NovelToon NovelToon
Cinta Tapi Terpendam

Cinta Tapi Terpendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Kantor
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: ErvhySuci

Mencintai atau dicintai?
Tapi kenyataannya memang tidak seindah dalam khayalan.
Antara mementingkan perasaan atau ego yang didahulukan.
Tapi cinta memang tidak pernah salah. Karena cinta bisa hadir di hati siapapun , kapanpun , dan di manapun.
Entah itu di sengaja atau tidak disengaja , cinta akan bersemi walaupun terpaksa.
Tapi , bagaimana dengan cinta yang terpendam?
Ego yang tinggi itu apakah bisa terhempas oleh kekuatan cinta?

Let's go , follow my story...
Dan kamu akan tau , betapa rumitnya kisahku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ErvhySuci, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 030 Day 4

Bersama Rezza dan ibunya tercinta , Aera kini berada pada sebuah toko pusat oleh-oleh khas Jogja. Di dalam , Aera bingung harus membeli yang mana. Semua yang di display sungguh terlihat begitu menarik.

Rezza membawakan kerajaan belanjaan yang sudah terisi sepuluh pack bakpia kukus dengan berbagai macam varian rasa. Ada pula cemilan bernama Yangko , juga dengan varian rasa yang komplit. Aera memasukkan sepuluh pack ke keranjangnya.

Ada lagi yang menarik mata Aera , coklat Monggo. Ia sendiri sebagai penyuka cokelat , ia pun dengan senang hati memasukkan cokelat itu ke dalam keranjang.

"Apa lagi ya bu?" ucap Aera pada ibunya.

"Ini juga enak loh sayang , ini beda dari yang itu." ucap ibu Hanum dengan menunjukkan kue bakpia pathok 25 yang di dalamnya berisikan rasa yang berbeda.

"Boleh juga deh , masukin Bu." ucap Aera dengan mengangguk.

"Mau berapa ?" ucap ibu Hanum.

"Berapa ya , enam cukup deh Bu. Isinya yang ini kan banyak." ucap Aera.

"Apa lagi? Berat tauk." ucap Rezza sembari meletakkan keranjang itu di lantai.

"Hehe bentar ya..." ucap Aera dengan tersenyum.

"Apa lagi ? Udah banyak ini." ucap ibu Hanum.

"Buat di rumah. Aku ambil dulu yang sama kayak ini. Sebentar tunggu aja di sini." ucap Aera yang kemudian pergi mencari sesuatu lagi.

Aera mengambil dua pack bakpia kukus , dua pack kue Yangko , satu pack coklat Monggo , dan satu pack bakpia pathok. Itu adalah cemilan untuk di buka di rumah sendiri.

"Udah cukup , ini aja deh kayaknya. Ayo ke kasir." ucap Aera sembari menunjuk ke arah kasir di depan.

"Habis berapa ini kira-kira ya?" ucap Rezza .

"Kita lihat aja." ucap Aera dengan tersenyum sembari berjalan menuju kasir.

Keranjang di letakkan di atas meja dan kasir pun mulai menghitung.

"Uang kamu beneran masih ada nak? Biar ibu aja yang bayar ya." ucap ibu Hanum dengan tenang sembari menunggu kasir selesai menghitung total belanjaan di meja.

"Enggak ibu , aku masih ada uang. Ibu jangan khawatir." ucap Aera dengan tersenyum.

"Aera kamu ini benar-benar ya." ucap ibu Hanum dengan tersenyum.

Aera hanya tersenyum. Gaji yang selama ini ia terima dari pekerjaannya sebagai sekretaris itu memang lebih dari yang ia kira. Tak jarang ia sering mendapatkan bonus tertentu dari bosnya.

Dan Aera yang memang tipe perempuan yang tidak suka berfoya-foya , ia berhasil mengisi saldo rekeningnya cukup banyak.

"Apa ada tambahan lagi mbak belanjaannya ?" ucap kasir itu yang sepertinya sudah selesai menghitung total belanjaannya.

"Sudah mbak , itu aja. Berapa mbak totalnya ?" ucap Aera dengan ramah.

"Baik mbak , silahkan ini total belanjaannya." ucap sang kasir itu sembari menunjukkan layar notebook yang sudah tertera daftar barang belanjaannya.

"Oke mbak , sebentar." ucap Aera dengan tersenyum sembari membuka dompetnya dan mengambil kartu ATM nya.

"Ini mbak." ucap Aera sembari memberikan kartu ATM tersebut kepada kasir.

"Baik." ucap kasir itu yang kemudian menggesek kartu ATM itu pada mesin dan menunjukkan pada Aera untuk konfirmasi pin.

"Sudah mbak , dan ini barangnya. Terimakasih banyak sudah berkunjung. Sampai jumpa kembali." ucap kasir itu setelah mengembalikan kartu ATM dan menyerahkan kantong plastik besar itu pada Aera .

"Iya mbak , makasih ya." ucap Aera dengan tersenyum.

