Dia adalah seorang gadis yang cukup liar, dia begitu bukan karena ada unsur kesengajaan tapi karena keadaan yang tidak mendukungnya untuk hidup baik-baik saja.
Keras kepalanya membuat kedua orang tuanya angkat tangan untuk mengurus hidup nya,
Nama nya Ashqia Naura, seorang wanita yang keras kepala, tapi hati nya selembut sultra dan sebersih embun.
Ashqia Naura mempunyai Kakak Laki-laki yang bernama Ashka Afdal dan adik perempuannya yang bernama Kila Ashkaf.
Dikehidupan ini, ntah dia yang kurang beruntung atau hidupnya yang kurang bersyukur, Karena Ashqia memiliki watak yang berbeda dengan kedua saudaranya.
Suatu ketika dia dihadapkan dengan seorang laki-laki yang berasal dari kalangan pesantren, dan dia Putra tunggal dari Kyia yang mempunyai satu pesantren yang cukup ternama di kota tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sariiiiiii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 8
Naura tidak mengindahkan ucapan Nuhud yang panjang kali lebar tersebut, dipikirkannya sekarang adalah pulang, tapi sebelum pulang tidak lupa dia berbelanja dulu di Supermarket yang ada dibawah.
Melihat Naura ingin berdiri dan pergi, Nuhud langsung bertanya kepada Naura. "Mau kemana"
"Ya mau pulang lahh, masa mau nginap" jawab Naura kepada Nuhud yang sok pengen tau apa yang Naura lakukan.
Sebenarnya bukan seperti itu, Nuhud hanya tidak mau ditinggal pergi sendirian di Cafetaria tersebut.
"Yaudah bareng dong" Pinta Nuhud yang langsung mengambil kunci mobilnya yang dia letakan diatas meja.
"Udah dibayar belom?" tanya Naura sedikit mengintimidasi Nuhud.
"Udah, ayok keluar" Ajak Nuhud, Dan mereka berjalan turun bersamaan.
"Lho duluan aja, Gua mau beli cemilan dulu"
"Yaudah biar aku temenin aja, emang mau beli apa lagi, ngak kenyang makan yang tadi" Penuturan Nuhud yang berniat candaan tapi tidak direspon Naura, Naura mengambil keranjang berbelanja yang terus diekori Nuhud.
"Lho kenapa ngekor mulu sih" tanya Naura sedikit risih, karena Naura tidak biasa diekori saat berbelanja kecuali bersama teman-temannya dan juga Tio.
Dan pertanyaannya itu tidak di hiraukan Nuhud yang terus berjalan tapi tidak lagi dibelakang Naura.
Mereka mengelilingi Supermarket yang cukup besar tersebut, dan tidak sadarnya mereka berdua ternyata keranjang Naura sudah berada di tangan Nuhud.
"Cepatan dikit napah jalannya, jalan udah kayak Kura-kura jalan aja" ucap Naura
Naura yang menarik satu persatu makanan yang ada dan dengan sengaja nya Nuhud menukar satu persatu makanan yang dipilih Naura.
"Ini makanan untuk stok sebulan atau setahun nihh" tanya Nuhud yang penasaran karena keranjang nya udah penuh.
"Enak aja lho, Itu stok seminggu Dodol" jawab Naura kesal.
Naura masih mengelilingi Supermarket tersebut, sehingga keranjang berbelanja nya udah penuh dua keranjang.
"Udah yok temenin gua bayar" mereka berdua menuju meja kasir dan membayar berbelanja Naura.
Sembari menunggu, ternyata Nuhud memberi dua es krim dan memberikannya satu kepada Naura.
"Mau es krim nggak"
"Wahh mau dong, thanks ya"
Setelah lama menunggu, tukang kasir memanggil Naura.
"Mbak belanjaannya mau dibayar pake apa" tanya tukang kasir kepada Naura
"Ini mbak, Pake ini aja" Naura memberikan kartun yang diisikan saldo oleh kak afdal.
Dan setelah membayar berbelanja nya, Naura dan Nuhud akhirnya keluar dari Supermarket tersebut.
"Kamu pulang pake apa?" tanya Nuhud
"Gua pulang pake Taksi, Lho pulang duluan aja"
"Yaudah biar aku antar" tawaran Nuhud yang langsung ditolak Naura.
"Nggak, nggak perlu gua pulang pake taksi aja. soalnya belanjaan gua banyak"
"Nggak masalah, aku yang ngantar ayok. bahaya tauu pulang jam segini, apalagi tukang taksi nya habis mabok-mabokan gimana?" ujar Nuhud yang yang sengaja menakutkan Naura dan akhirnya dengan penuh pertimbangan disetujui oleh Naura.
