Pembalasan Istri Yang Selalu Direndahkan!

Setelah Sinta resmi bercerai dengan Raka, Sinta memutuskan meninggalkan Raka.

Tidak ada sepatah kata pun dari Sinta untuk Raka, namun kenyataan nya, Sinta merasa senang karena telah bercerai dengan Raka.

"Kei, ternyata kamu benar, Sinta hanya seorang jalang rendahan, maafkan aku yang sudah menyakiti dirimu," Gumam Raka, ia merasa menyesal telah melukai Keila.

"Semoga suatu saat nanti, kamu sudi memaafkan kesalahan ku,"Batin Raka.

Berbeda dengan Sinta yang belum menyadari akan kesalahan nya, Sinta malah berniat akan merebut Luck dari Keila.

" Kei, kamu akan kehilangan kekasih mu lagi," Ujar Sinta yang tiba-tiba datang ketempat Keila dan Luck.

"Apa maksud mu?" tanya Keila heran dengan tingkah Sinta.

"Sebentar lagi, kekasih mu itu akan berpaling darimu, kamu akan menangis lagi," Ejek Sinta.

Keila tertawa menatap Sinta.

"Aku benar-benar kasihan dengan mu," ucap Keila.

"Bersenag-senanglah dulu, nanti juga akan menangis," Ejek Sinta.

"Sinta Sinta, kamu pikir kekasih ku sekarang semurah Raka," ucap Keila.

"Kekasih ku ini laki-laki yang mahal, tidak semurah dirimu, jadi kamu tidak akan bisa menggoda kekasih ku," sambung nya lagi, Keila memperlihatkan kemesraan dengan Luck kepada Sinta.

Sinta akan menyiram Keila, namun dengan sigap Luck mendorong Sinta sampai ia tersgkur kebawah.

Aw~

Sinta meringis kesakitan, karena dorongan Luck sangat kuat.

Sinta menatap Luck dengan tatapan genit nya, Sinta mengulurkan tangan nya kearah Luck. Ia berharap Luck akan menolong nya.

Namun tanpa di duga-duga, Luck malah menyiram Sinta dengan minuman rasa jeruk.

"Jangan sekali-sekali menyakiti kekasih ku, atau kau nasib nya akan sama dengan suamimu itu!!" Bentak Luck, karena Luck sudah geram dengan tingkah Sinta.

"Kasar sekali.." Ujar Sinta, menyusut sisa sisa minuman ditubuh nya.

"Jalang seperti dirimu memang harus dikasih sikap kasar, agar tidak melakukan hal menjijikan, ingat. Aku tidak semurah dan serendah apa kata dirimu tadi," Geram Luck.

Malu. Itu yang Sinta rasakan, karena banyak pasang mata yang melihat nya, Sinta kira akan mendapatkan pembelaan dari laki-laki yang akan ia rebut.

"Wajah polos mu itu tidak membuat ku tertarik, dimata ku. Kau adalah jalang yang paling rendah!!" Hardik Luck.

"Pergi dari sini, atau saya akan membuat hidup mu lebih menderita dari ini." Usir Luck.

Kemudian Sinta meninggalkan tempat tersebut, dengan perasaan malu karena perlakukan Keila dengan Luck.

"Aku akan membalaskan penghinaan ini," Gumam Sinta penuh dendam.

"Kamu tidak kenapa-kenapa?" tanya Luck memastika kekasih nya tidak kenapa-kenapa.

"Tidak,"jawab Keila tersenyum.

"Mau lanjut makan atau kita pulang?" tanya Luck.

"Pulang, aku sudah tidak mood lagi makan," jawab Luck.

"Ayok kita pulang," ajak Luck.

Kemudian Luck meninggalkan restoran tersebut, tidak lupa Luck memberikan uang kerugian atas keributan tadi.

"Aku tidak habis pikir dengan Sinta, bukan nya sadar malah menjadi-jadi," ucap Keila kesal.

"Manusia seperti itu memang akan lama sadar nya, sebelum dia mengalami kejadian besar dalam hidup nya," jawab Luck.

"Aku kesal, kata dia tadi akan merebut mu dari ku, hm tidak akan aku biarkan," Geram Keila.

Luck hanya tersenyum melihat Keila sedang marah-marah.

"Tenang saja, aku selamanya milik mu," ucap Luck tersenyum.

"Tapi aku tetap kesal dengan jalang itu, dia berniat akan menghancurkan hidupku lagi," ujar Keila.

