Aku memang mencintainya, tapi aku tak mau menjadi bodoh karnanya, bagiku jika tak anggap oleh orang-orang di sekitar mu, maka carilah tempat dimana orang-orang akan menganggap mu.
*******
Arzeta Asafa wanita berusia 25 tahun sudah membina rumah tangga selama kurang lebih 3 tahun, namun belum memiliki momongan bukan karna mandul tapi karna sang suami yang mengalami impoten hingga Zeta harus bersabar dengan hinaan serta cacian dari keluarga besarnya.
Tapi siapa sangka rumah tangga yang dia jaga selama ini, menyimpan DURI di dalamnya.
yuk ikuti kisah Arzeta dan siapa DURI yang merusak ke bahagiaan rumah tangga Zeta...???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DEWI ARIYANTI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Klain VVIP.
Hampir 2 jam Ardi melakukan penerbangan dari Bali menuju Jakarta, tanpa dia sadari seorang wanita selalu mencuri pandang kearah nya.
Sudah banyak rencana yang wanita itu pikirkan untuk agar bisa mendapat kan tuan muda wijaya.
"Dulu aku bisa mendapat kan Revan maka kali ini aku pun pasti bisa mendapatkan ARDI WIJAYA" gumam wanita itu dengan senyum licik di bibirnya.
Setelah itu wanita itu pergi meninggal kan bandara, begitu pun Ardi dia juga langsung menuju mobil yang menjemputnya.
Sesampainya di Jakarta Ardi langsung menuju kantor pusat WIJAYA GROUP, Ardi di sambut oleh Geral dan Arga.
Bila Ardi begitu sampai di Jakarta sudah di sibukan dengan tumpukan dokumen serta bererapa pertemuan penting yang harus dia sendiri yang menghadiri, berbeda dengan kantor cabang yang berada di kota Bali, saat ini devisi desain sedang terjadi pertengkaran atara Starla dan Ambar, ketua tim A dan tim B itu bertengkar hanya karna devisi mereka di minta untuk mewakili pertemuan dengan Maura kepala devisi bagian desain.
Tok tok
"Kalian dari devisi desain di minta yntuk salah satu tim menemui buk Maura untuk membahas satu projek dengan klain" ucap Salsa sekertaris Maura kepala devisi desain.
"Hah!!! Cih... Siapa yang mau menangani projek kecil? Kami sibuk untu projek pameran?" ucap Starla pada Salsa.
Lalu Ambar juga menimpali bahwa dia juga tidak bisa karna dia juga banyak projek.
"Maaf mbak Salsa, tapi projek saya juga sudah full" ucap Ambar pada Salsa.
Zeta yang melihat perdebatan itu akhirnya angkat bicara.
"Biar saya yang mengambil projek ini, lagian tim kami sedang lengang" ucap Zeta menimpali.
"Mari jika begitu nona" jawab Salsa menunduk.
Tok tok
"Buk Maura anda meminta salah satu tim desain perhiasan kesini?" ucap wanita paruh baya bernama Tuti, dia salah satu pelanggan setia perhiasan di Wijaya Fashion.
"Iya nonya, karna saya ingin anda menyebutkan setiap detail perhiasan yang anda ingin kan" jawab Buk Maura.
"Baiklah, saya tidak akan sungkan jika begitu" jawab ibu Tuti menyahuti.
"Perkenalkan buk! Ini Safa desainer perhiasan kami yang baru" ucap Buk Maura.
"Sepertinya nyonya Tuti merasa kurang puas dengan Safa, apa lagi Safa itu sedang hamil pasti nyonya Tuti berfikir Safa gak akan bisa fokus dengan permintaannya" gumam Maura saat melihat raut wajah nyonya Tuti Handoko itu.
"Apa kau yakin bisa membuat disain sesuai ke inginan saya?" tanya nonya Tuti pada Zeta.
"Insyaallah" jawab Zeta yakin.
"Baik lah jika kau merasa yakin, mari kita mulai pembahasannya" ucap nyonya Tuti pada Zeta.
Zeta lalu duduk dan membuka buku gambar serta pensil tulis miliknya. Selagi Zeta dan nyonya Tuti membahas soal disain yang di ingin kan oleh klain mereka, Maura dan Salsa memutus kan keluar dari ruangan itu mereka memilih mengerjakan yang lain.
"Kalian tau gak siapa klain yang di maksud oleh mbak Salsa tadi?" Ucap Riri asisten Starla.
"Siapa emangnya Ri?" ucap Ambar menimpali.
"Nyonya HANDOKO, gilak gak tuh!" jawab Riri heboh.
"Aaaapppppaaaa!" ucap Starla dan Ambar.
