NovelToon NovelToon
Terjerat Gairah Kakak Ipar

Terjerat Gairah Kakak Ipar

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Cinta Terlarang / Aliansi Pernikahan / Romansa
Popularitas:3M
Nilai: 4.7
Nama Author: santi.santi

BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN!!!❌❌❌

Nessa Ananta atau biasa di panggil Eca, gadis yang baru saja lulus kuliah akhirnya kembali ke Ibu kota setelah menempuh pendidikannya di luar kota.
Tapi apa jadinya jika kembalinya ke rumah Kakaknya justru mendapat kebencian tak beralasan dari Kakak iparnya.

Lalu bagaimana kisah hidup Eca selanjutnya ketika Kakaknya sendiri meminta Eca untuk menikah dengan suaminya karena menginginkan kehadiran seorang anak, padahal Kakak iparnya begitu membencinya?

Kenapa Eca tak bisa menolak permintaan Kakaknya padahal yang Eca tau Nola adalah Kakak kandungnya?

Lalu apa penyebab Kakak iparnya itu begitu membencinya padahal mereka tak pernah dekat karena Eca selama ini ada di luar kota??

Apa yang terjadi sebenarnya??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kena pelet

"Apa yang Eca maksud itu? Apa yang tidak aku tau tentang kalian berdua?"

"Emm, sebenarnya aku membuat Eca menyetujui pernikahan ini dengan mengatakan kalau aku punya sesuatu yang mungkin aja jadi petunjuk untuk menemukan orang tua kandungnya?"

Bara terkejut bukan main. Jadi itu alasan Eca sampai nekat menyetujui pernikahan mereka. Bara memang sempat ragu kenapa Eca dengan mudah menerima permintaan Kakaknya hanya karena rasa hutang budi. Padahal hutang budi bisa di balas dengan cara lain kalau menurut Bara.

"Tapi kamu memang punya petunjuk itu kan? Ini bukan akal-akalan kamu aja untuk menekan Eca kan sayang?"

"Tentu aja sayang, mana mungkin aku berbohong sampai sejauh itu. Tapi aku akan memberikan itu pada Eca setelah perjanjian kalian selesai"

"Kalau sampai kamu bohong, aku nggak akan memaafkan kamu sayang"

"Iya iya sayang, sekarang kamu tanda tangani dulu surat perjanjiannya" Pinta Nola sambil bergelayut manja di lengan Bara.

"Nanti aku akan menandatanganinya tapi aku perlu membacanya dulu. Sekarang aku mau mandi dulu, gerah sekali"

"Ya udah deh, ayo kita ke kamar. Malam ini kamu sama aku kan?" Nola meminta pada suaminya dengan manja.

"Iya" Bara membalasnya dengan senyum juga kecupan singkat di pelipis Nola.

🍀🍀🍀

Malam semakin larut, semua makhluk di langit yang sama dengan Bara mulai memejamkan matanya. Aktivitas yang di lalui setiap orang dari pagi hingga petang tentu menguras tenaga hingga di malam yang sunyi ini membuat mereka terlelap dalam tidurnya.

Nola juga terlihat kelelahan setelah pergulatan yang mereka lakukan beberapa saat lalu hingga kini Nola sudah hanyut dalam tidur lelapnya.

Tapi, Bara yang juga sudah sangat lelah sebenarnya, justru masih terjaga. Dia sama sekali tidak bisa memejamkan matanya sama sekali. Perasaanya tak tenang badannya juga terasa tak nyaman karena suatu hal.

Tangan Bara kembali menyentuh bagian paling berharga di tubuhnya. Aset tak ternilai milik Bara sekaligus kebanggaannya itu masih mengeras dan tegang. Bara begitu tersiksa padahal dia sudah melakukan pelepasan bersama Nola tadi. Tapi adik kesayangannya itu belum juga mau tidur.

Hal itu pernah Bara alami beberapa waktu yang lalu. Di mana selepas bermain dengan Nola, dia masih merasakan h*rat yang luar biasa karena bayangan wajah Eca. Harum rambut dan kulitnya yang tiba-tiba tercium di hidung Bara membuat tubuhnya kembali bereaksi.

Hingga akhirnya Bara memilih keluar dari kamar. Duduk di ruang tengah sendirian dengan memakai kimononya.

Bara yang sudah menikmati permainan solonya tak bisa berhenti walau dia melihat Eca keluar dari kamar dengan mata setengah terpejam.

Bukannya menghentikan permainannya, Bara justru semakin memanas karena melihat wanita yang menjadi fantasinya ada di depan mata.

Bara merasa dirinya sudah benar-benar tidak waras saat itu.

Rasa malunya hilang begitu saja, saat Eca terpaku di tempatnya dengan tangan gemetar karena melihat aksinya itu. Bahkan Bara tetap tenang saat permainan solonya mencapai puncak. Dia justru merasa lega dan begitu puas setelah h*sratnya tersalurkan setelah tertahan sejak tadi.

