Alyssa tidak menyangka jika kedatangan nya kerumah sang mertua adalah untuk diceraikan oleh sang suami. Dan lebih tragisnya lagi, disaat ia dijatuhi talak 1 itu disaksikan langsung oleh calon istri baru dari suaminya. Tanpa disangka-sangka ia menjadi Janda dalam hitungan menit. Apa alasan sang suami menceraikan Alyssa? itu semua karena Alyssa tidak bisa menjaga penampilan nya sehingga memiliki badan gendut tak terawat. Hal itu lah yang memicu keinginan cerai dari suami nya. Padahal ia gendut karena ada faktor penyebabnya, namun semua itu disangkal oleh Reza, suami Alyssa. Dia tetap ingin berpisah.
Bagaimana kah kehidupan Alyssa setelah diceraikan secara tiba-tiba oleh suami nya? Bisa kah Alyssa bangkit dari keterpurukannya? mari kita temani perjalanan hidup Alyssa selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saras Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29 - Kalian Harus Menikah
" Kamu..... "
" Hai, kita bertemu lagi. "
" Lo yang ngelakuin ini ke gue? "
" Iya. Nggak nyangka ya? "
" Kenapa lo ngelakuin ini ke gue? Apa salah gue sama lo? " tanya Alyssa.
Dia tidak menyangka orang yang berdiri di depan nya ini bisa nekat melakukan ini pada nya.
" Salah lo? Lo nggak tau salah lo apa? "
Alyssa menggeleng saat orang itu berjalan mendekat kearahnya. Dia takut jika orang itu akan menyakiti dirinya.
" Kesalahan lo adalah karena udah ngehancurin hidup gue! "
Alyssa mengernyitkan kening nya. Dia tidak merasa pernah mengganggu kehidupan orang lain. Yang ada diri nya lah yang terus-terusan di ganggu.
" Apa lo marah karena masalah waktu itu? Gue udah minta maaf, Rel. "
Ya, orang yang berdiri di hadapannya ini adalah Farrel. Entah bagaimana bisa, pria itu nekat melakukan ini pada nya.
" Minta maaf? Gue nggak perlu permintaan maaf dari lo, Sa. Yang gue mau lo mati! Lo harus nyusul nyokap gue yang meninggal gara-gara lo! " teriak pria itu dengan wajah penuh amarah.
" A-apa? Kenapa bisa gara-gara gue? Gue nggak tau apa-apa, Rel. " jawab Alyssa. Dia sedikit syok mendengar tuduhan yang di berikan Farrel padanya.
" Nggak usah sok polos deh, Sa. Gue muak ngeliat nya. Ternyata lo itu selain murahan, lo juga suka ngehancurin hidup orang lain. Gue nyesel pernah suka sama orang munafik kayak lo! " ucap Farrel yang membuat Alyssa terkejut.
Farrel menyukai nya? Kenapa bisa?
" Lo udah nyuruh pacar lo itu buat mutasi gue ke daerah terpencil. Dan gara-gara itu gue harus ninggalin nyokap gue yang lagi sakit parah. Gue udah nolak, tapi pacar lo itu terus ngancam gue. Dan lo tau apa akibat dari yang lo perbuat? Nyokap gue meninggal, dan gue nggak bisa nemanin dia di saat-saat terakhirnya. Dan itu semua karena lo sialan! " teriak Farrel. Wajahnya sangat mengerikan saat ini.
Alyssa terkejut, dia benar-benar tidak tau jika Farrel di mutasi karena dirinya.
" G-gue....... "
" Lo jahat, Sa. Jahat! Gue cuma suka sama lo, gue nggak nyakitin lo, tapi kenapa nyokap gue yang jadi korban nya. Kenapa? " teriak Farrel sambil memukul dinding yang ada disampingnya.
Pria itu luruh ke lantai. Dia menangis.
Alyssa juga ikut merasakan sakit yang dialami oleh Farrel. Dia merasa bersalah walau tau dia tidak melakukan apa yang seperti di tuduhkan mantan teman kerja nya itu.
