NovelToon NovelToon
Tawanan Sang Mafia

Tawanan Sang Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:25.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Lunoxs

Setelah patah hati, untuk pertama kalinya Rilly mendatangi sebuah club malam. Siapa sangka di sana adalah awal mula hidupnya jadi berubah total.

Rilly adalah seorang nona muda di keluarga Aditama, namun dia ditawan oleh seorang Mafia hanya karena salah paham, hanya karena Rilly menerima sebuah syal berwarna merah pemberian wanita asing di club malam tersebut.

"Ternyata kamu sudah sadar Cathlen," ucap seorang pria asing dengan bibir tersenyum miring.

"Siapa Cathlen? aku Rilly! Rilly Aditama!!" bantah gadis itu dengan suara yang tinggi, namun tubuhnya gemetar melihat semua tatto di tubuh pria tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TSM Bab 27 - Pertanyaan Rilly

"Hya! kenapa aku harus masak untuk Cathlen?" tanya Dansel, kini dia menatap lurus ke arah Frans. Malas sekali rasanya masuk ke dapur di jam seperti ini. Masih jam 10 pagi. Belum waktunya makan siang.

"Berhentilah memanggil wanita itu Cathlen, dia sudah tahu semuanya," balas Frans dengan raut wajah yang entah, tak bisa digambarkan.

"Ha? APA? bagaimana bisa? harusnya dia tau setelah misi ini selesai!" Dansel tidak terima, ini jelas terjadi diluar rencana mereka semua.

"Wanita itu begitu licik dan Tuan mendidiknya juga, jadi tambah licik lah wanita itu! Sudah lah, aku harus liat dia bersiap-siap, dan kamu ... sana buat makanan," titah Frans, dia juga kesal.

"Astagaaaa!! memangnya dia siapa! bukankah statusnya tetap sama saja, meskipun dia jadi Rilly Aditama dia tetap saja tawanan kita Frans!" bantah Dansel, masih belum terima dia disuruh-suruh layaknya seorang pelayan. Dia adalah Mafia Black Venom.

Ini jelas menginjak-injak harga dirinya.

Frans lantas menggaruk kepalanya yang tidak gatal, tapi pusing.

"Kalau kamu mau menolak, katakan langsung pada tuan Liam," balas Frans asal, dia tambah pusing jika diajak berdebat seperti ini. Jadi sebelum Dansel kembali bicara dia pun lebih dulu pergi dari sana. Bahkan melangkah dengan kaki cepat dan segera menaiki anak tangga.

"FRANS!!" pekik Dansel, tapi pria yang dipanggil malah pura-pura tidak dengar, justru semakin berlari menjauhi Dansel.

"Hais!" kesal Dansel, mau tidak mau akhirnya dia pergi ke dapur, tidak mungkin protes kepada Tuan Liam, yang ada dia nanti malah dilempar ke kolam buaya.

Tiba di lantai 2 Frans langsung menuju kamar Rilly dan langsung disambut oleh makian wanita tersebut.

"Apa kamu seekor kura-kura? jalan mu lama sekali!" maki Rilly dan jangan lupakan sorot matanya yang menatap tajam dan remeh sekaligus, sungguh Frans begitu muak melihat sikap wanita ini.

Tapi entah kenapa, dia diam tidak membalas.

"Dimana Cathlen berada? kalian bisa mendapatkan informasi tentang aku, pasti tau juga kan tentang wanita itu?" tanya Rilly langsung, di kamar ini hanya ada mereka berdua.

Banyak hal yang tak bisa dia tanyakan pada Liam, jadi Rilly menumpahkan semuanya pada Frans.

"Sudah mati," balas Frans gamblang.

Rilly seketika tercengang, nyawa seseorang seolah tak ada harganya bagi Black Venom. Cathlen memang menempatkannya pada keadaan yang sulit, sangat sulit malah. Namun ketika tau wanita itu telah meninggal, nyatanya Rilly tidak terima.

Dia merasa iba.

"Astaghfirullahaladzim, apa yang sudah kalian lakukan pada dia?!" tanya Rilly, bertanya dan membentak.

Dan Frans menjelaskan semuanya tanpa ada yang ditutupi, dia menceritakan itu semua juga untuk membuat Rilly takut pada Black Venom.

Setelah Cathlen dan kekasihnya menjebak Rilly, dua orang itu bersenang-senang di negara Z, berpoya-poya dengan semua uang hasil jual beli dengan Liam.

Jadi mereka mempenjarakan Cathlen dan Ronald tanpa memberi makan dan minum, sampai hilang semua nikmat yang mereka rasakan dan akhirnya meninggal.

"Begitulah cara Black Venom menghukum seorang penghianat," ucap Frans diakhir ceritanya.

Rilly tergugu, dia menelan ludahnya dengan kasar.

"Bagus lah, itu memang hukuman yang setimpal," balas Rilly pula. Gadis itu bahkan kini masih menyimpan bekas luka cambukkan Liam. Juga banyak luka disaat dia dididik jadi bagian dari Black Venom. Luka yang seolah menggambarkan semua penderitaannya selama ini.

Dan mendengar jawaban Rilly itu, kini Frans yang tercengang. Harusnya Gadis itu ketakutan, bukan malah bilang bagus.

"Kata Liam, kamu juga memukul Louis? kenapa?" tanya Rilly lagi. Dia masih ingin tau, benarkah Louis mencarinya?

Hati kecilnya selalu mempertanyakan tentang hal itu. Meski cinta telah pudar, namun tetap saja masih terasa ada yang mengganjal.

Sebuah pertanyaan yang membuat Liam menghentikan langkah, pria itu hendak masuk ke dalam kamarnya. Namun jadi berhenti saat mendengar pertanyaan Rilly.

Rilly lupa bahwa dia sudah memakai chip di tengkuknya, jelas Liam bisa mendengar semua yang dia ucapkan.

1
Erly Hafidz
Luar biasa
Rita Ariesta
Kecewa
Rita Ariesta
Buruk
dich
gaasssss
dich
😂
dich
🤣🤣🤣
dich
aduuh babang mafiaaaa
dich
hahahaa...
dich
😆
dich
😅😅
dich
😅
dich
hahhaaaa...paraah paraaah
dich
amppuunnn 🤣🤣
dich
kocak 🤣🤣
dich
wkwkwkwkkkkk
dich
cieeee
dich
🤣🤣🤣
dich
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ayu Roesly
otw
ochi_92
tahan dlu liam🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!