Tidak ada yang mereka perbincangan didalam mobil karena Naura sibuk dengan handphone nya, dan akhirnya Nuhud buka suara.
"Ini rumahmu dimana, aku belum tau dimana rumahmu?" tanya Nuhud kepada Naura yang sibuk dengan handphone nya itu.
"Dikit lagi, Dipersimpangan depan belok kanan." jawab Naura dan akhirnya memperhatikan jalan yang ada didepan.
"Lho bawa mobil sendiri dari Jakarta Hud" tanya Naura segan Nuhud telah mengantarkan nya pulang dengan selamat.
"Iyaa memangnya kenapa"
"Nggak cuma nanya doang" Dan seketika Naura bisa menebak bahwa Nuhud orang kaya, dan berbeda dengan keluarganya yang serba kecukupan.
"Udah Hud, Rumah gua yang itu didepan sebelah kiri. Yang nomor A07"
Dan setelah itu, Nuhud membantu Naura menurunkan barang belanjaannya dan membawa kedepan pintu rumah Naura.
"Kila... Mbak pulang" Panggilan Naura kepada Kila yang sejak dari tadi menunggunya.
Seketika Kila kaget dengan pakaian terbuka Naura, yang hanya menggunakan celana jeans nya yang ia paduka dengan baju kaok pendek yang berwarna hitam.
Dan kila terperanjat kaget karena Naura pulang dengan seorang laki-laki dan Kila tidak memakai hijab. Dengan terburu-buru Kila memakai hijab yang segaja ia gantung dibelakang pintu utama.
"Mbak darimana aja, aku nungguin dari tadi" ucap Kila yang tidak direspon Naura.
"Salim dulu, Kenalin Dia teman mbak" Kata Naura kepada Kila, yang langsung diindahkan Kila.
"Yaudah aku langsung pulang ya karena udah malam juga nih" ujar Nuhud dan memberikan barang belajaan Naura.
"Ehm, Hati-hati dijalan, dan terimakasih yah Hud karena udah nganterin pulang" Ucap Naura kepada Nuhud, dan memberikan barang belanjaannya kepada Kila untuk dibawa masuk kedalam.
"Iyaa, Langsung istirahat ya" Sedikit perhatian Nuhud yang membuat Kila sedikit heran. "Hari senin kamu udah bisa masuk sekolah kan?"
"Ehm iyaa" jawab Naura dan Nuhud langsung pulang karena hari sudah menunjukkan pukul 23:45.
Karenanya Nuhud sudah menghilang dari penglihatannya Naura langsung memasuki rumahnya dan tidak lupa mengunci pintu ruang utama.
"Kila, Mbak langsung istirahat ya, capek soal nya. dan kamu juga istirahat, tidur udah jam berapa ini masih aja begadang" sedikit peringatan Naura kepada adiknya
"Iya mbak baik...."
Walaupun Naura juga suka begadang tapi Naura tidak mau terjadi sesuatu kepada adik semata wayangnya itu, Dan Naura langsung berlalu menuju kamarnya.
Karena memang merasa matanya sudah berat, akhirnya Naura langsung tidur dan ia tidak lupa untuk Bersih-bersih dulu dan mengganti pakaiannya terlebih dahulu.
Selagi Bersih-bersih Naura mendapatkan notif pesan chat dari Nuhud yang membuat Naura penasaran karena sudah tengah malam masih saja mengirim pesan chat yang kurang penting bagi Naura.
"Aku udah nyampe kontrakan, kamu langsung tidur ya dan jangan lupa baca doa dulu"
Dengan sedikit heran Nuhud mengirimkannya pesan chat tengah malam Naura sama sekali tidak berniat membalas pesan chat dari Nuhud tersebut.
Karena meresa pesan chat nya tidak dibalas Naura, Lagi-lagi Nuhud mengirimkan pesan chat untuk Naura.
" Good night Ashqia "
"Ehm iya terimakasih" Balasan singkat dari Naura.
Sebelum terlelap tidur Naura sedikit heran Nuhud mengirimkan pesan chat yang ia rasa tidak penting, dan bahkan dari awal Naura tidak berharap dikabari Nuhud.
Walaupun Nuhud anak dari Kyai yang mempunyai sebuah pesantren yang cukup terkenal di kota nya, Tapi Nuhud bukanlah dari kalangan yang hidup disuatu kalangan pesantren, Dia memutuskan untuk bersekolah diluar pesantren itu karena dia sedikit berkembang dari yang dia fikiran. Dan disini Nuhud bisa merasakan keduanya, kehidupan diluar dan kehidupan dipesantren yang mendidik akhlaknya.
