Gadis Itu Milikku !

Gadis Itu Milikku !

Eps 001 Tiba-tiba ke Bogor

"Astaga ! Jam berapa ini? Ya ampun kok udah jam 6!" ucap gadis itu dengan rambut berantakan khas bangun tidur.

"Ra , lo ngapain ? Kaget gue!" ucap Viona yang turut kebangun karena mendengar suara teriakan sahabatnya itu.

"Lo juga baru bangun ? Gue kesiangan bangun Vio , padahal gue ada kerjaan." ucap Aera sambil meraih ponselnya di meja sebelah tempat tidur.

"Ini hari Minggu Ra , lo ada kerjaan apa emang ? " ucap Viona dengan heran sambil menatap wajah sahabat itu yang tampak panik.

"Ada kerjaan , gue ada tugas ketemu klien." ucap Aera sambil menjedai rambut panjangnya.

"Hari libur gini tetep aja kerja! Bos lo emang keterlaluan Ra , gak bisa apa lihat anak buahnya istirahat ." ucap Viona yang kemudian kembali menarik selimut menutupi tubuhnya yang masih kedinginan.

"Ya gimana lagi Vi , gue harus kerja sesuai sama posisi gue. Mau protes yang ada gue dipecat dong nanti. Udah ah gue harus serba cepat nih!" ucap Aera yang kemudian berlari keluar dari kamar sahabatnya yang kini melanjutkan tidur.

Semalam kedua gadis cantik itu menghabiskan malam dengan menonton drama Korea terbaru. Alhasil , Aera sampai ketiduran dan malas untuk berpindah. Akhirnya ia tertidur di kamar Viona.

Aera dan Viona menempati rumah yang tidak begitu besar , namun rumah kontrakan yang berisi dua kamar tidur itu cukup luas untuk di huni dua perempuan yang kesehariannya disibukkan oleh pekerjaan itu.

Gadis biasa yang merantau ke kota untuk bekerja. Itu tujuan mereka. Mereka memang sahabatan sejak masa kuliah. Meskipun mereka tidak bekerja ditempat yang sama , namun mereka memilih tinggal ngontrak bersama agar tetap sama-sama dan tidak tinggal sendirian.

"Udah siap , gak ada yang ketinggalan kan? Gak ada deh kayaknya , untung aja semalam udah gue siapin semua berkasnya. Coba kalo enggak , bisa lebih berantakan pagi ini." ucap Aera sambil memasukkan beberapa map dan laptopnya kedalam tas.

"Kok udah jam setengah 7 sih , kenapa cepat banget! Gue harus cepat mandi ini." ucap Aera yang kemudian bersiap untuk mandi.

15 menit tak terasa ia habiskan di dalam kamar mandi. Aera memakai pakaian simpel aja kali ini. Walaupun tujuannya untuk bekerja , tapi kenyataannya ini memang hari libur yang tidak mengharuskannya berpakaian kantor.

Rok hitam selutut dengan atasan blouse abu-abu lengan sesiku itu terlihat senada. Rambut ia biarkan saja tergerai karena biasanya ia selalu mengucirnya . Tapi kali ini , ia buru-buru sekali sampai tidak ada waktu untuk mengikatnya.

Wajah pun juga hanya terpoles make up tipis , tapi memang sudah seperti biasanya ia tidak pernah memakai make up tebal.

Semua sudah beres. Pukul tujuh tepat. Aera keluar dari kamar menenteng tas serta memegang ponselnya. Ia meletakkan barang bawaannya di sofa ruang tamu. Ia pun bergegas ke dapur untuk sarapan.

Sarapan seadanya yang Aera temui kini ada sereal di dalam kulkas. Ia memang suka menyetok sereal dan susu sebagai jalan ninja nya disaat terburu-buru. Karena tidak membutuhkan waktu lama , sarapan pun sudah siap ia santap.

Tak lama , Aera mendengar suara mobil terhenti didepan rumah. Lalu klakson berbunyi dua kali. Aera mengerutkan kedua alisnya heran , siapa pagi-pagi begini datang kerumahnya?

Aera menghabiskan sereal nya yang hanya tinggal dua suap lagi. Ia tidak buru-buru membuka pintu untuk melihat siapa yang datang. Biarlah nanti jika memang bertamu kerumahnya , pasti akan mengetuk pintu. Karena bisa saja mobil itu hanya penghuni depan rumah .

Selesai mencuci mangkok , Aera menekan tombol dispenser nya untuk mengambil minum. Ia minum beberapa teguk sampai sesuatu yang mengagetkannya terjadi.