"Nyonya HANDOKO!!!!" Ucap mereka kaget.
"Sialan!!! Aku pikir klain siapa tadi yang minta rancang khusus sesuai keinginannya" gumam keduanya dalam hati.
"Iya, bahkan nih ya nona Maura dan nona Salsa aja langsung keluar dati ruangan itu, katanya sih biar Safa bisa fokus" jawab Riri pada rekan-rekannya.
"Wah kalok gitu mbak Safa beruntung dong? Soalnya nyonya Tuti itu pelangan VVIP di Wijaya Group", ucap beberapa kariyawan lainnya.
Sontak Starla dan Ambar yang mendengar pujian itu, merasa iri dan juga meradang secara bersamaan.
"Andai tadi Salsa ngomong kalok klainnya itu nyonya Tuti pasti alu gak akan nolak" gumam Starla dalam hati.
"Sialan emang si Safa udah jadi istri pak Ardi malah mendisain khusus buat nyonya Tuti, pasti bakal makin gedek kepala dia" gerutu Ambar saat mendengar obrolan para anak-anak devisi desain.
"(Makanya udah Author bilang di lihat dulu di pahami, baru di nilai. Ini belum apa-apa udah nolak kan nyesel jadinya) 😮💨😮💨😮💨😮💨.
Meninggalkan Starla dan Ambar, kita kembali pada Zeta yang saat ini sudah selesai mendesain seperangkat perhiasan komplit.
"Waaawww... Luar biasa!!!! Saya gak nyangka kalok nona Safa bisa membuat disain seditail yang saya sebutkan bahkan ini lebih menakjubkan!" ucap Nyonya Tuti Handoko.
Ya nyonya Tuti cukup puas dengan hasil gambar rancangan yang di buat oleh Zeta, bahkan dia sampai menatap kagum.
"Syukur lah kalok nyonya puas" jawab Zeta sambil menutup kembali buku disain miliknya.
"Baiklah jika begitu saya serah kan semua dengan nona, jika sudah selasai minta lah nona Maura, menghubungi saya" ucap Nyonya Tuti lalu beliau beranjak meninggal kan ruangan itu dan pergi meninggal kan kantor Wijaya. Tapi sebelum itu Zeta lebih dulu mengucap kan terima kasih pada beliau.
"Baik lah nyonya! Terimakasih atas ke percayaan anda" jawab Zeta, lalu dia mengantar istri pengusaha Garmen itu keluar. Mereka saling berjabat tangan sebelum berpisah.
Zaidan yang melihat Zeta keluar dari ruang meting disain menatap heran, lalu dia menghampiri Zeta sambil melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya.
"Ze, kok belum pulang?" Tanya Zaidan pada adik iparnya itu.
" Iya tadi ada klain yang mintak di rancangkan satu set perhiasan" jawab Zeta pada Zaidan.
"Udah kelar kan?" Tanya Zaidan lagi.
"Udah, kenapa Mas?" Tanya Zeta balik pada Zaidan.
"Ya engak apa-apa sih. Cuma kalok udah siap mending kamu pulang" ucap Zaidan lalu menelpon supir kantor untuk mengantar Zeta.
Tak lupa Zaidan juga mengirim pesan kepada para pengawal yang di tugaskan oleh Ardi.
"Ya udah, kalok gitu aku mau ambil tas dulu Mas di ruang kerja" jawab Zeta lalu pergi menuju ruang devisi tempatnya berkerja di Wijaya Group.
Tak butuh waktu lama Zeta datang dengan menenteng tas di tangannya. Lalu Zaidan membawa Zeta menuju lift dan mengantarkan sampai ke depan pintu lobi.
"Ya udah, aku duluan ya Mas! Jangan kangen dengan Renita tapi kalok kangen ya di telpon dong" ucap Zeta dari balik kaca mobil yang dia tumpangi
"Hah!!! Ngomong apa tdi anak itu? Sebarangan aja", omel Zaidan saat mobil Zeta sudah menjauh.
Zeta sendiri hsnya cekikikan dalam mobil dis melihat wajah malu Zaidan sungguh lucu bagi Zeta.
"Hahaha... Mas Zai emang lucu kalok lagi galau" gumam Zeta, dalam hati.
Sedang kan sopir yang melihat tingkah jail nona mudanya, hanya bisa mengelengkan kepala karna merasa lucu dengan tingkah bumil itu.
Pagi sahabat NT dan MT.....
Selamat membaca ya....
🥰🥰🥰🥰🥰🥰
jacob udh jd bpk trnyta....mskpn areta msh ga ngaku siiihh....
cpt smbuh y zeta,smua orng mnntimu .....
kl obtnya ada d tngn bpknya jacob,brrti dia dong yg udh nyuri????