Ini kisah tentang Lydia Maura , seorang janda yang memiliki satu anak, yang harus terpaksa menerima pinangan dari seorang pria yang sudah beristri ... Lydia menolak kerasa , sebab , diri nya tau bagaimana sakit nya di duakan .. walaupun kenyataannya masa lalu nya tidak lah seperti itu , tapi Lydia tetap tidak mau . Lydia tidak akan sanggup harus berbagi .. Namun kedua orang tua nya sudah menerima pinangan dari pria itu , mau tidak mau Lydia menerima pernikahan nya ... Pria yang bernama Muhammad Arsyad Zayn , pria tampan dengan segala kesempurnaan nya . Entah mengapa malah menikahi Lydia , padahal yang Lydia tau istri nya jauh lebih baik dari Lydia ... Yuk ikuti kisah nya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 13
Arsyad tersenyum ketika Zahra terus menerus bermain di pusat permainan di mall . Gadis kecil itu sangat antusias mencoba beberapa permainan, dan Arsyad tidak bosan-bosannya menemani , bahkan ikut bermain dengan Zahra ... Walaupun lelah menderap , tapi Arsyad tidak mengeluh , Arsyad bahkan selalu menyunggingkan senyuman nya .. dan ingat jika ini kali pertama diri nya seperti ini . Ya walaupun Arsyad sudah memiliki Rayyan tapi Arsyad tidak pernah mau kalau di ajak pergi ke mall , atau pun jalan-jalan . Arsyad selalu sibuk bekerja , dan Dila paham dengan semua nya , tidak pernah menuntut lebih Arsyad ..
Setelah selesai , ketiga nya pun berjalan mengelilingi mall ..
"Yah aku mau yang itu " ajak Zahra menarik tangan Arsyad menunjuk ke arah salah satu toko baju gamis ,
Arsyad menurut , membiarkan Zahra menarik tangan nya ...
Sedangkan Lydia yang melihat hal tersebut menghembuskan nafas nya berat , Lydia hanya diam dan mengikuti saja kemana pun Zahra dan Arsyad .
"Aku mau gamis yang itu . Wow cantik banget " seru Zahra sambil melihat betapa cantik nya gamis berwarna cream lengkap dengan hijab nya yang senada ..
Arsyad tersenyum , "ambil sayang . Pilih aja mana yang kamu mau , "
Zahra menoleh ke arah Arsyad , "beneran ayah ? Zahra boleh milih yang banyak ? "
Arsyad mengangguk kan kepala nya . "Boleh , kamu pilih aja , nanti biar ayah yang bayar semua nya "
"Yey !! Asik" Zahra lalu menunjuk beberapa potong gamis , lengkap dengan hijab nya . Meminta pelayan toko tersebut untuk mengambil kan nya untuk nya .
Lydia yang melihat hal tersebut langsung membulat kan kedua bola mata nya . "Zahra , satu saja . Itu banyak sekali Zahra , " tegur Lydia yang merasa tidak enak dengan Arsyad .
Zahra mengerucutkan bibirnya .. "bunda ih , ayah aja enggak sewot , dan nyuruh Zahra ngambil yang banyak , bunda mah--"
"Zahra ! Bunda sudah bilang bukan ? Ini bukan Zahra yang bunda kenal loh"
"Dek , udah , enggak apa-apa kok .. udah biarin aja ... "
"Tapi bang ---"
"Sssst sudah , jangan di perpanjang , " Arsyad menyela kalimat Lydia ... Membuat Lydia menghembuskan nafas nya panjang ...
Lalu Arsyad menoleh ke arah Zahra yang mata nya sudah berkaca-kaca ..
"Sayang ... Sana kamu pilih lagi . Minta sama mbak nya . Kamu pilih yang kamu suka oke ... Berapa pun biar ayah yang bayar " ucap Arsyad lembut , mengelus hijab Zahra dengan sayang .
Zahra mengangguk singkat , menatap bunda nya sekilas yang menampilkan raut wajah kecewa kepada nya , Zahra tau bunda nya tengah kecewa dengan apa yang di lakukan oleh nya , karena ini kali pertama Zahra berbuat seenaknya dan meminta barang yang banyak ,
Zahra lalu berlalu pergi dari sana , dan memilih lagi beberapa pakaian ...
"Dek , gak papa oke !" Ucap Arsyad yang mencoba menenangkan Lydia .
"Bang , aku enggak enak . Dan Zahra enggak pernah loh kayak gini . Dia enggak pernah minta berlebihan kayak gini"
Arsyad tersenyum , tangan nya terangkat mengelus pundak Lydia menenangkan nya .. "mungkin Zahra kasihan sama kamu karena lihat kamu kerja capek banting tulang , dan enggak tega mau minta lebih . Tapi sekarang dia udah punya aku dek , aku ayah nya . Jadi biar dia mau apa aja .. aku juga masih sanggup kok beli nya "
Lydia menghembuskan nafas nya kasar , lalu mengangguk kan kepala nya . Terbesit tidak enak di dalam hati nya kepada Arsyad atas sikap Zahra .
