Konsep Cerita:
Riku, seorang pemain bisbol berbakat, memulai perjalanannya dari turnamen tingkat SMA, mewakili Jepang di tim junior, hingga berkompetisi di Pacific League dan WBC. Dengan tekad dan kerja keras, ia membawa timnya meraih kemenangan gemilang, termasuk di ASEAN Games. Namun, seiring berjalannya waktu, Riku mulai merasakan panggilan baru: membimbing generasi berikutnya. Setelah berkarir gemilang sebagai pemain, Riku memilih untuk pensiun dan menjadi pelatih, berfokus pada pengembangan bakat muda. Dengan penuh kebanggaan, ia mengakhiri perjalanan panjangnya, menyaksikan warisan yang ditinggalkannya tumbuh berkembang dalam dunia bisbol, yang terus dihormati oleh para pemain dan penggemarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xyro8978, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Bab 12: Serangan Balik Akihiro Academy
Haruto berdiri dengan napas yang terengah-engah, matanya masih terfokus pada bola yang melayang tinggi di udara. Sorakan dari para penonton semakin keras, dan sesaat tampaknya bola itu akan melambung keluar lapangan, memberikan Seikou High keunggulan yang sangat dibutuhkan mereka. Namun, dalam sekejap, sesuatu yang tak terduga terjadi.
Seorang pemain dari Akihiro Academy, Daichi Sakamoto, melompat dengan gesit dan meraih bola yang hampir melewati batas lapangan. Dengan kecepatan luar biasa, Sakamoto melempar bola ke base kedua, menghentikan Haruto yang mencoba berlari. Bola itu kembali menuju ke base pertama, dan dalam beberapa detik, Seikou High terjebak dalam situasi yang tidak terduga—Haruto tereliminasi dalam permainan yang seharusnya memberikan mereka keunggulan.
"Kesempatan kita hilang," ujar Riku dengan nada kecewa, meskipun ia mencoba untuk tetap tenang.
Pelatih Tsubaki memukul meja dengan frustrasi. "Tidak, ini belum selesai. Kita masih memiliki satu inning lagi untuk berjuang."
Namun, di dalam hati mereka, rasa khawatir mulai merayap. Akihiro Academy tidak hanya memiliki kemampuan menyerang yang luar biasa, tetapi juga pertahanan yang sangat solid. Kini, Seikou High harus mencari cara untuk meraih kemenangan dalam situasi yang semakin sulit.
---
Melawan Kecepatan Pitching Hiroshi Iwamoto
Setelah inning yang penuh ketegangan, giliran Hiroshi Iwamoto untuk melemparkan bola berikutnya. Iwamoto adalah pitcher yang memiliki kemampuan luar biasa untuk mengontrol permainan dengan kecepatannya yang mengesankan. Dalam latihan, Riku dan tim sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi kecepatan Iwamoto, tetapi kenyataan di lapangan ternyata lebih sulit daripada yang mereka bayangkan.
Setiap lemparan yang datang terasa seperti petir yang menyambar, membuat Riku merasa hampir tidak mampu mengikuti irama permainan. Beberapa kali, ia hampir tereliminasi karena ketidakmampuannya membaca bola dengan cepat. Iwamoto tidak hanya melemparkan bola dengan kecepatan tinggi, tetapi juga dengan variasi yang sulit diprediksi, mulai dari slider tajam hingga curve ball yang melengkung.
"Riku, kamu harus lebih fokus!" seru Shinji yang berdiri di base pertama, memberi semangat kepada Riku yang sedikit terhuyung-huyung.
Riku mengangguk, berusaha untuk mengendalikan dirinya. "Aku tahu, aku bisa melakukannya."
Ketika bola berikutnya datang, Riku tahu ini adalah saat yang krusial. Ia mengamati gerakan tubuh Iwamoto dengan seksama, mencoba menangkap pola-pola yang tersembunyi dalam setiap lemparannya. Dan akhirnya, saat yang ditunggu-tunggu pun tiba. Riku mengayunkan bat-nya dengan penuh keyakinan, dan bola itu melesat dengan kecepatan luar biasa, mengarah ke arah kiri lapangan.
Semua orang terdiam sejenak saat bola itu melayang, tak tahu apakah itu akan jatuh tepat di luar lapangan atau tidak. Namun, pada detik terakhir, bola itu jatuh dengan tepat di depan batas lapangan dan meluncur melewati garis, memberikan Riku sebuah home run yang sangat dibutuhkan oleh Seikou High.
