Berkali-kali Dania memberikan pemahaman pada suaminya Alex agar hidup mandiri dan tinggal berpisah dari sang mertua,namun Alex tak pernah menghiraukannya. Sang suami enggan untuk meninggalkan kedua orang tuanya yang selalu memanjakannya dalam hal keuangan. Meskipun Alex telah bekerja,namun sang ibu masih sering memberinya uang apabila Alex membutuhkan. Hal inilah yang membuat Alex enggan tinggal berjauhan dari sang ibu tanpa memperdulikan nasib Dania yang mendapat perlakuan tak adil dari ibunya.
Hingga pada akhirnya Dania berontak karena sudah benar-benar merasa muak dengan semua hal tak adil yang diterimanya selama ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kinly Secret, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dania Mulai Menunjukkan Perlawanan
Dania menghapus air matanya. Rasa marah yang begitu besar dalam dadanya membuatnya tak ingin lagi menangisi sang suami. Ia berjanji mulai saat ini tak ada lagi air mata yang akan tumpah ketika menghadapi Alex atau pun siapa saja yang ingin menindasnya.
Menguatkan hati,bergegas Dania melangkah menuju dapur untuk melanjutkan aktivitasnya tadi yang sempat tertunda. Niat awal ingin membuat nasi goreng untuk suaminya,namun kini ia ingin membuat untuk dirinya sendiri.
"Makanya jadi istri yang becus. Di mana-mana pria akan betah sama wanita yang pintar dandan dan pastinya modis." Tiba-tiba suara Bu Linda membuat Dania menghentikan langkahnya. Ia kemudian menoleh pada sang mertua yang sedang duduk di meja makan sambil menikmati teh yang dibuatnya sendiri.
"Jadi ibu bilang aku nggak pintar dandan dan nggak modis sehingga Mas Alex nggak betah ?" Tanya Dania sengaja memancing kejujuran dari ibu mertuanya itu.
"Nah,itu kamu tahu. Jelas dong anak ku mana sukah istri kayak kamu. Kampungan, nggak bisa dandan cuma bikin sakit mata ngeliat kamu tiap hari pakai daster dan muka kusam. Jadi jangan salahkan anak ku nanti jika mencari wanita lain di luar sana." Cerocos Bu Linda tanpa ampun melontarkan kata-kata menghina pada menantunya.
"Apa ? Mencari wanita lain ? Apa mungkin benar dugaan ku selama ini bahwa Mas Alex memiliki simpanan ?" Pikir Dania setelah mendengar kata-kata Bu Linda. Namun sedetik kemudian Dania tersadar untuk membalas perkataan sang mertua.
" Andaikan saja ibu mertua ku nggak ngambil hak istri,mungkin saja saat ini aku akan tampil modis menggunakan hak yang seharusnya aku dapatkan." Sindir Dania. Perkataannya itu sontak membuat wanita paruh baya itu langsung emosi kemudian berdiri dan siap untuk memarahinya.
"Apa maksud mu berkata seperti itu ?" Tanya Bu Linda dengan mata yang mendelik marah. Namun tak sedikitpun Dania merasa gentar. Padahal dulu ia tak akan berani membantah apalagi menyindir sang mertua. Namun kini rasa muak yang begitu besar dalam dirinya akan penindasan dan hinaan yang ia terima selam ini mampu membangkitkan keberanian dalam dirinya. Tanpa rasa takut sedikitpun Dania membalas perkataan Bu Linda.
"Aku yakin ibu pasti paham dengan apa yang aku katakan. Di mana-mana seorang istri yang akan mengelola gaji suaminya. Tapi aku tidak. Justru ibu yang mengambil semua gaji Mas Alex tanpa memberikan sedikitpun pada ku. Padahal aku istri sahnya sangat berhak untuk diberikan nafkah dari gaji yang diterimanya." Balas Dania tak mau kalah.
"Oh,jadi sekarang kamu sudah mulai berani ya sama ibu mertua mu ? Kamu harus sadar,aku ibu kandung Alex. Dan aku yang telah membesarkannya. Jadi aku berhak mendapatkan hasil kerja kerasnya sebagai baktinya kepada ku selaku ibu kandungnya. Kenapa kamu marah ? Jika kamu ingin uang,maka bekerjalah. Jangan mengharapkan gaji anak ku. Enak saja kamu mau ongkang-ongkang kaki di rumah dan menikmati hasil keringat anak ku." Dada Bu Linda terlihat naik turun karena emosi. Wanita itu sama sekali tak bisa mengontrol emosinya.
