Kau Ambil Pacarku Ku Rebut Suamimu

" loh kok dokter nya kesini lagi" ucap melia yang sudak masuk ke dalam dan terkejut dokter yang menangani seniornya ada di ruangan inap khai.

" saya cuma mau lihat keadaannya saja " sahut ken melihat wajah kaget rekan kekasihnya itu dan melia hanya menjawab dengan ber oh saja.

" kalo begitu saya pamit " ucap ken lalu beranjak pergi meninggalkan dua wanita tersebut.

" dia tampan juga " puji melia selepas ken pergi dan matanya kini tertuju pada khai hingga seniornya itu menyadari tatapannya.

" ada apa menatapku begitu" tanya khai ketus dia kesal melia datang dan pergi begitu saja mirip jailangkung padahal ini dirumah sakit.

" dokter dikri namanya " ucap melia membuat khai memicingkan matanya.

" apa ? Siapa maksudmu mel?" tanya khai tak paham maksud melia yang menyebutkan nama dokter yang mengetahui hubungan rahasianya dengan dokter ken.

" nama dokter tampan itu dikri alamsyah dia dokter magang dirumah sakit ini, euhhh... Ingin rasanya kenalan sama dia kalo bisa gue gaet dia khai" ucap melia mulai heboh dengan fantasinya yang dimana ia bisa meluluhkan hati seorang dokter muda itu.

" serah lo deh gue mau tidur" cuek khai yang mengabaikan fikiran melia yang mulai dengan fantasi liarnya.

" ah bu khai gak seru!" ucap melia yang langsung merebahkan tubuhnya di sofa panjang.

...****************...

Khai yang tengah duduk dan melihat pekerjaanya dengan laptop yang dibawa melia semalam itu mulai sibuk ditambah adanya proyek baru diluar kota yang seharusnya akan ia lihat bersama pak jo bulan depan.

Beberapa hari cuti berduka ditambah kini cuti sakit membuat pekerjaanya menumpuk namun itu tak menjadi bahan amukan bosnya karena dia sangat memahaminya.

Tanpa ia sadari keseriusannya dilihat oleh sang kekasih yang baru saja datang setelah melakukan pemeriksaan pasienya.

Ken tersenyum melihat khai yang tampak cantik meski ia tak memakai make up dan masih memakai baju pasien sosoknya tetap menawan dimata dokter tersebut hingga ia merogoh saku dan memotret khai yang tengah mengetik sesuatu di dalam laptopnya.

" apa masih sibuk sayang " tanya ken yang bersandar di tembok sambil berpangku tangan menatap khai dengan penuh senyuman.

Kata panggilan sayang yang di ucapkan ken membuat khai terperangah " sayang", khai menatap ke arah suara tersebut dan ternyata ken.

" kenapa tak suka aku panggil sayang " tanya ken sambil berjalan ke arah khai lalu duduk disamping wanita tersebut.

" sebentar lagi ya aku sibuk sekarang" ucap khai ia paham ken ingin bermanja padanya.

Dan benar saja ken sudah merangkul pinggangnya dan dia menatap khai meski khai tak membalasnya dan sibuk dengan pekerjaanya.

Ken mulai menggodanya anggap saja ia sedang balas dendam seperti hal yang dilakukan khai saat menyusup ke ruangan kerjanya, laki laki tersebut mengecup leher jenjang khai hingga tangannya yang mulai merayap pada paha wanita tersebut namun khai tetap fokus pada layar persegi tersebut.

" pertahanannya kuat banget " ucap ken sambil mendengus sebal.

Lalu setelah itu ia mengulangnya lagi dan tangannya semakin nakal seakan dunia merestui hubungan rahasianya sampai hampir saja ia menyentuh bagian sensitif khai.

" selesai " pekuk khai yang membuat ke terperanjat dan menarik tangannya.

" kamu mau apa ?" tanya khai menatap ken intens.

" mau dimanja karena semalam gak bisa nemenin kamu disini " ungkap ken yang membuat khai menutup laptopnya lalu melepaskan rangkulan ken membuat lelaki itu kesal namun khai menepuk pahanya sendiri.

" tidurlah disini" senyum merekah dibibir sang dokter tampan tersebut menandakan keinginannya terpenuhi.

Ken pun menurut dan tidur di sofa berbantalkan paha khai dengan senyum bahagia dan menaruh ponselnya dimeja dekat laptop milik khai lalu mengecup perut khai dengan brutal.

" jangan nakal nanti perut aku cepet isi anak kamu lagi " ceplos khai ia merasa kegelian dengan ulah ken itu.

" pengennya secepat itu temen aku udah pada punya anak 2 dan ada juga yang udah 4 aku sendiri masih nol " gerutu ken lagi lagi mencium perut khai serasa ada mainan baru baginya.

" kalo begitu kenapa tak pulang dan gak bikin sama istri kamu " ucap khai yang membuat ken geram pada viola karena sama sekali istrinya itu tak menghubunginya bahkan untuk sekedar memberi kabar pun tidak.

