Lahirnya Raja Para Dewa 2

Komandan tersebut adalah bawahan Hu Liu Chen.

Komandan tersebut bernama Hu Hong Meng, ia kemarin mengikuti Hu Gin diam-diam dan mengamati pertarungan Bai An.

Hu Hong Meng yang melihat jalannya pertarungan cukup terkejut melihat pertarungan Bai An, terlebih ia awalnya tak menyangka jika Bai An memiliki kembaran.

Tapi saat ia melihat Bai Tan masuk ke dalam tubuh Bai An, Hu Hong Meng langsung menebak jika itu adalah ilusi yaitu Hukum Bayangan.

Setelah kepergian Bai An, Hu Hong Meng langsung menghapus jejak pertarungan Bai An dan menghapus jejak setiap langkah Hu Gin menuju ke Daratan Selatan.

Ia juga langsung mengabari Tuan muda Hu Liu Chen tentang apa yang ia lihat.

Hu Hong Meng saat ini juga di tugaskan menyembunyikan keberadaan Bai An dan mencarinya untuk beberpa hal, tapi saat ini Hu Hong Meng tidak tahu dimana keberadaan Bai An.

Terahir ia mendapati jejak Bai An tidak jauh dari Kota Phoenix Baja. Tapi ia kehilangan jejak.

***

Bai An, Duan Du, Tu Long dan Tu We saat ini duduk santai di dunia jiwa Bai An.

“Hmm..!! Setelah mengubah waktu yang memiliki perbedaan 1 : 1000, kekuatan mereka masih jauh dari cukup,” gumam Bai An melirik ke arah para pemuda dan gadis yang berusia 10 sampai 20 tahun.

Mereka semua adalah sisa anggota klan Yeng dan Klan Yui yang di bawa Qin Sang beberapa saat lalu.

Ada juga beberapa budak yang cukup berbakat yang di bawa oleh Qin Ling Yan.

Bai An berencana membuat pasukannya sendiri, ia tak akan mengeluarkan mereka jika tidak dalam ke adaan terdesak, Bai An menamakan mereka semua Prajurit Pembantai.

Tapi Bai An cukup kecewa dengan perkembangan mereka semua, terlebih Bai An, Duan Du dan Tu Long telah menggabungkan harta mereka semua agar para Prajurit Pembantai memiliki peningkatan, tapi itu tak cukup.

“Hmm..!! Kak, apakah kita akan keluar lagi mencari harta berjalan?” Tanya Duan Du tersenyum tipis.

Bai An langsung menggeleng. “Untuk saat ini jangan keluar terlebih dahulu, kita juga perlu peningkatan, terutama kau, saat ini Tu Long telah melewati tingkat kultivasimu selama 1000 tahun di dunia jiwa,” kata Bai An menatap tajam Duan Du.

Duan Du langsung mengalihkan pandangan, ia tak berani menatap mata kakaknya.

Melihat kelakuan adiknya, Bai An menghela nafas berat.

“Saat ini kakak merasakan ada bahaya yang akan menghampiri kita jika keluar, jadi sebelum keluar kita perlu meningkatkan kekuatan kita lagi setinggi mungkin, terlebih pondasi kita telah mencapai ambang puncak.”

Bai An bicara sambil menatap ke arah semua orang.

Saat ini kekuatan Bai An selama 1000 tahun, atau karena perbedaan waktu 1 : 1000 yang telah ia ubah, ia memiliki tingkat kultivasi Kaisar Immortal ⭐ 4 Menengah.

Duan Du memiliki tingkat kultivasi Kaisar Sejati ⭐ 2 Puncak dan Tu Long Kaisar Sejati ⭐ 3 Menengah.

Untuk para prajurit Pembantai, yang tertinggi memiliki tingkat kekuatan Master ⭐ 5 Puncak dan terlemah Pemula ⭐ 3 Awal.

Walau begitu, jika di dunia luar, mereka akan di anggap jenius.

Setelah mengobrol cukup lama, Bai An, Duan Du dan Tu Long sepakat jika mereka kini menugaskan Tu We yang telah memiliki tingkat kekuatan Kaisar Sejati ⭐ Menengah untuk keluar bersama beberapa prajurit Pembantai.

Tugas Tu We di luar adalah melatih sekaligus menyuruhnya mencari harta berjalan yang sukarela datang kepada mereka.

Tentu saja Tu We terlihat bersemangat, karena selama ini ia hanya berada di dalam menjaga dunia jiwa Bai An dan membuat bangunan di setiap sudut agar bisa menjadi kota.