"Sudah tidak usah dipikirkan, aku akan selalu berada disamping kamu, apapun yang terjadi. Kita akan selalu bersama-sama," jawab Luck menenangkan Keila..

Keila tersenyum menatap Luck.

"Ada hal yang lebih penting, yang harus aku sampaikan kepada mu," ucap Luck.

"Apa?" tanya Keila.

"Setelah kita menikah, kemungkinan kita akan tinggal di jakarta atau di Edinburgh," jawab Luck.

"Tidak jadi di Paris?" tanya Keila.

"Tidak, kamu pilih mau tinggal dimana?" tanya Luck.

"Untuk sementara setelah kita menikah, tinggal dulu dengan orangtua ku," jawab Keila.

"Lalu?" tanya Luck.

"Setelah itu, kita pindah ke Edinburgh, karena Edinburgh tempat yang sangat ingin aku kunjungi sedari aku kecil," jawab Keila.

"Ternyata benar perkataan; Kalau ada kota atau negara yang menarik perhatian mu, dan kamu sangat ingin mengunjungi nya, kemungkinan disana ada orang spesial yang akan menjadi jodoh mu.."

"Dan ternyata, di Edinburgh aku menemukan dirimu."Ucap Keila tersenyum menatap laki-laki yang memiliki wajah tampan itu.

Luck tersenyum mendengar ucapan kekasih nya.

Setelah perjalanan yang ia lewati mencari belahan jiwa nya, ternyata Luck berjodoh dengan Keila.

"Sedikit pun aku tidak menyangka kalo aku akan menemukan wanita yang seperti kamu," ucap Luck tersenyum.

"Seperti apa?" tanya Keila dengan tatapan menggoda.

"Cantik, baik, memiliki hati yang luas, dan banyak lagi, aku tidak bisa membicarakan nya satu persatu," jawab Luck.

"Tapi aku janda." Ujar Keila.

"Apa salah nya dengan status janda?" tanya Luck menatap bingung.

"Iyakan kamu belum pernah menikah, masa tiba-tiba nikah dengan janda,", jawab Keila.

" Status tidak penting, apapun itu aku akan tetap menikahimu dan aku bangga memiliki istri seperti dirimu," ucap Luck.

"Kau selalu saja bicara seolah-olah, aku adalah wanita sempurna," ujar Keila.

"Kamu memang sempurna untuk ku," jawab Luck tersenyum.

"Ayok kita menikah," Ajak Keila.

"Aku siap, kapan pun akan aku nikahi," jawab Luck.

"Katakan pada keluargamu, kita akan menikah bulan depan, berarti sebulan lagi," ucap Keila.

"Kamu yakin dengan apa yang kamu katakan?" tanya Luck.

"Aku yakin, kamu akan menjadi laki-laki terakhir untuk ku," jawab Keila.

"Aku akan menjadi laki-laki terakhir untukmu, terima kasih sudah mau menikah dengan ku," ucap Luck.

"Mari kita ciptakan keluarga bahagia itu," ucap Keila.

Luck tersenyum menatap Keila.

"Aku akan selalu menjaga dan selalu berada di samping mu," ucap Luck.

Keila mengangguk.

"Ayok kita katakan kepada keluarga ku, kalo kita akan memutuskan menikah bulan depan," ucap Keila tersenyum.

Luck melajukan mobil nya dengan kecepatan sedang, Luck merasa bahagia sekali mendengar Keila mau menikah dengan nya.

Kemudian sepasang kekasih tersebut sampai kerumah Keila.

"Pah, mah, kebetukan kalian sedang ada dirumah, ada yang akan kami katakan," ucap Keila.

"Ada apa?" tanya Mama Sera menatap anak nya.

"Bulan depan aku akan menikah dengan Luck, aku sudah memutuskan nya," ucap Keila tersenyum menatap Luck.

"Apa tidak buru-buru? Dan mama bingung menyiapkan pesta untuk pernikahan kalian," ucap mama Sera.

"Tidak ma, aku sudah mantap akan menikah dengan Luck," jawab Keila meyakinkan keluarga nya.

"Dan untuk acara pernikahan, tante tidak usah khawatir, karena ada anak buah ku sudah mengurus nya, kalian hanya perlu menyiapkan kesehatan kalian, agar pas acara pernikahan kami, semua nya aman," ujar Luck.

***