"Maaf ya bang "
Arsyad tersenyum .. "iya . Kamu enggak mau belanja juga ? Kamu mau beli apa ? Mumpung kita lagi di mall" tawar Arsyad.
Lydia menggeleng kan kepala nya . "Enggak deh . Aku enggak perlu apa-apa kok"
Arsyad mengangguk kan kepala nya, tidak mau memaksa Lydia , diri nya tau sifat wanita nya , yang tidak suka di paksa .
Lalu mengajak Lydia untuk duduk di sofa yang ada di toko tersebut , sembari menunggu Zahra .
Zahra yang melihat Arsyad yang tenang saja atas semua perlakuan nya berdecak kesal ...
"Sial ! Apa yang harus aku lakukan lagi ya , biar dia benci sama aku dan bunda " gumam Zahra ...
___oOo___
Sesuai dengan perkataan Fatih kemarin , siang hari nya , Fatih sudah kembali lagi ke Singapura untuk menemani bunda nya ...
Menghembuskan nafas nya panjang , Fatih memejamkan kedua mata nya sejenak , lalu mengucapkan istighfar berulang kali ... Sambil terus berusaha untuk tetap tegar di depan bunda Zulaikha , walaupun kenyataannya Fatih tidak setegar itu .... Fatih masih merasakan sakit hati dan kekecewaan yang mendalam .... Fatih harus tetap tegar dan tidak boleh menetes kan air mata nya di depan sang bunda . Fatih tidak boleh menampakkan kesedihan nya. Diri nya tidak ingin sang bunda drop kembali karena masalah nya .... Biarlah ini menjadi beban hati nya saja . Fatih akan merahasiakan ini sementara waktu dari bunda Zulaikha , sampai tiba waktu nya dimana sang bunda sudah lebih baik lagi keadaan nya , baru lah Fatih menceritakan nya perlahan ...
Cklek
Fatih tersenyum , tangan kiri nya membuka pintu ruangan rawat bunda Zulaikha , sambil tangan kanan nya membawa paper bag berisi makanan yang di beli nya tadi sebelum berangkat ke rumah sakit ... Kue kesukaan bunda Zulaikha , kue rasa strawberry ,
Hati tapi terenyuh ketika melihat senyuman manis sang bunda yang menyambut kedatangan nya ...
"Eh lihat itu mbak Sri, calon pengantin sudah datang , is muka nya habis ketemu sama calon istri "
Deg
Jantung Fatih berdetak kencang ketika bunda Zulaikha mengatakan hal tersebut ...
"Assalamualaikum bunda " Fatih meraih tangan bunda Zulaikha dan menyalami nya dengan takjim , mengabaikan perkataan bunda Zulaikha tadi , Fatih tidak akan membahas nya . Fatih tidak mau membahas tentang Lydia maupun Zahra , karena hal tersebut mengingat kan nya tentang kejadian kemarin malam ...
"Wa'alaikum salam sayang ! Eh gimana kabar nya Lydia sama Zahra , bunda kangen banget deh sama kedua nya" ucap bunda Zulaikha .
Fatih tersenyum tipis .. "mbak Sri , bunda udah makan sama minum obat ?" Tanya Fatih kepada mbak Sri mengabaikan pertanyaan bunda Zulaikha tentang Lydia dan Zahra .
Mbak Sri mengangguk kan kepala nya . "Semenjak tau den Fatih mau menikah, nyonya jadi sering habisin makanan nya den . Kadang minta tambah lagi , kata nya mau cepet sehat biar lihat Aden nikah" ucap mbak Sri .
Fatih memejamkan kedua mata nya ... Sungguh sesak di dalam dada nya mendengar nya ...
"Fatih ? Kamu baik-baik aja nak ? Apa kamu lagi berantem sama Lydia ?" Tanya bunda Zulaikha ,
Fatih membuka mata nya , lalu tersenyum ke arah sang bunda .. "enggak kok bunda sayang ... Oiya tadi Fatih ada beli cake rasa strawberry kesukaan bunda . Bunda makan ya... Fatih siap kan dulu" ucap Fatih lalu berlalu ke nakas , mengambil piring ...
Bunda Zulaikha mengangguk kan kepala nya . Ada rasa aneh di pikiran nya ketika melihat sikap anak nya , tapi bunda Zulaikha membuang pikiran buruk tersebut , dan terus berdoa semoga anak nya baik - baik saja ..
next thor