Klakson mobil berbunyi lagi tiga kali. Sontak saja hal itu membuat Aera bertanya-tanya. Ia pun bergegas menuju pintu.

Aera terkejut kala membuka pintu rumahnya , dia melihat bosnya baru membuka pintu mobil. Dilihatnya bosnya itu keluar dari dalam mobil.

Aera melihat jam di tangannya , pukul tujuh lebih lima belas menit.

Aera dengan setengah berlari menghampiri bosnya didepan mobil.

"Selamat pagi pak." ucap Aera dengan sopan.

"Pagi. Kenapa lama sekali baru keluar ? " ucap lelaki itu.

"Maaf pak , saya nggak tau kalau bapak kesini. Saya kira mobil nya orang depan rumah pak tadi. Lagian bapak kenapa kesini? " ucap Aera dengan heran.

"Jemput kamu lah! Kamu pikir saya ngapain datang kesini ?" ucap bosnya yang membuat Aera semakin heran saja.

"Kan bapak tinggal tunggu aja di tempat yang di janjikan pak , saya akan datang kesana. Bapak tidak perlu repot-repot datang menjemput saya." ucap Aera tampak berani saja menjawab.

"Ambil barang bawaan kamu , kita berangkat sekarang. Cepat !" ucap bosnya yang kemudian masuk kedalam mobilnya lagi.

Aera pun berdecak kesal karena sikap bosnya itu. Tanpa pikir panjang , Aera masuk kedalam rumah mengambil tas dan ponselnya. Ia berfikir , apakah ia terlambat ? Tidak mungkin , bertemu klien sudah teratur pukul delapan dan itupun di tempat yang tidak terlalu jauh.

"Viona , gue berangkat sekarang!" ucap Aera dengan lantang berpamitan pada Viona yang kini ternyata baru bangun.

"Iya Ra , hati-hati lo." ucap Viona yang tampak setengah sadar.

Aera masuk kedalam mobil bosnya dan duduk di kursi belakang. Lalu ia menutup pintu kembali.

"Siapa suruh duduk di belakang ? Kamu anggap saya supir pribadi kamu?" ucap lelaki itu dengan datar sambil menatap Aera dari kaca.

"Saya harus duduk didepan pak? " ucap Aera dengan bodohnya bertanya.

"Jangan buang-buang waktu ya kamu tu! Cepat pindah sekarang !" ucap lelaki itu lagi yang membuat Aera buru-buru keluar dan masuk mobil lagi untuk duduk di kursi depan.

Masih pagi tapi sudah keringat dingin dibuatnya. Bosnya memang tampan , baik , tapi ya begitulah.

"Pakai seat belt nya. " ucap bosnya lagi yang kemudian mengemudikan mobilnya .

Lagi-lagi Aera di buat kacau saja oleh lelaki yang menjadi bosnya itu. Ia sudah bertahan pada posisi ini kurang lebih satu tahun. Tapi waktu selama itu tidak membuatnya berani berkata semaunya kepada bosnya.

Derry Arfan Pratama , bos muda Aera yang tampangnya sangat sempurna di mata kaum hawa. Ia adalah anak pertama , sedangkan adiknya perempuan yang kini masih sekolah di bangku SMP. Usia dengan adiknya memang terpaut cukup jauh.

Itulah alasan dari orangtuanya kenapa ia harus menjadi pemimpin perusahaan. Di samping itu , ayahnya sudah meninggal saat ia masih kuliah. Ia di tuntut harus bisa menguasai perusahaan yang di bangun ayahnya susah payah itu agar tidak sia-sia.

Derry adalah harapan dari keluarganya yang ia sayangi.

"Sudah saya kirim pesan dan saya telpon beberapa kali tapi kamu tidak merespon. Dan begitu saya sampai di depan rumahmu , kamu masih tanya kenapa saya datang ?" ucap Derry dengan ekspresi sulit diartikan.

"Apa pak? Serius ?" ucap Aera dengan raut wajah yang begitu terkejut.

Lalu ia sontak saja mengambil ponselnya. Sayang sekali ponselnya berada di dalam tas , yang mana tas itu berada di belakang.

"Aduh pak , maaf saya ambil tas dulu di belakang." ucap Aera yang kemudian menoleh kebelakang. Tangannya terulur kebelakang meraih tasnya. Kepala Aera hampir saja terpentok bahu bosnya itu ketika mobil berjalan di tikungan tajam.