Dania tetap tenang memandangi ibu mertuanya itu yang saat ini sedang terbakar emosi. Ia begitu menikmati momen tersebut. Jarang-jarang ia melihat wanita serakah itu tersiksa dengan kemarahannya sendiri. Dan setelah puas ia pun kembali berkata.
"Baiklah,ibu bilang aku hanya ongkang-ongkang kaki di rumah. Maka aku akan membuat itu menjadi kenyataan." Setelah berkata,Dania pun melanjutkan langkahnya ke dapur dan membuat nasi goreng.
"Awas saja kamu. Aku akan melaporkan perilaku kurang ajar mu pada Alex." Teriak Bu Linda dan kemudian tak terdengar lagi. Dania tak sedikitpun merasa takut dengan ancaman mertuanya. Ia berpikir bahwa sudah saatnya melawan mereka semua.
Beberapa menit kemudian,nasi goreng yang ia buat sudah siap di santap. Dania pun membawa satu piring nasi goreng ke atas meja dan menyantapnya dengan lahap. Dengan cepat makanan tersebut telah berpindah ke dalam perutnya. Ia sudah tak perduli seisi rumah mau makan apa. Yang terpenting dirinya sudah kenyang. Dania benar-benar ingin mewujudkan perkataan ibu mertuanya yang mengatakan bahwa dirinya hanya ongkang-ongkang kaki di rumah.
"Enak saja ia bilang aku nggak bekerja.
Baiklah,mulai saat ini permainan akan di mulai. Sangat kebetulan si papah mertua sedang tak di rumah,aku lah saat ini yang akan menjadi penguasanya." Gumam Dania tersenyum licik. Ia pun segera mencuci piring bekas makan dan segera kembali ke dalam kamar. Dirinya sudah tak sabar menunggu teriakan sang ibu mertua ketika tak melihat makanan tersaji di atas meja. Sepertinya mulai saat ini,Dania sangat senang melihat orang lain tertindas dengan apa yang ia lakukan.
"Tak apa lah,sekali-sekali jadilah jahat agar tak dianggap remeh oleh orang lain." Monolog Dania sambil melanjutkan kegiatannya menulis novel online.
Sedangkan di dalam kamarnya,Bu Linda sedang sibuk menghubungi Alex dan menyuruhnya pulang.
"Ada apa sih Bu ? Aku lagi me time ni sama Sania." Gerutu Alex yang merasa terganggu karena ibunya berkali-kali menghubunginya.
"Besok saja kamu me time sama istri mu itu. Pokonya sekarang pulang dan urus istri tua mu di sini yang pembangkang. Ia sudah berani melawan ibu." lapor Bu Linda.
"ibu urus saja dulu sendiri. Biasanya kan ibu bisa menanganinya sendiri. Lagian dia kan takut sama ibu. Udah ah,ibu ganggu aja. Klik." Tanpa persetujuan, Alex langsung mematikan sambungan telpon.
"Kurang ajar. Dasar anak durhaka." Bu Linda langsung melempar handponenya di atas ranjang. Kali ini ia benar-benar merasa sendiri. Sang putera yang ia harapkan justru tak bisa diandalkan.
Sementara itu,Alex justru sedang menemani sang istri siri bersama anaknya berbelanja di sebuah pusat perbelanjaan. Sania,nama wanita tersebut. Ia adalah mantan kekasih Alex. Sania memiliki seorang putri yang cantik bernama Danel. Ia mengandung di saat baru saja lulus dari bangku SMA. Saat itu Sania baru saja putus dari Alex karena pria tersebut ingin melanjutkan studinya keluar negeri. Sedangkan Sania tak bisa melanjutkan kuliahnya karena terkendala biaya.
Kini Danel sudah menginjak umur lima tahun. Dan menurut pengakuan Sania,anaknya tersebut adalah hasil dari buah cintanya bersama Alex. Alex yang memang masih sangat mencintai mantan kekasihnya itu,tanpa banyak mencari tahu,langsung menikahi Sania. Ia pun sangat menyayangi Danel sebagai putri kandungnya. Bu Linda dan Tiara pun sudah sangat mengenal Sania. Dan tanpa sepengetahuan Dania sebagai istri sah,mereka menyembunyikan hal tersebut. Apalagi Bu Linda lebih menyukai Sania menjadi menantunya.