" Rel, gue minta maaf. T-tapi gue beneran nggak tau kalok Darren mutasi lo karena gue. Kalok gue tau, gue pasti ngelarang dia. Gue minta maaf, Rel. " ucap Alyssa dengan menahan sesak di dada nya.
Farrel mengangkat kepalanya. Mata nya menatap tajam kearah Alyssa. Rahangnya mengeras.
Dengan secepat kilat, Farrel bangkit dan berjalan mendekati Alyssa lalu mencengkram rahang Alyssa dengan kuat.
Alyssa mencoba menggoyangkan tubuh nya agar terlepas dari cengkraman pria itu.
" Minta maaf? Lo pikir dengan lo minta maaf nyokap gue bakalan hidup lagi? Nggak sialan! " dengan kasar dia melepas cengkraman nya pada rahang Alyssa.
Alyssa meringis, merasakan nyeri pada tulang rahang wajahnya.
" Dengan lo ngelakuin ini ke gue pun, nyokap lo juga nggak akan balik. Please, Rel, lepasin gue. Gue bakalan tanggung jawab. Gue juga akan nyuruh Darren untuk minta maaf sama lo. " Alyssa memohon pada Farrel.
Tiba-tiba saja wanita itu merindukan Darren. Apakah pria itu menyadari jika diri nya tidak ada di apartement? Tapi rasanya mustahil. Pria itu pasti sudah tidur.
' Darren tolong aku. ' ucap Alyssa dalam hati.
" Memang nyokap gue nggak akan balik lagi, tapi setidaknya gue bisa membalaskan rasa sakit hati gue ke lo. Lo harus mati, Sa. Lo harus mati. " teriak Farrel dan tiba-tiba mencekik leher Alyssa.
Alyssa yang tubuhnya masih terikat tidak memiliki kesempatan untuk melawan dan melindungi diri nya. Dia menatap tepat pada mata Farrel.
" Rel, ka-kalau dengan membunuh gue, bisa me-menebus kematian nyokap lo, g-gue nggakpapa, se-semoga setelah ini lo bisa te-tenang. " ucap Alyssa dengan terbata-bata.
Alyssa mulai susah bernapas, dada nya sesak, bayangan dirinya dan Darren tiba-tiba saja terputar di kepalanya.
' Aku mencintaimu, Darren. '
...****************...
Di sisi lain, saat ini Darren dan Vincent sedang melakukan pencarian pada Alyssa. Tadi mereka sempat mengecek CCTV apartement Alyssa, dan mereka melihat seorang pria dengan menggunakan seragam restaurant makanan cepat saji, membekap Alyssa dari belakang dan membawa Alyssa pergi.
Anak buah Vincent sudah menelusuri, dan disini lah mereka berada. Sebuah gudang tua dan terbengkalai.
Darren dan Vincent turun dari motor mereka masing-masing. Kedua nya saling tatap dan memberi isyarat untuk berhati-hati saat masuk kedalam.
Dengan perlahan tanpa menimbulkan suara, keduanya berhasil masuk ke dalam gudang tua itu melalui salah satu jendela yang sudah rusak.
Gudang ini tidak terlalu besar, sehingga mereka tidak terlalu kesulitan untuk menelusuri bangunan itu.
Tiba-tiba......
" Lo harus mati, Sa! " teriakan seseorang terdengar oleh mereka.
Darren dan Vincent terkejut, dan langsung berjalan mendekat kearah sumber suara itu.
' Sa, aku harap kamu baik-baik aja. ' ucap Darren dalam hati sambil terus berjalan.
Tak lama mereka menemukan sebuah pintu yang terbuka sedikit. Di dalam terlihat terang karena lampu yang menyala.
" Sepertinya disini, kita harus hati-hati. Anak buah ku sudah dalam perjalanan kesini. " ucap Vincent dengan suara berbisik pada Darren.
Darren hanya mengangguk lalu mencoba mengintip kedalam ruangan itu. Dan betapa terkejutnya dia saat melihat seseorang sedang mencekik leher Alyssa.
Dengan kasar, Darren mendorong pintu itu lalu menarik orang yang berani menyakiti Alyssa.
Dia terkejut ternyata yang melakukan ini pada calon istrinya adalah Farrel, karyawan yang dia mutasi karena pernah mengganggu Alyssa.
