NovelToon NovelToon
Artis Cantik Vs Supir Tampan

Artis Cantik Vs Supir Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:21.5k
Nilai: 5
Nama Author: saksi pena

Azalea Margarita seorang artis cantik papan atas yang begitu membenci Adiknya sendiri karena sakit lumpuh, Azalea tidak pernah tersenyum sekalipun terhadap Adiknya, bahkan Azalea lebih memilih tinggal di hotel milik Ayah nya karena begitu tidak ingin melihat Adik nya yang lumpuh.

Sifat dan karakter Azalea yang begitu keras, hingga begitu sulit untuk bisa jatuh cinta terhadap laki-laki manapun, hingga akhirnya Azalea di jadikan bahan taruhan oleh Fauzan Harkas sesama artis pemeran utama, dan CEO muda yang royal gemar berpesta demi mencari ke senangan ya itu Ronald Jensen.

Apey pemuda dari desa mencoba mencari ke beruntungan mengadu nasib ke kota, dengan bekal ilmu bela diri dan ke ahlian bisa menyetir, Apey mencoba adu nasib mencari rejeki ke kota demi bisa membahagiakan ke dua orang tuanya, yang ingin mempunyai ladang atau sawah sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon saksi pena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Permintaan Beni.

Di tempat lain, Ronald yan masih di rumah Pak Wiguna menceritakan semuanya terhadap Pak Wiguna, bahwa dirinya sudah habis biaya besar memutuskan kontrak film Azalea dan sudah membeli rumah mewah dua lantai demi Azalea, membuat Pak Wiguna merasa kaget mendengar semua pengakuan Ronald yang mau melakukannya demi Azalea.

Awal Pak Wiguna yang mencurigai Ronald takut menghasut Azalea hingga mau memata matai Ronald, setelah mendengar semua pengakuan Ronald yang sudah berkorban besar demi Azalea, seketika Pak Wiguna berubah pikiran merasa percaya jika Ronald mau sungguh sungguh serius terhadap Azalea.

Akhirnya Pak Wiguna memberi ijin restu dengan hubungan Ronald dan Azalea, tentu membuat Ronald begitu senangnya sudah berhasil bisa meyakinkan Pak Wiguna merestui hubungannya dengan Azalea, semangat Ronald begitu tinggi membara karena bagaimana tidak, Azalea selain artis cantik papan atas juga dari keluarga kaya raya.

"Terima kasih banyak om, mulai dari sekarang, saya akan memperhatikan dan menjaga Azalea juga Randika dengan sepenuh hati saya," ujar Ronald sumringah senangnya.

"Iya sama sama, tapi ingat, kamu harus menjaga dan memegang amanah yang saya berikan, untuk menjaga Azalea dan juga Randika," tegas Pak Wiguna.

"Tentu om, saya akan menjaga dengan sepenuh hati saya, saya bisa mengorbankan apapun demi kebahagiaan Azalea," ujar Ronald dengan semangat tingginya.

"Ya sudah, saya mau istirahat dulu, bukan maksud saya mengusir," tegas Pak Wiguna.

"Baik om, tapi tolong bilang sama Randika, jangan panggil saya om, rasanya saya seperti sudah tua sekali," pinta Ronald.

"Haha haha, jadi Randika panggil kamu om?" tanya Pak Wiguna dengan tawa lepasnya.

"Iya om, tolong ya om sampaikan sama Randika," pinta kembali Ronald.

"Iya nanti saya sampaikan," Pak Wiguna sedikit mengangguk.

"Kalau gitu saya permisi om, mari!" Ronald langsung melangkah pergi.

Setelah Ronald pergi, Pak Wiguna melangkah menuju tangga hendak melihat ke adaan Azalea, di dalam kamar Bu Maharani sedang menyuapi Azalea makan layaknya anak kecil.

"Bagaimana Mah? sudah baikan?" tanya Pak Wiguna masuk ke dalam kamar.

"Alhamdulilah sudah Pah, ini sudah mau habis satu piring," jawab Bu Maharani.

"Alhamdulilah syukurlah," sambung Pak Wiguna ikut duduk di sisi tempat tidur.

"Ronald sudah pulang Pah?" tanya Bu Maharani.

"Sudah barusan, Ronald sudah menceritakan semuanya," jawab Pak Wiguna.

