NovelToon NovelToon
Kultivasi Cahaya

Kultivasi Cahaya

Status: tamat
Genre:Romantis / TimeTravel / Tamat / Reinkarnasi / Kultivasi / Pendekar
Popularitas:17M
Nilai: 4.8
Nama Author: secrednaomi

Jian Chen melarikan diri setelah dikepung dan dikejar oleh organisasi misterius selama berhari-hari. Meski selamat namun terdapat luka dalam yang membuatnya tidak bisa hidup lebih lama lagi.

Didetik ia akan menghembuskan nafasnya, kalung kristal yang dipakainya bersinar lalu masuk kedalam tubuhnya. Jian Chen meninggal tetapi ia kembali ke masa lalu saat dia berusia 12 tahun.

Klan Jian yang sudah dibantai bersama keluarganya kini masih utuh, Jian Chen bertekad untuk menyelamatkan klannya dan memberantas organisasi yang telah membuat tewas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 31 — Pemburuan

Tiga puluh kelompok peserta akademi sudah ada diposisinya masing-masing, mengelilingi Hutan Sunyi dari setiap sudut.

Ada beberapa alasan kenapa kompetisi ini harus dalam posisi berpencar, salah satu faktor utamanya supaya siluman di Hutan Sunyi tidak ada yang berhasil lolos atau hidup.

Meski siluman pasti bakal bermunculan lagi setidaknya dengan memberantasnya sampai tahap tertentu membuat angka kematian warga yang tebunuh oleh siluman jadi mengecil.

Setiap kelompok tidak langsung masuk ke hutan karena menunggu sebuah aba-aba dari Tetua Akademi.

Tidak membutuhkan waktu yang lama hingga suara ledakan kembang api terdengar dari tengah bukit Hutan Sunyi yang menandakan kompetisi sudah dimulai.

Bersamaan dengan suara kembang api, semua kelompok bergerak masuk ke kedalaman hutan. Awalnya satu kelompok terdiri dari berbagai faksi namun ketika sudah beberapa kilometer berlari, setiap faksi berpisah jalan kearah tujuannya masing-masing.

Kelompok Jian Chen juga demikian, kini hanya ada faksi Dua Pedang saja yang berjalan lurus sedangkan yang lainnya sudah berpencar ke arah berbeda.

Sambil berjalan dengan melompati dahan-dahan pohon, Jian Chen dan lainnya terus bergerak maju ke kedalaman hutan. Tidak membutuhkan waktu yang lama hingga mereka bertemu dengan seekor siluman.

Siluman pertama yang ditemui adalah sekelompok babi hutan, Jian Chen dan lainnya tidak mengalami kesulitan untuk menghadapinya terutama karena dirinya juga berkelompok.

Alhasil mereka bisa membunuh sekawanan babi hutan itu tanpa kesulitan yang berarti. Sekitar ada 12 permata yang didapat, rata-rata umur permata itu cuma 2-5 tahunan.

“Jika diawal kompetisi saja kita sudah mendapatkan permata sebanyak ini, bukankah kita bisa melebihi target awal, Ketua Yue?”

Jian Luan menatap permata ditangannya sebelum memberikannya pada Miou Yue. Semua anggota juga demikian termasuk Jian Chen yang menyerahkan permata padanya.

“Semoga saja demikian…” Miou Yue mengangguk, dia menggengam 12 permata siluman sebelum menghisapnya kedalam Cincin Ruang. “Dengan begitu kita bisa menukarkannya dengan sumber daya dan membagikan pada kalian semua.”

Jumlah siluman yang ada di hutan sunyi ternyata lebih banyak yang dikira. Hampir setiap setengah kilometer Jian Chen dan lainnya melangkah, mereka akan menemukan siluman-siluman yang lain.

Matahari kian terbenam dan langit perlahan meredup. Jian Chen dan lainnya tidak melanjutkan memburu setelah malam hampir tiba melainkan mencari tempat istirahat.

“Memburu siluman disaat malam hari sangat berbahaya, kebanyakan siluman akan lebih aktif ketika malam hari, belum lagi jarak pandang kita berkurang untuk memburunya jadi sebaiknya kita lebih baik berisitirahat.”

Miou Yue menjelaskan pada salah satu anggotanya yang bertanya alasan ia menyuruh istirahat lebih awal.

“Selain itu juga, kita harus mencari tempat tinggal yang aman saat tidur nanti. Kalian tidak maukan ketika tidur tiba-tiba ada serigala yang menyerang.” Tambah Miou Yue sambil tertawa kecil.

Semua anggota yang lain saling padang sesaat, dibanding lucu perkataan Miou Yue terkesan menakut-nakuti jadi mereka langsung mengangguk saja, tidak ada alasan mereka membantah karena penjelasan Miou Yue terkesan masuk akal.

Jian Chen yang mendengar penjelasan Miou Yue berdecak kagum. Ia bisa melihat kalau ketua faksinya ini memang sudah berpengalaman hidup di kedalaman hutan.

“Kita tidur disini…” Miou Yue memberhentikan kelompoknya setelah melihat keadaan sekeliling hutan.

Miou Yue memilih tempat dimana ada aliran air didekatnya. Dengan pengalamannya tentang hutan ia yakin bahwa ditempat yang dipilih aman dan terlindung dari serangan hewan buas.

Jian Chen menyalakan api unggun ditengah-tengah mereka, sebagai penghangatan dari dinginnya udara malam. Jian Chen juga membakar tanaman pengusir nyamuk sehingga api unggun itu mengeluarkan asap yang berbau.