Tangan kanan Derry reflek menahan kepala Aera meski tidak terbentur tepat dibahunya yang tegak.

"Maaf pak , nggak sengaja. Saya nggak lihat jalan tadi. Nggak tau kalau jalanan menikung." ucapan Aera kikuk sekali karena perlakuan bosnya. Hal itu membuat sang empunya kepala langsung kembali duduk seperti semula setelah mendapatkan tasnya.

Aera langsung membuka ponselnya. Benar saja ada pesan WhatsApp dan tiga kali panggilan masuk dari bosnya pukul setengah tujuh tadi.

"Jelas aja pak saya nggak respon pesan sama telpon bapak, tadi saya baru mandi jam setengah tujuh tuh pak. Setelah itu saya tidak membuka hp saya lagi." ucap Aera dengan tenang berharap bosnya itu bisa mengerti jawabannya.

"Tapi pak , kok bapak tau rumah saya ? Bapak kan nggak pernah saya ajak kerumah saya ?" ucap Aera dengan heran sambil memberanikan diri melirik bosnya yang fokus menyetir.

"Apa ? Saya tidak boleh tau rumahmu?" ucap Derry yang membuat Aera semakin pusing saja menanggapinya.

"Bukan begitu juga pak. Boleh bapak tau. Iya boleh. Aduh gimana sih pak , udahlah terserah bapak aja." ucap Aera yang akhirnya menyerah dan memutuskan untuk lebih baik diam saja.

Entahlah berbicara dengan bosnya itu selalu saja membuatnya kesal. Sudah setahun lebih ia bekerja disamping bos tapi tetap saja seperti itu sikapnya. Tidak berubah sama sekali.

Perasaan Aera begitu dibuat penasaran kembali kala mobil itu melaju semakin jauh.

'Kok ini bukan ke cafe tempat ketemu klien sih? Ini mau kemana ?" ucap Aera dalam hati bertanya-tanya.

Ia berpikir , harus atau tidak ia bertanya.

"Pak , ketemu klien bukannya di cafe seperti biasa ? " ucap Aera yang akhirnya memberanikan diri untuk bertanya.

"Klien kita tidak jadi datang. Ada sesuatu yang tidak bisa ditinggal. Jadi dia minta kita yang harus kesana." ucap Derry yang sedetik kemudian membuat Aera membulatkan matanya.

"Maksud bapak, kita sekarang ke Bogor ?" ucap Aera dengan menatap bosnya yang justru tampak santai saja.

"Kenapa ? Tinggal duduk aja nikmatilah perjalanan nggak perlu protes. Bisa kan?" ucap Derry yang membalas menatap Aera dengan tenang.

"Bisa. Itu kalau bapak bilang dari tadi. Jadi saya nggak perlu berpikir panjang kali lebar pak. Bapak mau bawa saya kemana kenapa jauh nggak sampai-sampai. Pikiran cewek itu jauh pak. Nggak sesingkat itu." ucap Aera berbicara tanpa memikirkan posisinya bahwa kenyataannya ia itu harus menghormati lelaki itu.

"Kok udah makin berani ya kamu? Nggak usah mikir macam-macam , kamu itu punya peran penting di perusahaan saya. Jadi tenang aja , saya nggak akan mungkin jual kamu." ucap lelaki itu dengan sedikit sekali senyuman yang terukir.

Ucapan Derry benar-benar membuat Aera tidak habis pikir. Ingin sekali ia ceramah lebih panjang lagi setelah mendengar ucapan Derry tadi. Tapi tidak ada nyali.

"Baiklah. Nggak ada untungnya juga bapak jual saya. Dan kenapa bapak nggak pakai supir aja pak , kan perjalanan ke Bogor lumayan jauh. Bapak bisa kecapekan nanti." ucap Aera sudah mulai tenang.

"Kenapa lagi ? Kamu khawatirkan saya ? Saya bawa mobil lebih jauh lagi pun sanggup." ucap Derry yang membuat Aera semakin geram.

Memang paling benar itu adalah diam saja. Setidaknya ia sudah tau kemana tujuannya sekarang.

Aera memfokuskan pandangan keluar jendela untuk melihat pemandangan yang bisa di bilang lumayan untuk mencuci matanya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...next......