Bara akhirnya memilih keluar dari kamarnya. Dia tidak bisa seperti itu terus menerus. Jika waktu itu Eca sempat menjadi fantasinya yang jelas-jelas salah dan terlarang, tapi kini Eca sudah halal untuknya.

Tapi Bara ingat jika Eca tak mau di sentuh olehnya. Apa yang tadi malam mereka lakukan juga tanpa persetujuan dari Eca.

"Shhhh, ada apa denganku sebenarnya?" Bara mengacak rambutnya.

Selama lima tahun menikah dengan Nola, tak pernah sekalipun Bara tergoda dengan wanita lain, mau secantik apapun wanita itu, mau semolek apapun tubuhnya, tapi tetap tidak ada yang bisa menggantikan Nola di hatinya.

Tapi semenjak kedatangan Eca, semuanya berubah. Meski dia sudah berkali-kali mengusir bayangan Eca, tapi tetap saja wanita itu selalu menghantui pikirannya.

Cklek...

Bara tak menyangka jika kamar Eca tidak di kunci. Padahal dia tau kalau malam ini Bara tidur bersama Nola karena tadi saat makan malam, Nola sudah mengatakannya pada Eca.

Perlahan Bara mendekat ke ranjang di mana istrinya sedang berbaring terlelap.

"S*al!!"

Bara mengumpat karena tubuhnya semakin bereaksi karena melihat tubuh Eca saat ini. Sepertinya pilihannya untuk masuk ke dalam kamar Eca adalah pilihan yang salah.

Bara semakin menatap tubuh istrinya dengan penuh minat. Eca yang berbaring sedikit miring dengan tangan yang kananya di jadikan bantalan serta kaki kirinya yang dibekuk menindih kaki kanannya, sungguh membuat Bara menggila.

Apalagi tali kecil di pundak kirinya melorot sampai ke lengan membuat salah satu buah d*da Eca menyembul keluar. Belum lagi paha Eca yang mulus itu terlihat mengundang Bara untuk semakin mendekat.

Ingin rasanya Bara menerkam Eca sekarang juga tanpa mengingat janjinya sendiri pada Eca.

Bara mulai mendekat, dia bersimpuh di samping Eca. Tangannya bergerak menyingkirkan anak rambut di dahi Eca.

Untuk sejenak, Bara mengagumi kecantikan Eca. Mungkin memang Eca sering di sebut mirip dengan Nola. Tapi jika di lihat dengan teliti, mereka berdua tidak mirip sama sekali. Mungkin karena postur tubuh mereka saja yang hampir sama juga rambut panjang bergelombang di bagian ujungnya milik mereka berdua yang membuat Eca terlihat menyerupai Nola.

"Kenapa kamu bisa membuatku seperti ini Ca? Apa yang kamu miliki dalam dirimu sebenarnya?"

Bahkan Bara sebelumnya pernah berpikir jika dirinya mungkin saja terkena pelet atau semacam ajian jaran goyang seperti lagu yang sempat booming beberapa tahun yang lalu.

Mata Bara mulai turun ke bawah. Menatap sesuatu yang tadi malam sudah ia rasakan untuk pertama kali. Sekarang benda itu sedikit menyembul dengan satu titik di tengahnya yang terlihat menonjol.

"Dia tidak pakai b*a? Apa sengaja dia ingin menggodaku?" Gumam Bara. Tapi setelah itu timbul senyuman licik di bibirnya.

Bara mulai menurunkan tali dress milik Eca yang sudah turun hingga lengan. Kini Bara bisa melihat benda kenyal itu dengan leluasa.

Mata Bara menatapnya dengan penuh kekaguman. Jakunnya juga sudah bergerak naik turun sejak tadi.

Bara mulai menyentuhnya dengan lembut. Menekan juga mer*masnya dengan penuh perasaan.

"Sshhh" Bara mendesis karena tak kuat menahan gejolaknya sendiri.

Bara tak peduli jika nanti Eca bangun karena ulahnya. Kini dia mulai meraup bulatan kecil itu dengan lahap. M*ngh*sap, mel*mat, serta sesekali li*ahnya menari di atasnya.

"Emmhh.." Bara melirik ke atas karena mendengar lenguhan suara Eca.

Tubuh Eca juga mulai bergerak, pasti karena merespon apa yang Bara lakukan. Bukannya berhenti, Bara justru semakin semangat bermain di d*da Eca.

"M-mas, apa yang kamu lakukaannhhh!!" Eca tersadar sepenuhnya.

Dia mencoba menjauhkan kepala Bara dengan menarik rambut pria itu tapi Bara justru semakin kuat menekannya.

"Mashh lepashh!! Bukannya kamu sama Mbak Ola malam innihhh.." Suara serta nafas Eca tersengal-sengal. Tubuhnya tampaknya mulai memberikan respon pada sentuhan Bara meski dirinya menolak.