Azalea langsung menoleh mendengarnya.

"Ronald cerita apa?" tanya Azalea.

"Memangnya selama ini kamu pernah cerita sama Papa atau sama Mama?" tanya balik Pak Wiguna.

"Aku terbawa emosi," jawab Azalea.

"Ya harus belajar tanggung, apa yang sudah jadi keputusan, ya itu yang harus di hadapi," jawab Pak Wiguna.

"Memangnya Ronald bicara apa Pah?" tanya Bu Maharani.

"Memutuskan kerja sama kontrak sebelah pihak, dan rumah mewah dua lantai, kira kira berapa biaya yang Ronald keluarkan buat menuruti kemauan Azalea," jawab Pak wiguna.

"Ya Allah Lea, itu serius?" tanya Bu Maharani kaget.

"Iya!" Azalea mengangguk.

"Kamu ini Lea apa apa tidak pernah di pikirkan terlebih dahulu, Mama setuju apa kata Papa kamu harus bisa tanggung jawab," tegas Bu Maharani.

"Aku kesal sama Apey mau jadi supir si Laura," ungkap Azalea.

Bu Maharani merasa kaget mendengarnya lalu menoleh ke Pak Wiguna yang sama merasa kaget mendengarnya.

"Pah, ada yang aneh gak sih sama anak kita?" tanya Bu Maharani kaget.

"Iya Mah, aneh sekali, anak kita yang ngusir dari rumah, tapi merasa kesal karena Apey jadi supir Laura, apa itu namanya cemburu apa bukan Mah?" tanya balik Pak Wiguna.

"Papa ih, apa apaan sih!" gerutu Azalea menatap.

"Ya terus kalau Apey tidak boleh jadi supir Laura, itu tanda kesal apa?" tanya Pak Wiguna.

"Iya Lea, Apey di sini kerja sama Laura pun sama kerja, yang jadi bikin kesalnya apa?" tanya Bu Maharani.

"Argh! Papa Mama malah nyudutin aku, tanya saja sana sama Apey!" gerutu Azalea langsung tidur menutup tubuhnya dengan selimut.

Pak Wiguna dan Bu Maharani langsung saling pandang heran melihat tingkah Azalea.

"Kenapa kita harus jadi nanya sama Apey Pah?" tanya Bu Maharani.

"Iya ya Mah, yang marah siapa yang harus di tanya siapa," jawab Pak Wiguna jadi senyum.

"Arghh! Papa Mama mendingan keluar sana!" usir Azalea.

"Iya Papa mau ke keluar, Papa mau ke hotel, ayo Mah keluar!" goda Pak Wiguna.

Azalea langsung membuka selimutnya mendengar Pak Wiguna mau ke hotel.

"Aku ingin kerja di hotel," ucap Azalea.

"Ayo Mah, kita keluar!" ajak Pak Wiguna pura pura tidak dengar.

"Iya Pah ayo!" Bu Maharani pura pura melangkah.

"Pah, aku ingin kerja di hotel," seru Azalea.

"Yakin?" tanya Pak Wiguna.

"Iya Pah yakin," jawab Azalea.

"Gak akan bikin keributan?" tanya kembali Pak Wiguna.

"Gak Pah, aku janji," jawab Azalea mengangkat dua jarinya.

"Nanti kalau sudah sehat Papa ijinkan, sekarang cepet istirahat!" Pak Wiguna melangkah keluar kamar.

""Jangan lupa di minum obatnya biar cepet sehat!" titah Bu Maharani melangkah pergi sambil membawa piring bekas Azalea makan.

Azalea langsung senyum langsung turun dari tempat tidur, mengambil air minum dan obat di meja samping tempat tidurnya, Azalea langsung senyum membayangkan bisa bertemu tiap hari dengan Apey jika bekerja di hotel.

Waktu terus berjalan dan berputar, Apey akhirnya bisa di terima kembali kerja di hotel, satu departemen dengan Beni di bagian kebersihan atau office boy, Beni dengan kembalinya Apey bekerja di hotel serasa mempunyai teman kembali.

Karena sebagian teman kerja Beni yang lainnya sudah pada menikah dan berkeluarga, Beni yang berniat sudah ingin menikah meskipun pernah di tolak cintanya, namun Beni tetap bersemangat terus mencari kekasih idaman hatinya, untuk di jadikan calon istrinya kelak nanti.

