juga menyadari kesalahannya. ucap zee, ia yakin abi pasti teringat dengan keluarganya. " kalaupun mereka tetap tidak menerima abang, kami disini adalah keluarga abang. "lanjut zee.
Abi sudah terisak kali ini dia tidak diam dia mengeluarkan suara khas orang menangis. Daniel dan daren berdiri dan mendekat kearah mereka.
Daniel memukul kepala abi pelan. " hai bocah, kau tidak ingin memeluk kakak mu yang tampan ini. "daniel sudah merentangkan tangannya.
Dengan kesal dan juga bahagia, abi menghambur dalam pelukan daniel. Daren ikut memeluk putra sambungnya itu.
" saya adalah papamu, kamu adalah putra kedua daren aksara, abang mengerti. "ucap daren tegas di telinga abi.
Tangis abi akhirnya pecah, laki-laki itu menangis sejadi-jadinya. Zee dan bunda risa saling berpelukan dengan senyum mengembang di bibir mereka.
Hari ini menjadi hari paling membahagiakan bagi zee, entah dia harus berterima kasih pada adel karena berkat ulah gadis itu zee mendapatkan kembali keluarganya. atau harus marah karena pipi nya mulai terasa sakit sekarang.
...****************...
Disisi lain namun di tempat yang sama, SMA AKSARA di hebohkan tentang fakta bahwa azeeyra briliant adalah seorang putri pengusaha dan pebisnis ternama daren aksara.
"gila sih! Untung gue ngak pernah ikut membully azeeyra. "
"gimana nasibnya si adel dan teman-temannya itu. "
"sudah pasti di akan di keluarkan dari sekolah, jangan lupa sekolah ini milik aksara. "
"ngak nyangka ya, tapi kenapa selama ini dia merahasiakan identitasnya. "
"dia itu putri keluarga tersohor di indonesia, aksara pasti punya musuh sesama pebisnis, wajar dia menutupi identitasnya. "
Begitulah bisik-bisik dari siswa siswi aksara. Karen dan siska bahkan shock mengetahui berita itu.
"len, coba cubit gue, " ucap siska. Karen mencubit pipi siska sampai merah.
"akhh, sakit alen, yang pelan dong nyubitnya. " teriak siska mengusap pipinya yang terasa perih.
"sakit? Berarti lo ngak mimpi. " ujar karen.
"ngak nyangka ternyata teman kita seorang nona muda aksara. " ucap siska.
"sstt, sis lo liat deh inti dragon kayaknya ngak terkejut ya, apa mereka sudah tau? "
"kayaknya sudah tau, lihat aja mereka santai gitu, "
"berarti cuma kita doang teman nya zee yang ngak tau apa-apa. " ucap karen dengan suara sedih.
Reynard yang tidak sengaja mendengar obrolan dua sahabat kekasihnya nya itu, mendekat ke arah mereka.
"jangan berfikir macam-macam, " ucap reynard seolah bisa membaca pikiran mereka. Siska dan karen terkejut mendengar suara berat reynard.
"zee tulus berteman dengan kalian, dia punya alasan kenapa belum memberitahu kalian identitasnya, bukannya dia mengajak kalian untuk menginap dirumahnya? " sambung reynard, kemudian laki-laki itu kembali duduk di kursinya.
Siska dan karen saling tatap, zee sudah mengajak mereka kerumahnya, bukankah itu artinya mereka akan tahu siapa keluarga zee. siska dan karen menyesal sudah berburuk sangka pada sahabatnya itu.
****
Kembali pada zee dan keluarganya, saat ini zee sudah tertidur di atas sofa berbantal paha daniel, sementara kakinya ada di paha abi. Terlihat sekali keduanya sangat menyayangi gadis itu. Sementara daren menyelimuti zee dengan jas miliknya.
Daren duduk di samping risa, wanita itu menggenggam tangan suaminya.
"bun, gimana kalau kita merayakan hari bahagia ini dengan makan-makan bersama. " usul daren setelah beberapa menit mereka terdiam.
"boleh mas, kita pesan makanan, atau masak sendiri. " tanya risa bingung.
"mending acara bakar-bakar aja bun, kita bisa undang teman-teman abang dan adek kan. " tambah daren lagi.
"gimana menurut abang dan kakak? " tanya risa meminta persetujuan kedua putranya.
"aku sih apa aja, yang penting makan. " jawab daniel santai.
"teman abang dan zee sama kok bun, nanti abang kasih tau mereka. " ucap abi.
"ya udah kita pulang, sebentar lagi juga udah waktunya jam pulang. " ucap daren yang sudah lebih dulu berdiri.
Daniel mengendong zee ke dalam mobilnya, risa satu mobil dengan daren, sementara abi dengan motor sportnya, mereka berkendara beriringan sampai tiba dirumah.