Vincent langsung memegangi Farrel dari belakang. Karena kalah tenaga, Farrel tidak bisa melepaskan diri dari Vincent.
Darren kembali melihat kearah Alyssa. Dia menepuk wajah wanita itu agar tetap sadar.
" Sayang, sadar lah ini aku. Maaf aku terlambat. Alyssa. " ucap Darren sambil terus berusaha membuat Alyssa sadar.
Wajah wanita itu sudah sangat pucat dan terlihat lemas. Darren yang menyadari tubuh Alyssa terikat, dia segera membuka ikatan itu Setelah berhasil membuka ikatan pada tubuh Alyssa, dia kembali berusaha membuat Alyssa sadar.
" Da-darren. " ucap Alyssa dengan suara yang sangat lemah.
" Iya sayang, ini aku. Maaf aku terlambat datang. Kamu harus tetap sadar ya, kita keluar dari sini sekarang juga. " ucap Darren.
Pria itu menggendong Alyssa ala bridal style. Darren menatap Vincent, lalu melewati pria itu.
Sedangkan Vincent masih memegangi Farrel, namun tanpa dia duga pria itu menyikut dadanya tepat di ulu hati. Pegangan nya terlepas karena merasakan sakit yang luar biasa di bagian ulu hati nya.
Dan Farrel secepat kilat, dia mengambil sebuah katana yang rupa nya sudah di siapkan dan berlari menyusul Darren serta Alyssa.
Vincent yang menyadari itu, berusaha bangkit dan ikut berlari menyusul mereka.
" Kalian berdua harus mati. " teriak Farrel yang dengan secepat kilat menancapkan katana nya pada punggung Darren dan menekan nya dengan kuat agar semakin menancap pada tubuh pria itu.
Darren yang tidak menyadari itu tidak bisa menghindar. Dan Alyssa yang melihat dengan jelas bagaimana Farrel menusuk Darren, terkejut bukan main.
Vincent pun ikut terkejut karena melihat Darren sudah tertusuk dengan katana.
" Darren. " teriak Vincent.
Pria itu menarik tubuh Farrel dan menghajar nya tanpa ampun.
Darren merasakan sakit yang luar biasa. Darah mengalir deras dari dada nya.
Sedangkan Alyssa yang berada dalam gendongan nya juga ikut tertusuk ujung katana itu tapi hanya mengenai bahu nya.
Dengan perlahan Darren menurunkan Alyssa ke lantai. Dia mulai merasa lemas.
Darren menarik ujung katana yang tertusuk di bahu Alyssa tanpa melepaskan katana yang menancap pada tubuhnya.
" Kamu nggak apa-apa? Sebentar lagi anak buah Vincent datang, kamu akan baik-baik aja. Bertahan sebentar lagi ya. " ucap Darren dengan wajah memerah menahan rasa sakit, tapi tetap berusaha untuk tenang di hadapan Alyssa.
Alyssa yang semula syok, akhirnya menyadari katana masih menancap di dada Darren.
" Darren....... " Alyssa mengangkat tangan nya dan memegang wajah pria itu yang mulai memucat.
" Aku nggakpapa, sayang. Dengarkan aku, setelah anak buah Vincent datang kamu harus segera ikut mereka ke rumah sakit. Jangan memikirkan apapun termasuk aku. Mengerti? "
Alyssa menggelengkan kepalanya dengan cepat.
Darren menangkup wajah Alyssa dengan kedua tangan nya yang terlihat gemetar.
" Sa, kamu ingatkan pesan ku dulu? Apapun yang terjadi kamu harus terus bahagia, ada atau tidak nya aku di samping kamu, kamu harus terus bahagia. A-aku mencintai kamu, Sa. Kamu adalah dunia ku, kamu a-adalah kebahagiaan ku. Aku mencintaimu. "
Setelah mengatakan itu, dia mencium kening Alyssa dengan lembut. Sedangkan Alyssa menangis sambil memegangi sisi jaket Darren. Dia meresapi ciuman hangat di keningnya itu.
Setelah selesai mencium kening Alyssa, Darren menatap wajah wanita yang di cintai nya itu.
