NovelToon NovelToon
Mantan Istriku Ternyata Sultan

Mantan Istriku Ternyata Sultan

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Selingkuh / Cerai / Penyesalan Suami
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: rishalin

Jia Andrea selama lima tahun ini harus bersabar dengan dijadikan babu dirumah keluarga suaminya.
Jia tak pernah diberi nafkah sepeser pun karena semua uang gaji suaminya diberikan pada Ibu mertuanya.
Tapi semua kebutuhan keluarga itu tetap harus ditanggung oleh Jia yang tidak berkerja sama sekali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rishalin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

"Ma, cobalah nanti bicara sama Mbak Jia tentang masalah rumah. Masa iya aku tidak akan sarapan setiap hari, lagian aku juga capek kalau harus mencuci baju dan beres-beres barangku sendiri. Sudah pagi aku harus kuliah, masa iya pulang kuliah aku harus beres-beres sih. Capek tahu." Keluh Litta kepada sang Mama yang Langsung di angguki oleh Mayang.

"Aku setuju dengan ucapan Litta. Lagi pula Mama, memangnya mau kalau harus memasak untuk semua orang dirumah seperti ini terus?" Tanya Mayang menimpali perkataan Litta.

Bu Arum pun menggelengkan kepalanya.

"Gak mau lah, capek tahu." Jawab Bu Arum seraya mendelik.

"Makanya suruh Rangga bujuk istrinya, masa iya Rangga kalah sama istrinya. Lagian kalau Rangga gak nurut sama Mama dia pasti akan menjadi anak durhaka Ma." Lanjut Mayang mengompori sang Mama mertua.

"Iya nanti Mama akan bicara sama Rendi, agar lebih tegas lagi pada istrinya." Jawab Bu Arum yang di setujui oleh Mayang dan Litta.

***

Sore harinya.

Rangga dan Rendi pulang hampir bersamaan.

“Baru pulang juga Bang?” Sapa Rangga pada Rendi yang di angguki oleh Rendi.

"Tumben kerjaan sepi jadi bisa pulang cepat, Ga." Jawab Rendi.

Sembari menghilangkan lelahnya mereka berdua duduk di kursi teras dengan santai sebelum masuk ke dalam rumah.

"Eh kalian sudah pulang." Ucap Bu Arum yang berjalan keluar dan mendapati kedua anaknya sedang duduk-duduk bersantai.

"Iya Ma baru saja." Jawab Rendi.

"Ga, Mama mau bicara sama kamu ." Ucap Bu Arum tiba-tiba, membuat Rangga dan Rendi menoleh dengan penuh tanya.

"Kamu sedikit tegaslah pada Jia. Masa dia sudah gak mau masak dan beberes rumah. Mama, Mayang dan Litta sudah lelah mengurus rumah dan memasak untuk kita. Dia enak-enakan bermain tidak tahu waktu sama Amira." Ucap Bu Arum mengompori anak keduanya.

"Main kemana Ma emangnya?" Tanya Rendi memastikan ucapan sang Mama.

"Ke taman Bermain anak. Di sana juga pasti banyak jajanan. Ya walaupun murah, tapi kan lebih baik uangnya di buat belanja kebutuhan dari pada di buat jajan anaknya saja." Jawab Bu Arum.

"Belum lagi kalau setiap makan siang tiba. Dia selalu delivery makanan tanpa mempedulikan kita-kita yang kelaparan. Buang-buang duit saja." Lanjutnya yang masih setia di dengar oleh Rangga dan Rendi.

"Jadi setiap makan siang dia pesan makanan gitu Ma??" Tanya Rendi kepada sang Mama yang langsung di angguki.

"Itupun hanya dua, kamu tahu, Azura saja sampai menangis minta makanan yang sama, sama Amira tapi tidak di hiraukan oleh Jia. Keterlaluan memang istri mu itu." Jawab Bu Arum dengan mendelikan mata khas emak-emak julid.