Apey yang belum punya kontrakan untuk tempat tidur dan belum punya motor, terpaksa nebeng tidur di rumah Beni terlebih dahulu, Beni menawarkan Apey agar mencari kontrakan di sekitaran daerah rumahnya, agar bisa berangkat kerja pulang pergi bareng karena Apey belum mempunyai kendaraan motor, malam itu Apey ikut tidur dulu di kamar Beni dengan kepo nya Beni ingin tahu soal Azalea.

"Eh Pey, waktu ada kejadian gaduh lu bawa Azalea pulang dengan paksa kerumahnya, ko lu sampai berani begitu sih, rahasianya apa?" tanya Beni merasa kesempatan ada Apey di kamarnya.

"Waktu itu kan saya di kasih wewenang sama Papanya, jadi ya harus berani ngambil resikonya," jawab Apey.

"Sumpah Pey, Azalea itu cantik sekali, ya Tuhan lihat wajahnya itu tidak membosankan sama sekali, coba kalau gua jadi lu, wah sudah pasti akan gua rayu habis habisan demi bisa dekat dengannya," ungkap Beni sambil membayangkan.

Apey langsung senyum mendengarnya seketika langsung teringat saat di rumah sakit dengan Azalea.

"Yeh, malah senyum senyum sendiri, lu juga sama ya membayangkan bisa dekat sama Azalea?" tanya Beni.

"Kalau saya membayangkan memangnya tidak boleh?" tanya balik Apey.

"Wah bagus itu, wajah lu kan ganteng, lu coba dekati saja, siapa tahu Azalea naksir," usul Beni senyum lebar.

"Kalau naksir, kalau di cuekin bagimana?" tanya Apey.

"Iya sih, gua juga di cuekin sama gebetan gua rasanya tu di sini, sakit," jawab Beni memegang dadanya.

"Masih di kejar gak sekarang?" tanya Apey.

"Ah gimana gua mau ngejar, baru lihat gua saja langsung ngumpet di bawah meja kerjanya," jawab Beni menggelengkan kepalanya.

"Kenapa tidak nyari lagi? kan masih banyak pekerja yang lainnya?" tanya kembali Apey.

"Ini juga gua lagi nyari lagi, eh Pey, gimana kalau gebetan gua coba lu deketin, gua ingin lihat reaksinya kalu di deketin sama wajah lu yang ganteng," pinta Beni.

"Saya tidak berani, saya tidak mau main main sama wanita," tolak Apey.

"Ayolah Pey, sekali saja, gua benar benar ingin lihat reaksinya doang, dia mandang harta apa mandang wajah," pinta kembali Beni.

"Saya tidak berani Ben, saya takut," tolak kembali Apey.

"Gua mohon dah, mau ya besok, sekali saja, ayo lah Pey, masa gua harus sampai memohon mohon," desak Beni dengan wajah melas.

Apey menarik nafasnya melihat wajah melas Beni.

"Iya besok saya coba!" tutup Apey terpaksa.

"Yes, gitu dong, itu baru namanya teman, jadi tidak sabar gua ingin cepat masuk kerja besok," sanjung Beni dengan senyum lebar.

"Sudah ya tidur, saya ngantuk," tutup kembali Apey.

"Ok brother, selamat tidur dan selamat bermimpi indah moga bertemu dengan Azalea si cantik jelita!" celetuk Beni langsung membenahi bantalnya.

Apey senyum kecil lalu ikut membenahi bantalnya, menyilangkan kedua tangan di dadanya, Apey dan Beni malam itu memejamkan matan mengistirahatkan badannya.

Hari berganti dengan pagi, pagi itu Ronald sesuai janjinya yang siap mengantar Randika, pagi itu sudah sigap datang kerumah Pak Wiguna, ingin membuktikan bahwa dirinya bisa menjaga Azalea dan Randika.

"Pagi om," sapa Ronald di ruangan tengah.

"Pagi Ronald, kamu sudah sarapan?" tanya Pak Wiguna.

"Sudah om, Randika nya mana om?" tanya Ronald.

"Lagi siap siap dulu di kamar sama Mama nya, duduk saja dulu," titah Pak Wiguna.

"Baik om," Ronald mengangguk langsung duduk.

