NovelToon NovelToon
Isekai Summoner

Isekai Summoner

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Reinkarnasi / Sistem / Penyeberangan Dunia Lain / Fantasi Isekai / Game
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: king in yellow

seorang gadis penyendiri sedang nongkrong di game MMORPG, namun ia tertidur di dalam game itu, dan terbangun di dunia yang berbeda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon king in yellow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

genjatan senjata

Sasha keluar dari distorsi portal dan melepas topengnya. "huuf...Outfit 1"

Pakaian yang ia kenakan terbakar dan berganti menjadi pakaian yang biasa ia pakai, melepaskan identitas Bellum dan kembali menjadi Sasha. Kemudian ia duduk di kursi tempat ia duduk terakhir. Ia kemudian mengubur wajahnya di atas buku tebal.

"aaahhh ! Aku tidak bersiap sama sekali ! Ceroboh sekali ! Aku menonaktifkan semua skill pasifku untuk bermain sebagai Belle... Assassin bajingan itu... Untung dia tidak begitu kuat. Kalau dia sedikit lebih cepat aku akan mati konyol di sana..."

Ia kemudian menenangkan dirinya menarik nafas dalam dalam. "iron defense, resistance, divert projectile, magical distortion, lucky star, eureka, quick shield, poison resistance, curse resistance, failing spell, dimensional resistance, time resistance, instant death resistance, silent tongue, eternal bound, empathetic..."

Tubuh Sasha mengeluarkan cahaya sihir. Memproduksi warna, suara dan partikel yang berbeda beda setiap ia menyebutkan nama pasifnya.

"Huuf... Selesai... Rasanya lebih aman ketika semua passiveku aktif. Kalau saja ada orang yang bisa pakai skill instant kill atau manipulasi waktu di sana. Aku akan mati..."

Sasha lalu memikirkan aksinya dan penampilannya di hadapan pasukan Forlass dan Angran. Dan apakah ia mengeluarkan cukup petunjuk kepada mereka ? Petunjuk yang akan mengarah kepada keinginannya ? Secara tidak langsung ia menarik benang dari belakang layar perang dari kedua negeri yang ia tidak tahu sebesar apa atau sekuat apa.

"untung saja aku cukup ahli bermain peran... Di Overworld sebelumnya aku suka bermain peran sebagai seorang Villain... Hehehe... Itu menyenangkan..."

Ia mengingat masa masa dirinya bermain Overworld. Bermain hanya karena ingin bermain. Tidak ada konsekuensi, namun sekarang semua aksinya memiliki konsekuensi dan akibat. Dan memikirkan itu memuatnya merasa takut.

Sasha lalu mengenggam lengannya dengan erat. Begitu erat sampai bergetar. Matanya mulai berkaca-kaca karena tekanan dari pemikiran itu. Namun ia menelan semua itu, menarik nafas dalam dalam untuk menenagkan dirinya. Mau tidak mau ia harus menjalankannya. sampai ia menemukan jalan pulang.

Sasha duduk di situ berjam-jam ia menghabiskan waktu mencari dan membaca buku tentang sihir. Berharap menemukan sihir yang dapat membawanya pulang. Namun ia hanya menemukan orang orang di dunia itu membuat sihir menjadi lebih rumit daripada yang seharusnya.

"apa apaan krang orang di dunia ini... Mereka mempersulit sihir. Padahal tinggal merampal nama sihirnya lalu di arahkan"

Ia lalu mengingat pertarungan sebelumnya. "aku masih tidak percaya Gail dapat menggalahkan metamorfosis black dragon lord... Yah, walau black dragon lord tidak memiliki level begitu tinggi. Tapi dengan jarak seperti itu dia pasti terluka parah... Damage ledakannya lumayan berbahaya..."

Pintu perpustakaan terbuka, menghancurkan kesunyian. Itu Oslar yang masih di gendong oleh Astra, Gail yang di penuhi perban dan Villna ?

"ah ! Kalian kembali... Apa yang terjadi... K-kenapa Gail... Apa yang terjadi aku benar benar bingung, dan kenapa dia ada di sini ! Bukannya kemarin kalian saling bunuh ?!" menunjuk ke arah Villna yang dengan santainya ada di antara mereka.

