Sequel dari Serenity yang menceritakan kisah Reynald Riley Robert dengan seorang gadis menyebalkan bernama Galyna Kiev.
Reynald adalah putra sulung dari Serenity dan Regan. Rey yang sukses membuka perusahaannya sendiri di New York melebarkan sayapnya di beberapa negara. Kali ini Rey menetap sementara di Swedia karena perusahaan ketiga terbesarnya ada di negara itu.
Galyna Kiev, Seorang gadis badung yang memilih menjadi seorang pencuri jalanan. Dia melakukan itu semua untuk membantu temannya dan dirinya sendiri mendapat penghasilan tambahan meskipun dirinya sudah bekerja sebagai penjaga toko buku.Tak ada yang mau menerimanya sebagai pekerja di perusahaan atau kantor karena dirinya tak memiliki ijazah universitas.
Seperti novel thor biasanya. Episode ga panjang panjang banget ya. Dan untuk tokoh laki laki author tetap pakai tato ya...karena di luar negeri tato itu sudah menjadi sebuah hal biasa. Dan disini karena masih ada unsur mafia dan action.
Di sequel Sera semua lakinya bertato penuh. Beda dengan di novel ini. Tetap bertato tapi ga banyak..hehehehe...
Yang ga suka visualnya silahkan dibayang6kan sendiri ya gaees gimana enaknya..wkwkwkwk...
Novel otor tetap novel ringan yaaa ....jgn mengharapkan konflik berat disini..disini cuma untuk bacaan happy.. skip aja kalau ga suka ya sayaangg..
ig author.... @zarin.violetta
(Sedang proses revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#21
"Paman dan sepupumu dipenjara, Bibimu dan sepupumu pergi dari rumah itu", kata Rey santai.
"WHATTTT???!", kata Galy terkejut.
"Aku sudah membereskan semuanya", kata Rey datar.
"Oh God..apa yang kau lakukan pada mereka Rey?biar bagaimanapun mereka keluargaku..tidak seharusnya kau ikut campur masalahku", kata Galy emosi.
Rey tak menjawab dan tetap menjalankan mobilnya ke penthousenya.
"Rey..answer me!!", bentak Galy.
"Mereka tidak pantas disebut keluarga Lily...sadarlah..mereka akan selalu menjadi racun didalam hidupmu..makadari itu aku menyingkirkan mereka dari hidupmu..seharusnya kau berterima kasih padaku", jawab Rey.
Galy hanya diam tak berkata apapun karena yang dikatakan Rey memang benar dan dia tidak suka akan kenyataan itu.
Sesampainya di penthouse, Galy turun terlebih dahulu.
"Hei..bukankah aku majikanmu?seharusnya kau menunggu aku keluar dari mobil", kata Rey.
"Huuftttt", Galy menghentikan langkahnya dan menunggu Rey sampai turun dari mobil.
Lalu mereka berjalan bersama ke dalam penthouse.
Tak ada obrolan diantara mereka.
Galy masuk ke kamarnya begitu juga dengan Rey.
Galy membuka bajunya dan masuk kedalam kamar mandi. Dia memikirkan tentang bibi Beth dan Jenni.
"Kemana mereka sekarang?mereka sudah tidak punya tempat tinggal sekarang..aaahh whatever..mereka selalu menyiksaku dengan kata kata kasarnya...ini saatnya mereka menerima balasannya", gumam Galy kemudian menggosok giginya.
Pagi harinya Galy menuju dapur dan langsung memasak. Karena hari ini hari minggu jadi dirinya tak menyiapkan keperluan Rey untuk bekerja.
Galy memakai pakaian olah raga karena akan berolah raga di ruangan Gym.
Setelah selesai memasak, Galy segera menuju ruangan Gym dan ada Rey disana. Rey memakai sarung tinjunya.
"Kemarilah..bukankah kemarin kau bilang akan menghajarku?", kata Rey.
Galy menghampiri Rey. Rey melepas sarung tinjunya.
Galy langsung akan meninju pipi Rey, tetapi reflek Rey sangat tinggi jadi dia berhasil memegang tangan Galy dan memutarnya.
Rey memegang kedua tangan Galy dengan posisi Galy membelakangi Rey.
"Hanya segini kemampuanmu Lily?", bisik Rey di telinga Galy.
Kemudian kaki Galy masuk kedalam sela kaki Rey dan menjegal kakinya sehingga Rey terjatuh. Galy naik diatas perut Rey dan menahan leher Rey dengan tangannya.
"Hohoho..aku tidak semudah itu kalah darimu Tuan", balas Galy.
Kedua tangan Rey memegang pinggang Galy dan mengunci tubuh Galy dibawah tubuhnya.
"Kau masih terlalu jauh dibawahku Nona".
Galy benar benar tidak bisa bergerak kali ini.
"Aku amatir...sudah hebat bagiku bisa melawanmu..lepaskan aku", kata Galy.
Rey membalikkan tubuh Galy sampai akhirnya mereka berhadapan.
"Ah ya..aku bisa mengalahkanmu", kata Galy.
Rey menyipitkan matanya.
"Kau akan kalah denganku jika kita bertarung di ranjang", kata Galy dengan pedenya.
Rey tertawa.
"Kau bahkan belum pernah berciuman Lily", Rey mengejek.
"Kalau begitu ajari aku", kata Galy.
Rey menghentikan tawanya dan menatap mata hijau terang milik Galy.
"Aku lebih suka berciuman dengan yang pro..kau masih amatir", kata Rey dengan senyum smirknya.
Lalu Rey berdiri dan menuju ruang makan. Dia membuka bajunya dan membuangnya di sofa.
"Sepertinya sangat susah menjadi wanita standarnya", gumam Galy yang masih telentang di ruang Gym.
Lalu beberapa menit kemudian Galy berdiri dan bergabung dengan Rey di meja makan.
Galy melihat baju Rey yang ada diatas sofa.
"Rey..bisakah kau menaruh bajumu di keranjang baju...hanya beberapa meter dari tempatmu duduk", kata Galy.
"Itulah gunanya aku mempekerjakanmu Lily", kata Rey cuek.
Galy memutar matanya dan melajutkan makannya.