Keesokan paginya, Naura sengaja bangun agak kesiangan karena dia merasa tidak ada yang mau dikerjakan untuk pagi harinya karena Naura dan Kila sekarang sudah lebih tenang soal kebersihan rumahnya dan juga makanan selalu disediakan Buk Lulu.
Naura sengaja bangun jam 11 siang, ia memutuskan untuk keluar kamar dan melihat Kila dan Buk Lulu yang sedang bercanda gurau, dan disana ternyata mereka sedang membicarakan Naura.
Naura yang mendengar namanya disebut langsung menatap tajam kearah Kila yang langsung terdiam karena Naura memberinya tatapan mata yang tajam.
"Ada apa?" Naura keluar kamar yang membawa iPad kesayangannya, Naura yang langsung to the point dan ikut bergabung duduk bersama dua orang tersebut.
"Nggak ada kok mbak..." Jawab Kila bohong kepada mbak nya tersebut,
Naura yang tau Kila sedang berbohong hanya menatap Kila tidak percaya bahwa dia berani berbohong dan tidak ada niatnya memperpanjang masalah tersebut.
"Mbak lapar nggak", tanya Kila yang memang tahu bahwa Naura sedang lapar.
" Iya nih"
"Yaudah makan bareng yuk"
Dan Kila mengajak Naura untuk makan bersamanya dan juga Buk Lulu.
" Kila, Kamu habis dari mana " tanya Naura kepada Kila karena dia melihat kila memakai hijabnya,
"Aku habis joging mbak, Nih aku beli nasi uduk kesukaan mbak tadi dijalan" Ucap kila yang memberikan nasi uduk kesukaan Naura yang sengaja ia belikan untuk Naura.
"Wahh kamu tau aja mbak lagi pengen nasi uduk, ini nasi uduk yang biasakan Kila?" tanya Naura
"Iyaa mbak, makanlah yang banyak. karena besok mbak harus pergi sekolah" penuturan Kila yang hanya direspon senyuman oleh Naura.
Selesai makan, Naura dan Kila duduk diruang tamu dan menyalahkan Televisi yang tidak ada gunanya untuk dinyalakan, karena yang menonton bukan mereka berdua, tapi Televisi lah yang menonton mereka berdua.
Sekarang Naura disibukkan dengan materi pelajaran yang telah dia lewatkan selama satu minggu belakang, Dia mencoba untuk memahami materi yang ada, tapi karena tidak ada yang menjelaskan kepadanya Naura jadi susah sebab dia harus mandiri untuk pelajaran yang sempat ia lewatkan.
"Duhhh mbak pusing kilaaaaa" ucap Naura yang seketika memukuli Kila dengan bantal yang ada ditangannya.
"Mbak kalo pusing jangan mukulin Kila dong, Jadi puyeng kepala kila nihh" keluh Kila yang Lagi-lagi dipukuli Naura,
Dan akhirnya Naura ditinggal sendirian oleh Kila yang suka memukulinya dengan bantal, dengan ketenangan sendiri tanpa keributan apapun.
Naura berhasil untuk memahami pelajaran yang tertinggal olehnya dan itu berkat bantuan Aldi yang selalu memberi sokongan dari belakang untuk lebih paham lagi dalam pelajaran.
Karena hari sudah menunjukkan pukul 21:00 Naura akhirnya memutuskan untuk berpindah ke kamarnya dan mencari buku yang mau dia pelajari dulu untuk besok pagi, seperti biasa rutinitas nya dimalam hari
"Ini materi yang mana sih, kok aku nggak faham sedikit pun"
"Aduuuhhhh pusing, kalo gini caranya mah"
"Nyesel banget libur satu Minggu ini"
"Bodoh lho rak, memahami ini aja nggak bisa"
"Atau nanti aku minta jelasin sama Aldi aja ya"
Naura bermonolog sendirinya, Naura belajar terlebih dahulu sebelum tidur, dan tidak lupa menyantap cemilan yang dia beli sewaktu di Supermarket.
Dan Naura baru sadar bahwa makanannya sengaja ditukar Nuhud, dan itu bukan satu atau dua makanan yang sengaja ditukar, karena Naura tau betul makanan yang ia beli di Supermarket.
"Dasar anak itu, maunya apa sihh berani-beraninya dia dengan sengaja menukar cemilan yang aku beli, dan ini hampir semuanya lagi, makanannya ditukar, bener-bener" Monolog Naura yang kesal karena Nuhud sengaja menukar makanan yang ia beli.
Dengan rasa kesalnya Naura tidak lagi ada Mood untuk belajar malam ini, karena ulah Nuhud yang sengaja menukar cemilan yang ia beli, dan akhirnya Naura memutuskan untuk tidur malam itu.