Alyssa melihat wajah Darren sudah sangat pucat seperti tidak ada aliran darah lagi di tubuhnya.
" Sa, apa kamu mencintaiku? " tanya Darren.
Alyssa langsung menggangguk walau sambil terus menangis.
" Ya, aku mencintai kamu, sangat cinta. Jadi bertahanlah, kita akan keluar dari sini dan menikah. Aku mohon, bertahanlah. " ucap Alyssa.
Darren tersenyum mendengar ungakapan cinta dari Alyssa. Dan perlahan pria itu tidak lagi sadarkan diri.
" Darren....... Bangun, bertahanlah, aku mohon jangan tinggalkan aku. Bangun.... " teriak Alyssa yang membuat Vincent terkejut dan langsung mendekati kedua nya.
Pria itu sedari tadi sibuk menghajar Farrel. Dia sampai melupakan jika Darren membutuhkan pertolongan. Dengan kasar dia melempar tubuh Farrel ke dinding.
Darren kembali membuka mata nya, dia melihat Vincent sedang berusaha untuk mengangkat tubuhnya.
" Kak, to-tolong jagakan mama, Arra, dan Alyssa untuk ku. Li-lindungi lah mereka. " ucap Darren dengan nada yang sangat lemah.
Vincent hanya mengangguk tidak ingin menjawab ucapan adik sepupu nya itu. Mata nya sudah memerah menahan diri agar tidak menangis saat Darren memanggil nya kakak dengan suara lemahnya itu.
" Kak, m-menikahlah dengan Alyssa. A-aku mohon, dengan begitu kau bisa menjaganya dengan baik. Kalian harus menikah. " setelah mengatakan itu, Darren kembali kehilangan kesadaran nya.
Alyssa yang mendengar ucapan Darren merasa tidak percaya jika pria itu meminta sepupunya untuk menikahi nya. Baru saja mereka saling mengungkapkan cinta, dengan mudahnya pria itu meminta pria lain untuk menikahi nya.
Rasa sakit dari luka katana yang menusuk bahu nya tidak Alyssa rasakan. Perasaan sedih, takut, cemas dan marah mendominasi diri nya saat ini.
Vincent menggendong Darren dari belakang, dia sudah berjalan keluar dari gudang. Dan bertepatan dengan itu anak buahnya baru tiba.
Vincent langsung memasukkan tubuh Darren ke mobil.
" Cepat bawa dia kerumah sakit terdekat sekarang juga. Kalian akan menerima hukuman ku karena datang sangat lambat setelah ini. " ucap Vincent dengan nada dingin.
Kelima pria yang merupakan anggota klan Vincent hanya menunduk tanpa berani menjawab.
Mobil yang membawa Darren sudah pergi meninggalkan area gudang itu. Namun Vincent menyadari jika Alyssa belum juga keluar dari gudang.
" Kalian berdua urus pria yang ada di dalam. Buat dia merasakan bagaimana jika anggota tubuh nya satu-persatu lepas dari tempatnya. " perintah Vincent pada dua anak buah yang masih berada disana.
Vincent kembali masuk kedalam gudang itu untuk mencari Alyssa.
Saat dia kembali kedalam, ternyata wanita itu sedang menginjak-injak tubuh Farrel yang sudah tidak sadarkan diri.
Vincent menatap datar pada Alyssa.
" Dia tidak akan mati jika hanya di injak dengan tubuh kurus mu itu. Sekarang cepat keluar, aku harus mengurus adik ku di rumah sakit. " ucap Vincent yang mengalihkan perhatian Alyssa.
Tidak ada lagi keramahan yang ditampilkan pria itu seperti pertama mereka bertemu dulu.
Vincent langsung keluar tanpa menunggu Alyssa.
Alyssa menatap punggung pria berwajah blasteran itu. Dia teringat akan permintaan Darren tadi pada sepupunya itu.
' Kenapa kamu meminta pria lain untuk menikahi ku? Apa kamu tidak mau bertahan dan menikahi ku? Kamu jahat, Ren. Aku marah tapi aku juga mencintaimu. ' ucap Alyssa dalam hati.
Terus lah semangat dalam berkarya, semoga karya barunya lebih ok lagi🔥🔥🔥😍