Pernahkah kamu menyatakan cinta pada seseorang, yang kamu sukai di depan umum?
Celine Ainsley, pernah menyatakan cintanya pada seorang lelaki, kakak seniornya, saat ia duduk di bangku sekolah menengah atas.
Joseph Scott, menolak pernyataan cinta Celine dengan dingin, membuat Celine jadi bahan tertawaan semua teman sekolahnya.
Peristiwa yang sangat memalukan!
Momen itu terjadi, lima tahun yang lalu, dan sekarang tanpa di duga, mereka bertemu lagi di reunian lima tahun sekolah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21.
Celine tidak dapat berkata-kata melihat nuansa kamar sementara, yang di berikan Pamela untuknya.
"Kamar ini Tante yang mendesainnya, ini kamar Joseph saat ia masih bayi sampai usia delapan tahun, dulu Tante sangat menginginkan anak perempuan, sehingga Tante mendandani Joseph seperti anak perempuan!" kata Pamela sembari tersenyum senang, sembari melamun membayangkan penampilan Joseph saat masih kecil.
Haahh!! mata Celine nyaris terbelalak, mendengar apa yang di katakan Pamela. Ia tidak menyangka, Ibu Joseph bisa-bisa nya mendandani putranya itu, seperti seorang anak perempuan.
Tapi kemudian, diam-diam Celine tersenyum lucu membayangkan penampilan Joseph, yang mirip seperti anak perempuan memakai rok.
"Kau mau melihat penampilan Joseph saat masih kecil dulu? ke marilah!" Pamela menarik tangan Celine untuk duduk ke sofa, setelah Celine duduk, Pamela mengambil sesuatu dari laci lemari hias.
Dengan raut wajah yang terlihat senang, dan senyuman yang terus mengembang di bibirnya, Pamela membawa sebuah album ke sofa.
"Lihat, ini kenang-kenangan foto Joseph saat dari bayi sampai usia delapan tahun, Tante sangat menyukainya, lucu kan?"
Pamela menunjukkan foto Joseph saat masih bayi, memakai pakaian bayi perempuan, dan begitu foto selanjutnya, seraya usia Joseph beranjak satu tahun, dua tahun dan seterusnya.
Celine tidak percaya melihat foto album, yang saat ini di perlihatkan Pamela padanya.
Bibir Celine perlahan semakin bergerak melebar, ia menahan senyuman lucu, yang nyaris ingin tertawa.
Foto Joseph sangat mirip seperti dengan anak perempuan, dan terlihat sangat cantik sekali.
Pakaian yang di kenakan pada Joseph, terlihat sekali pakaian modis anak perempuan yang mewah.
Mata Celine terpaku melihat foto Joseph, yang mengenakan pakaian terusan sebatas lutut, terlihat begitu imut dan sangat cantik.
"Apakah Tante sengaja memanjangkan rambut Joseph saat ia masih kecil?" tanya Celine tanpa sadar.
"Ini rambut palsu, karena Joseph tidak mau memakai pakaian wanita, kalau pergi ke sekolah!" kata Pamela menjelaskan.
"Ha ha haa..!" tiba-tiba Celine tidak tahan lagi, ia pun tertawa dengan kencang.
"Ha ha haaa..!" Pamela pun ikut tertawa dengan kencang.
Mereka berdua tertawa dengan kencang, sembari melihat terus foto Joseph, yang terlihat seperti anak perempuan.
"Tante ini cantik sekali, bolehkah aku memiliki nya?" tanya Celine setelah tawa mereka reda.
Celine melihat foto saat Joseph berusia delapan tahun, terlihat begitu imut dan sangat cantik.
"Ambil saja, kau simpan baik-baik buat kenang-kenangan!" Pamela memberikan foto yang diinginkan Celine.
"Terimakasih, Tante" ucap Celine.
Celine menyunggingkan senyuman menyeringai, ia memiliki pemikiran yang jahil di kepalanya.
Foto itu ia selipkan ke dalam dompetnya, dan kembali tersenyum penuh misteri. Ia akan menggunakan foto itu, kalau Joseph mencoba membuat tidak senang hatinya.
"Mulai sekarang kita akan selalu bersama, Tante senang sekali kau bisa tinggal di rumah Tante, rasanya mimpi selama ini jadi terwujud, Tante akhirnya memiliki seorang putri!"
Pamela memeluk Celine dengan erat. Kamar yang ia desain sesuai keinginannya, akhirnya di tempati seorang anak gadis asli.
"Lihat! Tante selalu merawat kamar ini, agar selalu bersih, karena Tante yakin kalau kau akan menempati kamar ini suatu saat!"
Pamela memperlihatkan hasil desainnya, sampai ke ruang pakain, yang ternyata, telah di sediakan Pamela beberapa pakaian wanita.
Celine melihat lemari pakaian yang di tata dengan rapi, tidak sepenuhnya semua pakaian berwarna pink.
Begitu juga lemari sepatu, Pamela telah menaruh beberapa pasang sepatu hak tinggi, yang terlihat begitu mewah, dan tentunya harganya pasti mahal.
"Bagaimana? apakah pilihan ku cocok dengan seleramu?" tanya Pamela, setelah ia memperlihatkan ruang pakaian, yang akan menjadi milik Celine.
Celine tidak dapat menjawab, karena menurutnya ia dan Ayahnya tidak akan lama tinggal di Mansion Scott.
Pamela memperlihatkan sebuah meja etalase, yang terdapat berbagai perhiasan, dan membuat Celine hanya bisa termangu saja.
"Kau boleh memakainya sesuka hatimu, ada beberapa perhiasan ini, dulunya Tante pakaikan pada Joseph!" ujar Pamela sembari tersenyum lucu.
Celine tidak menyangka, Pamela begitu menginginkan seorang anak perempuan, sampai segitunya ia mengubah kamar dan ruang ganti pakaian, lengkap tanpa kekurangan apapun.
Celine merasa semua yang ada di ruang pakaian itu, semuanya barang yang mahal.
Bersambung.....
udh d usir scra hlus,msh ga ngrti....
malu woooyyy....