NovelToon NovelToon
That'S My Girl

That'S My Girl

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / Teen School/College
Popularitas:27.9k
Nilai: 5
Nama Author: widyaas

Dealova, gadis cantik dengan segala kesedihannya. Dipaksa menjadi orang sempurna membuat Lova tumbuh menjadi gadis yang kuat. Dia tetap berdiri saat masalah datang bertubi-tubi menghantamnya. Namun, sayangnya penyakit mematikan yang menyerang tubuhnya membuat Lova nyaris menyerah detik itu juga. Fakta itulah yang sulit Lova terima karena selama ini dia sudah menyusun masa depannya, tapi hancur dalam hitungan detik.

***

⚠️NOTE: Cerita ini 100% FIKSI. Tolong bijaklah sebagai pembaca. Jangan sangkut pautkan cerita ini dengan kehidupan NYATA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon widyaas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

Bugh! Bugh! Bugh!

Pukulan bertubi-tubi itu terjadi begitu cepat sampai tidak tertebak oleh orang lain. Siswa yang berani menampar Lova tadi sudah terkapar lemas di bawah Aksara.

Satu detik setelah Lova ditampar, Aksa langsung gerak cepat untuk menyerang.

Aksa memang ada rapat penting hari ini, tapi dia mendapat panggilan dari kepala sekolah tentang kasusnya dan Lova. Aksa cukup terkejut, jadi dia memilih putar balik menuju sekolah, dibandingkan nama baiknya, dia lebih khawatir dengan kondisi Lova. Namun, sesampainya di sekolah, dia malah disuguhkan pemandangan istrinya ditampar oleh bocah ingusan.

"Pak Aksa..." Lova menatap nanar punggung Aksara.

Saking kagetnya, Lova sampai sulit mencerna apa yang terjadi. Pipinya terasa kebas dan mungkin saja akan memar nanti.

"Woy pisahin woy!" Gibran datang dan tiba-tiba berseru.

"Gak berani gue. Lo aja sana," sahut yang lain.

Gibran mendesis, dia menatap Lova yang linglung. Cowok itu segera menghampiri Lova dan mengguncang pundaknya.

"Va, lo harus pisahin Pak Aksa. Cuma lo pawangnya!" ujar Gibran.

Bugh!

Tiba-tiba Gibran jatuh tersungkur. Para siswi berteriak kaget dan semakin mundur saat melihat beringasnya Aksara.

"Jangan sentuh milik saya," desis Aksa. Dia menatap tajam Gibran, setelahnya Aksa langsung menggendong tubuh Lova menjauh dari sana.

"Untung guru!" gumam Gibran. Dia mengusap sudut bibirnya yang sedikit berdarah. Padahal hanya satu pukulan, tapi sakitnya bukan main.

****

Aksa membawa Lova ke UKS. Untung ada Dokter Salma yang siap membantu. Untuk saat ini, Dokter Salma tidak akan banyak bertanya meskipun pikirannya melayang kemana-mana.

"Tadi pagi gak minum obat?" tanya Dokter Salma sambil mengobati pipi Lova.

Lova menggeleng pelan, "Lupa."

Pantas saja wajah Lova terlihat begitu pucat.

"Bawa obatnya?"

"Enggak."

Dokter Salma menghela nafas. Dia membereskan alat-alatnya dan beralih mengambil obat yang sama untuk Lova minum.

Tanpa membantah, Lova meminumnya dengan cepat. Setelahnya dia menatap Aksa yang sedari tadi menunggu sambil bersedekap dada.

Mengerti akan privasi keduanya, Dokter Salma pun segera pergi dari sana setelah memastikan Lova sudah baikan.

Beberapa detik kepergian Dokter Salma, Lova dan Aksa masih diam. Sama-sama enggan membuka suara. Mungkin hanya Lova yang merasakan tegang, dia masih syok melihat Aksa yang begitu beringas tadi.