"Kamu yakin tidak keberatan antar jemput Randika, dan yakin tidak akan menganggu pekerjaan kamu?" tanya Pak Wiguna.

"Tidak sama sekali om, sebagai calon Kakak ipar yang baik, malah saya senang melakukannya," jawab Ronald yang penuh percaya diri.

"Haha haha, bisa saja kamu jawabnya," tawa lepas Pak Wiguna mendengar jawab Ronald.

Randika dan Bu Maharani datang menghampiri, Randika yang tidak tahu apa apa, cukup kaget melihat ada Ronald di rumahnya.

"Halo Randika," sapa Ronald senyum.

"Halo om, om lagi apa?" tanya Randika.

Ronald langsung nyengir kuda mendengar kembali di panggil om, Ronald langsung menoleh ke Pak Wiguna, yang senyum mendengar Randika memanggil om.

"Tuh om, iyakan Randika manggil saya om," tebak Ronald mengadu.

"Randika, panggilnya Kakak saja, jangan panggil om," bujuk Pak Wiguna.

"Iya Pah," Randika langsung mengangguk.

"Randika sekarang antar jemputnya sama Kak Ronald ya," bujuk Bu Maharani.

"Kak Apey kemana Mah?" tanya Randika.

"Kak Apey sudah kerja di hotel, jadi sekarang yang antar jemput Randika sekolah Kak Ronald," jawab Bu Maharani senyum sambil mengusap rambut Randika.

"Iya Mah," Randika tidak bertanya lagi ingat saat Ririn membawa tas Apey dari rumah.

Pagi itu suka tidak suka Ronald demi mendapat nilai sebagai calon menantu yang baik, mengantarkan Randika ke sekolah meskipun dalam hatinya setengah menggerutu.

Pak Wiguna dan Bu Maharani masuk ke dalam rumah setelah Ronald meluncur mengantarkan Randika ke sekolah, tepat dengan Azalea yang sudah merasa normal sehat turun dari tangga masih mengenakan pakaian tidur.

"Sudah kuat berjalan?" tanya Pak Wiguna menghampiri setelah Azalea turun dari tangga.

"Kalau belum kuat jangan memaksakan Lea, ayo ke kamar lagi," ajak Bu Maharani cemas.

"Aku sudah sehat Pah Mah, kepala aku sudah tidak sakit apa apa, aku jenuh di kamar terus," ungkap Azalea.

"Bener sudah tidak terasa sakit apa apa?" tanya Bu Maharani.

"Iya Mah beneran," jawab Azalea.

"Sudah sarapan dan di minum obatnya?" tanya kembali Bu Maharani.

"Sudah Mah, aku hanya jenuh di kamar terus," jawab Azalea.

"Syukurlah kalau sudah di minum, tapi jangan bilang hari ini kamu ingin pergi ke hotel," larang Bu Maharani.

"Aku jenuh ingin jalan jalan Mah," ungkap Azalea.

"Jalan jalan itu ke pantai, ke taman wisata dan yang lainnya buka ke hotel," larang kembali Bu Maharani.

"Apey baru bekerja di hotel, masa mau di ganggu," tebak Pak Wiguna.

"Arghh! Papa tidak lucu!" Azalea dengan kesal langsung pergi ke tangga.

Pak Wiguna menoleh ke Bu Maharani tiap kali bilang Apey pasti Azalea bereaksi aneh.

"Apa anak kita benar benar menyukai Apey Mah?" tanya Pak Wiguna.

"Ya Papa lihat sendiri reaksinya bagimana, kemarin saja sampai sakit yang di salahkan malah Apey," jawab Bu Maharani.

"Mama setuju sama Ronald atau Apey?" tanya Pak Wiguna tiba tiba.

"Memangnya Mama harus menghakimi?" tanya balik Bu Maharani.

"Apey sangat tegas berani melawan Azalea hingga mau kembali kerumah, sementara Ronald tidak berani melawan Azalea karena takut mengecewakannya,"

"Sekarang alhamdulilah Azalea sudah tidak marah marah lagi, meskipun Azalea sampai jatuh sakit, mungkin ini hikmahnya di balik harus jatuh sakit,"

"Sifat Azalea perlahan sudah bisa berubah, kita harus benar benar merasa bersyukur melihat perubahan Azalea, meskipun kita belum bisa melihat senyum tawa bahagia Azalea selama ini," ungkap Pak Wiguna dengan perasaannya.