Sorak-sorai penonton menggema, dan Seikou High pun kembali menyeimbangkan kedudukan menjadi 5-5. Riku berlari melintasi base, tidak bisa menahan senyum lebar di wajahnya. Tim mereka kini berada di posisi yang lebih baik, meskipun masih ada banyak hal yang harus dilakukan untuk memenangkan pertandingan ini.
---
Serangan Balik dari Akihiro Academy
Namun, kemenangan Seikou High tidak bertahan lama. Akihiro Academy segera membalas serangan dengan kekuatan penuh. Hiroshi Iwamoto yang sebelumnya tampak kehilangan fokus setelah home run Riku, kini kembali mengontrol permainan dengan kecepatan bola yang luar biasa. Sementara itu, Kazuto Watanabe yang terkenal dengan pukulan kerasnya kembali memperlihatkan kemampuannya, menghasilkan dua kali single yang membawa Akihiro kembali memimpin dengan skor 7-5.
Seikou High merasakan tekanan yang semakin besar. Mereka harus bertindak cepat jika ingin menjaga peluang mereka.
"Sekarang giliran kita untuk melakukan serangan balik," ujar Pelatih Tsubaki dengan tegas, memberi instruksi kepada tim. "Kita tak boleh menyerah begitu saja. Ini baru inning ketujuh. Kami masih punya waktu!"
Namun, Akihiro Academy terus menunjukkan kelasnya. Mereka tidak hanya bermain dengan cepat, tetapi juga sangat cerdas dalam membaca permainan. Setiap kali Seikou berusaha untuk mengatur strategi, Akihiro selalu dapat membaca pergerakan mereka dan merespons dengan sangat cepat.
Pada inning kedelapan, tim Seikou High sudah tertinggal 8-5. Ini adalah saat yang sangat genting. Seikou harus berjuang mati-matian untuk tidak kalah dalam pertandingan ini. Riku merasa semakin tegang, tetapi ia tahu bahwa mereka harus bermain dengan pikiran jernih. "Kita masih bisa melakukannya. Aku tidak akan menyerah begitu saja," pikirnya dalam hati.
---
Harapan Terakhir di Inning Kesembilan
Inning kesembilan dimulai, dan Seikou High masih tertinggal 8-5. Para pemain mempersiapkan diri untuk menghadapi apa yang mungkin menjadi kesempatan terakhir mereka untuk membalikkan keadaan. Pelatih Tsubaki mengumpulkan tim di luar lapangan dan memberi mereka motivasi terakhir. "Ini adalah saat terakhir kita. Jika kita benar-benar ingin menang, kita harus memberi 110 persen dari kemampuan kita. Jangan biarkan kesempatan ini hilang begitu saja."
Riku mengangguk, merasakan semangat timnya kembali menyala. Mereka tahu bahwa jika mereka tidak bisa mencetak tiga angka pada inning ini, pertandingan akan berakhir. Inilah saatnya untuk menunjukkan siapa mereka sebenarnya.
Setiap pemain dari Seikou High berusaha untuk menjaga ketenangan mereka. Ketika giliran mereka menyerang, bola pertama datang dari pitcher Akihiro, Shuji Tanaka, seorang reliever yang terkenal dengan kemampuan mengendalikan bola dengan sangat akurat. Namun, kali ini, Seikou High sudah siap. Mereka telah menganalisis gaya pitching Tanaka selama beberapa inning terakhir, dan mereka tahu persis bagaimana cara menghadapinya.
Shinji yang berada di base pertama berhasil mencetak sebuah single. Haruto mengikuti dengan pukulan yang membawanya ke base kedua. Kini, dengan dua orang di base dan hanya satu poin yang dibutuhkan untuk menyamakan kedudukan, giliran Riku untuk beraksi.
"Ini saatnya," ujar Riku pada dirinya sendiri, memandang pitcher Tanaka dengan penuh perhatian. Bola pertama datang, dan Riku tidak ragu lagi. Ia mengayunkan bat-nya dengan penuh kekuatan. Bola itu melesat keluar dari stadion, meninggalkan lawan dan penonton terkesima.
Sorak-sorai menggema begitu keras, dan Seikou High akhirnya berhasil menyamakan kedudukan menjadi 8-8. Kini, hanya tinggal satu langkah lagi untuk menang.
Namun, pertandingan belum selesai. Akihiro Academy tak akan menyerah begitu saja. Mereka akan memberikan perlawanan terakhir yang sengit di inning ini.