Villna duduk di sebelah Sasha, namun Sasha mengeser kursinya menjauh. "tenanglah nona Sasha... Kedua belah pihak setuju untuk melakukan genjatan senjata"

"genjatan... Senjata ?"

Oslar mengangguk Astra menaruhnya di kursi kosong kemudian duduk di sebelahnya. "ada pihak ketiga yang mengacau... Kemungkinan besar orang yang sama yang membunuh ksatria Forlass di desa saat itu ?"

Sasha menahan senyuman setelah mendengar genjatan senjata, namun ia berhasil menahan wajah serius bercampur bingung. "maksudmu... Penyihir misterius itu ?"

Astra mengangguk. "begitulah... Dan dia lebih mengerikan dan kuat di banding yang kita duga... Maksudku sangat jauh dari... Pemahaman kami..."

Sasha melohat ke arah Gail. Tubuhnya di penuhi perban. Dari pada armor yang sering ia gunakan sekarang ia mengenakan baju biasa. Luka bakar di wajah dan lengan kananya begitu parah. Rasa bersalah terbalar di dalam tubuhnya.

"healing slime" ia merapal. Sebuah lingkaran sihir di tanganya mengeluarkan lingkaran sihir kecil. Lalu slime keluar darinya.

Sasha lalu menaruhnya di atas mena bundar itu dan menunjuk ke arah Gail. "tolong sembuhkan paman itu"

"hey... Aku tidak setua itu" ucap Gail namun terbungkam perban.

Slime itu kemudian menyebar ke wajah dan lenganya yang terbakar. Sensasi dingin dan melegakan di rasakan oleh Gail. Rasa sakitnya mulai menghilang. Oslar, Astra dan Villna melihat dengan kekaguman.

"sihir penyembuhan macam apa itu ?" tanya Astra dengan bingung.

"itu meregenerasi sell yang rusak ! Tidak mungkin, sihir penyembuhan hanya menggantikan sell yang hilang. Luka bakar, korosi dan racun tidak akan bisa di sembuhkan"

Villna melihat slime yang menyembuhkan luka Gail. "hm... Namun buktinya baru saja ada di hadapan kita... Mahkluk kecil apa itu ?"

"i-itu slime..." Sasha dengan terus terang.

Villna menggelengkan kepalanya. "slime tidak menyembuhkan luka, mereka melelehkan material biologis..."

Sasha kalah tidak tau harus jawab apa ia harus jujur. "aku mengembangbiakkan slime itu dengan cara khusus. Untuk detailnya... Aku tidak bisa memberi tahu kalian karena trauma yang aku alami"

"t-trauma ?"

Sasha mengangguk "aaahhh ! Aku tidak tidur dua hari merawatnya. Lupakan ! Lupakan ! Huuf..."

Slime itu kemudian melepas wajah Gail dan kembali ke tangan Sasha. Gail melepas perbannya, wajah tampanya kembali dengan sempurna seakan tidak pernah tergores.

"pasti sulit... Tapi kalau kamu tidak melakukan itu wajahku tidak akan kembali, terimakasih banyak. Aku sebenarnya tidak terlalu memperdulikan tapi tetap saja terimakasih"

Sasha mengangguk lalu kembali ke tangan Sasha sebelum menghilang menjadi partikel mana dan di serap tubuh Sasha. Oslar menepuk tangannya dengan keras. "baiklah ! Mari kita bicarakan apa yang baru saja terjadi ! Sasha biar aku jelaskan apa yang terjadi.... Jadi kamu mengerti dan bisa mengikuti kami"

Sasha mengangguk. Oslar kemudian memberi detail apa yang terjadi di pertempuran. Bagaimana Belle muncul dan pergi tanpa penjelasan setelah Sasha mengerti mereka langsung memulai diskusi.

Oslar memberikan pendapatnya. "Aku berani bilang Bellum setara dengan penyihir agung sancthum, bagaimana menurut kalian ?"

Villna menggelengkan kepalanya. "kita tahu sekuat apa dia... Tetapi apa motifnya ? Dia muncul, menjatuhkan seekor naga hitam raksasa dan kabur begitu saja."