Aksara berjalan menghampiri Lova. Dia membungkuk untuk melihat lebih teliti wajah cantik sang istri yang sehabis ditampar oleh bocah ingusan.

"Kamu pilih saya patahin satu tangannya atau keduanya?" tanya Aksa semakin membuat aura sekitarnya begitu seram.

Lova meneguk ludahnya susah payah, dengan tangan gemetar, dia memegang lengan kekar Aksa.

"Aku udah gak papa. Jangan kayak gitu lagi, ya? Bap— Maksud aku, Kakak bisa dipecat nanti," ujar Lova terbata-bata.

"Saya gak peduli. Kamu pikir saya secupu itu sampai takut dipecat?" Tatapan tajamnya sama sekali tidak luntur, membuktikan betapa marahnya dia saat ini.

"B-bukan gitu... Aku cuma gak mau orang lain memandang rendah Kak Aksa," jawab Lova.

"I don't care. Sekarang jawab, mau aku patahin satu tangannya atau keduanya?"

Lova meremas lengan kekar itu semakin erat. "Gak keduanya. Kalau sampe Kakak lakuin itu, aku gak segan-segan bunuh diri sekarang juga," ancamnya. Lova juga membalas tatapan tajam Aksa.

Aksa terdiam mendengar ancaman Lova. Matanya menatap lurus ke arah mata sang gadis. Hanya Lova yang berhasil membuatnya seperti ini, hanya Lova yang berhasil membuatnya khawatir dan marah menjadi satu.

"So, what do you want?" bisik Aksa.

"Nothing."

Aksa berdiri tegak, namun matanya masih menatap Lova, begitu pula sebaliknya.

"Tunggu di sini, jangan kemana-mana." Aksa berbalik hendak meninggalkan Lova.

"IKUT!" Lova langsung turun dari ranjang dan meraih lengan Aksa.

"Pokoknya ikut!" lanjutnya.

Aksa balik menggenggam tangan Lova. Pada akhirnya mereka berjalan bersama keluar dari UKS. Keduanya sama-sama mengabaikan tatapan orang-orang. Jika sebelumnya para siswi akan berbisik-bisik hal negatif tentang Lova, sekarang mereka seolah bisu setelah melihat betapa beringasnya Aksa tadi.

Sesampainya di ruang kepala sekolah, Aksa dan Lova langsung duduk di depan kepala sekolah yang sudah menunggu mereka sejak tadi.

"Langsung saja," ucap Aksa. Dia sangat santai, berbeda dengan Lova yang malah dag dig dug ser.

"Berdasarkan kabar yang tersebar, apakah benar kalian melakukan hubungan terlarang?" tanya Pak Ahmad (Si kepala sekolah).

"Hubungan terlarang seperti apa yang anda maksud?" tanya Aksa.

"Hubungan terlarang yang diharamkan. Seperti foto yang saya lihat, kalian pernah berhubungan badan di sebuah kamar hotel." Pak Ahmad menyodorkan selembar kertas berisi foto-foto Aksa dan Lova.

"Itu editan, Pak. Harusnya Bapak bisa bedain." Lova langsung menyerobot. Dia tidak suka jika difitnah seperti ini.

Aksa menatap Lova, memberi peringatan agar gadis itu tidak bicara.

"Jelaskan ini, Pak Aksara." Pak Ahmad mengacuhkan Lova dan memilih mendengar penjelasan dari Aksa.

"Pak?! Jelasin kayak gimana kalau foto itu aja bukan foto kami? Saya dan Pak Aksa sama sekali gak pernah melakukan hubungan terlarang yang Bapak maksud!" Lova kembali bersuara, kali ini suaranya lebih keras, bukti kalau Lova benar-benar kesal.

"Lalu, bagaimana tentang foto ini? Foto dimana kalian masuk ke dalam apartemen." Pak Ahmad menunjuk salah satu foto.

Lova terdiam, itu bukan editan.