“Kita akan bergantian jaga ketika tidur, setiap malam akan dijadwalkan dua orang.” Miou Yue menjelaskan. “Lu Xuan, Shen Ling, kalian adalah yang menjaga dihari pertama, pastikan keadaan sekeliling aman.”

Lu Xuan mengangguk begitu juga dengan Shen Ling. Selain keduanya yang berjaga sepanjang malam, Miou Yue dan lainnya memilih untuk tidur.

Hanya Jian Chen yang masih terjaga, walaupun matanya tertutup sebenarnya dia sedang menyerap permata siluman dengan salah satu tangan menggenggam permata itu. Jian Chen memberikan tiga perempat permata pada Miou Yue sedangkan satu perempatnya untuk dirinya.

Sekilas Jian Chen terlihat tidur dengan posisi duduk bersandar pada pohon sehingga Lu Xuan dan Shen Ling tidak curiga.

Jian Chen sebenarnya ingin menyerap cahaya tetapi hal itu terlalu mencolok karena mereka akan melihat butiran cahaya yang masuk kedalam tubuhnya.

Mata Jian Chen terbuka ketika dini hari tiba, dia meluruskan tubuhnya karena duduk sepanjang malam membuatnya terasa pegal.

“Bagaimana caranya kau punya mata seperti itu, mata emasmu benar-benar begitu indah.” Lu Xuan sudah berdiri didepan tubuh Jian Chen tepat saat dia membuka matanya.

Kalau bukan manusia mungkin Jian Chen akan refleks memberikan pukulan yang keras karena lelaki itu hampir membuatnya terkejut.

Lu Xuan sendiri hanya tertawa kecil melihat reaksinya tetapi ia melanjutkan menatap mata Jian Chen, terkadang ia sering terpukau dengan mata emas Jian Chen tetapi kali ini ketika Jian Chen membuka matanya disaat langit masih gelap, mata Jian Chen seolah menyala sesaat dan itu terlihat sangat indah.

“Senior Lu terlalu memuji, mataku hanya berbeda warna…” jawab Jian Chen tersenyum canggung.

“Bukankah Ketua Yue bilang jangan ganggu yang istirahat, kenapa kau bangunkan Junior Jian?!” Shen Ling mendengar percakapan sebelumnya langsung melotot pada Lu Xuan.

“Eh? Siapa yang membangunkan dia, aku tadi kesini tepat saat Jian Chen bangun.”

Shen Ling menyipitkan mata curiga, ia tidak percaya dengan perkataan Lu Xuan.

“Kenapa kau selalu mencurigaiku? Tanya saja pada Junior Jian, bukankah begitu?” Lu Xuan menoleh pada Jian Chen.

Jian Chen menggaruk pipinya sebelum mengangguk, ia tidak mau terlibat dalam perdebatan mereka lebih jauh.

“Awas saja kalau mengganggu, akan kulaporkan pada Ketua Yue!” Shen Ling menatap Jian Chen sekilas sebelum kembali mengurusi api unggun.

Lu Xuan memang ditugaskan untuk berpatroli untuk melihat keadaan sekitar, takut ada hewan buas yang mendekat atau marabahaya lainnya sedangkan Shen Ling mengurus api unggun agar tidak padam sepanjang malam.

Ketika Jian Chen terbangun, dia adalah orang pertama yang membuka mata dibanding anggota lainnya. Langit memang masih gelap jadi wajar saja mereka masih tertidur.

“Dasar harimau betina! Tidak bisakah dia lembut sedikit, dikit-dikit marah, dikit-dikit ngambek, dikit-dikit melotot.…” Gerutu Lu Xuan.

Sebenarnya Lu Xuan berkata pelan tetapi Shen Ling dari jauh mendengarnya. “Kau apa bilang tadi, hah-! Harimau betina?!”

“Eh-eh, tidak-tidak, maksudku kata Jian Chen dia ingin memburu harimau betina, iya kan Jian Chen?” Lu Xuan menyikut Jian Chen agar mengangguk.

Jian Chen ingin tertawa tetapi melihat Lu Xuan yang panik ia buru-buru mengangguk. Sepertinya hubungan keduanya cukup unik terutama mereka selalu berdebat dalam setiap situasi.

Shen Ling mendengus, andai tadi Jian Chen menggeleng mungkin ia akan melemparkan ranting unggun ini pada Lu Xuan.

1
Nathan Nathania
Lumayan
Muhammad Syahbudin Whisnuwardhana
Luar biasa
abdurrohim pabara
putri LILY jadi penonton 🤭
Fandi Wira
gampang banget ya,tinggal bilang misi selesai dapat imbalannya.Cuma penasaran kalau berbohong apa gak ketahuan kah atau ada cara mendeteksi gitu
Bunda Fairel
Luar biasa
Fandi Wira
oh Dragonball
Edo Purwo
Lanjutannya mana Thor ....
mania ijo
ga diewe ewe
mania ijo
niu memeky
mania ijo
entotlah
mania ijo
ga di ewe?
Fandi Wira
macam Naruto dan kushina
Fandi Wira
doctor strange
Edo Purwo
Mana lanjutannya Thor ....
Rief Jay
luar biasa, terima kasih thor
irwan pratama
lanjutkan
Fandi Wira
teknik pedang bulan merana,cinta ditolak dukun bertindak.
Fandi Wira
aku nenek turbo
Dapz
Mc mc
Fandi Wira
adiknya langsung dewasa, Wkwkwk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!