Felicia, seorang mahasiswi yang terjebak dalam hutang keluarganya, dipaksa bekerja untuk Pak Rangga, seorang pengusaha kaya dan kejam, sebagai jaminan pembayaran utang. Seiring waktu, Felicia mulai melihat sisi manusiawi Pak Rangga, dan perasaan antara kebencian dan kasih sayang mulai tumbuh di dalam dirinya.
Terjebak dalam dilema moral, Felicia akhirnya memilih untuk menikah dengan Pak Rangga demi melindungi keluarganya. Pernikahan ini bukan hanya tentang menyelesaikan masalah utang, tetapi juga pengorbanan besar untuk kebebasan. Meskipun kehidupannya berubah, Felicia bertekad untuk mengungkapkan kejahatan Pak Rangga dan mencari kebebasan sejati, sambil membangun hubungan yang lebih baik dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi'rhmta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 6: Tugas yang Menantang
Felicia duduk di mejanya, serius mempersiapkan laporan untuk proyek yang sedang berjalan. Suasana di kantor sangat sibuk, dan semua orang tampak fokus pada tugas masing-masing. Tiba-tiba, Pak Rangga masuk ke ruangannya dengan wajah serius.
Pak Rangga: "Felicia, bisa datang sebentar ke kantorku?"
Felicia merasa cemas tetapi segera berdiri dan mengikuti Pak Rangga ke ruangannya. Ia berharap ini bukan tentang masalah.*
Pak Rangga: "Duduklah."
Felicia duduk, menunggu dengan penuh harap.
Pak Rangga: "Saya ingin memberi kamu tugas baru yang lebih menantang. Saya percaya kamu bisa melakukannya."
Felicia: "Tugas apa, Pak?"
Pak Rangga: "Kami sedang merencanakan ekspansi ke pasar baru, dan saya ingin kamu membuat rencana strategis untuk itu. Ini mencakup analisis pasar, pesaing, dan strategi pemasaran."
Felicia: "Saya akan melakukannya, Pak. Terima kasih atas kepercayaan ini."
Pak Rangga: "Saya ingin hasilnya dalam waktu dua minggu. Ini bukan pekerjaan mudah, jadi pastikan kamu benar-benar fokus."
Felicia mengangguk dengan semangat, merasa terinspirasi oleh tantangan baru ini.
Felicia kembali ke mejanya dan mulai merencanakan langkah-langkah untuk menyelesaikan tugas tersebut. Ia menghabiskan waktu berjam-jam melakukan penelitian, menggali data pasar dan informasi tentang pesaing.
Felicia (dalam hati): "Ini akan menjadi tantangan besar, tetapi aku tidak akan menyerah. Aku harus membuktikan bahwa aku bisa melakukannya."
Ia membuat catatan, diagram, dan mengumpulkan semua data yang diperlukan untuk analisisnya. Selama dua minggu ke depan, Felicia bekerja lembur dan berusaha keras untuk menyelesaikan rencananya.
Hari presentasi tiba, dan Felicia merasa gugup tetapi juga yakin. Ia telah mempersiapkan dengan baik dan percaya diri dengan rencananya.
Di ruang rapat, Pak Rangga dan beberapa anggota tim lainnya duduk menunggu. Felicia melangkah maju dengan presentasi yang telah disiapkannya.
Felicia: "Terima kasih telah memberi saya kesempatan untuk mempresentasikan rencana ekspansi kita. Saya telah melakukan analisis mendalam tentang pasar dan pesaing yang akan kita hadapi."
Felicia mulai menjelaskan rencananya, menunjukkan data yang telah dikumpulkannya dan strategi yang diusulkan. Suasana di ruangan sangat serius.
Felicia: "Berdasarkan analisis saya, kita bisa memasuki pasar ini dengan pendekatan yang berbeda. Ini adalah peluang besar bagi perusahaan kita."
Pak Rangga memperhatikan dengan seksama, terlihat tertarik dengan apa yang disampaikan Felicia.
Setelah presentasi selesai, suasana di dalam ruangan berubah. Beberapa anggota tim terlihat terkesan.
Pak Rangga: "Felicia, itu adalah presentasi yang sangat baik. Kamu telah melakukan pekerjaan luar biasa."
Felicia merasa lega dan bangga.
Felicia: "Terima kasih, Pak. Saya berusaha sebaik mungkin untuk memberikan yang terbaik."
Beberapa anggota tim lainnya juga memberikan pujian.
Rekan Kerja 1: "Kamu benar-benar melampaui ekspektasi kami, Felicia."
Rekan Kerja 2: "Saya tidak menyangka kamu bisa mengumpulkan data sebanyak itu dan menyusunnya dengan jelas."
Felicia tersenyum, merasa dihargai oleh rekan-rekannya.
Setelah rapat, Pak Rangga memanggil Felicia ke kantornya lagi.
Pak Rangga: "Felicia, saya ingin berbicara lebih lanjut tentang presentasimu."
Felicia: "Tentu, Pak. Apa yang ingin Anda diskusikan?"
Pak Rangga: "Saya sangat terkesan dengan cara kamu menangani tugas ini. Kamu menunjukkan kemampuan analitis yang sangat baik dan pemahaman mendalam tentang pasar."
Felicia: "Terima kasih, Pak. Saya sangat menghargai dukungan dan kepercayaan yang telah Anda berikan."
Pak Rangga: "Saya ingin kamu terus mengambil peran yang lebih besar di perusahaan ini. Kita akan segera memulai langkah-langkah untuk ekspansi, dan saya ingin kamu menjadi bagian dari tim inti."
Felicia terkejut dan merasa bangga dengan kesempatan itu.
Felicia: "Saya akan melakukan yang terbaik, Pak. Ini adalah kesempatan besar bagi saya."
Felicia keluar dari kantor Pak Rangga dengan perasaan bahagia. Ia merasa semua usaha dan kerja kerasnya terbayar.
Di luar, ia bertemu dengan beberapa rekan kerja dan mereka merayakan keberhasilan presentasi Felicia dengan makanan ringan.
Rekan Kerja 1: "Kamu benar-benar hebat, Felicia! Mari kita rayakan ini!"
Felicia: "Terima kasih semua. Saya tidak bisa melakukannya tanpa dukungan kalian."
Felicia merasa lebih percaya diri dan siap menghadapi tantangan berikutnya. Ia tahu bahwa ini adalah langkah awal yang baik untuk masa depannya.
Felicia (dalam hati): "Aku akan terus berjuang dan membuktikan bahwa aku layak berada di sini. Ini baru permulaan."