"Foto ini bukan editan, benar begitu Dealova?" tanya Pak Ahmad, dia seolah memojokkan Lova.

"Saya pikir itu adalah hal yang wajar. Pada dasarnya, suami istri bukannya tinggal bersama?" Aksa menjawab dengan santai, matanya menatap datar ke arah kepala sekolah.

"Apa maksud anda, Pak Aksa?"

Lova semakin gugup, dia tak siap jika hubungannya dengan Aksa terbongkar sekarang.

Aksa mengangkat sebelah tangannya dan mengangkat sebelah tangan Lova. "Bapak tau apa makna cincin ini, kan?"

Pak Ahmad terdiam. Jika Lova memakai cincin ya wajar, tapi Aksa? Dia seorang pria, tidak mungkin memakai cincin selain cincin kawin.

"Kalau saya dipecat, saya siap," lanjut Aksa.

"Kalau saya dikeluarin dari sekolah, saya juga siap, Pak," timpal Lova.

Lihat, kekompakan mereka saja sudah bisa menunjukkan hubungan keduanya.

"Jadi, kalian sudah menikah?" tanya Pak Ahmad.

"Ya menurut Bapak? Gak mungkin ini cincin tunangan," sahut Lova.

Awalnya dia tak setuju saat Aksa mengungkapkan fakta, tapi dia juga kesal dengan fitnah semua orang.

"Apa perlu saya ambil buku nikahnya juga?" tanya Lova menantang.

"Jika sudah tidak ada yang dibicarakan, kami permisi," ucap Aksa.

"Kalau kalian sudah menikah, kapan pernikahan itu diadakan? Kenapa anda tidak mengundang guru yang lain, Pak Aksa?"

"Maaf, tapi Bapak dan guru lain gak sepenting itu." Lagi-lagi Lova menimpali. Katakan saja kalau dia kurang ajar.

"Kita keluar aja. Di sini panas!" Lova berdiri dan menarik lengan Aksara. Berlama-lama di sana membuat Lova ingin mengeluarkan tanduknya.

Pak Ahmad hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah anak muridnya tersebut. Tapi dia masih berpikir, apakah Aksa dan Lova benar-benar sudah menikah? Kenapa bisa?

***

1
Ditha Maherani
Emang top nih karyanya kak 😍
Hany Prasetyowanti
terhanyut di dalamnya
Evi Marena
bagus
aca
pantes jahat bukan anak nya toh
Yhunie Andrianie
bisa setres sih jdi lova klo dituntut harus sempurna knak bpk ny, udh mendekati depresi, sukur" lova mampu mengendalikn diri ny!!!
Susanti Susanti
Luar biasa
Muji Lestari
bagus kok ceritanya tp kok GK ada boncap nya ya harusnya kan punya anak biar lbih bahagia keduanya
Widya: iya, nantu aku usahakan ada extra chapter nya ya🥰
total 1 replies
strawberry milk
aku bacanya maraton. ceritanya bagus, penulisannya jg rapi❣️
strawberry milk
jadi kami baik itu karena ada perasaan . bukan syg sebagai adik tp sebagai perempuan
Anonymous
Yaampoonn aku ga tahan kalo cuma baca 1 bab per hariii
Jasmine
cerita nya bagus menarik
Anonymous
Habisss dah luuu, pastii bakal nangezz darah dah tuuu bisabisanya dia kasar sama loba😌
neyla Hasyim
good
Jasmine
hoalahhhh kasihan lova/Sob//Sob//Sob//Sob/
🧸fre_love❦
visualnya seorang cha eunwoo/Hey/
up up up! CRAZY UP!
Duwi Aminah
mungkinkah ada masa lalu yg dilupan lova tentang dirinya dan pak aksa
🧸fre_love❦
up ya up! pen liat plot lagi
🧸fre_love❦
bisa aja!
🧸fre_love❦
mirisnya dealovaa/Sob//Sob/

oiya janlup up ya kak
Jasmine
next Thor seru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!