Menceritakan seorang gadis CEO yang terkenal dengan kecantikan dan kekayaan yang dimiliki oleh nya, harus terjerat dengan mafia kejam yang sedang menjalankan misi untuk menjatuhkan lawan nya.
Pria itu tidak menyangka jika dihari pertama dirinya berada di negara M untuk menjalani misinya di salah satu perusahaan besar yang ada di negara tersebut harus bertemu dengan seorang wanita cantik yang menjadi target dari misi nya sendiri. Sampai akhirnya pria itu menyatakan kepemilikan atas wanita itu.
"You are mine and will forever be mine" ucap pria itu dengan tatapan tajamnya menatap CEO cantik yang berada di hadapan nya itu.
"Kita lihat saja sampai mana kau bisa menaklukkan aku tuan Mafia" balas gadis itu dengan senyum manis nya yang terlihat begitu menawan di pandangan sang mafia kejam.
apakah sang mafia kejam itu bisa menaklukkan hati sang CEO cantik itu dan menyelesaikan misi nya?
apakah sang CEO cantik bisa jatuh ke dalam pesona tuan mafia kejam dan menerima perasaan dari mafia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Evi Mardiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30 Laura menenangkan emosi Albert
Albert dengan kemarahan yang luar biasa langsung saja menghampiri pria itu yang menggangu ketenangan dang istri yang diganggu oleh pria itu. Dengan nafas tersengal-sengal Alber langsung melayangkan pukulannya kearah pria itu. "berani sekali kau mengganggu istriku hah, apa kau masih tidak takur jika aku akan membunuhmu nanti" tanya Albert marah sekali dengan pria itu.
Bahkan Albert menatap pria itu tajam. Semua orang yang ada disana sangat ketakutan melihat kemarahan yang ditunjukkan oleh Albert. pria itu tidak dapat menahan emosinya lagi saat istrinya diganggu oleh pria itu. Dia tidak akan membiarkan siapapun mengganggu sang istri kecuali dia sendiri yang menggangu istrinya itu.
"maafkan saya tuan Albert, saya tidak tau jika wanita itu adalah istrimu saya benar-benar minta maaf sekali tuan Albert karena saya sudah menyakiti istri anda, tolong ampuni saya tuan Albert" ucap pria itu yang menunduk hormat kearah pria itu.
"aku tidak peduli dengan maaf mu itu, tapi kau sudah berani bermain-main dengan istrimu maka kau juga harus menerima konsekuensi dari ku sekarang" ucap Albert yang kembali melayangkan pukulannya kearah pria itu yang sudah lemas.
"saya mi_nta maaf tuan Albert, saya benar-benar tidak sengaja tuan Albert" ucap pria itu yang kembali meminta ampun kepada pria yang berada di hadapannya itu.
"aku tidak peduli dengan permohonan mu itu tuan, kau harus mati ditangan ku sekarang" ucap Albert yang kembali melayangkan tangannya kearah pria itu, akan tetapi Laura yang ada di belakang Albert langsung saja menarik Albert kebelakang tubuhnya. dia berusaha menenangkan pria itu yang sedang emosi karena perbuatan dari pria yang berada di srian Albert.
"jangan membunuh orang Albert, aku tidak ingin tangan ku ingin kau gunakan untuk membunuh orang lain, sudah cukup kau memukul nya dan sekarang kau tidak boleh membunuh nya" ucap Laura yang berusaha menenangkan pria itu yang sedang emosi.
"aku tidak peduli Laura, kau istriku dan aku tidak akan membiarkan kau dilecehkan oleh pria itu..." ucap Albert marah.
"sudahlah, lagian dia juga sudah mendapatkan balasannya dati Kikan jadi sekarang kau tenang saja Albert. sebaiknya sekarang kita menikmati pesta ini kan, bukannya kau bilang jika kau ingin memperkenalkan aku sebagai istri mu kepada mereka semua hah" ucap Laura yang kembali menenangkan pria itu.
Albert mulai tenang dan pria itu langsung menyuruh anak buahnya untuk membereskan kekacauan yang ia sebabkan tadi. pria itu merangkul pinggang Laura dan membawa wanita itu pergi dari kerumunan itu. Dia langsung pergi dari dana dan menemui pemilik acara hari ini.
"maafkan aku tuan karena aku sudah membuat kekacauan di tempat mu ini, aku benar-benar tidak menyangka jika kejadian nya seperti ini, aku benar-benar minta maaf tuan" ucap Laura menunduk.
"angkat kepala mu Laura, karena istri seorang Albert tidak boleh menundukkan kepalanya dihadapan orang lain, kau hanya boleh menunduk di depan ku saja, selebihnya sebaiknya kau diam saja dan tegakkan kepalamu setinggi mungkin karena aku tidak akan membiarkan istriku menunduk di hadapan orang lain" ucap Albert tegas dan Laura langsung menyetujui apa yang dikatakan oleh suaminya itu. Dia mengangkat wajahnya tinggi-tinggi sesuai dengan keinginan dari pria yang berada di sampingnya itu.
"tidak masalah nona, apa yang dilakukan pria itu sungguh tidak baik.... pria itu berani menggoda anda dan apa yang dilakukan oleh tuan Albert itu semua nya sesuai dengan perannya sebagai seorang suami. beliau ingin membela anda sebagai istrinya." ucap pria itu yang tidak enak enak Albert yang seperti nya sangat marah terhadap peristiwa tadi.
"Oya, aku akan sangat marah jika istriku di ganggu seperti itu tuan, hal itu juga akan terjadi kepada mu bukan, kau akan marah jika istrimu diganggu kan" tanya Albert menatap pria yang ada di hadapannya itu.
"betul sekali tuan, saya juga akan sangat marah jika istri saya diganggu seperti itu" ucap pria itu yang terlihat setuju dengan apa yang di katakan oleh Albert.
"baiklah, aku tidak ingin berlama-lama berada disini, aku akan kembali ketempat tadi dan kau bisa membicarakan bisnis mu itu lain kali saja tuan, karena aku sudah tidak mood untuk berbicara tentang bisnis lagi setelah apa yang terjadi dengan istriku" ucap Albert tajam dan langsung pergi dari sana meninggalkan tuan dari acara itu.
Pria itu hanya menatap takut kearah pria itu. dia takut jika Albert akan membatalkan semua rencananya nanti dan dia tidak ingin jika Albert sampai membatalkan semua rencana yang sudah ia susun untuk bekerja sama dengan pria itu.
...****************...
Sedangkan Albert langsung membawa sang istri pergi dari tempat itu. Laura yang berada di samping Albert menatap pria itu heran. "apa kau baik-baik saja Albert" tanya Laura menatap pria itu khawatir.
"diamlah.... Aku tidak ingin berbicara dengan mu terlebih dahulu, karena aku tidak ingin meluapkan emosi kepada mu sekarang, sebaiknya sekarang kau diam saja atau aku akan menurunkan mu disini" ucap Albert yang masih menahan amarahnya. Laura yang berada di sampingnya langsung terdiam melihat kemarahan dari Albert yang begitu menakutkan.
biar seru
klo bisa ada tokoh laki laki yg lebih baik gitu