"Rezza , tolong di bawain." ucap ibu Hanum yang kemudian lelaki itu langsung membawa sekantong plastik berisi makanan itu berjalan keluar untuk kembali ke mobil.

Rezza meletakkannya di bagasi mobil. Semua sudah memasuki mobil dan siap untuk jalan.

"Udah kan ? Mau kemana lagi nih?" ucap Rezza pada kakaknya.

"Kita pulang aja dulu." ucap Aera sembari membuka kunci pada layar ponselnya.

Rezza pun mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang melaju pada jalan raya.

Sedangkan Aera , ia masih bingung untuk memilih sesuatu. Ia ingin sekali membawakan sesuatu yang menarik untuk ibu Henny. Yang jelas bukan berupa makanan.

"Ibu , selain makanan tuh kalau yang terkenal dari Jogja itu apa aja ya ?" ucap Aera pada ibunya di sampingnya.

"Apa ya , banyak sih. Batik , kerajaan tangan kayak miniatur , cinderamata , tas kulit tas anyam. Banyak kok. Mau cari lagi?" ucap ibu Hanum.

"Iya Bu , yang bagus apa ya?" ucap Aera.

"Coba kamu lihat dulu di google. Mungkin bisa menginspirasi." ucap ibu Hanum.

"Iya deh." ucap Aera dengan tersenyum yang kemudian searching google.

"Memangnya untuk siapa nak?" ucap ibu Hanum.

"Itu Bu buat ibu dari bos aku. Kemarin yang kasih cuti itu dia Bu. Namanya ibu Henny. Dia baik banget orangnya. Dia pemilik butik terkenal , dan belum lama kemarin aku di kasih gaun Bu. Cantik banget gaunnya. Makanya sekarang aku mau kasih sesuatu yang menarik buat ibu Henny. Dia seumuran ibu loh." ucap Aera bercerita dengan tersenyum.

"Ibu ikut seneng dengernya. Itu berarti selama bekerja , kamu di perlakukan dengan baik kan ?" ucap ibu Hanum juga dengan tersenyum.

"Iya lah Bu. Tapi semenjak perusahaan di pimpin sama anaknya , ibu Henny fokus ke butik sih Bu. Datang ke kantor tuh jarang banget." ucap Aera.

"Apa bos kamu yang kemarin Videocall itu ya?" ucap ibu Hanum.

"Iya Bu. Dia juga baik kok Bu orangnya." ucap Aera.

"Sepertinya masih muda ya. Dia sudah menikah ?" ucap ibu Hanum yang membuat Aera heran.

" Belum nikah Bu. Emang kenapa bu?" ucap Aera.

"Dia tampan ya. Sepertinya lelaki yang baik." ucap ibu Hanum dengan tersenyum.

Entah mengapa , ucapan ibunya sukses membuat Aera kebingungan menentukan ekspresi wajahnya.

"Dia emang tampan , baik , dia juga pekerja keras. Banyak yang menginginkan dia Bu." ucap Aera.

"Termasuk kamu nggak ?" ucap ibu Hanum dengan menyenggol siku putrinya itu.

"Hah? Ibu kok ngomong gitu. Udah ah Bu , aku lagi nyari tas nih." ucap Aera.

"Maksud ibu tuh cuma mau memastikan aja mbak , apa perasaan mbak tuh aman atau enggak. Selain ketemu setiap hari di kantor , kan mbak sering juga pergi sama dia untuk bertemu klien di luar kantor. Kalau di antara kalian nggak ada sesuatu sih itu luar biasa. Iya gitu kan Bu ?" ucap Rezza dengan santainya berbicara .

Dan ucapan Rezza membuat ibunya tersenyum seolah mengisyaratkan bahwa perkataannya memang benar.

"Aku tuh baik-baik aja ibu. Oh iya Bu , gimana kalo ini?" ucap Aera dengan menunjukkan gambar sebuah tas.

"Dowa melati medium tote bag , itu tas mahal nak tapi ya memang bagus sih." ucap ibu Hanum.

"Nggak apa-apa Bu , kayaknya ini cocok deh." ucap Aera dengan tersenyum.

Ia pun segera mencari tau dimana ia bisa mendapatkan tas tersebut. Aera pun menyimpan lokasinya yang berada di Sleman, tepatnya di kecamatan Godean.

"Gimana kalau kita langsung aja kesana?" ucap Aera.

"Kemana ?" ucap Rezza .

"Ke Godean." ucap Aera dengan tersenyum.

"Ya ampun. Ya udah deh , mumpung masih sore juga." ucap Rezza yang kemudian memilih rute menuju lokasi.

Lega sudah rasanya setelah mendapatkan sebuah barang untuk di bawa ke Jakarta.

Aera pun menatap sekeliling menikmati perjalanan yang ia tempuh.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...Next......

1
Rita Riau
pak bos kayaknya ada rasa tuh Ra kekamu,,🤔😍
Muna Junaidi
Ter baik thor
Rita Riau
izin mampir Thor,,, kayaknya seru nih
vii~Suci❤️: makasih banyak kak🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!