Kisah dua orang sahabat yang dipertemukan kembali setelah mereka berpisah dari pasangan masing-masing !
Gadis Ayudia Zahira terpaksa menuruti permintaan Ibu dari sahabatnya untuk menikah dengan putranya.
Karena sang Ibu merasa sudah tidak mempunyai waktu yang lama di dunia ini.
Dipertemukan di usia yang tak lagi muda, apakah mereka bisa menumbuhkan benih-benih cinta, atau akhirnya berpisah seperti sebelumnya !
Yuk, ikuti terus ceritanya !
Jangan Lupa Like & komen setelah membaca, Terimakasih!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aquarius97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KHAWATIR
Alan memutuskan untuk pulang, karena jam prakteknya hari ini telah selesai.
Hari ini ia kembali pulang kerumah, sedikit merenungkan beberapa nasehat dari kedua sahabatnya.
"Bersabarlah kalian hanya perlu saling memahami satu sama lain. Mungkin Gadis juga butuh waktu untuk penyesuaian, bagaimana pun pernikahan kalian sangat mendadak kan...Yang penting selalu berfikir lah positif, Abang selalu dukung hubungan kalian" pesan Dimas saat itu
"Intinya sekarang kamu harus banyak-banyak bersabar lan, bukankah diantara kita kamu lah yang paling mengerti sifat dan sikap Gadis kurang lebihnya. Abang yakin suatu saat pasti Gadis akan luluh sama kamu. Teruslah berusaha kejar hati nya, Abang titip Gadis sama kamu. Sayangi dia terus seperti selama ini kamu menyayangi nya" pesan dari Vino membuatnya sedikit tersadar, apalagi khas suara Vino yang lembut menyejukkan hati Alan.
Dan sejak saat itulah Alan sengaja tidak pulang kerumah, karena ia tahu bahwa istrinya itu paling tidak suka di kejar.
Seperti lirik lagu "Semakin ku kejar semakin kau jauh" 😁
Alan juga ingin tahu bagaimana reaksi Gadis ketika ia bersikap dingin. Tanpa di duga rencana nya berhasil, beberapa kali Gadis meminta nya untuk pulang.
Namun saat itu Alan masih enggan karena ia masih belum siap apabila di cuekin istrinya lagi.
ia heran kepada dirinya sendiri meski di buat sekesal apapun tetapi rasa cintanya untuk Gadis tidak pernah luntur sedikitpun, bahkan ia terpaksa harus menahan rasa rindu nya beberapa bulan ini.
Seperti biasa rumah masih sepi, dia juga menjadi resah karena belum mendapatkan pesan balasan dari sang istri.
Tidak seperti biasanya hari ini Gadis terlambat pulang, keresahan Alan semakin menjadi.
Ia memutuskan untuk menelfon istrinya.
"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan........"
Hanya terdengar suara operator disana.
"Sial !"
"Kemana sih??"
Alan jadi uring-uringan sendiri, ia bergegas wudhu supaya hatinya bisa tenang dan berfikir positif.
Setelah sholat isya ia memutuskan untuk tidur saja, ia juga capek sekaligus kesal menunggu Gadis yang tidak ada kabarnya dari siang.
Namun saat ia mencoba memejamkan mata hanya bayangan istrinya yang muncul.
Ia kembali duduk mengacak rambutnya frustasi.
"Astaghfirullah dis kamu bisa membuatku gila
kalau kaya gini"
Namun tak lama terdengar pintu gerbang dibuka, tanpa sadar hal itu membuatnya tersenyum lega.
Saat Gadis membuka pintu kamar, fokusnya tertuju pada seseorang yang tengah tidur di ranjang.
Gadis menghembuskan nafas lega
"Syukurlah dia pulang lagi kerumah"
Setelah meletakkan tas di rak ia mendekat ke ranjang, ia menyelemuti suaminya dengan benar.
Gadis berjongkok dan menatap dalam wajah lelap suaminya, tangan nya terulur mengusap pipi itu pelan.
"Ternyata ganteng juga ya kalau lagi mode kulkas kaya gini haha mode tengil nya ilang" ucapnya dalam hati
Gadis mendekatkan wajahnya dan mencium kening suaminya selama beberapa detik. Ia kembali mengusap pipi Alan sebentar lalu bergegas masuk ke kamar mandi.
Alan membuka mata, kemudian memegang kening nya hingga beberapa menit.
Sedari tadi jantungnya sudah tidak aman ia rasakan.
"Apa aku mimpi? tapi perasaan aku belum tidur" gumamnya pelan
Alan sontak mencubit lengannya sendiri
"Awww..."
"ternyata bener bukan mimpi"
"Jangan-jangan kesambet Kunti bogel dia"
"tiba-tiba main nyosor aja"
"CK,,, tapi udah dari pagi dia begitu"
"tauk ahhh"
Alan mengusap-usap dada nya untuk menetralisir jantungnya. Gara-gara ciuman Gadis tadi, Alan jadi bergumam sendiri.
**
Selesai mandi Gadis sholat isya terlebih dahulu kemudian bergegas tidur.
Setengah jam berlalu tidur Gadis menjadi gelisah, ia bolak balik miring ke kanan dan kiri. Alan yang sedari tadi hanya pura-pura tidur memberanikan diri untuk melihat Gadis.
Ia menjadi panik saat melihat istrinya meringkuk memegangi perut.
Alan menyibak selimut dan bertanya
"Dis...kamu kenapa?"
ia mengusap dahi istrinya yang penuh keringat dingin.
"Maaf... aku ganggu tidur kamu yaa..."
jawabnya masih dengan memegangi perutnya
"Engga kok cuma tiba-tiba aja kebangun, soalnya aku tidur udah dari sore tadi" kilahnya
Alan mengalihkan lampu tidur menjadi lampu utama, sekarang ia bisa melihat dengan jelas wajah Gadis yang sedang menahan sakit.
"Dimana yang sakit?" tanya Alan panik
Gadis menunjuk ke ulu hati.
"Asam lambung ku naik kayaknya lan, sakit banget" rintih nya pelan
"Haduh, trus kamu masih punya persediaan obat nggak?"
Gadis menggeleng pelan, namun ia memberitahu suaminya untuk mengambilkan kompresan perut yang biasa ia gunakan.
Alan segera bergegas mengisi kompresan tersebut dengan air panas.
Kemudian ia melirik jam yang masih menunjukkan pukul sembilan, Alan bergegas pergi menggunakan motor Rendra.
Setelah 15 menit Alan sudah kembali kerumah, ia lega masih ada apotek yang buka.
"Diminum dulu yuk obatnya"
Alan menyandarkan kepala istrinya ke tempat tidur.
"Masih sakit bangett?" ia mengusap dahi istrinya yang masih dipenuhi keringat.
"Enggah sih udah mendingan"ucap Gadis dengan mata terpejam
"Kamu bisa ngerok nggak?"
"Hah??" ditanya seperti itu Alan jadi cengo
"tolong dong lan, biasanya sembuhnya juga habis di kerok Rendra..." pintanya sedikit memelas
...****************...
