NovelToon NovelToon
Istriku Canduku 2

Istriku Canduku 2

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Contest / badboy / cintamanis
Popularitas:42.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Elis Kurniasih

Seorang gadis mandiri yang bernama Permatasari Anindya atau biasa dipanggil Sari, selalu gagal dalam menjalin hubungan.

Namun saat, ia mantap dengan pilihannya, tiba-tiba malapetaka itu terjadi, persis di tengah keraguan pada kekasih pilihannya yang tertangkap basah tengah bersama wanita lain.

Malapetaka yang membawanya pada seorang pria brengsek, yang telah mengikatnya diam-diam. Pria brengsek yang mulai candu akan tubuh Sari.

Siapakah pria brengsek itu? Siapakah pria yang Sari pilih? dan apakah ia akan bahagia?

Simak lagi ya guys
"Istriku Canduku 2"
Part David Sari

sebelumnya "Istriku Canduku" Part Mario Inka.

Novel ini novel dewasa, mengandung unsur 21+
Mohon untuk bijak membacanya 🙏

Terima kasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elis Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

menginap

“Nak, kamu menginap di sini?” Tanya Teguh.

Karena hari sudah semakin larut, maka Teguh berinisiatif untuk menanyakan hal ini pada David. Pasalnya pria itu tak kunjung pulang.

David mengangguk. "Jika tidak keberatan, boleh saya menginap di sini, Yah?”

Teguh terdiam sejenak. Ia berpikir, jika pria ini menginap akan tidur di mana? sementara kamar dindingnya pecah dan langit-langitnya masih bolong karena jebol beberapa waktu lalu dan belum di perbaiki, hanya ada kamar Sari yang layak untuk menjamu tamunya ini. Namun, David pun Bukan menjawab pertanyaan Teguh, malah kembali bertanya.

Tak lama kemudian, Teguh mengangguk. “Boleh, tapi keadaan rumah ayah seperti ini. Kamar kami kecil dan kamar mandinya jauh dari kamar tidur.”

David tersenyum. “Tidak apa ayah. I like this place.”

Teguh menganggukkan kepalanya dengan arah mata menuju Ardi. Ia bertanya apa artinya? dengan isyarat mata pada Ardi.

“Mas David suka rumah kita, Yah.” Sahut Ardi.

“Ooo, good.” Jawab Teguh.

Ratih tertawa dan memukul pundak suaminya. “Ayah, gayanya pakao bahasa Inggris segala.”

Sari hanya memutar bola matanya malas. Ia heran, mengapa keluarganya malah menyukai lelaki ini.

“Andai saja kalian tahu, lelaki ini yang telah merenggut kesucian putrimu, Yah, Bu.” Gumam Sari sedih dalam hati.

“Yah, kamar kita hanya ada tiga, dan itu pas, tidak ada kamar yang kosong, kecuali dia tidur di ruang tamu.” Ucap sari ketus, sambil menunjuk sofa yang mereka duduki.

“Kamu tega banget, Nak.” Jawab Ratih.

David tersenyum. “Tidak apa Ibu, Ayah. saya tidur di sini.”

Ia tahu, saat ini Sari masih membencinya. Mengingat apa yang ia lakukan itu memang sangat tidak berperi kemanusiaan. Ia pasrah jika saat ini, Sari menghukumnya, karena ia sudah bertekad akan mengambil hati gadis ini dan menjadikannya istri.

“Tidak, tidak. Jangan tidur di sini! Kamu akan tidur di kamar Sari saja.” Sergah Teguh.

“Apa?’ Sari membulatkan matanya.

“Terus Sari tidur di mana, Yah?” Tanya Sari lagi.

“Bersamaku.” Gumam David, dengan mata yang masih menatap wanitanya.

Sari masih membulatkan bola matanya melihat David.

