Dinda pus pita sari adalah seorang wanita kupu kupu malam, yang terkenal dikalangan pria hidung belang.
tarif yang diberikan sangat fantastis, sekali kencan bisa buat beli mobil Fortuner. tapi sesuai hukum alam semua orang pasti memiliki pasangan.
sama hal nya Dinda, yang terserang virus cinta, kepada pemuda yang bernama Azzam , dia hanya seorang SANTRI pengabdi dalem sang guru .
"aku hanya seorang santri biasa Din. tidak akan mampu membiayai kamu, apa yang kau sukai dari ku"
bagaimana kah kelanjutan kisah cinta dinda?
apa kah orang tua Azzam akan setuju?
ayo ikuti terus cerita nya...
jika anda suka dengan cerita nya jangan lupa succerep, like, share dan komentar nya
selamat membaca......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hima Al palembangi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 15
tanpa menjawab ajakan ibu Hasanah, Azzam melangkah kan kaki nya menyusul ibu Hasanah dengan menunduk kan mata kepala nya.
Dalam hati Azzam berkata dilihat dosa tidak dilihat nikmat, sungguh indah tuhan menciptakan makhluk nya, ampuni mereka ya Alloh,
Azzam meningal kan cafe, masuk kerumah ibu Hasanah dengan kaki yang masih agak pincang, Dinda melirik nya sambil menuangkan minuman itu, dengan rasa yang malu
"assalamualaikum ucap Azzam di bibir pintu yang terbuka lebar
"walaikumsalam masuk kang Azzam,
"silah kan duduk ucap ibu Hasanah yang berjalan menuju sofa dengan membawa cemilan
Azzam masuk dan duduk di sofa yang dekat dari pintu
"mau minum apa kang Azzam? Tanya ibu Hasanah tersenyum
"kalau ada bir buk jawab konyol Azzam
"yang bener mau bur, tanya ibu Hasanah tersenyum
"iya kalau ada Lo buk,
"bir angur mereka apa apa kang Azzam
"bir hitam saja buk hehe he tertawa kecil Azzam
"kamu ini kang, bentar nya ibu buat kan,
"jangan lama lama buk aku takut ucap Azzam
"la kenapa kang penasaran ibu Hasanah sambil bangkit dari duduk nya
"takut digoda anak anak ibu yang disamping he he he konyol Azzam
"oh... Tidak mungkin berani mereka tenang saja, tersenyum ibu Hasanah
Ibu Hasanah paham dengan kekonyolan yang di main kan oleh Azzam. Karna ibu Hasanah dan Azzam sebenar nya sudah kenal lama bahkan dulu yang merawat Azzam masih kecil adalah ibu Hasanah
Azzam sebenar nya Gus pondok yang terletak di desa Tugu mulyo yang tidak jauh dari rumah ibu Hasanah, kemungkinan jarak nya hanya 50 kilometer, ke arah timur
Ibu Hasanah sebenar nya seorang alumni pondok pesantren yang didirikan oleh orang tua nya Azzam dan ibu Hasanah adalah murid pertama nya, juga abdi dalem
Bahkan tanah yang di tempati ibu Hasanah itu sebenar nya hiba dari orang tua nya Azzam. Jadi wajar jika mereka saling akrab bagaikan anak dan ibu .
sedang kan Dinda belum tahu sejarah dari orang tua nya, yang tahu kakak kakak Dinda, karna Dinda anak yang ketiga, sedang kakak kakak nya berada di Jambi dan Bengkulu, juga mendirikan cafe. Mereka jarang sekali pulang ke rumah
"ini angur hitam nya kang Azzam sambil menarik kan secangkir kopi hitam lalu duduk ibu Hasanah
"terimakasih buk ucap Azzam singkat
"ibu Abah sehat kang? Tanya ibu Hasanah
"Alhamdulillah buk sehat, oh ya buk kemarin dapat salam dari ibu dan Abah kata nya"assalamualaikum" .. Ucap Azam menyampai kan salam orang tua nya
"walaikumsalam, jawab ibu Hasanah, Alhamdulillah kalau sehat kang, lama saya tidak berjumpa Abah sama ibu, kangen aku kang, ucap ibu Hasanah . Sambil menatap Azzam yang sedang merokok
"iyaa buk, kemana Dinda buk tanya Azzam seolah olah tidak tahu
"itu tadi didepan, apa perlu di panggil kan? Tanya ibu Hasanah tersenyum
"tidak usah buk, tidak enak kayak nya sibuk dia, ucap Azzam meringis kuda
tidak banyak omong ibu Hasanah berjalan keluar menemui Dinda Yang masih asik dengan Nafi
"Din ada tamu nyariin kamu, ucap ibu nya yang berdiri di samping Dinda
"siapa Lo mami, kayak nya sepesial amat, ucap Nafi sinis
"itu teman sekolah nya, kata nya tadi ada tugas dikit mencoba menjelas kan ibu Hasanah walau berbohong
"ohhh iya mami, aku juga mau pulang ini, ucap Nafi sambil menurun kan kaki nya
"Lo kenapa keburu buru kan masih sore ini ucap ibu Hasanah sambil melihat jam diatas rolling nya
"iya mami aku juga lupa kalau malam ini ada janjian sama teman, ucap Nafi sambil berjalan menuju motor nya
" hati hati om ucap Dinda sambil berdiri dan melambaikan tangan nya tersenyum
"ok, sambil menunjuk kan jempol nya, lalu Nafi menggeber motor nya meningal kan halaman cafe
"ayo masuk kang Azzam pingin ngobrol sama kamu, ajak ibu nya
"tapi Bu.........
"tidak ada kata tapi ucap ibu nya sambil menarik tangan Dinda berjalan menuju rumah nya
."buk lepasin buk, malu aku buk rengek Dinda
"sudah diam bentak ibu Hasanah
"bukkk.......masih merengek Dinda