TAMAT
.
Kisah Kaisar yang hidup dalam keluarga yang tidak utuh, Ayahnya menceraikan sang Ibu dan lebih memilih cinta pertamanya semasa muda dulu.
Sang Ibu terpaksa meninggalkan Kaisar karena ancaman suaminya sendiri, ia pergi membawa bayi perempuan yang masih berada diperutnya dan terlahir dengan nama Keiina yang tidak diketehaui keberadaannya oleh suaminya.
Kaisar tumbuh menjadi anak yang penuh dengan dendam dan sangat membenci sang Ayah juga istri yang sudah merebut posisi ibunya, di masa depan ia mencari keberadaan sang ibu dan adik yang belum pernah ia temui.
Apa yang terjadi dengan hubungan Kakak beradik antara Kaisar dan Keiina?
Akankah mereka saling mengenali saat bertemu untuk pertama kalinya?
Bagaimana saat cinta menghampiri Kaisar maupun Keiina, akankah pengkhiatan sang Ayah membuat mereka trauma dan membatasi diri?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shann29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 31
Kaisar segera pulang menuju sebuah tempat bernama rumah, ia begitu merindukan orang orang di sekitarnya. Kaisar pun memberikan sebuah kejutan untuk Adelia dan juga Keiina.
Adelia dan Mutia tengah duduk di halaman belakang sambil menikmati teh herbal yang akhirnya bisa Mutia nikmati kembali, teh herbal yang begitu cocok dengan lidahnya dan hanya Adelia yang bisa membuatkannya. Sementara Keiina, ia asik mengobrol bersama Nina, Keiina sangat cocok sekali dengan Nina membuat Keii merasa nyaman berbicara dengan Nina.
"Nyonya Oma, Nyonya besar, Tuan muda Kai sudah berada di halam rumah dan meminta Nyonya Oma dan Nyonya besar juga Nona muda Keii untuk menyusulnya." Ucap Pak Pur dengan hormat.
Adelia dan Mutia saling pandang, mereka melempar tanya lewat tatapannya, tidak biasanya Kaisar seperti ini. Namun mereka pun akhirnya berdiri dan menyusul Kaisar yang sudah menunggunya.
Kaisar tersenyum mengembang saat melihat Adelia yang menggandeng Mutia. Adelia benar benar Mama yang sempurna untuk Kaisar, hatinya begitu lembut dan baik. Tidak perduli Mutia yang hanya mantan mertuanya namun Adelia tetap menyayanginya.
"Kai..." Panggil Adelia.
"Ma, lihatlah, Kai membelikan Mama sebuah mobil." Ucap Kaisar bangga.
"Untuk apa, Kai? Di rumah ini sudah banyak sekali mobil." Kata Adelia.
"Tapi di rumah ini belum ada mobil atas nama Mama, Kai membelikannya untuk Mama." Ucap Kaisar.
Mutia mengusap lembut lengan Adelia. "Terimalah, Adel. Kaisar ingin membahagiakanmu." Ucapnya tulus yang menyetujui sikap Kaisar.
Adelia tidak ingin mengecewakan Kaisar dan menerima pemberian putranya itu.
"Dan yang itu mobil untuk Keii." Ucap Kaisar sambil menunjuk sebuah mobil berwarna putih.
"Kai, Keii tidak bisa menyetir." Kata Adelia.
"Ada supir yang akan menemani Keii, Ma. Jangan khawatir." Balas Kaisar.
Mata Keiina berbinar. "Benarkah ini untukku, Kak?" Tanya Keiina dan tentu saja Kaisar mengangguk.
Keiina melompat kegirangan dan Kaisar tertawa melihat hal itu.
"Peluk aku atau ku ambil kembali mobilmu, Keii." Ucap Kaisar dan tanpa berpikir Keiina segera berhambur memeluk Kaisar.
"Terimakasih Kak Kai, aku sangat menyayangimu." Ucap Keiina tulus dan membuat hati Kaisar terus menghangat.
Kaisar sangat bahagia karena kini hidupnya di penuhi dengan limpahan kasih sayang yang nyata dari keluarganya.
"Bolehkah aku belajar menyetir, Kak?" Tanya Keiina penuh harap sambil melerai pelukannya.
"No!!" Jawab Kaisar tegas.
"Kenapa, Kak?" Keiina mengerucutkan bibirnya.
"Kamu belum tau daerah Kota, Keii. Nanti kesasar." Kata Kaisar memberi pengertian.
"Tapi kan jaman sekarang canggih Kak, sudah ada maps." Ucap Keiina membujuk.
Kaisar menggelengkan kepalanya, "Sekali tidak tetap tidak. Kamu akan pergi kemanapun di antar oleh supir." Ucap Kaisar lagi.
Kaisar akan menjaga sang adik semaksimal mungkin.
"Keii, menurutlah pada Kakakmu. Dia mengkhawatirkanmu, Sayang. Kakakmu hanya ingin menjagamu." Ucap Adelia dan di dukung oleh Mutia.
Keiina akhirnya mengangguk, ia dengan antusias melihat mobilnya sendiri, hadiah termahal yang pernah ia miliki. Kaisar benar benar memanjakan Keiina, bahkan Kaisar membelikan Keiina sebuah ponsel keluaran terbaru dengan harga fantastis.
