Sulfi sangat bahagia ketika liburan sekolah akan tiba dan ia memutuskan untuk pulang ke rumah neneknya
Saat pulang sekolah ada sebuah mobil yang menyerempet Sulfi sampai kakinya tidak bisa untuk berjalan
Pengendara mobil itu langsung membawa Sulfi ke rumah sakit dan ia akan bertanggung jawab semuanya
Sulfi yang merasa jengkel meminta pengendara itu untuk menemaninya ke rumah nenek yang ada di Kota M
Dan tanpa Sulfi ketahui kalau pengendara itu ternyata Om dari kekasih Sulfi yang bernama Hatta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Setelah mendengar jawaban dari Marshall, Sulfi langsung terdiam
"Mas, turunkan aku disini saja" pinta Sulfi
"Kenapa disini? Bukankah ini sudah mau sampai" ucap Marshall
Sulfi menggelengkan kepalanya dan ia tidak mau jika teman-temannya akan melihat kalau dirinya dibonceng oleh seorang lelaki yang tak lain adalah suaminya
Marshall menghentikan motornya dan Sulfi langsung turun dari motor
"Belajar yang rajin nanti pulang sekolah Mas jemput" ucap Marshall
Sulfi menganggukkan kepalanya, disaat akan jalan ke sekolahannya. Marshall memanggilnya lagi
"Sayang, cium tangan Mas dulu" pinta Marshall
Sulfi kembali menghampiri suaminya dan langsung mencium tangannya
Setelah itu Marshall melajukan motornya dan kembali ke apartemennya
Sulfi kembali berjalan menuju ke sekolahnya dan tiba-tiba ia dikejutkan oleh kedatangan Dhea
"Cie cie, siapa tuh tadi?" tanya Dhea
"Tetangga..." jawab Sulfi yang tidak mungkin akan menjawab kalau Marshall adalah suaminya
Dhea mengernyitkan dahinya saat mendengar jawaban dari sahabatnya itu
"Jangan bohong, aku tadi lihat kamu mencium tangannya" Ucap Dhea
Sulfi mencubit lengan sahabatnya dan memintanya untuk diam. Dan mereka berdua masuk ke dalam sekolah
Sesampainya di kelas, Dhea yang masih penasaran kembali bertanya kepada sahabatnya itu
"Sulfi, siapa dia? Pacar baru kamu? Atau....?"
"Dia tetangga aku Dhea, mana mungkin aku mempunyai pacar seperti itu" ucap Sulfi
Dhea memandang wajah Sulfi dan memintanya untuk mengenalkannya pada dirinya
"Percuma saja, dia sudah mempunyai istri" ujar Sulfi yang kemudian meminta Dhea fokus pada pelajaran hari ini
Dhea mengerucutkan bibirnya dan ia mengambil buku di dalam tasnya
"Sulfi, nanti kita ke mall yuk. Aku traktir beli apapun yang kamu mau" ajak Dhea
Mendengar kata traktir dari Dhea, Sulfi langsung menganggukkan kepalanya
Semenjak kakak Sulfi berada di luar kota, Ia sering pergi bersama Dhea ke mall atau ke yang lainnya
"Pagi Sulfi, ini aku ada oleh-oleh buat kamu" ucap Yanuar sambil memberikan oleh-oleh khas Yogyakarta
"Terima kasih ya" Kemudian Sulfi menaruhnya di laci meja
Setelah itu Yanuar keluar dari kelas Sulfi sambil memberikan senyuman khasnya
Tak berselang lama bel sekolah berbunyi dan menandakan pelajaran akan dimulai
Sementara itu di tempat lain dimana Marshall sudah bersiap untuk berangkat ke perusahaan miliknya
"Alan, jangan lupa rumah yang aku inginkan nanti sore sudah harus siap" Pinta Marshall
Marshall sudah tidak sabar jika nanti akan membawa istrinya ke rumah yang baru
Alan menganggukkan kepalanya dan ia berjanji akan menyiapkan semuanya
Setelah itu Marshall berangkat menuju ke perusahaannya
Di dalam mobil, Marshall mengingat bagaimana istri kecilnya yang mempunyai bibir yang dan seksi sekali
"Sulfi, aku harap kamu selalu patuh dan mendengarkankan aku" gumam Marshall
Sesampainya di perusahaan, Marshall langsung masuk keruangannya dan disana ia melihat Hatta yang sudah menunggunya
"K-kamu? Mau apa kamu disini?" Tanya Marshall sambil membuka laptopnya
Hatta bangkit dari duduknya dan menghampiri Marshall yang sibuk dengan pekerjaannya
"Om, ceraikan Sulfi. Aku masih mencintainya dan Om tidak berhak menikah dengannya" ucap Hatta
Mendengar perkataan Hatta, Marshall langsung tertawa terbahak-bahak
"Hatta, Hatta. Sampai kapanpun Om tidak akan menceraikan istriku dan Om meminta agar kamu fokus dengan istri kamu yang sedang hamil" ucap Marshall
Marshall meminta Hatta untuk segera keluar dari ruangannya dan ia juga meminta agar Hatta tidak mengganggu hubungannya dengan Sulfi