"Dia kan gak kerja, Ga. Lalu dapat uang dari mana dia buat beli makanan itu?" Tanya Rendi menghadap kearah Rangga dengan heran.

"Oh iya, kamu kasih uang sama istri kamu Ga?" Tanya Bu Arum yang juga baru ingat bahwa Jia tidak bekerja tapi selalu punya uang.

"Enggak Ma, kan uang gaji ku separuh sudah aku kasih ke Mama, dan separuhnya lagi aku pegang agar setiap jalan dengan Manda aku tidak malu." Jawab Rangga dengan santainya.

"Oh iya bagaimana kabar hubungan mu dengan Manda Ga?" Tanya Bu Arum yang memang sudah mengetahui hubungan terlarang anaknya itu.

"Aku masuk dulu ya Ma, Ga. Mau mandi sekalian." Pamit Rendi pada Mama dan adiknya.

Tanpa mendengar jawaban dari keduanya Rendi pun melangkah masuk ke dalam rumah.

"Ga, kamu harus pintar menahan Manda agar dia selalu cinta sama kamu. Karna Mama yakin kalau Manda itu adalah anak orang kaya. Kamu jangan sampai salah untuk kedua kalinya saat mencari pendamping. Masa iya kamu akan selalu bertahan dengan Jia yang miskin itu." Ucap Bu Arum pada Rendi.

"Aku tau itu Ma, makanya aku selalu berusaha membuat Manda percaya dan semakin jatuh cinta pada ku dengan cara memenuhi apapun yang dia minta. Setelah itu aku akan menceraikan Jia dan segera menikahi Manda. Setelah itu kita akan hidup nyaman dan tinggal di rumah Manda yang luas dari pada di rumah yang sangat sempit ini.” Balas Rangga yang membuat Bu Arum senang.

"Awas ya kamu jangan sampai jatuh cinta pada Jia. Dia itu wanita miskin tidak tahu diri. Sekarang saja sudah berani bertingkah apalagi nanti, ulahnya pasti akan semakin menjadi." Ucap Bu Arum.

Rangga menganggukkan kepalanya.

"Aku gak pernah cinta Jia, Ma. Aku menikahinya pun karna terpaksa, gara-gara tantangan dari teman-teman kerja ku itu. Tapi tidak masalah aku memenangkan tantangan itu dan mendapatkan motor yang sekarang sering aku pakai. Lumayankan dari pada beli sendiri." Jawaban Rangga membuat Bu Arum kaget dengan penuturan anak keduanya itu.

"Jadi selama ini kamu menikahi Jia sampai punya anak hanya karena taruhan sama teman-teman kamu? Dan hadiahnya motor itu?" Tanya Bu Arum yang baru saja mengetahui fakta ini.

Rangga pun menganggukkan kepalanya. Sedangkan Bu Arum yang baru mendengar fakta ini pun tersenyum simpul.

Berarti selama ini tidak ada rasa jatuh cinta antara Rangga dan Jia. Hanya Jia saja yang merasa jatuh cinta terhadap Rangga. Bagus!! Ia menggunakannya sebagai senjata untuk memperbudak Jia. Pikir Bu Arum di balik senyumannya.

Tanpa mereka berdua sadari, perbincangan antara keduanya telah di dengar oleh Jia yang baru saja keluar dari kamar sang anak.

Jia mengepalkan tangannya ketika mendengar penuturan Rangga pada Bu Arum. Dia marah sekaligus kecewa. Namun, dia berusaha untuk menahan semuanya untuk sementara waktu.

Dia akan mengumpulkan bukti yang kuat agar dia bisa menang dalam sidang perceraiannya nanti.

“Aku gak akan menunggu kamu untuk menggugatku Mas. Tapi, aku yang akan menggugat kamu lebih dulu dan akan membuat kamu menyesali perbuatanmu dan keluargamu padaku.” Batin Jia setelah mendengar semua ucapan Rangga.

Jia melangkah keluar rumah, dia berpura-pura tidak mengetahui semua pembicaraan mertua dan suaminya itu.