Astra bersandar di kursinya. "mungkin dia ingin membunuh banyak orang... Dari cara bicaranya aku bisa melihat dia orang yang narsis..."

Gail tidak setuju. "tidak, jika ia memang tujuannya membunuh sebanyak mungkin orang dia tidak akan melakukannya di sana, dia akan memanggil monsternya di kota atau kapital... Walau memang aku melihat sedikit narsisme di perkataanya. Bajingan itu bilang ia hanya memperkenalkan dirinya"

Sasha mulai berkeringat dingin. Setelah semua petunjuk yang ia berikan. Tidak satu pun dari mereka mendekati apa yang Sasha tuju. Ia mulai berpikir ini adalah sebuah kesalahan besar bermain sebagai Belle.

Oslar kemudian melamun mengingat kejadian itu. "dia bilang dia... Manifestasi dari apa yang kalian perbuat"

Sasha mendengar itu. Dia langsung tahu aoa yang harus ia lakukan. Mau tidak mau ia harus mengarahkan pembicaraan ini menuju tujuan awalnya.

"dia bilang apa ? Manifestasi ?"

"semua orang langsung menatap ke arah Sasha"

"Sasha, apa kamu tahu sesuatu ?"

Sasha terdiam, lalu dia mulai berakting. Wajahnya terlihat khawatir. "apakah benua ini sering melakukan perang ?"

Semua orang terdiam mendengar itu. Namun Villna mengangguk. "Forlass dan Angran sering berperang memperebutkan bahan pangan dimusim panen, solier sedang mengalami perang saudara yang memecah negeri itu. Lalu sancthum yang membantu pihak asli pemimpin solier untuk mendapat kedudukan dan kendalinya atas negeri yang sedang pecah itu. Memangnya ada apa ? Bagaimana ini bisa terhubung kepada Bellum ?"

Sasha menghela nafasnya. "Bellum bukan manusia... Dia adalah manifestasi dari perang... Benua ini... Konflik yang ada di dunia ini menarik dan membangunkannya... Selama aku berkelana aku telah mendengar banyak legenda tentangnya... Dia tidak bisa mati, dan suka menyaksikan konflik antar negeri... Awalnya dia hanya akan menonton dari jauh... Sampai ia bosan dan ikut berpatisipasi..."

"maksudmu... Dia abadi ?! Tidak ada yang abadi di dunia ini bahkan dewa saja mati" ucap Astra.

"tapi dia bukan dewa maupun manusia... Dia bukan mahkluk hidup... Dia... Dia manifestasi... Selama ada perang dia akan selalu ada... Satu satunya cara memusnahkannya adalah menghilangkan perang sepenuhnya..."

"itu mustahik" Ucap Gail dengan spontan. "perang tidak bisa di hapuskan begitu saja... Artinya..."

Oslar dengan nada pasrah. "Bellum tidak akan bisa mati..."

Sasha mengangguk. "Dia mengejek kita karena menyebabkan kekacauan dan kematian pada sesama kita sendiri... Dia mengejek kita karena membunuh dan menghancurkan. Jadi dia melakukan apa yang kita lakukan hanya karena dia bisa melakukannya lebih baik dari kita."

Asta mengenggam tongkatnya dengan kuat. "bajingan... Mahkluk underworld itu"

Namun Sasha menggelengkan kepalanya. "dia bukan mahkluk under wolrd walaupun celestial... Ingat dia bisa memangil mahkluk dari dua spektrum sekaligus..."

Di situ mereka baru ingat Bellum memiliki karma 0. Villna di beri penjelasan soal karma oleh Oslar. Dengan begitu dia juga paham dengan kekuatan yang di miliki Bellum dan itu membuat kepalanya sakit.

Villna berdiri. "kalau begitu aku harus pamit dan memberikan informasi ini kepada yang mulia... Aku harap kalian melakukan yang sama, dan membuat genjatan senjata ini lebih lama sampai kita dapat mengurus Bellum"

Oslar mengangguk dan Villna menghilang dari tempat ia berdiri.

1
Xaviere
gass up lagi thor 😁😁👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!