Terlebih ia selalu berkelahi dengan dua monster peliharaan Duan Du dan Tu Long.

Namun mereka saat ini sedang meningkatkan kekuatan mereka dengan memakan banyak daging manusia.

Gagak Merah dan Macan tersebut memiliki kesamaan dengan Tu Long, yaitu di anggap Monster Terkutuk.

Maka dari itu Bai An tidak membunuh peliharaan Duan Du dan Tu Long.

Waktu terus berlalu di dunia jiwa Bai An.

Setelah kepergian Tu We dan 100 pemuda dan wanita muda pilihan Tu We.

Di dunia jiwa sudah 3000 tahun, sementara di dunia luar baru berlalu 3 minggu.

Saat ini Tu We sedang memakan daging manusia di tengah-tengah aula cukup besar.

Srek srek..!!

“Ah,, daging manusia yang baru mati memang nikmat,” kata Tu We tersenyum sambil memamerkan giginya.

“Tapi ini tidak cukup enak, terlebih darahnya tidak bisa di minum,” kata Tu We melihat darah hitam kental, yang artinya orang yang baru Tu We bunuh telah menggunakan manual negatif seperti kegelapan maupun terlarang.

Tap tap..!!

“Guru pembimbing, saya telah membebaskan dan membawa para budak yang akan di tumbalkan,” teriak seorang pemuda berumur 20 tahun.

Tu We lalu melirik ke arah pemuda tersebut.

“Hmm,, Liu Ji, kerja bagus, kumpulkan para budak di tempat biasa, suruh 20 prajurit kematian membawa mereka, setelah itu kita ke tempat para iblis berada, aku mendapat info dari mayat ini jika para iblis akan menumbalkan ribuan bayi, pemuda perjaka dan gadis perawan,” kata Tu We.

Liu Ji yang mendengar itu mengepalkan tangannya hingga berdarah.

Liu Ji adalah salah satu budak yang di bebaskan Qin Ling Yan, lalu di serahkan ke Bai An.

Masa lalu Liu Ji sangat kelam, keluarganya di desa, di bantai oleh klan tertentu, lalu ia di bawa untuk di jadikan budak tumbak klan iblis.

Namun takdir berkata lain.

Liu Ji langsung mengangguk saat mengingat masa kelamnya.

“Baik Guru pembimbing,” teriak Liu Ji terdengar bersemangat.

Tu We mengangguk ringan sambil tersenyum tipis.

“Seperti dugaan Tuan muda, semangat mereka semua pasti lebih mengerikan jika di bawa menghancurkan klan-klan yang seperti ini, karena dari awal mereka pernah merasakan jadi budak,” gumam Tu We.

Tu We lalu berdiri, ia pergi setelah mengambil semua harta klan kecil yang baru saja mereka hancurkan.

Beruntung klan kecil tersebut berada cukup jauh dari pusat kota.

Kota tempat klan kecil tersebut termasuk 10 kota besar yang ada di Daratan Barat, karena saat ini Tu We berada di Daratan Barat.

***

Tak lama Tu We muncul di depan 80 prajurit Pembantai.

“Hmm,, Liu Ji, sebagai komandan tertinggi, apakah tugas yang ku berikan sudah selesai?” Tanya Tu We.

Liu Ji maju lalu mengangguk.

“Sudah Guru pembimbing, aku juga mau memberikan informasi jika ada utusan klan besar ingin bertemu dengan Guru, tapi aku menahan mereka, mereka saat ini masih menunggu di gerbang klan,” kata Liu Ji.

Tu We menyeringai mendengar hal itu.

“Bersiaplah kalian, karena harta berjalan sudah mendatangi kita,” kata Tu We.

Semua pemuda dan wanita muda langsung mengangguk bersemangat, karena selama 3 minggu ini mereka paham semua tingkah laku Guru pembimbing mereka Tu We.

Tu We langsung berjalan ke arah gerbang untuk melihat dari klan besar mana utusan tersebut.

Tap tap..!!

“Ada apa kalian mencariku?” Tanya Tu We tanpa basa basi setelah melihat 3 orang tua berdiri. Senyum Tu We semakin melebar saat ia bertanya.

Terlebih ketiga orang tua ini termasuk tetua luar klan besar.

Mereka bertiga memiliki tingkat kekuatan Kaisar Sejati ⭐ 1 Ahir dan ⭐ 1 Puncak.