Terpopuler

Comments

Latifah Fah

Latifah Fah

kyaknya seru

2024-12-22

1

Rita Riau

Rita Riau

izin mampir Thor,,, kayaknya seru nih

2024-10-23

1

lihat semua
Episodes
1 Eps 001 Tiba-tiba ke Bogor
2 Eps 002 Gara-gara Macet
3 Eps 003 Aset Perusahaan?
4 Eps 004 Mampir Villa
5 Eps 005 Bangunin si Bos
6 Eps 006 Permintaan Bos
7 Eps 007 Gaun Pilihan Derry
8 Eps 008 Curhatan Aera
9 Eps 009 Pulang Bersama
10 Eps 010 Di Pesta Pernikahan
11 Eps 011 First Kiss Aera
12 Eps 012 Perasaan Aneh Aera
13 Eps 013 Kelakuan Derry
14 Eps 014 Makan Siang Bersama
15 Eps 015 Perasaan Aneh Derry
16 Eps 016 Di Jemput Oleh Derry
17 Eps 017 Jalan di Taman
18 Eps 018 Perasaan yang Sama
19 Eps 019 Bahagianya Aera
20 Eps 020 Cuti Day - 1
21 Eps 021 Cuti Day - 1 Di Pantai
22 Eps 022 Cuti Day - 1 Aera Pulang
23 Eps 023 - Day 1 Surprise
24 Eps 024 - Day 1-2 Tak Mau Kopi Lain
25 Eps 025 - Day 2 Main di Pantai
26 Eps 026 - Day 2 Video Call
27 Eps 027 Day - 3 Makan Siang Bersama Mama
28 Eps 028 Day 3 - 4 Sendratari Ramayana
29 Eps 029 Day 4 Di Ajak ke Nikahan
30 Eps 030 Day 4 Belanja
31 Eps 031 Day 5 Hari Terakhir Dirumah
32 Eps 032 Day 5 Bertemu Kembali
33 Eps 033 Di Apartemen Derry
34 Eps 034 Terhenti karena Makanan Datang
35 Eps 035 Tunangan?
36 Eps 036 Tidur di Kamar Derry
37 Eps 037 Pagi yang Indah
38 Eps 038 Berkunjung ke Rumah Derry
39 Eps 039 Kemauan Derry
40 Eps 040 Sama-sama Jatuh Cinta
41 Eps 041 Teman tapi Jadian
42 Eps 042 Dua Pasangan
43 Eps 043 Gara-gara Menjedai Rambut
44 Eps 044 Tidur Bersama
45 Eps 045 Mimpi Buruk
46 Eps 046 Permainan di Pagi Hari
47 Eps 047 Lupa Bawa Baju Ganti
48 Eps 048
49 Eps 049
50 Eps 050
51 Eps 051
52 Eps 052
53 Eps 053
54 Eps 054
55 Eps 055
56 Eps 056
57 Eps 057
58 Eps 058
59 Eps 059
60 Eps 060
61 Eps 061
62 Eps 062
63 Eps 063
64 Eps 064
65 Eps 065
66 Eps 066
67 Eps 067
68 Eps 068
69 Eps 069
70 Eps 070
71 Eps 071
72 Eps 072
73 Eps 073
74 Eps 074
75 Eps 075
76 Eps 076
77 Eps 077
78 Eps 078
79 Eps 079
80 Eps 080 Makan Malam
81 Eps 081 Satu Selimut
82 Eps 082 Meminta Izin
83 Eps 083 Jawaban Aera
84 Eps 084 Menginap Semalam
85 Eps 085 Menggemaskan
86 Eps 086 Kebahagiaan
87 Eps 087 Tidur Seharian?
88 Eps 088 Rasa yang Tertahan
89 Eps 089 Sarapan Dulu
90 Eps 090 Perjanjian
91 Eps 091 Honeymoon?
92 Eps 092 Semakin Menggoda
93 Eps 093 Berpamitan
94 Eps 094 Back to Apartemen
95 Eps 095 Mencoba Manja
96 Eps 096 Belum Waktunya
97 Eps 097 Tak Ingin Pulang
98 Eps 098 Cerita Masa Lalu
99 Eps 099 Dua Anak Masih
100 Eps 100 Malam Terindah Xander
101 Eps 101 Pagi-pagi Mandi Dua Kali
102 Eps 102 Derry Tercengang
103 Eps 103 Susuk?
104 Eps 104 Beruntung
105 Eps 105 Rasa Strawberry
106 Eps 106 Kemarahan Shella
107 Eps 107 3 Minggu Lagi
108 Eps 108 Sudah Dewasa?
109 Eps 109 Gugup
110 Eps 110 Sunrise
111 Eps 111 Breakfast
