"Apa kamu tak bisa berbagi suami? lihatlah Jenny saja bisa berbagi orang tua denganmu?"terik seorang wanita paruh baya dengan lantangnya membuat Alesya terdiam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naryati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 04
""Aku mengejar bayanganmu di tengah kegelapan hingga aku lupa bahwa apa yang aku kejar tak akan pernah aku temukan..""
Alesya pergi kesebuah taman,dia duduk sendiri merenungi semua yang telah terjadi di dalam hidupnya...
"Alesya lihatlah laki laki yang kamu cintai kini telah bersama wanita lain. Alesya kamu harus bisa keluar dari pernikahan ini kamu bisa Alesya.."Alesya berulang kali mengatakan itu untuk sekedar menutupi rasa sakit yang kini sedang dia rasakan...
Alesya melihat banyak sekali anak anak yang sedang bermain,hatinya merasa pedih karena seorang anak dia di khianati dan kini Alesya berfikir apakah benar jika dirinya mandul..
"Apakah aku benar benar mandul? kenapa sudah empat tahun aku tak juga mengandung?takdir apa lagi ya Allah..."bulir airmata jatuh tanpa di minta,kini Alesya kehilangan harapannya..
"Jangan kamu menangisi sesuatu yang mungkin tak pantas untuk kamu tangisi.. Lihatlah kedepan mungkin Allah menginginkan hal yang jauh lebih baik lagi untuk kamu kedepannya.."ucapan seorang laki laki membuatnya terdiam bahkan Alesya langsung menghapus airmata yang menetas dia sudut matanya...
Laki laki tampan dan juga terlihat sangat mapan tersenyum kearah Alesya yang kini sedang duduk sendirian..
"Apa aku boleh duduk di sini?"tanya laki laki tampan itu..
Alesya tersenyum dan menganggukkan kepalanya bertanda bahwa dia mengizinkan laki laki itu untuk duduk di sampingnya...
"Maaf jika aku boleh tahu kamu kenapa??"tanya laki laki itu kemudian.
Alesya menatap wajah laki laki yang kini ada di sampingnya. Wajahnya yang putih berseri dan juga tutur katanya yang lembut membuat Alesya merasa sedikit ada tempat bercerita.
"Aku gak apa apa kok. Maaf jika aku boleh tahu kamu siapa?"tanya Alesya sedikit berhati-hati..
"Namaku Sonny. Maaf jika boleh tahu nama kamu siapa?"tanya Sonny balik..
"Alesya.." jawabnya lirih.
Keduanya pun berbincang dan tak terasa Alesya merasa sedikit nyaman berbicara dengan Sonny laki laki yang baru saja di kenalnya...
"Ini sudah siang bagaimana kalau kita makan bersama. Aku yang traktir..."ucap Sonny sembari berdiri dan kemudian menarik lengan tangan Alesya dengan lembut...
Alesya tercengang mendapatkan perlakukan itu ada perasaan takut dan juga ada perasaan canggung. Alesya takut jika nantinya Sonny memiliki rencana jahat untuknya namun Alesya mencoba untuk tak berfikir macam macam,terlebih lagi Sonny terlihat sangat baik dan juga Sonny adalah laki laki yang sangat tampan...
****
Sesampainya di sebuah restoran Sonny membawa Alesya masuk dan mengajaknya untuk duduk...
"Duduklah aku akan mengerjakan sesuatu sebentar...."Sonny pun tersenyum kemudian mengambil laptopnya dan mengerjakan sesuatu.
Tak lama setelah itu seorang pelayan mendekati keduanya.
"Alesya kamu mau pesan apa?"tanya Sonny sembari menatap wajah cantik yang kini ada di depannya.
Alesya mengatakan bahwa dia bisa makan apa saja dan meminta Sonny untuk memilihkannya.
Setelah selesai memesan makanan Sonny juga memesan disert berupa ice cream dengan berbagai rasa..
"Maaf saya gak pakai kacang ya Mbak.."ucap Alesya lirih.
Sonny menatap kearah Alesya dan tersenyum..
"Dua duanya gak pakai kacang ya Mbak terima kasih.."ucap Sonny dengan ramah.
Sonny menatap kearah Alesya dan bertanya tentang sesuatu..
"Kenapa kamu gak makan kacang?"tanya Sonny dengan wajah yang sedikit bingung.
Alesya tersenyum dan kemudian mengambil jus yang ada di hadapannya.
"Saya alergi sama kacang Mas. Ketika aku makan kacang kulitku akan memerah.."jawaban Alesya membuat Sonny tersenyum.