" dia bilang lagi diluar kota jadi aku gak pulang percuma dirumah juga sendirian lebih baik disini ada kamu yang" ungkap ken yang membuat khai ber oh.

" lukanya udah mulai kering besok atau lusa kamu juga bisa pulang nanti aku akan kesepian lagi disini" gerutu ken merasa kesal karena khai mulai sembuh dan mungkin akan segera pulang dokter itu inginya khai sakit terus kayanya agar ada teman di rumah sakit.

" ya kamu dateng aja kerumah aku tapi jangan terlalu malam takut digrebek warga ntar dinikahkan di lapangan desa " ceplos khai lagi yang membuat ken tersenyum.

" bagus dong kita tinggal bikin dedeknya " cetus ken yang membuat khai berseru.

" huuuuh ... Itu mah enaknya dikamu" protes khai sambil manyun.

" kan nanti kamu juga keenakan yang kalo udah nyoba" ucap ken sembari menggoda khai dengan mencolek dagunya.

Lagi enak enaknya bermesraan eh malah ada yang datang sontak sepasang kekasih itu menatap ke arah pintu dan dikri muncul hingga mata mereka bertiga bertemu.

Dikri yang ingin melihat kondisi khai pun menjadi canggung karena dilihat dari posisi mereka berdua tentu mereka tengah bermesraan siapapun juga akan berfikir begitu.

" maaf kalo gitu saya pamit " ucap dikri kembali keluar dari ruangan inap khai.

Sedangkan khai maupun ken sempat terkejut, mulai sadar akan situasi ken segera bangun dari tidurnya untuk mengejar anak didiknya itu dan menjelaskan tentang apa yang dilihatnya.

" kamu mau kemana ?" tanya khai melihat ken yang tergesa gesa.

" aku harus jelasin pada dikri tentang kita" ucap ken hendak memutar knop pintu.

" dia sudah tahu, dokter dikri tahu kita pacaran " ucap khai yang membuat ken tak jadi pergi keluar.

" apa !" gumanya tampak syok karena belum seminggu hubungan mereka sudah ketahuan orang.

Ken kembali ke tempat duduk dimana ia tengah bersama khai dengan wajah yang sudah bingung bagaimana tanggapan dikri tentangnya yang sudah selingkuh.

" jadi kita harus bagaimana ?" tanya ken pada khai dengan tatapan yang bisa di artikan pasti khai lah yang dianggap orang ketiga diantara rumah tangganya.

" mau bagaimana lagi kita lanjut atau berhenti " ucap khai berbalik tanya karena ia paham posisi ken sebagai dokter tentu citranya akan dipandang buruk.

" jangan berhenti dong yang kita bahkan baru memulai hubungan" rayu ken sambil memeluk khai ia sudah terlanjur nyaman tak ingin mundur apalagi putus.

" iya " sahut khai yang langsung dapat ciuman mesra dari ken mereka kembali mesra dan tanpa sadar dua wanita melihat kemesraan dokter dan pasien tersebut.

" ehem..." suara deheman membuat khai dan ken saling melepaskan pelukan dan melihat dua wanita melihat mereka yang tengah bermesraan.

' lagi lagi ketahuan ' gerutu ken dalam hati tentunya.

Hari ini sepertinya langit dan bumi tak merestui hubungan mereka karena beberapa kali ketahuan bermesraan, memalukan bukan karena ini rumah sakit bukan hotel.

Ken menatap khai seolah bertanya siapa dua wanita itu yang datang ke ruangan inapnya secara tiba tiba.

" mereka teman sekolah aku " ucap khai yang membuat ken paham dan dirinya harus pergi dari sana.

" baiklah kalo begitu saya pamit " ucap ken yang langsung beranjak dan pergi.

Setelah dokter ken pergi ika dan shelia pun langsung duduk di sofa dengan khai yang berada di tengah mereka, khai paham situasi ini sudah pasti dirinya akan di interogasi oleh dua temannya itu.

" kayanya laki viola udah lengket ama lo khai " tanya ika menatap khai dengan selidik apalagi ia melihat mereka berpelukan.

" kayanya iya ka soalnya mesra banget tadi, lihatlah kisah baru akan dimulai kau ambil pacarku ku rebut suamimu mirip banget sama sinetron ikan terbang" sindir shelia yang kemudian tertawa rasanya geli melihat kisah rumit khai.

Iya khai sudah bercerita pada ika dan tentunya ika akan cerita pada shelia yang sangat suka terkepo kepo dengan kisah orang termasuk kisah temanya khai.

" sok kepo" gerutu khai yang langsung menyandarkan kepalanya di atas sopa.

" tapi ini hanya permainan lo kan khai lo gak sepenuhnya suka sama tuh dokter bisa gila lo khai naksir sama dia " ujar ika pedas yang tanpa mereka sadari ken tengah berada di balik pintu hendak mengambil ponselnya yang tertinggal.

" hanya permainan " gumam dokter ken dalam hati.