“Kamu tidur di kamar Ibu, Sar. Lagian kasihan kalau David tidur di ruang tamu. Kalau malam di sini banyak sekali nyamuk. Yang ada nanti dia tidak bisa tidur. Kamar Ardi juga berantakan, si ayah dari kemarin ibu suruh perbaiki, tapi belum sempat juga.” Kata Ratih.

“Salah sendiri, lagian siapa suruh menginap di sini. Dia kan orang kaya, bisa menginap di hotel kok.” Ucap Sari ketus.

“Mba Sari.” Teguh mengeryitkan dahinya.

Ratih pun melihat ke arahnya.

“Biar bagaimanapun, kita harus memuliakan tamu.” Jawab Teguh lagi.

“Ar, ayah tidur di kamarmu.” Ucap Teguh lagi memanggil sang putra yang masih asyik memainkan mainan yang di beli David.

Akhirnya, mereka pergi ke kamar masing-masing.

David memasuki kamar wanita yang sudah ia renggut kesuciannya. Wanita yang membuat dirinya berada di sini, di kamar ini. Entah mengapa ia semakin ingin memiliki gadis bertubuh mungil itu. Sejak ia memaksa gadis itu melayani nafsu bejatnya, ia semakin menggilai tubuh itu, karena sejak beberapa hari setelah kejadian malam petaka untuk Sari, David tak lagi turn on dengan wanita manapun. Ia pernah mencobanya di Bali, menghadirkan seorang wanita bayaran dan menelanjanginya persis di depan matanya. Namun, kejantanannnya tak beraksi sama sekali, berbeda ketika baru menginjakkan kaki ia di tempat ini, hanya berdekatan dengan Sari saja, sesuatu di dalam dirinya sudah mulai menegang.

“Your body is my addiction.” Gumam David, sambil memegang bingkai foto Sari di meja riasnya.

Ia menyentuh pakaian Sari di lemari itu, dan menghirup aromanya. Sungguh ia tergila-gila. Ia pun memeluk pakaian Sari yang di gantung, kemeja pink yang ia pakai saat di minimarket pagi tadi, karena setelah sampai di rumah Sari mengganti dengan kaos oblong rumahan.

David membawa kemeja itu tidur bersamanya. Kemeja itu mencetak jelas harum tubuh Sari, sama seperti yang ia jamah satu minggu yang lalu, membuatnya ingin melakukan hal itu lagi. Namun, saat ini ia harus sanggup meredam harsratnya, demi meraih wanitanya itu untuk selalu berada di sisinya selamanya.

Sari menguap, sambil menggaruk kepalanya. Ia terbangun di tengah malam, tenggorokannya terasa kering. Ia berdiri dan memakai sandal helo kitti miliknya. Ia bergegas keluar kamar dan menuju dapur. Sari memang tidak memakai baju tidur yang sexy, ia hanya memakai piyama dengan lengan pendek dan celana panjang, mengingat Ardi yang sudah besar. Maka Ratih melarang Sari memakai pakaian yag terbuka walau di rumah.

Kakinya terus melangkah menuju dapur. Ia membuka lemari es dan menuangkan air putih dari dalam sana ke gelas yang ia pegang.

“Alhamdulillah.” Ucap Sari, saat selesai menenggak beberapa gelas.

Sari tak menyadari, ada sosok pria bertubuh tegap yang sedang membelakanginya dalam jarak yang tidak jauh. Ingin sekali pria itu menciumnya, mencium seluruh tubuh gadis yang ada di hadapannya, menggigit dan mengukungnya di dalam kamar berhari-hari.

Sari belum beranjak dari sana. ia masih berdiri di depan lemari es, lalu mengambil secuil coklat yang ia ambil di minimarket pagi tadi.

“Aww..” Tiba-tiba Sari menjerit pelan, saat ada sesuatu menyentuh kakinya.

“Si ti.. si tikus.” Ucap Sari, ketika melihat satu binatang itu berkeliaran di dekatnya.

Binatang itu semakin menampakkan dirinya di hadapan Sari, membuat Sari terhentak dan menghindar cepat.