112 Eps 112 Beautiful Day
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Eps 001 Tiba-tiba ke Bogor
2
Eps 002 Gara-gara Macet
3
Eps 003 Aset Perusahaan?
4
Eps 004 Mampir Villa
5
Eps 005 Bangunin si Bos
6
Eps 006 Permintaan Bos
7
Eps 007 Gaun Pilihan Derry
8
Eps 008 Curhatan Aera
9
Eps 009 Pulang Bersama
10
Eps 010 Di Pesta Pernikahan
11
Eps 011 First Kiss Aera
12
Eps 012 Perasaan Aneh Aera
13
Eps 013 Kelakuan Derry
14
Eps 014 Makan Siang Bersama
15
Eps 015 Perasaan Aneh Derry
16
Eps 016 Di Jemput Oleh Derry
17
Eps 017 Jalan di Taman
18
Eps 018 Perasaan yang Sama
19
Eps 019 Bahagianya Aera
20
Eps 020 Cuti Day - 1
21
Eps 021 Cuti Day - 1 Di Pantai
22
Eps 022 Cuti Day - 1 Aera Pulang
23
Eps 023 - Day 1 Surprise
24
Eps 024 - Day 1-2 Tak Mau Kopi Lain
25
Eps 025 - Day 2 Main di Pantai
26
Eps 026 - Day 2 Video Call
27
Eps 027 Day - 3 Makan Siang Bersama Mama
28
Eps 028 Day 3 - 4 Sendratari Ramayana
29
Eps 029 Day 4 Di Ajak ke Nikahan
30
Eps 030 Day 4 Belanja
31
Eps 031 Day 5 Hari Terakhir Dirumah
32
Eps 032 Day 5 Bertemu Kembali
33
Eps 033 Di Apartemen Derry
34
Eps 034 Terhenti karena Makanan Datang
35
Eps 035 Tunangan?
36
Eps 036 Tidur di Kamar Derry
37
Eps 037 Pagi yang Indah
38
Eps 038 Berkunjung ke Rumah Derry
39
Eps 039 Kemauan Derry
40
Eps 040 Sama-sama Jatuh Cinta
41
Eps 041 Teman tapi Jadian
42
Eps 042 Dua Pasangan
43
Eps 043 Gara-gara Menjedai Rambut
44
Eps 044 Tidur Bersama
45
Eps 045 Mimpi Buruk
46
Eps 046 Permainan di Pagi Hari
47
Eps 047 Lupa Bawa Baju Ganti
48
Eps 048
49
Eps 049
50
Eps 050
51
Eps 051
52
Eps 052
53
Eps 053
54
Eps 054
55
Eps 055
56
Eps 056
57
Eps 057
58
Eps 058
59
Eps 059
60
Eps 060
61
Eps 061
62
Eps 062
63
Eps 063
64
Eps 064
65
Eps 065
66
Eps 066
67
Eps 067
68
Eps 068
69
Eps 069
70
Eps 070
71
Eps 071
72
Eps 072
73
Eps 073
74
Eps 074
75
Eps 075
76
Eps 076
77
Eps 077
78
Eps 078
79
Eps 079
80
Eps 080 Makan Malam
81
Eps 081 Satu Selimut
82
Eps 082 Meminta Izin
83
Eps 083 Jawaban Aera
84
Eps 084 Menginap Semalam
85
Eps 085 Menggemaskan
86
Eps 086 Kebahagiaan
87
Eps 087 Tidur Seharian?
88
Eps 088 Rasa yang Tertahan
89
Eps 089 Sarapan Dulu
90
Eps 090 Perjanjian
91
Eps 091 Honeymoon?
92
Eps 092 Semakin Menggoda
93
Eps 093 Berpamitan
94
Eps 094 Back to Apartemen
95
Eps 095 Mencoba Manja
96
Eps 096 Belum Waktunya
97
Eps 097 Tak Ingin Pulang
98
Eps 098 Cerita Masa Lalu
99
Eps 099 Dua Anak Masih
100
Eps 100 Malam Terindah Xander
101
Eps 101 Pagi-pagi Mandi Dua Kali
102
Eps 102 Derry Tercengang
103
Eps 103 Susuk?
104
Eps 104 Beruntung
105
Eps 105 Rasa Strawberry
106
Eps 106 Kemarahan Shella
107
Eps 107 3 Minggu Lagi
108
Eps 108 Sudah Dewasa?
109
Eps 109 Gugup
110
Eps 110 Sunrise
111
Eps 111 Breakfast
112
Eps 112 Beautiful Day

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!