Sesampainya di teras Jia berpura-pura meregangkan tubuhnya seperti orang yang baru bangun tidur.

Bu Arum dan Rangga pun langsung pura-pura diam ketika melihat Jia keluar dari rumah.

"Eh kamu sudah pulang Mas? Sejak kapan?" Tanya Jia basa basi.

Rendi mengangguk lalu menatap ke arah Jia. " Baru saja, terus lihat Mama duduk disini sendirian, jadi aku gak langsung masuk ke rumah." Jawab Rangga dengan alibinya.

Jia menganggukkan kepalanya tanda mengerti. Lalu dia lebih memilih diam lagi tanpa berucap sepatah kata pun.

"Kata Mama tadi kamu pergi ke taman bermain sama Amira.?" Tanya Rangga memulai pembicaraan mereka berdua.

Jia menganggukkan kepalanya, mengiyakan pertanyaan Rendi.

"Kamu ajak Azura juga kan?" Tanya Rangga, dan kali ini di jawab gelengan kepala oleh Jia.

Rangga mengerutkan keningnya lalu menatap ke arah Jia.

"Kenapa?" Tanya Rangga dengan pedenya.

"Azura punya Mama sendiri, kenapa harus aku ajak? Merepotkan saja." Jawab Jia santai, membalikan beberapa kata yang sering di ucapkan Rangga ketika mengajak keluarganya liburan tanpa mengajak Amira.

"Kok merepotkan sih, dia itu keponakan kamu, Jia." Jawab Bu Arum yang merasa kesal karena ucapan Jia.

"Ya sudah besok aku ajak dia. Tapi jangan lupa untuk di beri uang saku, takutnya nanti Azura minta dibelikan makanan. Kan jadi rugi di aku." Jawab Jia yang sebenarnya tak menginginkan perdebatan.

*********

*********

1
Morna Simanungkalit
keluarga yang tak bermoral akan berantakan .
Riana Nurul Haya
Kapan hancurnya keluarga Ranggaa? 😤
umi suryandari
golongan wong gak jelas 🙄🙄
umi suryandari
karma is real litta 😏😏
Eric ardy Yahya
gak usah kamu sok menyalahkan Jia . harusnya kamu sadar diri dari awal kamu tuh yang menuduh dia wanita yang tidak tau diri . padahal kamu sendiri sama kayak keluarga kamu , tidak tau diri dan sok merasa hebat .
@ Mmh adil @
Di ibaratkan udah jatuh , kepleset ,masuk gorong gorong , ketimpa tangga , hanyut kena banjir akhirnya ke laut 😁😁
Charles Bawengan
Luar biasa
Lyvia
otornya pinter bget bikin emosi pembaca turun naik 😄😄😄
@ Mmh adil @
S Rangga Bodoh , d tinggal jua baru nyaho
Idah Faridah
duh sedih nya nak... sekarang puas puasin Mira mau makan apa aja ada omah
Hafifah Hafifah
woww tarlagi bakalan meledak nih seisi rumah dengan kabar kehamilannya si litta
Hafifah Hafifah
si jia g ada urusannya ya ama kelakuan situ yg hamidun.itukan hasil dari ulahmu sendiri kok malah nyalahin orang sih
Idah Faridah
mantap ayooo semangat jia...
ReogKhentir
Rahasia Litta sudah ada ditangan Mayang........ rencana apa lagi yang akan dilakukan Mayang
Rembulan menangis
kalo tau tdi up nya cma crita si jia jio mnding gk baca dulu deh ,bosan sma crita mreka gk hbis² tntg bisnis aku skip deh crita mreka
Wijiyanti Solo
oo ala kak sbnrnya nama nya ana apa Mayang to kok ganti2
Aiyliqa Ciie ImuEyt
Luar biasa
Giantini
mslh perusahaan Jia gk habis"jio,Jia dan Candra sama"lembek
maria handayani
/Grin/
Morna Simanungkalit
jangan kasih ampun sama Rangga ,biar mampus ,dengan ibunya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!