Hatta yang kesal langsung keluar dari ruangan Marshall
Marshall menghela nafasnya dan disaat akan kembali bekerja tiba-tiba notifikasi ponselnya berbunyi. Ia langsung membaca pesan yang dikirimkan oleh istrinya itu
Mas, nanti aku ada kerja kelompok. Mas Marshall tidak usah menjemputku
Marshall langsung membalas pesan istrinya dan memberitahukan kalau Sulfi tidak boleh pulang sampai larut malam
Sore harinya dimana Sulfi dan Dhea sudah selesai pulang sekolah dan mereka berdua langsung berangkat menuju ke Mall dengan naik taksi
Dhea dan Sulfi sudah berencana akan makan di food court yang ada di mall tersebut
Sulfi yang tidak mau terganggu memutuskan untuk mematikan ponselnya
"Bagaimana liburan mu kemarin? Apakah sudah bertemu dengan kekasihmu itu?" Tanya Dhea
Dhea sangat tahu jika Sulfi sangat mencintai Hatta sampai-sampai harus melakukan hubungan jarak jauh
"Aku sudah putus dengan Hatta, dia ternyata berkhianat dan sekarang Hatta sudah menikah dengan mantan kekasihnya" jawab Sulfi
Mendengar perkataan dari sahabatnya itu, Dhea langsung memeluknya dan memintanya untuk melupakan Hatta
"Masih ada Yanuar yang mencintai kamu, Sulfi" ucap Dhea
Sulfi tersenyum dan meminta Dhea untuk tidak bicara seperti itu karena dirinya hanya menganggap Yanuar adalah temannya
Dua puluh menit kemudian mereka telah sampai di Mall
Sulfi dan Dea langsung masuk dan melihat-lihat pakaian yang ada disana
Kemudian Dhea mengajak Sulfi untuk menonton bioskop karena sudah lama mereka tidak menonton bersama
Dhea pun segera membeli tiket bioskop dan setelah itu mereka masuk untuk menontonnya
Mereka berdua senang sekali bisa menonton bioskop bersama lagi
Tidak terasa jam menunjukkan pukul tujuh malam dan Sulfi harus segera pulang
"Sulfi, aku lapar. Bagaimana kalau kita cari makan dulu" ajak Dhea
Sulfi yang tidak bisa menolak akhirnya mengiyakan ajakan sahabatnya itu
Sukma mengajak Sulfi ke sebuah cafe yang ada disana
Mereka langsung memesan beberapa makanan dan minuman
Sulfi yang dari tadi melihat jam dinding yang ada di kafe itu, ia sangat takut kalau Marshall sampai marah
Setelah pesanan mereka datang, Sulfi lekas menghabiskan makanannya dan ia berpamitan dengan Dhea
"A-aku duluan ya, terima kasih buat semuanya" ucap Sulfi yang langsung meninggalkan Dhea
Sulfi mengatakan kalau dirinya akan naik angkutan umum
Sementara itu Marshall yang sudah ada di rumah sangat marah ketika dari tadi ia tidak bisa menghubungi istrinya
"Kemana dia? Sudah jam delapan masih belum pulang juga" Marshall yang emosi dan ia tidak henti-hentinya memandangi ponselnya
Sulfi sudah ada di angkutan umum dan ia menghidupkan ponselnya. Ia langsung terkejut ketika melihat suaminya yang sudah menghubunginya sampai puluhan kali
Sulfi langsung menghubungi suaminya dan ia berharap suaminya tidak akan marah
"H-hallo Mas, m-maaf aku sekarang masih di angkutan umum" ucap Sulfi
"Iya, nanti turunlah dijalan B, aku akan menjemputmu disana" Marshall menutup ponselnya dan ia mengambil kunci motornya untuk menjemput istrinya
Marshall akan memberi pelajaran kepada istrinya yang sudah tidak patuh kepadanya
Sulfi bisa bernafas lega ketika mendengar suara suaminya yang tidak marah kepadanya
Dua puluh menit kemudian, Sulfi turun dari angkutan umum dan ia melihat istrinya suaminya yang sudah menunggunya
"M-mas..."
Marshall memberikan helm dan meminta Sulfi untuk naik ke motor
"Dari mana saja kamu?" Tanya Marshall dengan wajah yang dingin
"K-kerja kelompok, bukankah aku tadi sudah mengirimkan pesan kepada Mas" jawab Sulfi
Sulfi tidak tahu jika Marshall melihat kantong plastik yang tadi Sulfi buang saat melihat Marshall
Marshall yang tidak mau bertengkar di jalan memutuskan untuk tidak bertanya lagi sampai nanti di rumahnya
"Pegangan, aku tidak mau nanti kamu jatuh" Marshall melajukan motornya sangat kencang sampai Sulfi langsung memeluk tubuh suaminya itu
Sulfi merasakan detak jantungnya berdetak kencang sekali saat suaminya mengendarai motornya kencang sekali
Lima belas menit kemudian mereka telah sampai di rumah yang baru