Azura adalah gadis cantik tapi menyebalkan dan sedikit bar-bar. Dia mendapatkan misi untuk menaklukkan seorang dokter tampan namun galak. Demi tujuannya tercapai, Azura bahkan sampai melakukan hal gila-gilaan sampai akhirnya mereka terpaksa terikat dalam satu hubungan pernikahan. Hingga akhirnya Alfi terpaksa menjalani pernikahan yang sama sekali tak ia inginkan. Akankah benih-benih cinta itu tumbuh seiring kebersamaan mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riska Sutrisno, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
2
"Lho, kata Leon..." Azura berdecak kesal saat sadar ia telah dikerjai oleh Leon, tapi wajah kesalnya tiba-tiba berubah jadi senyum jahil.
"Bapak single toh? Belum punya pasangan?" tanya Azura sambil mengusap dagunya.
"Hmm... I'm single" sahut Pak Salman bangga.
Diperhatikannya wajah pak Salman yang sebenarnya cukup tampan tapi saat pandangan mata Azura jatuh ke atas perut Pak Salman yang seperti ibu hamil 5 bulan, Azura langsung menggeleng-gelengkan kepalanya.
"No my type"
"So, artinya bapak nggak laku dong udah setua ini masih single" ledek Azura seraya tergelak meninggalkan pak Salman yang mukanya sudah merah padam karena kesal.
"Azura" pekik Pak Salman murka.
"Cantik-cantik tapi menyebalkan, untung cantik kalau nggak udah saya pecat dari kemarin dia!" geram pak Salman.
Lalu Azura segera masuk ke kamar ganti dan memakai pakaian khusus pelayan club' malam, sebuah kemeja slimfit berwarna putih dan rok hitam selutut. Beda dari pelayan yang lain yang roknya di atas lutut, Azura justru memakai sebatas lutut karena ia merasa tak nyaman bila menampakkan aset pribadinya. Dia bukanlah wanita yang alim tapi ia cukup pandai menjaga diri, apalagi lingkungan pekerjaannya seperti ini tentu ia harus lebih mawas diri.
Azura memang bekerja di club' malam itu sebagai pelayan tapi bukan pelayan plus-plus ya! Azura hanya bertugas mengantarkan minum. Bila ada yang ingin minta ditemani, maka mereka harus membayar lebih mahal. Biasanya para bos besarlah yang suka melakukan itu, mereka berani membayar dengan harga tinggi agar bisa dilayani para pelayan cantik. Tapi tetap no skinship apalagi lebih, Azura juga tidak menerima tawaran minum alkohol biarpun ia bekerja di club' malam Azura masih tau perbuatan boleh dan tidak boleh. Andai ada pekerjaan yang dapat menghasilkan cuan yang lebih banyak dan tidak berisiko seperti ini tentu ia akan lebih memilih pekerjaan lain itu. Tapi mau bagaimana lagi ia hanya bisa berusaha demi pundi-pundi rupiah yang melimpah.
Selain bekerja sebagai pelayan di club' malam, Azura juga bekerja sebagai kasir di sebuah minimarket. Penghasilannya di sana memang tidak besar tapi cukup untuk kebutuhannya sehari-hari. Apalagi ia juga harus menanggung keperluan adik semata wayangnya yang kini sedang berkuliah di tingkat akhir, perjuangan nya masih panjang.
*****
Langit di luar makin gelap, jalanan pun sudah mulai sepi, tapi tidak dengan tempat hiburan malam seperti club' malam. Di sana justru terlihat begitu ramai. Ada yang menari diiringi musik EDM yang menghentak, ada yang sekedar ingin bersenang-senang dan ada juga yang hanya berbincang sembari minum-minuman beralkohol. Kata mereka minuman itu bisa membuat jiwa dan raga mereka terasa lebih relaks padahal efeknya bisa lebih membahayakan dari sekedar relaks. Belum lagi risiko bagi mereka yang minum sampai mabuk, terkadang orang yang mabuk bisa berbuat sesuatu di luar kesadarannya yang bukan hanya membahayakan diri sendiri tapi juga orang lain.
"Ini minuman nya kak, silahkan di minum" ujar Azura ramah sembari meletakkan sebotol minuman haram dan 2 buah gelas kecil.
"Sama-sama cantik. Duduk di sini yuk temani kakak" goda pelanggan pria sambil mengerlingkan sebelah matanya genit.
"Maaf kak kalau mau ditemani bisa minta yang lain, saya masih sibuk soalnya" tolak Azura ramah, padahal dalam hati ia sibuk mengumpat.
"Dasar kadal buntung mata keranjang, nggak bisa liat cewek cantik dikit main godain!" umpatnya dalam hati, namun bibirnya justru tersungging senyum ramah.
"Yah sayang banget, kalau nggak sibuk lagi mampir ke sini ya! Nih buat kamu" ujar pelanggan pria itu dengan wajah penuh penyesalan, lalu tangan kanannya mengambil beberapa lembaran uang merah dan di selipkan ke genggaman tangan Azura. Azura pun membalas pelanggan itu senyuman yang lebih manis lagi karena merasa senang bisa mendapatkan banyak duit hanya dengan berbicara sedikit manis.
"Wah makasih banget ya kaka! Kakak udah ganteng baik lagi!" puji Azura padahal dalam hati ia mau muntah. Uwekk...
Setelah sedikit berbasa-basi, Azura kembali melanjutkan pekerjaannya hingga tuntas. Jadwalnya bekerja hanya sampai pukul 2 dini hari. Selesai bekerja ia segera berganti pakaian di ruang loker. Matanya berbinar-binar saat melihat lembaran demi lembaran uang merah yang berhasil ia dapat hari ini.
...❤️❤️❤️❤️...
...Happy Reading...
ceritanya bagus, menarik....dan menginspirasi banget...top deh 👍
semangat terus dalam berkarya 💪🥰
semoga sukses dan sehat selalu ya