“Tikus.” Ia langsung memeluk seseorang yang berdiri tak jauh darinya.

Dengan gerakan cepat menghindar binatang berbulu hitam dan kecil itu, Sari berlari dan langsung memeluk seseorang dengan mengalungkan kedua tangannya pada leher orang itu dan melingkarkan kakinya pada pinggang orang itu.

“Hush.. hush..” Sari masih belum sadar, tubuh siapa yang tengah ia jadikan umpan untuk menghindari ketakutannya.

Mata Sari terus melihat ke keberadaan binatang itu di lantai. Setelah aman, ia mendongakkan kepalanya. Ternyata ia sedang bertengger di tubuh pria yang sangat ia benci.

“Aaa..” Sari melepaskan kalungan tangan yang melingkar di leher David.

David langsung menahan bokongnya, membuat Sari kembali menatapnya.

“Lepas.” Tubuh Sari mulai berontak.

Tak ada satu pun anggota keluarganya yang terbangun, karena memang jarak antara kamar dan dapur yang lumayan jauh.

David menggeleng. “Di bawah ada tikus.”

“Modus.” Mata Sari lagi-lagi membulat, seolah menantang.

“Lepas.” Sari menghentakkan kakinya, sambil memukul pundak David.

David malah semakin mengeratkan pelukannya.

Cup

Ia mencium bibir itu.

“Hmm...” Sari membungkam mulutnya, hingga David melancarkan aksinya dengan menggingit pelan bibir itu agar terbuka.

Benar saja, Sari membuka bibirnya dan memberi David keleluasaan untuk menyesap bibir rasa coklat itu lebih dalam.

Sari mulai memukul kencang dada David. Ia masih berada dalam gendongannya. Nafas Sari sudah hampir habis, tapi David tak kunjung menyudahi pangutan itu.

“Haaahh..” Sari menghirup udara sebanyak-banyaknya, saat David melepaskan pangutan itu.

“Manis.” David menjilat saliva yang tersisa di bibirnya.

“Lepas, kamu gila!” Ucap Sari kesal, sambil mengusap kasar sisa saliva yang tertinggal di bibirnya.

Lalu, David melepas tubuh Sari yang semula di gendongnya.

“Sar, kalian sedang apa?” Tanya Ratih yang tiba-tiba muncul di dapur, sambil mengucek kedua matanya.

1
Anonymous
keren
sri Anita asri
Luar biasa
onlyme_raa13
GUYYSS SOORYY BANGET YAA, AKU MAU PROMOSIIN KARYA TERBARU AKUU, BARUU 2 EPS SI TAPI PLIS BANTU LIKEE BIAR AKU SEMANGAT BIKIN NYAA/Frown/
Dewi Ambarukmi Ambarukmi
bikin mewek... aku suka alur cerita penulisan, gaya bahasa, semuanya bagus.... good job author... terus berkarya..... semoga diparingi sehat, banyak rejeki, juga ide yg selalu mengalir...
IG elis.kurniasih.5: aamiin,, makasih kak
total 1 replies
Soraya
Lumayan
Soraya
kasihan Sari
Soraya
polos boleh tp jgn bodoh
Soraya
mampir thor
Diana Resnawati
Luar biasa
Diana Resnawati
mampir thor
Elsi Rovionita
Kecewa
Elsi Rovionita
Buruk
Anita Choirun Nisa
good
Try Dewi
lbh bgus sm David aj dr pda sm Rama jijik x q thor... selingkuh aj krjaan ny thor ksian nnt sari ny...
Ardiansyah Gg
Luar biasa
Capricorn 🦄
keren
Ce Habibah
Luar biasa
Diyah Febriyanti
lah... udah hamil lagi kah????
Serly Opan
bgs
@@Ayyaa@@
Jangan percaya, sari...
seharusnya kamu pun, tidak boleh mempersilahkan diri mu berbicara dengan rama.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!