"Iya Pah, kapan kita bisa melihat Azalea senyum penuh dengan tawa bahagianya," hela Bu Maharani.

"Bagimana kalau nanti kita ajak Azalea dan Randika jalan jalan makan di luar?" tanya Pak Wiguna.

"Iya Pah, Mama setuju, tapi apa Ronald dan Apey sekalian kita ajak?" tanya balik Bu Maharani.

"Boleh, Papa rasa Randika juga pasti menginginkan Apey ikut di ajak," jawab Pak Wiguna.

"Iya Pah, sekarang Mama mau bicarakan dulu sama Azalea, Papa nanti bicarakan dulu sama Ronald dan Apey, Mama ke kamar Azalea dulu!" Bu Maharani melangkah pergi menuju tangga.

Pak Wiguna langsung menghela nafas dalam dalam, melangkah menuju kamar mengambil kunci mobil, pagi itu berniat hendak meluncur menuju hotel, selain mau melihat Apey yang sudah mulai bekerja lagi di hotel, juga mau membicarakan rencana mengajak keluarganya jalan jalan berikut mengajak Apey dan Ronald.

Pagi itu Apey di hotel sudah mulai berkerja sebagai kebersihan atau office boy, di lantai bawah dan di lantai yang lainnya yang sudah di bagi tugas oleh Pak Harnolis sebagai kepala tanggung jawab kebersihan, berikut Beni yang sudah hafal di lantai berapa dan di bagian mana saja bagian tugasnya, sudah mulai bekerja dengan semangatnya.

Wanita yang Beni sukai di hotel tempatnya bekerja adalah Riska, staf bagian penanggung jawab kerapihan kamar hotel, Beni tidak mengetahui kalau Riska sedang pendekatan dengan staf laki-laki bagian ke uangan, selain itu Beni tidak mengetahui permasalahan Apey dan Azalea hingga Beni berani meminta Apey untuk mendekati Riska.

Beni tidak memikirkan akibat fatal apa yang akan di timbulkannya nanti, Beni hanya ingin melihat reaksi Riska jika di dekati Apey, apakah Riska memandang wajah ataukah memandang materi, karena Beni sudah di tolak berulang kali tanpa Riska memberitahukan jika dirinya sedang dekat dengan staf laki-laki bagian departemen keuangan.

1
Muhamad Arifiscal
lanjutan y dong
Warsito Bojleng
lanjutanya
Dadang Kusdiana
kak masih ada kelanjutan nya at udah tamat ?
Heri Wibowo
Kok belum update lagi kakak
Dadang Kusdiana
up nya kenapa lama pisan ???
kaylla salsabella
makin kesini makin runyam permasalahan azelia
Heri Wibowo
Beni ternyata teman yang tidak setia kawan
Was pray
sama saja azalea lepas dari mulut buaya masuk ke mulut komodo, apes azalea
Heri Wibowo
lanjut kak.
sitanggang
makin gk jelas
kaylla salsabella
wah hbs ini pasti keluarga azelia salah paham di kira apey melarikan diri
Was pray
dapat kue apem nya azalea tapi ditukar sauma nyawa ya bukan untung tapi buntung apey apey...😄😄😄
Heri Wibowo
akhirnya terjadi juga
kaylla salsabella
apey dan azelia sama polos udah tahu azelia bersikap gak seperti malah gak lapor ke pak Bagas atau pak Wiguna

semoga aja hbs ini gak terjadi kesalahpahaman
Abdurrahman Nasir
kapan update thor
SAKSI PENA: nanti pgi kak blm lolos review, bab full'y mau di sahre di fb 🙏🙏
total 1 replies
Santai Dyah
salam kenal thor
Santai Dyah: sama-sama saling suport yuuuh
SAKSI PENA: slam kmbli kak, mksh udh mampir 🙏🙏
total 2 replies
Heri Wibowo
Wah kira-kira apa ya yang akan dilakukan apey.
Heri Wibowo
lanjut
Heri Wibowo
lanjut Thor
Yuyundraaida
ngikuti trus tiap saat updateny, saking ga mau ketinggalan crta ny hikhik
SAKSI PENA: trma ksh kak 🙏😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!