"Iya tapi aku ingin bersamamu sebentar saja!"

Bara langsung mengubah posisinya, dia naik ke ranjang dan kembali memenjara tubuh Eca di bawahnya.

"Tapi Mas, ak.." Bara langsung membungkam bibir Eca.

Namun lagi-lagi penolakan yang ia dapat. Eca tak mau membalas ciumannya bahkan terus memberontak. Buliran bening selalu menetes dari ujung mata Eca ketika Bara menyentuhnya seperti itu.

Tapi lama-kelamaan, Eca melemah karena ciuman Bara yang di lakukan Bara terasa begitu lembut. Bara memainkan bibir Eca dengan penuh perasaan, meski begitu Eca belum mau membalasnya. Dia hanya memberikan akses saja bagi Bara.

Lama bermain di sana, Bara mulai turun. Dia mengecup dan membasahi leher Eca dengan l*dahnya. Terkadang Bara juga menghi*sapnya dengan gemas.

Tangannya juga tak tinggal diam karena bermain di salah satu buah milih Eca. Saat Bara membuka matanya. Dia melihat Eca yang mengigit bibir bawahnya.

Bara tau istrinya itu tentu sedang melawan reaksi dari tubuhnya sendiri. Bara justru senang, memang itu tujuannya. Dia ingin memberikan sentuhan-sentuhan pada tubuh istrinya, dan membuat istrinya itu terbiasa dengan sentuhannya.

Malam ini Eca kembali menggelinjang hebat hanya karena sentuhan Bara di bagian atasnya saja.

Eca kini kembali lemas dengan mata yang tertutup seperti tadi malam.

"Tidur yang nyenyak sayang"

Cup...

Tapi Eca masih bisa merasakan kecupan suaminya itu di keningnya, sebelum Bara pergi meninggalkannya.

Sungguh miris nasibnya, setah di permainkan seperti itu, kini Eca kembali di tinggal seorang diri seperti sebuah barang yang telah selesai di pakai kemudian di tinggalkan begitu saja.

1
Isnay Jelita Subakir
lanjut
neng ade
kan km yg nolak Ca .. ga mau kasih hak nya Bara .. gimana sih .. lama2 sebel juga deh
Ningsih Nengnong
tetappp semangat kak.
neng ade
Bara benar .. km nya aja yg lemah Ca .. dan Efan pun benar karena km nya ga cerita sejak awal .. sekarang udh sah jadi istri nya Bara malah masih nyalahin Bara juga .. jngn egois km Ca karena itu semua pil8han km sendiri
neng ade
salah sendiri harus nya sebelum nikah sm Bara km tuh ceritakan semua masalah mu Ca .. ini mah udh ga bisa nolak jadi madu nya Nola malah maaih deket2 sm Efan
neng ade
mana ada begitu .. km nya aja yg lemah .. percuma juga ngedumel terus orang udh sah .. sebel juga lama2 sm si Ca ca
Reviana Astriani
Luar biasa
neng ade
km Ca ga bisa menghindar terus2 an karena Bara sekarang adalah suami mu .. kenapa ga dari awal menolak kemauan Nola hny karena ingin tau ortu kandung mu .. padahal jika sm Efan pun km bisa mencari nys dasar lemah km sm Nola tuh sama aja gila nya
neng ade
itu pasti dari Efan .. jangan2 dia ada di depan apartemen nya .. udah saat nya km jujur sm Efan dan harus melepaskan nya ..
neng ade
ciee yang kagi cari istri nya .. bersiaplah Ca .. dosa lih klo nokak suami .. 😂
neng ade
dan juga udah tergila gila kan sm Eca .. 😁
Alisa Erlani
heru jgn sampai kmu menyesal d tinggal nola demi bayangan semu nola kmu wanita baik walaupun masa lalu mu kelam tp kmu udh berubah semangat kmu nola wanita kuat ada anak yg kmu kandung kmu ngga sendiri lagi ada pelita yg akan menemani mu
Rozie Atun
love U thor bagus ceritanya /Kiss/
santi.santi: 😘😘😘😘😘
total 1 replies
Sonya Bererenwarin
Luar biasa
ardiana dili
lanjut
yellya
dimaafkan soalnya kak santi ni salah satu author yg up nya stabil 👍👍👍
santi.santi: thank youu😘
total 1 replies
neng ade
ya pasti marah lah karena sekarang Bara itu bukan hanya sekedar bos nya aja tapi dia itu suami nya Eca .. kasihan km Fan ..
neng ade
nah loh terciduk sm misua .. kamu lupa Ca syarat dari Bara klo udh nikah tuh ga boleh dekat dngn lria mana pun ..
neng ade
Bara tidur di ruang kerja nya .. ngapain juga kamu penasaran Ca
Diana Ryne
visualnya cakep tapi kurang atletis. wajah kalem kurang serius, gak cocok jadi Bara.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!