Hidup Keiina benar benar berubah, tanpa di minta semua kebutuhan Keiina sudah terpenuhi, namun hal itu tidak membuat Keiina lupa daratan, ia tetap menyayangi Kaisar sebagai Kakaknya meski jika tidak mendapatlan kemewahan sama sekali.
Hubungan Keiina dengan Ryu pun masih berjalan di tempat, apa lagi kini Ryu lebih banyak menetap di daerah pesisir pantai karena bertanggung jawab penuh pada klinik yang tidak akan lama lagi berubah menjadi sebuah rumah sakit yang akan di kelola oleh Ryu.
Kaisar meminta Ryu untuk lebih bersabar menunggu Keiina jika dirinya memang serius dengan Keiina. Ryu mengerti hal itu, Ryu berpikir Keiina seperti ini karena baru saja menemukan keluarga nya yang lain.
Sebulan berlalu..
Tring...
Sebuah pesan, masuk ke dalam ponsel Anhar.
"Tuan, maaf baru menghubungimu. Aku Keii ingin memberitahu jika Jas milik Tuan, sudah selesai ku laundry." ~Keiina~
Anhar menerima dan membacanya, ia tersenyum setelah membaca pesan yang di kirim oleh Keiina.
"Besok kita ketemu lagi di cafe kemarin ya, cafe kejora untuk sekalian makan siang." Balas Anhar.
"Oke, Tuan. Sekali lagi maaf baru mengabarimu karena aku tengah sibuk mencari kerja." ~Keiina~
Keiina menghela nafas dan langsung menghapus isi pesannya di ponselnya yang lama. Ia hanya takut jika suatu saat ada yang membaca pesan di ponsel lama nya itu.
"Tuan Anhar, selamat datang di karma mu." Gumam Keiina yang sudah mempersiapkan pembalasannya pada Anhar maupun Riska.
Keiina memgambil ponsel barunya yang diberikan oleh Kaisar dan membukanya, ia mencari informasi tentang anak tiri Anhar yang tak lain adalah Reno. Dengan mudah, Keiina menemukan nama Reno melalui jejaring media sosial.
"Ternyata dia orang yang sangat payah, banyak gaya padahal pengangguran." Kata Keiina dengan melihat satu persatu postingan milik Reno di media berlogo F biru dan berlogo kamera kotak itu.
**
Keiina melambaikan tangannya saat melihat Anhar masuk ke dalam cafe dan mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Keiina. Anhar segera berjalan menuju meja di mana Keiian duduk menunggunya.
"Tuan, ini Jas anda." Ucap Keiina sembari memberikan paperbag pada Anhar. "Maaf aku lipat dan tidak di gantung, karena aku kesulitan untuk membawanya." Ucapnya lagi.
Anhar menerimanya dan tersenyum. "Tidak apa, sudah ku bilang tidak perlu di cuci." Balas Anhar dengan ramah.
"Belum pesan minuman dan makanan?" Tanya Anhar kerena melihat meja yang masih kosong.
Keiina menggelengkan kepalanya.
"Kalau begitu kita pesan makanan, kamu mau pesan apa?" Tanya Anhar.
Keiina menggigit bibir bawahnya, "Air mineral saja." Jawabnya.
Anhar mengernyitkan dahinya. "Kenapa hanya air mineral?" Tanya Anhar lagi.
"Tidak apa, Tuan. Hanya saja harga makanan dan minuman di sini kan lumayan, Tuan." Ucapnya dan membuat Anhar tertawa.
"Aku akan mentraktirmu." Katanya Anhar.
Pada akhirnya Anhar memesankan dua makanan dan dua minuman untuk mereka nikmati.
"Kamu bilang sibuk mencari pekerjaan?" Tanya Anhar.
Keiina mengangguk. "Di kota susah sekali mencari kerja, apa lagi aku hanya lulusan D3 dan umurku sudah dua puluh lima tahun." Ucapnya sendu.
Entah mengapa Anhar merasa iba pada Keiina. "Di mana orang tua mu?" Tanya Anhar.
"Ibu ku di daerah, berjualan kue disana. Ayahku entah di mana, dia mencampakan ibu dan juga aku." Ucapnya sedikit menyindir Anhar.
"Sepertinya aku akan kembali saja ke daerah jika minggu ini masih juga belum mendapatkan pekerjaan." Imbuhnya lagi.
Anhar yang mendengar hal itu segera mencegahnya. "Jangan." Ucap Anhar tiba tiba.
"Gotcha." Batin Keiina
(Gotcha\=Kena kau).
"Akan ku bantu kamu mendapatkan pekerjaan, aku mempunyai banyak teman yang memiliki perusahaan, coba nanti aku akan cari infonya." Ucap Anhar lagi, ia akan membantu Keiina agar Keiina tidak pergi dari kota dan kembali ke daerah, meski Anhar sendiri tidak mengerti mengapa ia seperti itu.
"Benarkah, Tuan?" Tanya Keiina berbinar, tentu saja hanya akting semata.
Anhar benar benar berjanji pada Keiina, ia akan segera memberikan kabar lewat pesan singkat pada Keiina. Anhar akan mencarikan pekerjaan di salah satu perusahaan milik temannya, Anhar tidak akan memasukan Keiina di perusahaan WG group meski hanya di anak cabang perusahaan karena Anhar tidak ingin jika Kaisar mengetahui Anhar membantu seorang gadis yang seumuran dengannya. Ia tidak ingin sang putra berpikir macam macam.
...****************...