LUNE WALLACE -- soorang wanita cantik yang mengalami koma selama hampir 5 tahun lamanya.
Dia merasa diberikan kesempatan untuk hidup kembali karena ingin mencari cinta dalam hidupnya hingga akhirnya bertemu LOUIS VUITTON KINGSFORD.
(Alur mundur)
Instagram author : @zarin violetta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
LL15
Lalu Louis membuka bajunya dan membuangnya ke pinggir lapangan.
Dia tak mengatakan apa pun dan langsung merebut bola dari tangan Lune lalu memasukkannya ke dalam ring.
"Tajamkan matamu," ucap Louis.
Lune sejenak teralihkan karena terpaku melihat tubuh atletis Louis.
Lalu Lune berusaha mengambil bola dari Louis. Tinggi tubuh yang cukup berbeda jauh membuat Lune kewalahan mengambil bola itu karena Louis selalu mengangkat bolanya ke atas.
"Hei, kau curang," ucap Lune.
"Tidak, aku bahkan tak bergerak. Lihatlah kakiku," sahut Louis yang semakin membuat Lune kewalahan.
Lalu Lune menabrak bahu Louis tapi justru Lune yang terpental.
"Aku tak seperti lawanmu kemarin," ucap Louis tersenyum smirk dan kembali mencetak angka dengan memasukkan bola ke dalam ring.
"Kau sama sekali bukan tandinganku, Gadis tengil," kata Louis dan memberikan bola itu pada ke tangan Lune.
Lune memandang tajam ke arah Louis. Dan Louis mendekatinya hingga Lune mendongak ke wajah tampan yang kini basah itu.
Lalu Louis mengatakan sesuatu di dekat telinga Lune.
"Apakah kau menyebarkan rumor bahwa kita pernah bercinta di lapangan basket dan di mobilku? Bagaimana jika kita melakukannya sekarang?" ucap Louis yang membuat Lune terbelalak.
Lune langsung berbalik dan mengambil bola basketnya lalu pergi dari sana.
"HEI!! AKU SERIUS!! ITU ADALAH KEGIATAN YANG MENYENANGKAN DARI PADA BASKET!!" teriak Louis sambil tertawa ketika melihat Lune lari terbirit birit.
Lalu Louis masuk ke dalam mobilnya meskipun dengan keadaan tubuh yang basah kuyup akibat ulah Lune.
Baru saja berlari, Lune kemudian berbalik kembali ke arah Louis dan mengetuk jendela mobil Louis.
Louis pun membuka kaca jendel mobilnya.
"Ada apa? Kau mau bercinta denganku?" tanya Louis.
"Ck," decak Lune.
"Bisakah aku minta tolong padamu? Antar aku ke rumah Jenna," kata Lune.
"Kau pikir aku supirmu?" Sahut Louis.
"Hei, please. Aku sedang marah pada ayahku. Rumah Jenna hanya beberapa menit dari sini. Please," ucap Lune memohon dengan tubuh yang sudah gemetar.
"Naiklah," jawab Louis akhirnya.
Lalu Lune pun nain ke dalam mobil meskipun bajunya basah.
Lune bergetar kedinginan dan Louis memberikan baju kering padanya.
Louis pun memakai baju cadangan yang selalu dibawanya di mobil.
Lalu Lune membuka bajunya di depan Louis.
"Jangan melihatku," ucap Lune ketika Louis akan melihat ke arahnya.
Tapi Louis justru melihat ke arah Lune dan wajahnya tetap datar.
"Hei," ucap Lune yang menutup area dadanya yang masih terbalut bra.
"Kau tak takut jika aku tiba tiba melakukan sesuatu yang mesum padamu?" tanya Louis.
"Tidak, kau seperti tak tertarik pada wanita. Apa kau seorang gay?" tanya Lune sambil memakai baju Louis dan membuka bra dengan memasukkan tangannya ke dalam kaos.
"Kau bisa membuktikannya," ucap Louis yang kemudian menyalakan mesin mobilnya.
"Apa maksudmu?" Tanya Lune dan melempar bra basahnya ke kursi belakang tanpa diketahui oleh Louis.
"Bertarung denganku di ranjang," jawab Louis.
"Aku masih 18 tahun. Jangan berbicara mesum padaku," ucap Lune.
"Kau sudah teemasuk dalam golongan dewasa," jawab Louis.
Lune tak menjawab dan hanya melihat ke arah luar jendela.
"Di situ rumahnya," ucap Lune menunjuk rumah Jenna.
Lalu Louis berhenti di depan halaman rumah Jenna.
"Mengapa mobil Jenna tidak ada?" gumam Lune.
"Ini hari minggu, mungkin dia sedang keluar," jawab Louis.
"Aku tak membawa ponsel. Bisakah aku pinjam ponselmu?" Tanya Lune.
Lalu Louis memberikan ponselnya pada Lune. Gadis itu pun menelepon Jenna yang nomer ponselnya sudah melekat di otaknya.