"Kenapa kita bisa sama ya? Aku juga seperti itu?"jawab Sonny.. Alesya menatap tak percaya bagaimana mungkin dua orang yang baru saja bertemu sudah memiliki kesamaan yang nyata...
"Bagaimana bisa?"tanya Alesya sedikit bingung...
Sonny tersenyum dan kemudian dia menatap ke arah Alesya, wanita yang kini ada di hadapannya ternyata belum mengenal dirinya bahkan untuk saat ini Sonny masih merahasiakan hal yang seharusnya Alesya tahu..
"lupakanlah.. suatu saat nanti kamu pasti akan tahu. Sekarang sebaiknya kamu segera pulang,karena aku masih memiliki banyak pekerjaan dan aku berharap kita masih bisa bertemu lagi. Jangan pernah menangisi sesuatu hal yang tidak pantas untuk kamu tangisi. seharusnya kamu bisa mengambil hikmah dari apa yang kamu alami yakinlah bahwa rencana Allah itu nyata dan akan jauh lebih indah.." setelah mengatakan hal itu Sonny langsung pergi meninggalkan Alesya yang masih penuh dengan tanda tanya...
"Sebenarnya siapa Mas Sonny itu kenapa dia seperti mengenal aku?"ucap Alesya dalam hatinya..
******
Tepat pukul delapan malam Alesya baru saja pulang kerumah dan di sana sudah ada kedua orang tua Agam dan juga Jenny yang tengah menunggunya..
"Lihatlah wanita ini,banyak bertingkah sekarang. Alesya kamu darimana kenapa jam segini kamu baru pulang?"tanya Ibu Anna dengan suara baritonnya..
Pak Raharjo menatap kearah Alesya dengan tatapan yang tak suka.
"Kamu darimana jam segini baru pulang?apa kamu mau membuat malu keluarga Raharjo?"terik Pak Raharjo membuat Alesya sedikit ketakutan...
Sikap semena-mena dan juga sikap kasar yang kedua mertuanya berikan membuat Alesya sadar bahwa sejatinya dirinya sudah tak di inginkan lagi..
"Darimana saya pergi itu bukan urusan kalian bukan? Sekarang sudah ada Jenny menantu yang menjadi kesayangan kalian untuk apa kalian memikirkan apa yang aku buat?"Alesya seperti kehilangan kendali atas dirinya karena apa yang dia lakukan selama ini tak pernah sedikitpun terlihat di mata kedua mertuanya itu..
Agam yang baru saja keluar dari dalam kamar mendengar Alesya berbicara dengan nada tinggi pada kedua orang tuanya membuat Agam emosi. Agam mendekati Alesya dan kemudian menamparnya.
"Jaga ucapanmu Alesya.. mereka adalah orang tuaku.."teriak Agam dengan wajah kesal.
Alesya meringis kesakitan sembari memegangi pipinya yang memerah. Hatinya benar benar sangat hancur,,rumah yang dulu dia kira akan menjadi tempat ternyaman ternyata adalah tempat yang penuh dengan ketidak adilan..
"Mas kenapa menampar aku kenapa?"Alesya pun berteriak..
Agam yang baru menyadari bahwa dirinya telah menampar Alesya kini merasa sangat bersalah..
"Maafkan aku Al aku gak sengaja.."Agam mendekati Alesya dan hendak memegang pipi Alesya yang nampak memerah..
Alesya mundur beberapa langkah membuat Agam berhenti...
"Ternyata apa yang telah aku lakukan tak pernah terlihat di mata kalian semuanya. Setelah kebaikan dan pengorbanan yang aku berikan ini balasan kalian? Mas kita bercerai saja aku tak bisa lagi bertahan dengan pernikahan ini lagi Mas. Maafkan aku Mas.."Alesya berbalik badan dan pergi masuk kedalam kamarnya...
Agam terdiam membeku di tempat. Hatinya tak kuasa menahan pedih terlebih lagi ketika dia melihat airmata Alesya yang jatuh karena nya.
"Sudahlah Agam untuk apa kamu menangis wanita seperti dia,lihatlah di sini sudah ada Jenny yang tengah mengandung anak kamu dan juga wanita yang akan mendidik dan membesarkan anak kamu kelak. sebaiknya kamu ceraikan saja wanita mandul itu.."ucapan Ibu Anna masih terdengar jelas di telinga Alesya membuat Alesya merasakan semakin sakit.
(Maaf ya baru sempat Up soalnya lagi banyak kerjaan. semoga kalian suka dan jangan lupa dukungannya ya... Love u all..)
rahasia jenny kebongkar dah.
lanjut thor 🙏
masa kaga ada yg jagain adenya.
uang byk buat apa.
aamiin yra 🤲🙏
aamiin yra 🤲🙏
lanjut thor 🙏💪😘